Kutipan Messi yang menyatakan sebagai Duta UNICEF ia menolak laga vs Israel menjadi viral di media sosial.
Informasi keterlibatan Messi dalam pembatalan itu kebanyakan merujuk TyC Sports, kanal tv khusus olahraga di Argentina. Salah satunya berbunyi begini: "Tyc Sport: As a UNICEF ambassador, I cannot play against people who kill innocent #palestinian children. We had to cancel the game because we are humans before footballers". Salah satu akun yang membagikan informasi yang dinisbatkan ke TyC Sports adalah akun @AMMGMedia. ( https:/twitter.com/AMMGMedia/status/1004198113408634880 )
Sedangkan akun @coral, yang merupakan akun terverifikasi, menjadi salah satu akun yang bertanggungjawab menyebarkan informasi bahwa seluruh kerugian karena pembatalan itu akan diganti oleh Messi. " All losses incurred due to the cancellation of the game will be paid by Messi," cuit akun itu. ( https://twitter.com/Coral/status/1004284292506226688 )
Hoax Soal Lionel Messi dan Pembatalan Laga Israel vs Argentina
Sumber: twitter.comTanggal publish: 10/06/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Perlu ditekankan bahwa Argentina batal bertanding dengan Israel merupakan fakta. Namun pernyataan yang dinisbatkan kepada TycS Sports, tentang Messi yang menyatakan bahwa sebagai Duta Unicef ia tak mau bertanding dengan negara yang membunuh orang-orang tak bersalah, tidaklah akurat.
Leandro Cocolo, jurnalis TyC Sports yang disebut-sebut mewawancarai Messi, membantah hal itu.
“Dia tidak mengatakan hal itu!" kata Leandro kepada Tirto.
Ia bahkan menyebut tidak ada pernyataan apapun dari Messi setelah keputusan pembatalan pertandingan. Untuk menegaskan kembali, Tirto lantas memberi link ciutan twitter @AMMGMedia. Juga bertanya apakah Messi berbicara soal itu kepada TyC.
Sekali lagi, Leandro menyatakan dengan tegas: "Tidak benar Messi berkata demikian. Dia tidak berbicara dengan kami [TyC Sports]."
Penelusuran atas seluruh akun media sosial milik Messi di Instagram atau Facebook juga tidak menemukan pernyataan apa pun dari kapten timnas Argentina itu terkait laga Israel vs Argentina.
Dengan demikian, kabar yang menyatakan bahwa Messi terlibat aktif membatalkan laga Israel vs Argentina, maupun informasi bahwa dia akan mengganti kerugian akibat pembatalan itu, masuk ke dalam informasi yang salah (false).
Leandro Cocolo, jurnalis TyC Sports yang disebut-sebut mewawancarai Messi, membantah hal itu.
“Dia tidak mengatakan hal itu!" kata Leandro kepada Tirto.
Ia bahkan menyebut tidak ada pernyataan apapun dari Messi setelah keputusan pembatalan pertandingan. Untuk menegaskan kembali, Tirto lantas memberi link ciutan twitter @AMMGMedia. Juga bertanya apakah Messi berbicara soal itu kepada TyC.
Sekali lagi, Leandro menyatakan dengan tegas: "Tidak benar Messi berkata demikian. Dia tidak berbicara dengan kami [TyC Sports]."
Penelusuran atas seluruh akun media sosial milik Messi di Instagram atau Facebook juga tidak menemukan pernyataan apa pun dari kapten timnas Argentina itu terkait laga Israel vs Argentina.
Dengan demikian, kabar yang menyatakan bahwa Messi terlibat aktif membatalkan laga Israel vs Argentina, maupun informasi bahwa dia akan mengganti kerugian akibat pembatalan itu, masuk ke dalam informasi yang salah (false).
Rujukan
PNS dan Guru Dilaporkan Terbanyak Sebar Hoaks di Medsos
Sumber:Tanggal publish: 10/06/2018
Hasil Cek Fakta
Badan Kepegawaian Negara (BKN) menerima pengaduan soal Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga guru karena diduga menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu di media sosial macam Facebook dan Twitter.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menuturkan berdasarkan data yang dihimpun Lapor-BKN, ada 14 aduan yang melibatkan ASN pusat dan daerah terkait dengan ujaran kebencian dan hoaks.
