• Cek Fakta: Prabowo Marah ke Gibran karena Program 'Lapor Mas Wapres'

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/12/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang menyampaikan narasi bahwa Presiden Prabowo marah atas program "Lapor Mas Wapres".

    Akun TikTok “suamii_kuu” pada Selasa (17/12/2024) membagikan video tersebut dengan narasi sebagai berikut:

    “Prabowo Marah. Prabowo merasa tidak dihormati. Mulai gawat ini di Istana, sperti pendulunya..yg sesukanya berbuat.”

    “Terungkap alasan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendadak dipanggil Presiden Prabowo Subianto. Hari ini kemarahan kubu Prabowo terhadap manuver yang dilakukan oleh Gibran nampaknya sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi, karena ketika Gibran membuka posko pengaduan “Lapor Mas Wapres”, ini ternyata tidak ada koordinasi, tidak bilang siapa-siapa, tiba-tiba muncul begitu saja. Jadi, Wapres mengambil suatu sikap politik sendiri tanpa koordinasi dan tanpa izin dengan Presidennya. Ini, denger-denger, membuat marah dan kecewa kelompok kubu Presiden Prabowo, karena ya seperti tidak dihargai gitu.”

    Terpantau pada Senin (23/12/2024) unggahan TikTok tersebut telah disukai oleh hampir 50.000 pengguna dan dibagikan ulang 6.500-an kali.

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) terhadap kata “tanggapan Prabowo terkait program Lapor Mas Wapres” di kolom pencarian Google, hasilnya mengarah ke pemberitaan tempo.co “Jadi Jubir PCO Prabowo, Prita Laura Bilang Lapor Mas Wapres Bukan Program Gibran Pribadi”.

    Ketika dilakukan penelusuran dengan kata kunci “Gibran dipanggil mendadak Prabowo”, ditemukan pemberitaan tribunnews.com “Terungkap Alasan Gibran Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Sudahi Pertemuan dengan PM Singapura”.

    Berdasarkan informasi yang didapat dari artikel yang tayang Kamis (7/11/2024) itu, diketahui Gibran, yang saat itu sedang menyambut kedatangan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, dipanggil mendadak oleh Prabowo untuk mengikuti rapat Kabinet Paripurna.

    Ketika menelusuri kata kunc “Sidang Paripurna Perdana Presiden Prabowo” ke kolom pencarian YouTube. Ditemukan video dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, yang mana isinya sama sekali tak mendukung klaim.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi klaim “Prabowo marah karena Gibran bikin program Lapor Mas Wapres” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Foto Helikopter Israel Ditembak Jatuh di Lebanon

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/12/2024

    Berita

    tirto.id - Eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah terus memanas memasuki akhir 2024. Aksi saling serang makin tidak terkendali setelah Hizbullah, organisasi Islam Syiah di Lebanon, turut melancarkan serangan ke Tel Aviv, Ibu Kota Israel, pada sekitar akhir November 2024 lalu, mengutip Kompas.com.

    Berkembangnya narasi konflik tersebut juga kemudian menyebarkan berbagai informasi di media sosial. Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mendapat banyak perhatian.

    “Mendesak: Sebuah helikopter Israel ditembak jatuh di daerah #Khiam di Lebanon selatan ketika sedang mengangkut sejumlah korban tewas dan terluka dari tentara Zionis,” begitu bunyi unggahan aku “Umat Akhir” pada 23 November 2024 (arsip).

    Dalam unggahan tersebut terdapat sebuah foto yang menunjukkan serupa helikopter yang mengeluarkan asap. Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 44 tanda suka dan enam tanda hati, serta tiga buah komentar.

    Unggahan serupa juga tersebar di X (dulu Twitter), dari unggahan akun @SilentlySirs (arsip) juga pada 23 November 2024. Unggahan ini berisikan narasi yang gambar helikopter berasap dengan keterangan teks yang menyebut helikopter Israel ditembak jatuh di Kota Khiam, Lebanon.

    Cuitan ini menyebut kalau penembakan terjadi saat helikopter tersebut sedang membawa sejumlah mayat dan tentara Israel yang terluka. Cuitan di X mengumpulkan setidaknya 220 ribu pembaca, 2.250 unggahan ulang, dan 12 ribu lebih tanda suka.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar foto yang tersebar di media sosial menunjukkan penembakan jatuh pesawat Israel di Kota Khiam?

    Hasil Cek Fakta

    Tim riset Tirto melakukan penelusuran fakta dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search), terhadap gambar helikopter tersebut. Hasil pencarian mengarahkan ke sejumlah artikel ataupun konten serupa di media sosial.

