“Ketum PDIP Nyatakan Jokowi Harus Berhenti Jadi Presiden”
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2018
Berita
Meme yang bertuliskan “Saya Nyatakan Jokowi Harus Berhenti Jadi Presiden” dengan menyertakan foto Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Hasil Cek Fakta
Dukungan Megawati dinyatakan pada saat Rakernas III PDIP pada 23 Februari 2018. ”Dengan ini saya nyatakan, Calon Presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo,” tegas Megawati.
Dukungan Megawati kepada Jokowi tersebut menurut Ketua DPP PDIP, Andreas Pareira adalah hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. “Disampaikan tidak secara tiba-tiba. Ketua Umum PDI Perjuangan punya hak prerogatif untuk menyampaikan hal itu,” kata Andreas.
Setelah deklarasi dukungan untuk Jokowi tersebut, akun twitter @PDI_Perjuangan langsung membuat beberapa hashtag, yakni #M3gaBeriMandat #Bant3ngPilihJokowi #T3tap Jokowi #PDIPerjuanganM3nang #PDIPM3nang #Rakernas III PDIPerjuangan.
Dukungan Megawati kepada Jokowi tersebut menurut Ketua DPP PDIP, Andreas Pareira adalah hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. “Disampaikan tidak secara tiba-tiba. Ketua Umum PDI Perjuangan punya hak prerogatif untuk menyampaikan hal itu,” kata Andreas.
Setelah deklarasi dukungan untuk Jokowi tersebut, akun twitter @PDI_Perjuangan langsung membuat beberapa hashtag, yakni #M3gaBeriMandat #Bant3ngPilihJokowi #T3tap Jokowi #PDIPerjuanganM3nang #PDIPM3nang #Rakernas III PDIPerjuangan.
Kesimpulan
Meme yang bertuliskan “Saya Nyatakan Jokowi Harus Berhenti Jadi Presiden” dengan menyertakan foto Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dapat dikategorikan sebagai disinformasi. Faktanya Megawati saat Rakernas III PDIP di Bali pada Februari 2018, dengan menggunakan hak preogratifnya sebagai Ketum PDIP menyatakan mendukung kembali Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden (Capres) dari PDIP.
Rujukan
Arab Saudi Ancam Skorsing Haji Indonesia Jika Kasus Penista Agama Tidak Dihukum Setimpal
Sumber: http://www.hariankosmos.com/Tanggal publish: 19/02/2017
Berita
Sebuah situs bernama hariankosmos.com mengunggah berita palsu seakan-akan ada pernyataan dari menteri luar negeri Arab Saudi yang mengultimatum akan menangguhkan haji Indonesia hingga dua periode terkait sebuah kasus hukum di Indonesia.
Hasil Cek Fakta
Kedutaan Besar Arab Saudi membantah kabar ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Biro Media Kedutaan Arab Saudi, Ahmad Suryana kepada Sindonews
Rujukan
Istana Melarang Sholat (Di Mesjid Baiturrahim Istana)
Sumber: https://www.instagram.com/Tanggal publish: 19/02/2017
Berita
Sebuah akun Instagram @MjhdHmsID memposting hoax yang berbunyi:
‘Breaking News! Istana Melarang Sholat.’
Dan dibawahnya ada teks lain yang berbunyi:
‘Pegawai dilingkungan istana skr sdh mulai resah, krn sholat di masjid Baiturahim istana selain jum’atan sdh tdk boleh ada yg sholat disitu, tdk boleh ada suara adzan lagi kalau masuk waktu sholat, ini benar2 sdh kelewatan komunis biadab.!’
‘Breaking News! Istana Melarang Sholat.’
Dan dibawahnya ada teks lain yang berbunyi:
‘Pegawai dilingkungan istana skr sdh mulai resah, krn sholat di masjid Baiturahim istana selain jum’atan sdh tdk boleh ada yg sholat disitu, tdk boleh ada suara adzan lagi kalau masuk waktu sholat, ini benar2 sdh kelewatan komunis biadab.!’
Hasil Cek Fakta
Di Masjid Baiturrahim Istana tidak ada larangan seperti yang dituduhkan oleh hoax. Berikut adalah video yang dibuat oleh Kementerian Sekretaris Negara Republik Indonesia yang memperlihatkan aktivitas keseharian di masjid Baiturrahim Istana ini.
Rujukan
“Dedi Mulyadi Menghamili Siswi Mts”
Sumber: Media daringTanggal publish: 16/04/2018
Berita
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi membantah informasi yang mengatakan dirinya telah menghamili siswi Mts.
Hasil Cek Fakta
Informasi yang mengabarkan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menghamili Siswi Mts kembali ditanyakan oleh akun media sosial twitter atas nama @FakhriyahUmay:
“Masih bingung apa mungkin sih kang @bekerjamelayani sampai segininya….mudah2an ini hoax.. @kawalpilkada @pilkadajabar @jabarjuara_no1,” tulis akun @FakhriyahUmay
Namun setelah dilakukan pencarian, berita tersebut pernah muncul tahun 2015. Dedi pun telah membantah hal itu dan meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan menyikapi berita yang ditulis media cetak Berita Kriminal Sumedang tersebut. Dedi juga melaporkan media cetak tersebut ke Malpores Purwakarta atas dugaan pencemaran nama baik.
Dedi menjelaskan, anak tersebut merupakan anak tokoh masyarakat Sumedang, dan pihaknya berkunjung ke daerah Sumedang dalam rangka kegiatan acara program Bupati Purwakarta pada Juni 2014 lalu.
Dimana saat itu dirinya telah menjadi saksi dari korban, yang ketika itu dalam keadaan hamil dan menikahkan dengan seseorang yang menghamilinya.
“Masih bingung apa mungkin sih kang @bekerjamelayani sampai segininya….mudah2an ini hoax.. @kawalpilkada @pilkadajabar @jabarjuara_no1,” tulis akun @FakhriyahUmay
Namun setelah dilakukan pencarian, berita tersebut pernah muncul tahun 2015. Dedi pun telah membantah hal itu dan meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk turun tangan menyikapi berita yang ditulis media cetak Berita Kriminal Sumedang tersebut. Dedi juga melaporkan media cetak tersebut ke Malpores Purwakarta atas dugaan pencemaran nama baik.
Dedi menjelaskan, anak tersebut merupakan anak tokoh masyarakat Sumedang, dan pihaknya berkunjung ke daerah Sumedang dalam rangka kegiatan acara program Bupati Purwakarta pada Juni 2014 lalu.
Dimana saat itu dirinya telah menjadi saksi dari korban, yang ketika itu dalam keadaan hamil dan menikahkan dengan seseorang yang menghamilinya.
Kesimpulan
Bupati Purwakarta yang kini menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pernah membantah informasi yang mengatakan dirinya menghamili siswi Mts pada tahun 2015. Yang sebenarnya terjadi adalah Ia menjadi saksi nikah dari seorang anak tokoh masyarakat Sumedang yang tengah hamil dengan yang menghamilinya.
Rujukan
Halaman: 6336/6681