"Terlapor terbanyak berprofesi sebagai dosen ASN, kemudian diikuti oleh PNS Pemerintah Pusat, PNS Pemerintah Daerah dan guru," kata Ridwan dalam situs Sekretariat Kabinet, Jumat (8/6).
Dia menuturkan pengaduan yang bermuatan hoaks dan ujaran kebencian itu disertai dengan lampiran unggahan di media sosial macam Facebook dan Twitter. Selain itu, ada pula yang diduga menjadi simpatisan organisasi yang dilarang pemerintah.
Sebelumnya, BKN mengeluarkan Surat Kepala BKN Nomor K.26 30/V.72-2/99 kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi Pusat dan Daerah perihal Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS.
Hal itu adalah untuk meneruskan dari Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 137 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial Bagi ASN.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menuturkan berdasarkan data yang dihimpun Lapor-BKN, ada 14 aduan yang melibatkan ASN pusat dan daerah terkait dengan ujaran kebencian dan hoaks.
"Terlapor terbanyak berprofesi sebagai dosen ASN, kemudian diikuti oleh PNS Pemerintah Pusat, PNS Pemerintah Daerah dan guru," kata Ridwan dalam situs Sekretariat Kabinet, Jumat (8/6).
Dia menuturkan pengaduan yang bermuatan hoaks dan ujaran kebencian itu disertai dengan lampiran unggahan di media sosial macam Facebook dan Twitter. Selain itu, ada pula yang diduga menjadi simpatisan organisasi yang dilarang pemerintah.
Sebelumnya, BKN mengeluarkan Surat Kepala BKN Nomor K.26 30/V.72-2/99 kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi Pusat dan Daerah perihal Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS.
Hal itu adalah untuk meneruskan dari Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 137 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial Bagi ASN.
Rujukan
Disinformasi Power Bank Meledak
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/06/2018
Berita
Beredar postingan di Facebook, video seseorang yang terbakar disertai narasi:
"Power Bank meletup dalam saku.
Keadaan lagi cash hp...
Hati2..... yah semua."
"Power Bank meletup dalam saku.
Keadaan lagi cash hp...
Hati2..... yah semua."
Hasil Cek Fakta
Video tersebut adalah kejadian di negara Maroko di sebuah supermarket pada 4 Juni 2018 lalu.
Seorang pria (30 tahun) membakar dirinya sendiri. Setelah kejadian tersebut, pria itu dibawa ke RS setempat dan mengalami luka bakar stadium 2 sampai 3.
Pria tersebut juga diketahui mempunyai catatan kriminal.
Pada sebeluk kejadian, pria itu mencoba melakukan aksi pencurian di TKP.
Seorang pria (30 tahun) membakar dirinya sendiri. Setelah kejadian tersebut, pria itu dibawa ke RS setempat dan mengalami luka bakar stadium 2 sampai 3.
Pria tersebut juga diketahui mempunyai catatan kriminal.
Pada sebeluk kejadian, pria itu mencoba melakukan aksi pencurian di TKP.
Rujukan
Penipuan Donasi Untuk Anak Kanker Tulang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/06/2018
Berita
Beredar sebuah postingan di Facebook, yang meminta donasi atas seorang anak yang mengidap kanker tulang.
Sudah dibagikan sebanyak 9.661 kali pada saat tangkapan layar.
Juga disertakan nomor rekening pada komentar pertama untuk tujuan donasi.
Sudah dibagikan sebanyak 9.661 kali pada saat tangkapan layar.
Juga disertakan nomor rekening pada komentar pertama untuk tujuan donasi.
Hasil Cek Fakta
Anak yang dimaksudkan sebenarnya sudah Meninggal pada tahun November 2016 lalu.
Almarhum bernama Kadek Kartika Yasa (13), siswa SMP asal Gianyar, Bali.
Anak semata wayang dari Bapak Ni Wayan Sanu (44).
Almarhum bernama Kadek Kartika Yasa (13), siswa SMP asal Gianyar, Bali.
Anak semata wayang dari Bapak Ni Wayan Sanu (44).
Rujukan
Halaman: 6385/6413