    Menariknya beberapa hasil pencarian teratas menyebut kalau foto yang digunakan tersebut berasal dari kejadian tahun 2019. Artikel dari The Times of Israel bertanggal 20 Mei 2019 juga menggunakan foto tersebut. Keterangan foto juga menyebut kalau kejadian tersebut terjadi sekitar lima tahun lalu.

    “Helikopter Israel melepaskan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang, yang menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi yang lebih parah,” begitu keterangan deskripsi gambar tersebut. Keterangan gambar juga menyebut kejadian tersebut pada 25 Maret 2019 dan diabadikan oleh fotografer AFP Mohammed Abed. Foto tersebut juga diperjualbelikan di Getty Images.

    Kami juga menemukan unggahan serupa digunakan artikel CNN Indonesia berikut. Artikel pada tahun 2020 ini menggunakan foto ilustrasi yang sama. Dari kredit fotonya, diketahui kalau ini adalah foto yang sama dari Fotografer AFP Mohammed Abed.

    Kami mencoba mencari foto tersebut dari arsip AFP dan menemukannya di sini. Deskripsi foto berisi informasi yang sama, hanya terdapat informasi pelengkap yang menyebut Israel melancarkan serangan terhadap sasaran Hamas di Gaza, beberapa jam setelah roket dari Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv dan melukai tujuh orang. Informasi lengkap dari foto menyebut kalau foto diambil di Kota Gaza pada 25 Maret 2024, tepatnya pukul 18.42 waktu universal (UTC).

    Tidak saja foto tersebut bukan menunjukkan pesawat Israel yang ditembak jatuh, foto tersebut juga kejadian lampau dari tahun 2019 dan lokasinya juga bukan di Kota Khiam, Lebanon, tapi di Gaza, Palestina.

    Dalam pencarian, kami juga menemukan unggahan serupa berbahasa Arab, dari cuitan akun @A_E_T_er (arsip) yang menarasikan kejadian tersebut di Lebanon. Cuitan tersebut juga viral dan mengumpulkan lebih dari 175 ribu penonton.

    Kota Khiam di Selatan Lebanon memang menjadi salah satu kawasan kunci. Daerah ini hanya berjarak sekitar lima kilometer dari perbatasan dengan Israel. Pada 11 Desember 2024, Al Jazeera menyebut lima orang kehilangan nyawa akibat serangan Israel ke sejumlah kota di sisi Selatan Lebanon.

    Eskalasi serangan Israel ke wilayah Lebanon meningkat pada akhir September 2024. Pada 27 November 2024 lalu terjadi pelanggaran gencatan senjata yang kemudian membuat eskalasi konflik meningkat.

    Sementara itu, Kantor Berita Turki, Anadolu Agency menyebutkan, Hizbullah mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, pada Sabtu (23/11/2024). Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hizbullah mengatakan pasukannya menargetkan "pasukan musuh" dengan "serangan roket," yang menandai serangan keempat hari itu.

    Namun, tidak ada pernyataan apapun yang mengonfirmasi mereka menembak jatuh helikopter Israel.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan foto yang tersebar di media sosial menunjukkan penembakan jatuh pesawat Israel di Kota Khiam bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Foto tersebut adalah kejadian dari tahun 2019. Helikopter dalam gambar adalah milik Israel yang menembakkan suar di atas Jalur Gaza beberapa jam setelah roket dari daerah kantong Palestina menghantam sebuah rumah di dekat Tel Aviv.

    Menurut pemberitaan Hizbullah memang mengaku menembakkan roket ke pasukan Israel yang berada di Khiam, Lebanon, namun tidak ada laporan soal penembakan jatuh unit helikopter, seperti yang coba dinarasikan di media sosial.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Konteks Lengkap Laporan Serangan Ransomware pada BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/12/2024

    Berita

    tirto.id - Pada Rabu (18/12/2024), beredar informasi yang menyebutkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi target serangan kelompok hacker ransomware Bashe. Narasi ini juga kemudian beredar di media sosial.

    Tirto menemukan unggahan akun TikTok “merdekasiber” terkait hal ini.

    “Bank Rakyat Indonesia, salah satu bank terbesar di Indonesia, dilaporkan menjadi korban serangan grup Bashe Ransomware. Insiden ini dilaporkan terjadi pada tanggal 18 Desember 2024 jam 7:00 dari laporan FalconFeeds.io melalui platform X.com. Serangan ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan data pelanggan dan integritas sistem informasi bank,” begitu bunyi narasinya.

    Akun @FalconFeedsio pada hari yang sama menunjukkan sebuah tangkapan layar yang menyebut BRI menjadi korban dari Bashe. Meski kemudian mereka membuat klarifikasi yang menyebut kalau mereka tidak bisa mengkonfirmasi klaim serangan terhadap BRI ini.

