• (EDUKASI) : Panduan Mencerna Berita Agar Tidak Termakan & Sebarkan Hoax

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 21/06/2016

    Berita

    Sekarang orang bisa mendapatkan informasi dari mana saja, mulai televisi, koran, radio, situs media online, hingga media sosial. Internet membuat semua lini bisa mengakses informasi yang sama tentang segala hal. Tapi, apakah kamu sudah tahu informasi itu valid atau hoax?

    Berita hoax sendiri bukan sekadar masalah nasional, melainkan isu global yang pencegahannya tak semata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menuntut ketelitian masyarakat sebelum menyebarkan informasi tersebut.

    setiap orang sejatinya bisa mendeteksi informasi yang diterimanya hoax atau tidak. Beberapa ciri informasi hoax antara lain memicu kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Informasi hoax, ujar dia, juga menggunakan sumber yang tidak jelas dan tak ada yang bertanggung jawab atau sulit dicari klarifikasinya.

    Nah, berikut ini merupukan diagram panduan dalam menerima suatu informasi atau berita sebelum menyebarkannya.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] “POTONGAN KANKER BERGERAK JAUHI BAWANG PUTIH”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/10/2017

    Berita

    Sebuah vidio menggambarkan adanya sebuah uji coba dengan narasi jika benda yang ada didalam vidio tersebut adalah sel kanker hidup, bawang putih, dan yang terkahir adalah emas. Dan saat sel kanker hidup didekatkan dengan bawang mutih, ia justru pergi menjauh. Namun jika didekatkan dengan emas, sel kanker hidup itu justru mendekat.

    Hasil Cek Fakta

    Vidio yang beredar sejak 6 november lalu itu memang cukup membuat kehebohan dikalangan netizen. Beberapa diantaranya ada yang takjub, ada yang terheran-heran, bahkan ada juga yang mempercayai vidio tersebut. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, melansir dari detik.com , mereka mengatakan jika kabar tersebut adalah hoax. Detik yang melakukan konfirmasi melalui Dr Fielda Djuita SpRad(K) Onk Rad, menyebutkan jika bantahan datang dari sang dokter. Ia menyebut jika vidio itu tidak masuk akal sama sekali. Pasalnya setiap kanker memiliki sifatnya tersendiri, sehingga obat antara satu kanker dengan kanker lainnya tidak bisa disamakan.
    Sedangkan dari Dr Sonar Soni Panegoro, SpB(K) Onk dari RS Kanker Dharmais juga menyatakan hal yang sama alias vidio tersebut adalah hoax. Sebab semua sel yang sudah keluar dari dalam tubuh akan langsung mati kecuali dikultur atau dibiakkan dalam media tertentu. Dan dari segi warna pun sudah sangat jauh berbeda. Sel kanker hidup dikatakan mempunyai warna putih kelabu bahkan merah. Sedangkan yang berwarna hitam adalah kanker kulit melanoma.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] “KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/10/2017

    Berita

    “KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka Dikarenakan Terbitkan Pergub Pulau G”

    Hasil Cek Fakta

    Informasi yang dituliskan blog berita-nusantara-trending.blogspot.com dan tersebar di beberapa akun Facebook adalah hoax.
    Selain situs yang tidak kredibel, sesungguhnya dalam isi tulisan terdapat pernyataan Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah yang hanya mengatakan Djarot berpotensi menjadi tersangka karena penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 137 Tahun 2017, tentang Panduan Rancang Kota Pulau G Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara.
    “Djarot tidak bisa tidur nyenyak karena berpotensi menjadi tersangka.‎ KPK saat ini sedang menelusuri itu, makanya kemarin Sekda, kepala bappeda, sampai pimpinan dewan diperiksa semua,” katanya, Kamis (2/11).
    Di lain pihak, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, kasus reklamasi yang ditangani saat ini masih masuk tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. ’’Belum ada penyidikan baru (kasus reklamasi, Red),’’ tegasnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [FITNAH] Demi pencitraan, shaf sholat di Padang dimundurkan

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/07/2016

    Berita

    UJI NYALI RAKYAT MINANGKABAU

    Cie cieee… Lagi coba ngrayu nih yeee… Tes nyali urang Minang.

    Sudah kebayang nanti berita di media sbb:

    1. Rakyat Minang berdesakan menyambut Jokowi
    2. Rakyat Minang berebutan minta foto selfie ama jokowi
    3. Jokowi dapat gelar Bagindo bla bla bla…

    Jiaaah…. hahahha

    Oh ya, ada yang menarik dari sebuah tulisan dari sebuah blog yang berbahasa Indonesia berlogat Minang.

    Mempertanyakan posisi imam yang mundur dari mihrab dan shaf makmumnya yang mundur satu baris.

    Biar wartawannya mudah moto yah? Hahahhaha

    Baru sehari Sang Raja berada di Bandar Padang, sudah ramai gambarnya kami dapati di internet. Dari sekian banyak gambar ada satu nan menarik hati kami. Sebuah gambar nan menunjukkan Sang Raja ikut shalat berjama’ah pada salah satu masjid di Bandar Padang, jadi makmum ia, ikut pula Tuan
    Pada gambar tersebut tampak sekelompok wartawan tegak pada salah satu sudut masjid di hadapan shaf pertama. Tampaknya Shaf pertama telah digeser mundur sehingga Shaf pertama berada di Shaf Kedua. Demikian pula Imam, tiada berada di mihrab ia melainkan berada di shaf pertama yang telah digeser.
    Sungguh ada apa dengan orang Minangkabau sekarang? Virus Garundang benar-benar sudah menyebar, banyak muncul para MUTAN. Tengoklah, demi sebuah pencitraan, demi sebuah propaganda, mereka tiada memandang tempat, bahkan di Rumah Allah sekalipun.

    Patutkah nan demikian? Tiada ikut shalat para wartawan, memainkan mengambil gambar Sang Raja demi kepentingan pencitraan. Dan disana ada Tuan Gubernur yang katanya dari Partai Islam beserta unsur pimpinan lainnya.

    Wahai Kaum Muslimin Minangkabau! Bangunlah! Sadarlah!

    Mereka mencemooh dan menuduh kita menggunakan agama demi mengejar kepentingan politik. Tengoklah kini? Siapa nan Munafik?!

    Hasil Cek Fakta

    Shaf sholat yang mundur satu baris dan posisi imam yang berada di shaf pertama yang sudah digeser bukan hanya dilakukan pada sholat Ied tahun ini saja. Namun sudah dilakukan semenjak tahun-tahun yang lalu di masjid Istiqlal Jakarta, dan bukan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi saja melainkan sudah seperti itu semenjak masa pemerintahan Pak Presiden Suharto dan SBY.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini