“Kita ketawain aja HOAKnya kaum bumi datar”
“Ini anak siapa
-gbr nyolong di google
-yg penting cina
-matanya sifit
-kulit putih”
“SD nya fiktif
Ternyata cuma sampai SDN 15
ciracas”
“Disangkanya kita benci Cina Pdhl kita cuma anti penista agama yg kebetulan Orang cina”
“Bani hoax
Sempat beredar kabar “seorang siswa non Muslim yang bersekolah di SDN 16 Ciracas yang bernama Joseph Sebastian Zebua dianiaya karena perbedaan etnis dan perbedaan agama oleh teman-temannya sampai trauma dan tidak berani lagi bersekolah”
Ternyata ? H O A X
yang lebih ironis lagi, media Turbin (wartakota itu bagian dari turbin :p ) yang pertama menyebarkan kehebohan berita tersebut sampai menjadi viral.
Cacian deh loh…”.
Kita ketawain aja HOAKnya kaum bumi datar
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 04/11/2017
Berita
Hasil Cek Fakta
Boni juga mengakui, dia sempat salah menuliskan keterangan tentang pendidikan Sebastian. Mulanya Boni menulis Sebastian adalah murid kelas IV SDN 16 Ciracas, padahal Sebastian merupakan murid kelas III SDN 16 Pekayon. Kepada Tirto, pihak SDN 16 Pekayon mengonfirmasi bahwa Joseph Sebastian Zebua merupakan salah satu murid di sana
Rujukan
[KLARIFIKASI] VIRAL UANG NASABAH RAIB BELASAN JUTA, BRI BERI TANGGAPAN
Sumber: Media DaringTanggal publish: 13/02/2018
Berita
Corporate Secretary BRI, Bambang Tribaroto : “Pihak BRI juga telah menghubungi Ibu Nita Yuliastuti untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf serta hasil penyelesaian pemngaduan,”
Hasil Cek Fakta
Terkait hilangnya uang salah satu nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang sempat viral difacebook beberapa hari lalu. Pihak BRI melalui Corporate Secretary mereka yakni, Bambang Tribatoro akhirnya melakukan klarifikasi. Sebelumnya, raibnya uang secara misterius mulai terkuak setelah akun Herlin Ibnu Khosyim memposting sebuah kejadian dimedia sosial Facebook (Postingan telah dihapus seiring adanya klarifikasi dari pihak BRI).
Menurut Bambang, transaksi yang dilakukan pada rekening dengan nama Nita Yuliastuti merupakan transaksi dengan indikasi skimming. Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu debit atau kartu kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu tersebut. Ketika skimming sudah dilakukan, tak hanya nasabah yang menjadi korban. Pihak bank pun turut dirugikan akibat nilai tingkat kepercayaan serta keamanan yang akhirnya turun dimata masyarakat. Hingga klarifikasi ini dilakukan, pihak BRI sudah mengganti dana sebesar Rp 18.062.407 kepada Nita Yuliastuti selaku nasabah dan juga korban dari tindak kejatahan skimming.
Menurut Bambang, transaksi yang dilakukan pada rekening dengan nama Nita Yuliastuti merupakan transaksi dengan indikasi skimming. Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu debit atau kartu kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu tersebut. Ketika skimming sudah dilakukan, tak hanya nasabah yang menjadi korban. Pihak bank pun turut dirugikan akibat nilai tingkat kepercayaan serta keamanan yang akhirnya turun dimata masyarakat. Hingga klarifikasi ini dilakukan, pihak BRI sudah mengganti dana sebesar Rp 18.062.407 kepada Nita Yuliastuti selaku nasabah dan juga korban dari tindak kejatahan skimming.
Rujukan
PERNYATAAN PUBLIK KEMETERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 03/11/2017
Berita
Sehubungan dengan beredarnya informasi terkait isu adanya kandungan logam berat beracun menyerupai telur pada komoditas ikan Sarden atau Sardin di Indonesia,.
Sardines, Ikan Sarden, Makanan Kaleng, makanan kaleng
Sardines, Ikan Sarden, Makanan Kaleng, makanan kaleng
Hasil Cek Fakta
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam hal ini otoritas yang berwenang terhadap pengawasan keamanan produk hasil perikanan menyatakan bahwa informasi
tersebut tidak benar. Oleh karena itu, KKP perlu untuk meluruskan isu tersebut dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jenis ikan yang saat ini ramai diberitakan adalah bukan di Indonesia ataupun berasal dari perairan Indonesia.
2. Pada kasus Ikan Sardin yang ramai diberitakan, benda mirip telur atau kristal di dalam perut makanan Ikan Sardin kaleng yang dianggap tumor atau kankerberbahaya tersebut merupakan Glugea sardinellensis (sejenis protozoa).
3. Parasit ini tidak menginfeksi pada manusia dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi jika terlebih dahulu dibersihkan, dicuci, dan direbus dengan benar.
tersebut tidak benar. Oleh karena itu, KKP perlu untuk meluruskan isu tersebut dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Jenis ikan yang saat ini ramai diberitakan adalah bukan di Indonesia ataupun berasal dari perairan Indonesia.
2. Pada kasus Ikan Sardin yang ramai diberitakan, benda mirip telur atau kristal di dalam perut makanan Ikan Sardin kaleng yang dianggap tumor atau kankerberbahaya tersebut merupakan Glugea sardinellensis (sejenis protozoa).
3. Parasit ini tidak menginfeksi pada manusia dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi jika terlebih dahulu dibersihkan, dicuci, dan direbus dengan benar.
Rujukan
[HOAX] KEPOLISIAN MESUJI TERTANGKAP BASAH TENGAH MELAKUKAN PUNGLI
Sumber:Tanggal publish: 07/02/2018
Berita
Kepada pak presiden Indonesia
Pak Joko Widodo (jokowi)
Kepolisian daerah mesuji semakin ganas dgn menangkap mobil2 dan meminta uang sbsar 200000 rupiah secara paksa baru di beri jalan lancar. Mohon diselesaikan pak atas pungli kepolisian mesuji lampung.
Tolong bantu bagikan agar pak presiden indonesia kta tau bagaimana polisi di jalan selalu pungli.
Pak Joko Widodo (jokowi)
Kepolisian daerah mesuji semakin ganas dgn menangkap mobil2 dan meminta uang sbsar 200000 rupiah secara paksa baru di beri jalan lancar. Mohon diselesaikan pak atas pungli kepolisian mesuji lampung.
Tolong bantu bagikan agar pak presiden indonesia kta tau bagaimana polisi di jalan selalu pungli.
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun facebook dengan nama Bambang Putra Ragil membuat postingan yang menyatakan bahwa pihak Kepolisian Mesuji tertangkap basah tengah melakukan pungutan liar kepada mobil-mobil yang hendak melintas. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui jika postingan tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada melainkan HOAX. Melansir dari akun twitter resmi milik Divisi Humas Polri @DivHumasPolri, diketahui jika kejadian didalam foto tidak sesuai dengan narasi yang disebarkan oleh akun Bambang Putra Ragil. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa kejadian dalam foto tersebut bukanlah melakukan pungutan liar, melainkan penghapusan merk yang tertera pada masing-masing kendaraan. Merk tersebut biasa ditempelkan oleh oknum tak bertanggung jawab yang ingin melakukan pungli atau tidak kejahatan lainnya terhadap kendaraan yang melintas.
Rujukan
Halaman: 6283/6689