    "Namun, kelompok ransomware tersebut telah menyatakan bahwa mereka berencana untuk merilis data tersebut dalam empat hari sekaligus menawarkannya untuk dijual. Mereka juga telah menerbitkan sampel data untuk mendukung klaim mereka," cuit akun tersebut di platform X, Rabu (18/12/2024).

    Sampai dengan Jumat (20/12/2024), informasi yang beredar di media sosial tersebut mengumpulkan atensi ratusan ribu bahkan jutaan audiens di masing-masing platform.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada kebocoran data BRI?

    Hasil Cek Fakta

    Terkait polemik yang terjadi, BRI, lewat akun resminya di Instagram mengeluarkan pernyataan yang menyebut kalau tidak ada serangan ransomware terhadap sistem perbankan mereka, pada Kamis (19/12/2024).

    "BRI telah melakukan asesmen mendalam dan tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem kami. Asesmen lebih lanjut juga menunjukkan bahwa data yang dipublikasikan bukanlah dara keluaran dari sistem BRI," begitu keterangan resmi tertanda dari Direktur Digital dan IT BRI, Arga M. Nugraha.

    Lewat pernyataan tersebut, BRI menegaskan kalau seluruh layanan dan sistem perbankan BRI berjalan dengan normal tanpa gangguan. Bank ini juga memastikan keamanan data nasabah tetap terjaga.

    “BRI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan nasabah untuk tetap bertransaksi melalui berbagai layanan perbankan kami,” begitu tutup pesan resmi BRI tersebut.

    Sebelumnya, pada Rabu (18/12/2024), Arga menyebut kalau data dan dana nasabah aman. Dia menegaskan kalau seluruh sistem keamanan perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi dapat beroperasi dengan lancar.

    “BRI menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi informasi yang dimiliki BRI telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala untuk menghadapi berbagai potensi ancaman. Langkah-langkah proaktif dilakukan untuk memastikan bahwa informasi nasabah tetap terlindungi,” ujar Arga.

    Tirto juga mencoba mencari konfirmasi dari pihak Falcons Feeds. Platform penyedia jasa keamanan siber ini menjelaskan dalam kasus seperti ini sulit untuk langsung mempercayai pernyataan kedua pihak. Penilaian terhadap data lengkap perlu dilakukan untuk benar-benar yakin terhadap sangkalan dari pihak manapun.

    Sampai dengan Senin (23/12/2024), kelompok hacker ransomware Bashe juga terpantau belum mengeluarkan data yang mereka sebut akan rilis.

    Terkait polemik peretasan akun BRI tersebut, Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) sempat mengatakan kalau serangan ini kemungkinan tidak benar.

    “Karena pada malam kemarin (Rabu, 18/12/2024), serta pagi ini (Kamis, 19/12/2024), layanan perbankan BRI serta mobile banking BRI juga tidak mengalami kendala operasional, tidak seperti pada saat Bank Syariah Indonesia yang mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan kegagalan operasional perbankan dan aplikasi mobile banking mereka selama beberapa hari,” begitu sebut Chairman CISSReC, Pratama Persadha, dari keterangan yang Tirto terima, Kamis (19/12/2024).

    Hasil investigasi Tim CISSReC juga menyebut kalau sampel data yang dibagikan Bashe Ransomware identik dengan salah satu unggahan Scribd (arsip) yang diunggah oleh salah satu akun bernama "Sonni GrabBike" pada tanggal 17 September 2020.

    Pada investigasi yang lebih lanjut secara random pada beberapa sample data, CISSReC juga menemukan bahwa nomor kartu yang tertera pada sample data yang didapatkan dari Scribd adalah valid serta nomor kartu tersebut masih aktif karena masih bisa dilakukan transfer ke nomor kartu tersebut.

    “Melihat beberapa fakta ini, untuk saat ini serangan siber berupa ransomware tersebut kemungkinan besar adalah informasi yang kurang benar, pun jika memang terkena serangan ransomware, BRI memiliki sistem backup dan prosedur recovery yang bagus karena bisa dengan waktu singkat mengembalikan layanan perbankan,” begitu terang Pratama.

    CISSReC juga melihat bahwa informasi serangan ransomware ini hanya upaya coba-coba untuk memeras BRI, bahwa seolah-olah mereka terkena serangan ransomware. Sebab jika memang kelompok hacker Bashe memiliki data asli dari BRI hasil serangan malware mereka, tentu saja seharusnya mereka mengunggah data tersebut, bukannya mengunggah data yang sudah pernah diunggah di Scribd sebelumnya.

    Identifikasi CISSReC juga menyebut kalau aktivitas kelompok hacker Bashe di dark web cenderung mencurigakan. Sebab meski sudah mengaku aktif sejak 3 September 2019, mereka baru aktif melakukan peretasan pada 5 April 2024.

    Di halaman darkweb-nya, Bashe membagikan 63 data yang mereka klaim didapat dari peretasan dan ransomware. BRI menjadi salah satu data yang mereka masih menunggu penebusannya sampai 23 Desember 2024, pukul 16.00 WIB.

    “Saat ini kita hanya dapat menunggu sampai batas waktu yang diberikan habis dan pihak Bashe melakukan publikasi dari data yang berhasil mereka dapatkan untuk bisa mengonfirmasi kembali apakah data yang mereka unggah adalah data lama seperti yang diunggah sebelumnya di Scribd atau memang data baru,” begitu keterangan dari Pratama, Kamis (19/12/2024).

    Lebih lanjut CISSReC menyoroti persebaran data pribadi di salah satu akun Scribd. "Karena file yang berisi 99 data pribadi yang berisi nama, tanggal lahir, nomor HP, no kartu, Bank yang menyetujui, nama ibu kandung serta alamat lengkap termasuk nama perusahaan tidak seharusnya bocor dan diunggah ke sebuah situs berbagi dokumen seperti Scribd,” begitu catatan mereka.

    Mereka menyarankan pihak BRI untuk berkoordinasi dengan BSSN dan Komdigi untuk melakukan investigasi tentang data yang dibocorkan di situs Scribd tersebut.

    Senada, konsultan keamanan siber yang juga founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, pun menyatakan kalau data ransomware yang dipublikasi nyatanya merupakan data yang pernah ditemukan di internet.

    "Setelah tenggat waktunya udah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya cuma 1 file excel yang isinya cuma 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di Scribd dan pdfcoffee. Mari tepuk tangan untuk Bashe, group ransomware terkocak sepanjang masa," ujar Teguh lewat akun X resminya, @secgron pada Rabu (25/12/2024).

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan kalau narasi kebocoran data BRI yang beredar di media sosial bersifat bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu).

    Pihak BRI menegaskan kalau asesmen mendalam yang mereka lakukan tidak menemukan adanya ancaman ransomware pada Desember 2024. Bank ini juga menyebut kalau data yang dipublikasikan bukan dari sistem BRI dan seluruh layanan dan sistem perbankan BRI berjalan dengan normal tanpa gangguan.

    Penelusuran lebih lanjut mengindikasikan bahwa data yang dijadikan sampel oleh Bashe identik dengan salah satu unggahan akun Scribd pada tahun 2020 lalu.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Perlihatkan Mobil di Gowa Hanyut Terseret Banjir

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan sebuah mobil terseret arus banjir. Peristiwa itu diklaim terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Namun, setelah ditelusurinya narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Peristiwa itu bukan di Kabupaten Gowa. 

    Video yang diklaim menampilkan sebuah mobil di Kabupaten Gowa terseret arus banjir muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Dalam video tampak seorang pengendara mobil nekat menerjang banjir yang cukup deras, hingga akhirnya mobil itu hanyut.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    MOBIL HANYUT

    Daerah KAB GOWA, perjalanan ke Malino,...sungguh terlalu nekat yg lain sdh pada berhenti, innalillahi Wainnailahi Rojiun

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut sebuah mobil di Kabuapaten Gowa hanyut terbawa arus banjir

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan tangkapan layar di laman El Heraldo yang diterbitkan pada 30 Mei 2023.

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika seorang pengemudi bernama Alberto Uriel Romero Martínez kehilangan nyawanya karena kecelakaan tragis di Nikaragua, Amerika Tengah.

    Pencarian lebih lanjut, ditemukan video identik di kanal YouTube 100 NOTICIAS NICARAGUA yang diunggah pada 30 Mei 2023.

    Dalam keterangan di video juga disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di sebuah sungai di Managua yang membelah Veracruz dari wilayah Las Jagüitas pada 29 Mei 2023. 

    Mobil yang dikendarai Alberto Uriel Romero terseret arus sungai yang cukup kuat setelah wilayah tersebut dilanda hujan deras. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan sebuah mobil di Kabupaten Gowa terseret arus banjir tidak benar atau hoaks.

    Video aslinya adalah peristiwa di Nikaragua, Amerika Tengah, dan bukan bencana yang terjadi di Indonesia.

    Dalam peristiwa itu seorang pengendara mobil bernama Alberto Uriel Romero Martínez kehilangan nyawanya setelah nekat menerjang arus sungai yang cukup deras. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini