“Omongan Bin Masak Ngak DIperhatikan.. Ngeri Ngeri Sedap Gimana Ya | Mengerikan, BIN Sebut Gagasan Khilafah Hidup di Pendukung 2019GantiPresiden
ml”.
[DISINFORMASI] “Omongan Bin Masak Ngak DIperhatikan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/08/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Foto di situs yang disebarkan oleh post sumber sudah dirubah, bukan foto yang digunakan oleh situs berita Tempo yang dijadikan sebagai sumber. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
[KLARIFIKASI] "diteriakkan nama Prabowo"
Sumber: Post oleh akunTanggal publish: 31/08/2018
Berita
"Kok yang diteriakkan nama Prabowo??!!!
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan beberapa hal, misalnya respon dan gesture oleh orang-orang yang berada di lokasi (contohnya yang di tangkapan layar ke 3), tidak ada alasan untuk meragukan keaslian video dari post sumber. Mengenai narasi bernada provokatif yang digunakan oleh post sumber, kembali ke kita masing-masing apakah akan disikapi secara positif atau direspon dengan provokatif juga karena provokatif dibalas provokatif hanya akan menghabiskan waktu dan energi melakukan hal yang tidak ada manfaatnya. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
[KLARIFIKASI] Pollycarpus Bantah Jadi Kader Partai Berkarya
Sumber:Tanggal publish: 30/08/2018
Hasil Cek Fakta
Setelah lama dikabarkan telah menjadi kader Partai Berkarya, Pollycarpus Budihari Prijanto, mantan terpidana kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib, membantahnya. Dilansir dari cnnindonesia.com, liputan6.com, okezone.com, dan detik.com, Pollycarpus menegaskan bahwa dirinya tidak bergabung dengan Partai Berkarya atau partai politik manapun. “Oh, Partai Berkarya saya tidak (anggota). Saya sudah declare sama Najwa Shihab waktu itu memang diajak tapi saya tidak membidangi untuk politik jadi saya lebih suka profesional,” terangnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/738264299839441/
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180829121204-32-325790/pollycarpus-bantah-jadi-kader-partai-berkarya
- https://www.liputan6.com/news/read/3631124/bantah-jadi-pengurus-berkarya-pollycarpus-saya-enggak-suka-politik
- https://news.okezone.com/read/2018/08/29/337/1942973/pollycarpus-bantah-gabung-partai-berkarya-saya-enggak-suka-politik
- https://news.detik.com/berita/d-4187414/bantah-gabung-ke-berkarya-pollycarpus-saya-nggak-suka-politik
Hoax Keterlibatan Pilot Lion Air Pribadi Alisudarso Terkait Kasus Aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman Yang Memakai Mikrofon Di Pesawat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/08/2018
Berita
Fanspage KataKita ( fb.com/pageKataKita ) memposting kumpulan screenshot dari akun facebook milik Pribadi Alisudarso dan memberikan narasi sebagai berikut;
Simpatisan gerakan makar #2019GantiKhalifah ternyata tidak hanya berasal dari kalangan berpendidikan rendah seperti Erik Nurwianto, karyawan rumah makan yang baru saja terciduk polisi di Palangkaraya. Bahkan orang terdidik sekelas Capt. (pilot) Pribadi Alisudarso pun kini sudah tercuci otaknya.
Capt. Pribadi adalah pengemudi pesawat yang mengijinkan Hj. Neno Warisman, sang dedengkot gerakan makar #2019GantiKhilafah untuk menggunakan sistem pengeras suara pesawat beberapa waktu lalu.
Sebagai simpatisan gerakan makar #2019GantiAlam, Capt. Pribadi Alisudarso merasa sudah merupakan kewajibannya untuk memberikan ijin kepada Hj. Neno untuk menuntaskan curhatnya menggunakan sistem komunikasi pesawat, meski jelas-jelas melanggar hukum.
Pilot senior yang bercita-cita mati syahid itu kini telah digrounded oleh Lion Air untuk penyelidikan lebih lanjut.
Meski demikian belum ada sanksi berat yang dijatuhkan kepadanya.
Fans berat Felix Siauw ini bahkan sesumbar hanya tuhan yang maha kuasa yang dapat mencabut lisensi terbangnya.
(sumber: shohih)
Simpatisan gerakan makar #2019GantiKhalifah ternyata tidak hanya berasal dari kalangan berpendidikan rendah seperti Erik Nurwianto, karyawan rumah makan yang baru saja terciduk polisi di Palangkaraya. Bahkan orang terdidik sekelas Capt. (pilot) Pribadi Alisudarso pun kini sudah tercuci otaknya.
Capt. Pribadi adalah pengemudi pesawat yang mengijinkan Hj. Neno Warisman, sang dedengkot gerakan makar #2019GantiKhilafah untuk menggunakan sistem pengeras suara pesawat beberapa waktu lalu.
Sebagai simpatisan gerakan makar #2019GantiAlam, Capt. Pribadi Alisudarso merasa sudah merupakan kewajibannya untuk memberikan ijin kepada Hj. Neno untuk menuntaskan curhatnya menggunakan sistem komunikasi pesawat, meski jelas-jelas melanggar hukum.
Pilot senior yang bercita-cita mati syahid itu kini telah digrounded oleh Lion Air untuk penyelidikan lebih lanjut.
Meski demikian belum ada sanksi berat yang dijatuhkan kepadanya.
Fans berat Felix Siauw ini bahkan sesumbar hanya tuhan yang maha kuasa yang dapat mencabut lisensi terbangnya.
(sumber: shohih)
Hasil Cek Fakta
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Kapten Pribadi #bukan pilot yang menerbangkan pesawat yang ditumpangi Neno Warisman pada Sabtu, 25 Agustus 2018.
Pernyataan ini didukung oleh klarifikasi yang dilakukan oleh Damar Juniarto, SAFEnet/Southeast Asia Freedom of Expression Network yang hari ini berkomunikasi langsung dari keluarga pilot tersebut dan setelah memeriksa data-data yang ada, SAFEnet memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut tidak benar. Rute penerbangan pilot tersebut dikirimkan kepada kami menunjukkan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2018, pilot bernama Pribadi Alisudarso S sedang tidak bertugas (DO = Day Off).
Pernyataan ini didukung oleh klarifikasi yang dilakukan oleh Damar Juniarto, SAFEnet/Southeast Asia Freedom of Expression Network yang hari ini berkomunikasi langsung dari keluarga pilot tersebut dan setelah memeriksa data-data yang ada, SAFEnet memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut tidak benar. Rute penerbangan pilot tersebut dikirimkan kepada kami menunjukkan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2018, pilot bernama Pribadi Alisudarso S sedang tidak bertugas (DO = Day Off).
Kesimpulan
Kapten Pribadi Alisudarso bukan pilot yang menerbangkan pesawat yang ditumpangi Neno Warisman pada Sabtu (25/8)
Rujukan
Halaman: 6086/6176