• Bayi Nabila Meninggal Karena Kabut Asap di Jambi

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 04/10/2015

    Berita

    Sebuah postingan di Facebook ramai diperbincangkan pekan lalu. Akun itu milik perempuan bernama Rhia, seorang ibu penjual nasi uduk di kawasan Pasir Putih, Jambi. Dalam postingan itu dia memasang duka saat putrinya Nabila yang berusia 15 bulan meninggal dunia. Di foto itu, bayi Nabila memakai masker, dan juga ada yang sudah berbungkus kafan.

    ‘Cukup anak hamba ya Allah yg jadi korban akibat asap yang tidak kunjung berhenti, jgan lagi ada korban lain, sesak nafas, batuk, pilek akibat kabut asap dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab’, demikian tulis Rhia dalam akun Facebooknya.

    Hasil Cek Fakta

    Pihak Rumah Sakit Theresia Kota Jambi, Provinsi Jambi membantah bahwa anak pasangan Ahmad dan Khomariah warga RT 08, Kelurahan Pasir Putih, Kota Jambi, tersebut meninggal akibat kabut asap.

    “Memang ada pasien anak balita yang meninggal pada Selasa (29/9) kemarin, tapi itu bukan karena kabut asap, melainkan kondisinya sudah sangat kritis,” kata Direktur RS Theresia Asianto Supargo di Jambi, Sabtu (3/10), dikutip dari Antara.

    Dia menjelaskan, Nabila meninggal karena kegagalan multifungsi organ dan juga mengalami kegagalan kardiovaskular sehingga menyebabkan balita tersebut meninggal dunia.

    “Asap tidak menyebabkan kematian secara langsung, saya kira kalau asap menyebabkan kematian secara langsung banyak balita lain yang kena asap juga meninggal,” ujar Asianto.

    Menurutnya, anak balita tersebut tidak lama berada di rumah sakit. Saat tiba langsung dilakukan penanganan lebih lanjut, namun kondisinya sudah memang tidak bisa tertolong lagi.

    “Pihak keluarga pasien minta tolong dan kita sudah berupaya untuk memberikan pertolongan, namun karena kondisi penyakitnya yang sudah parah sehingga tidak tertolong lagi,” jelasnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Bila nampak dalam perut ikan sejenis telur ikan seperti dlm gambar ini…

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 31/10/2017

    Berita

    “Perhatian untuk penggemar makanan laut
    Bila nampak dalam perut ikan sejenis telur ikan seperti dlm gambar ini tolong jangan di makan karena ini adalah racun bukan telur ikan.
    Tumor cancer dari ikan,akibat logam berat,jgn dianggap telor ikan lalu dimakan tolong sebar kan info ini.”.

    Hasil Cek Fakta

    Informasi dari indialivetoday.com: “Menurut laporan media, dokter mengatakan bahwa hal itu tidak membuat masalah kesehatan jika Glugea terkena ikan yang dimakan setelah dibersihkan, dicuci dan direbus dengan benar. Sebenarnya, ini bukan penyakit aneh atau berbahaya. Maka tak perlu hindari makan sarden setelah membaca kabar palsu.” proses pembuatan makanan kaleng Ikan Sarden mengacu ke standar FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa) sudah termasuk proses pembersihan dan pemasakan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Pesan Berantai Catut Kepolisian Soal Nama-nama Kiai yang Menjadi Sasaran PKI

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 13/02/2018

    Berita

    Beredar pesan berantai yang disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab berisikan informasi nama-nama kiai yang menjadi sasaran kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam pesan itu, disebut yang mengeluarkan datanya adalah Polsek Cisaat, Sukabumi. Selengkapnya di bagian REFERENSI.

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Cisaat Kompol Budi Setiana membantah keras. Akibat pesan yang kemudian tersebar kembali melalui media sosial (medsos) itu, Budi mengaku mendapat telepon dari berbagai pihak.

    “Itu hoax, kita akan selidiki siapa yang menyebarkan informasi tersebut. Kami tegaskan Polsek Cisaat tidak pernah mempublikasikan atau membuat data-data semacam itu, ini meresahkan,” kata Budi saat dimintai konfirmasi detikcom di Mapolsek Cisaat, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (13/2/2018).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Munculnya Bara Api di Yaman

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 03/10/2015

    Berita

    Beredar dua Foto di Media Sosial dengan keterangan Munculnya Bara Api di Yaman disertai dengan artikel sebagai tanda kiamat

    Hasil Cek Fakta

    Lokasi fenomena alam ini bukan terjadi di Yaman melaikan di Gurun Karakun, Turkmenistan. Lubang tersebut dibuat oleh para geologis dari Soviet. Mereka membuat lubang tersebut pada tahun 1971, dan menemukan bahwa gua tersebut berisi gas alam. Tanah di samping gua tersebut runtuh dengan diameter sekitar 71 Meter. Takut lubang tersebut menimbulkan gas beracun maka para geologis membakar lubang tersebut berharap gas alam tersebut habis, namun api masih tetap menyala sampai saat ini. Lubang ini memancarkan cahaya keemasan yang dapat terlihat dari jarak 1 mil, di desa Derweze yang berpopulasi sekitar 350 jiwa.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini