• [SALAH] Mahasiswa Bagi-Bagi Uang ke Demonstran #IndonesiaGelap

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Akun X “Eprilica Viramli” pada Kamis (20/2/2025) mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan mahasiswa membagikan uang kepada mahasiswa lain untuk berdemo.

    Unggahan disertai narasi:

    “Yang bilang #IndonesiaGelap siapa ? Kerja cuma teriak2, dikasih jaket almamater dapat duit kok dibilang gelap 😀”

    Unggahan serupa juga dibagikan oleh akun TikTok “Solehudin.Nauliraja.969” [arsip].

    Per Rabu (26/2/2025) unggahan akun X “Eprilica Viramli” telah mendapat lebih dari 120 ribu tayangan dan 558 tanda suka (likes).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memanfaatkan Google Lens untuk mencari tahu sumber foto unggahan. Penelusuran teratas mengarah ke unggahan akun X “sunnysye”. Di akun itu terlampir tangkapan layar yang mirip dengan klaim.
    TurnBackHoax kemudian menelusuri komentar di akun X “sunnysye”. Hasilnya, ditemukan cuitan akun X “@sukasukaalya” berupa tangkapan layar cerita (story) Instagram mahasiswa bernama Muh. Reza Aditya Putra “mrezadiityaa”.
    Lewat tangkapan layar story itu diketahui kalau konteks asli dari foto adalah momen pembagian uang palsu sebagai bentuk protes ke pemerintah. Aksi tersebut dilakukan saat unjuk rasa menolak kenaikan PPN 12% pada Jumat (27/12/2024). Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melempar uang mainan di di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat (Jakarta) sebagai bentuk sindiran ke pemerintah.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “mahasiswa bagi-bagi uang ke demonstran #IndonesiaGelap“ merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Vania)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Trump Sebut Pi Network adalah Masa Depan Keuangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump, diklaim mengatakan bahwa mata uang kripto Pi Network adalah masa depan keuangan.

    Narasi itu disebarkan di media sosial dalam bentuk tangkapan layar sebuah artikel yang memuat foto Donald Trump dan menyebut Pi Network di bagian judul.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Donald Trump menyebut bahwa Pi Network adalah masa depan keuangan dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Minggu (23/2/2025).

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah artikel yang berjudul sebagai berikut:

    Trump Bans CBDCs: Why Decentralized Cryptos Like Pi Network Are the Future of Money

    (Trump Melarang CBDC: Mengapa Kripto Terdesentralisasi Seperti Pi Network Adalah Masa Depan Uang)

    Screenshot Hoaks, Trump sebut Pi Network adalah masa depan keuangan

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diberitakan Mint, 24 Januari 2025, Presiden ke-47 AS Donald Trump memang telah melarang pembuatan dan penerbitan Central Bank Digital Currency (CBDC) di AS.

    CBDC adalah jenis mata uang digital, mirip dengan mata uang kripto tetapi dikeluarkan oleh bank sentral. Nilainya ditetapkan oleh bank sentral, tidak seperti mata uang kripto.

    Namun, Tim Cek Fakta Kompas.com tidak dapat menemukan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan Pi Network adalah "masa depan keuangan".

    Adapun pernyataan bahwa kripto (secara umum) adalah "masa depan keuangan" bukan disampaikan oleh Donald Trump, tetapi oleh putra sulungnya, Donald Trump Jr.

    Dilansir Reuters, Trump Jr secara mengejutkan tampil di Ondo Summit di New York City pada 6 Februari 2025. Acara itu disebut sebagai Wall Street 2.0.

    Dalam acara tersebut, Trump Jr berbicara tentang World Liberty Financial (WLF), platform kripto baru di mana Presiden Donald Trump memiliki saham finansial.

    Menurut Trump Jr, tujuan WLF adalah menjembatani kesenjangan antara dunia kripto dan investor ritel utama seperti guru, pemadam kebakaran, dan dokter gigi.

    Trump Jr menekankan perlunya regulasi yang memungkinkan kripto berkembang. Kripto, kata dia, adalah "masa depan keuangan" dan “masa depan hegemoni Amerika.”

    Sementara itu, Pi Network telah dipastikan sebagai penyelenggara kripto ilegal di Indonesia, menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Dilansir Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam sebuah konferensi pers pada 10 November 2022.

    "Saya bisa pastikan Pi Network itu ilegal atau belum terdaftar," ujar Jerry.

    Jerry menambahkan, Pi Network mengeklaim sebagai sebuah entitas atas mata uang kripto. Ini bertentangan dengan status kripto di Indonesia yang hanya sebatas aset, bukan mata uang.

    Ia pun meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap berbagai macam penawaran yang dilakukan Pi Network.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Donald Trump mengatakan bahwa Pi Network adalah masa depan keuangan adalah hoaks.

    Memang benar Donald Trump telah melarang pembuatan dan penerbitan CBDC di AS. Namun, dia tidak mengatakan bahwa Pi Network adalah "masa depan keuangan".

     

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Undian Berhadiah Bank Nagari

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran undian berhadiah Bank Nagari. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Februari 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Kepada. Seluruh Nasabah BANK NAGARI Yang Sudah Menggunakan NAGARI MOBILE / Ollin By Nagari Jangan Lewatkan Kesempatan Ini Untuk Mendapatkan Hadiah Dari BANK NAGARI, Festival Yang Di adakan Hanya 1 TAHUN Sekali. Menangkan Hadiah Utamanya Grand Prize & Masih banyak lagi Hadiah Menarik lainnya Silakan klik Daftar di bawah.
    𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 :
    • 2 Unit rumah mewah
    𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 :
    • 20 Unit BMW 520i M Sport
    • 20 Unit Mobil Hyundai Careta
    • 10 Unit Mobil Toyota Fortuner
    • 15 Unit Televisi Polytron
    • 25 Unit Motor NMAX
    • 50 iPhone 15Pro Max
    • 1000 Gram emas logam mulia
    • 25 Paket Umroh Gratis
    • 10 Tiket wisata Ke Jepang • DLL
    Pendaftaran sudah di gratiskan bank Nagari silahkan cetak mu sekarang"
    Postingan itu juga disertai tautan yang mengarah pada website tertentu. Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran undian berhadiah Bank Nagari?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Bank Nagari di Instagram, @banknagari.co.id yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
    Di sana terdapat bantahan terkait postingan yang beredar di media sosial. Bank Nagari menjelaskan bahwa pengumuman undian tabungan berhadiah telah dilakukan bulan Januari lalu.
    "Waspada penipuan mengatasnamakan undian tabungan berhadiah Bank Nagari.
    Adanya link yang menampilkan menu untuk pendaftaran mengikuti undian tabungan. Bank Nagari tidak pernah meminta nama lengkap, nomor telepon, nomor rekening dan saldo akhir.
    Bahwasanya undian tabungan berhadiah Bank Nagari sudah diselenggarakan pada Kamis 23 Januari 2025. Daftar pemenang undian sudah diumumkan melalui Instagram dan website resmi Bank Indonesia," bunyi pernyataan Bank Nagari pada 6 Februari 2025.
    Mereka juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan mencatut nama bank tersebut.
    "Hati-hati dengan link mencurigakan yang beredar di Facebook. Pastikan Dun sanak selalu memverifikasi sumber informasi sebelum mengklik untuk melindungi diri dari potensi penipuan.
    Agar tetap aman, hindari mengklik link yang mencurigakan. Penipuan online bisa terjadi kapan saja, jadi pastikan Dunsanak selalu berhati-hati.
    Untuk layanan informasi dan pengaduan nasabah dapat menghubungi Nagari Call 150234. Terimakasih."
    Selain itu kami juga mencoba tautan yang disertakan dalam postingan. Tautan itu mengarah pada website yang bukan milik Bank Nagari.
    Website itu justru meminta kita memasukkan data pribadi dan ini merupakan indikasi penipuan.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran undian berhadiah Bank Nagari adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Video Guru SMP di Grobogan yang Berciuman dengan Siswanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Sebuah video yang diklaim sebagai wajah guru SMP perempuan di Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga melakukan kekerasan seksual pada muridnya, beredar di Facebook [arsip].  

    Pada bagian awal video, guru dan siswa itu berjoget di depan kamera. Kemudian, keduanya berciuman. Berikut bunyi narasinya: “Guru agama dan murid selama dua tahun melakukan hubungan yang tak pantas. Bu Siti guru agama dan muridnya di Grobogan sungguh tidak pantas. Seperti ini dilakukan guru agama dan muridnya.”



    Namun, benarkah video itu menampilkan guru SMP Grobogan yang diduga sebagai pelaku kekerasan seksual pada siswanya?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video tersebut bukan ST (35), guru SMP di Grobogan yang diduga melakukan kekerasan seksual pada siswanya. Video tersebut mencomot dari video lain, yang di bagian akhirnya diubah dengan kecerdasan buatan sehingga guru dan murid terlihat berciuman.

    Guru perempuan yang berjoget dalam video itu adalah Ita Rohayati, yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP N 1 Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Ita telah membuat video klarifikasi tentang videonya banyak dibagikan di media sosial dengan narasi yang keliru. 



    Video klarifikasi tersebut diunggah Ita lewat akun TikToknya, itha.er29. Namun video tersebut sudah dihapus. Tempo menemukan sejumlah warganet lain telah membagikan ulang video klarifikasi tersebut. Salah satunya dibagikan oleh akun ini dan ini di Facebook. Di video klarifikasi itu, Ita mengatakan: “Saya bukan guru yang viral itu. Saya bernama ita Rohayati, saya mengajar di SMPN 1 Bantarkawung, Brebes.”

    Dengan mencocokkan dua gambar, terlihat kesamaan wajah, bentuk kacamata, dan label nama yang disematkan di bagian jilbab.  



    Pada video kedua di bagian akhir, saat guru dan murid terlihat berciuman adalah rekayasa dengan kecerdasan buatan. Hal itu bisa diketahui dengan adanya kejanggalan secara visual, yakni  perbedaan di bagian baju seragam siswa dalam video  saat sedang berjoget dan berciuman.

    Saat berjoget, seragam di dada siswa memperlihatkan label nama. Namun saat berciuman berubah menjadi badge atau logo sekolah. Bentuk yang tidak inkonsisten seperti ini menjadi salah satu ciri bahwa sebuah konten dibuat dengan kecerdasan buatan atau deepfake.

    Selain itu, dilakukan pengujian dengan cara memindai tangkapan layar video saat keduanya berciuman, menggunakan aplikasi Wasitai.com, didapati kesimpulan konten tersebut mengandung elemen AI atau dibuat menggunakan AI.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video guru dan murid berjoget yang disebut sebagai ST, guru agama yang diduga melakukan kekerasan seksual pada murid laki-laki di salah satu SMP di Grobogan, Jawa Tengah, adalah keliru.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini