• [HOAKS] Hamas Menembaki Bantuan Kemanusiaan yang Dijatuhkan Pesawat

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan Hamas, kelompok perlawanan dari Gaza, Palestina, menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu hasil manipulasi.

    Video Hamas menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat atau airdrop dibagikan akun Facebook ini pada 23 Oktober 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    H×mas menembaki bantuan kemanusiaan yang diterbangkan melalui udara

    Mereka membenci airdrops, karena bantuan tersebut langsung sampai ke warga sipil. H×mas lebih memilih bantuan UNRWA, karena bantuan tersebut didistribusikan melalui H×mas, dan mereka mendapatkan uang dari situ.

    Video yang dibagikan menunjukkan orang-orang keluar dari tempat pangkas rambut. Kemudian, terlihat sebuah pesawat menjatuhkan barang diiringi suara tembakan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video itu adalah gabungan dari dua klip berbeda.

    Klip pertama beredar dibagikan oleh sejumlah akun TikTok, salah satunya ini, dan menunjukkan orang-orang di dalam pangkas rambut berlarian ke luar.

    Kemudian, klip menunjukkan gambar manipulasi berupa awan berbentuk tangan raksasa. Tidak diketahui asal mula video tersebut.

    Sementara itu, klip kedua terdeteksi sebagai insiden kegagalan parasut yang mengakibatkan airdrop terjun bebas dan melukai orang-orang.

    Video insiden tersebut dipublikasikan Al Jazeera pada 8 Maret 2024. Tujuh orang dilaporkan terluka dan lima lainnya tewas akibat insiden barang bantuan terjun bebas di Gaza.

    Video yang dipublikasikan Al Jazeera mirip dengan yang beredar di Facebook, tetapi tidak terdengar suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Hamas menembaki bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari pesawat adalah hoaks.

    Video itu merupakan hasil manipulasi dengan menggabungkan dua klip berbeda.

    Video yang mirip dipublikasikan oleh Al Jazeera dan menunjukkan insiden airdrop terjun bebas di Gaza. Namun, tidak ada suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Hasil Kloning Babi dan Sapi di China

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan kloning sapi dan babi, yang berhasil dilakukan para peneliti di China.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video dengan klaim kloning babi dan sapi di China disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Video yang beredar menampilkan seekor makhluk dengan tubuh seperti babi tetapi berkepala sapi.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (27/10/2024):

    China berhasil kloning babi sama sapi kalo udah jadi seperti ini bentuknya halal apa haram ya?

    Awas Hati2 kemungkinan sebentar lagi akan masuk Indonesia.Semoga Allah Melindungi dan Memberkahi kita semua dlm RidhoNya.

    Aamiin

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipultif di sebuah akun Facebook, Minggu (27/10/2024), menampilkan video kloning babi dan sapi di China.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam teks, foto, video, atau suara.

    Hasil pengidentifikasian menunjukkan, video kloning babi dan sapi di China memiliki probabilitas 88,8 persen dihasilkan AI.

    Dilansir Live Science, sejauh ini ilmuwan telah berhasil melakukan kloning sejumlah mamalia, seperti babi, kucing, rusa, kuda, anjing, tikus, kambing liar, serigala abu-abu, dan monyet.

    Namun tidak ada penelitian atau uji coba yang berhasil melakukan kloning gabungan sapi dan babi.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com juga telah membantah narasi di media sosial mengenai kawin silang babi dan sapi.

    Faktanya, sapi dan babi mustahil untuk dikawinkan dan menghasilkan keturunan, karena keduanya berasal dari famili yang berbeda.

    Kesimpulan

    Video kloning babi dan sapi di China merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Ilmuwan memang berhasil melakukan kloning pada sejumlah mamalia, termasuk babi.

    Namun sapi dan babi tidak dapat dikawinkan silang karena berasal dari famili berbeda, sehingga kloningnya tidak memungkinan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Prabowo Ancam Penghujat Pemimpin akan Berurusan dengan Aparatur Negara

    Sumber: X.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun X “ike_hw71” pada Jumat (25/10/2023) mengunggah foto [arsip] berisi informasi Presiden Prabowo mengancam rakyat yang menghina pemimpin.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Breaking News. Prabowo Sampaikan: Saya Tegaskan, Bahwa Tidak Ada Lagi Rakyat, yang Menghujat Kepala Negara, Siapa yang Mencoba Hujat Pemimpin nya Dia Bakal Berurusan Sama Aparatur Negara”.
    Hingga Rabu (30/10/2024) unggahan telah mendapatkan lebih dari 13 ribu tanda suka dan diunggah ulang lebih dari 1.700 kali. Terdapat sekitar 1.000 komentar, mayoritas mempercayai informasi dalam konten.

    Hasil Cek Fakta

    Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melalui mesin pencarian Google memasukkan beberapa kata kunci sesuai narasi yang disebutkan dalam unggahan. Hasilnya, tidak ditemukan sumber dari pemberitaan valid yang dapat dijadikan bukti Presiden Prabowo menyampaikan ancaman tersebut.

    Penelusuran gambar unggahan ke Google Lens juga tak mengarah ke sumber yang mendukung klaim, salah satunya pemberitaan antaranews.com “Pidato Lengkap Presiden RI Prabowo Subianto”.

    Dalam kesempatan itu, Prabowo tak mengungkapkan pernyataan yang bersifat ancaman terhadap rakyat yang menghujat pemimpin.

    Kesimpulan

    Narasi “Presiden Prabowo sebut rakyat akan berurusan dengan aparatur negara jika menghujat pemimpin” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Menkes Budi Sebut Lockdown Pandemi Selanjutnya Bagian dari Great Reset

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun Instagram “_bougenville2nd” pada Senin (21/10/2024) mengunggah video [arsip] yang menampilkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi memberi pernyataan akan ada lockdown di pandemi selanjutnya. Perkataan itu dikaitkan dengan agenda great reset dan new world order.
    Berikut narasi lengkapnya:
    "SIGNAL KUAT AGENDA GREAT RESET - NEW WORLD ORDER"
    "LOCKDOWN 100% RAKYAT DI NEXT PANDEMIC"
    “Repost pernyataan menkes Signal kuat Agenda Great Reset New world order, kedaulatan Rakyat di tangan antek Asing. 🚨LockDown Pergerakan 100% di next Pandemic🤧 Bayang² Teror ketakutan dari Elite Sudah Didepan mata, entah dalam bentuk KLB/ Pandemic Global. Hasbunallah wa ni'mal wakil”.
    Hingga Rabu (30/10/2024) unggahan telah ditayangkan hampir 20 ribu kali dan disukai 409 akun. Terdapat 19 komentar, mayoritas mempercayai informasi dalam konten tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.

    Berdasarkan penelusuran oleh Tim Cek Fakta Tempo, potongan video berasal dari kanal YouTube ASEAN BAC INDONESIA 2023. Menkes Budi kala itu menjadi pembicara dalam pertemuan B20 Summit 2022 di Nusa Dua, Bali pada 13—14 November 2022.

    Potongan unggahan “_bougenville2d” itu diambil saat Menkes Budi membahas para pebisnis yang memiliki peran besar dalam menangani isu-isu kesehatan atau jika pandemi kembali melanda.

    Menkes Budi meminta kalangan pebisnis dapat berinvestasi pada sektor kesehatan supaya layanan kesehatan makin memadai.

    Tidak ada pernyataan Menkes Budi tentang lockdown menjadi bagian dari great reset (sebuah gagasan kontroversial dari Klaus Schwab, kepala Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada 2020 sebagai upaya memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 dalam merancang ulang dunia). Namun, gagasan tersebut ditolah oleh beberapa tokoh dan lembaga resmi.

    Kesimpulan

    Narasi “Menkes Budi sebut lockdown pandemi selanjutnya bagian dari great reset” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini