• [HOAKS] Tautan untuk Pendaftaran Subpangkalan Penyalur Elpiji 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berisi tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kilogram. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kilogram dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (5/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Sehubungan adanya peraturan pemerintah mengenai penyaluran gas elpiji 3kg,maka seluruh pengecer wajib mendaftarkan dirinya yang sebelumnya hanya pengecer menjadi sub agen,guna memastikan subsidi gas 3kg bisa terealisasi secara merata dan terpadu,

    Segere lakukan pendaftaran melalui website yang telah kami sediakan.

    Screenshot Hoaks, tautan pendaftaran subpangkalan penyalur LPG 3 kg

    Hasil Cek Fakta

    Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi PT Pertamina Patra Niaga untuk mengonfirmasi tautan pendaftaran sub-pangkalan elpiji 3 kg tersebut.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, tautan yang beredar di Facebook itu hoaks.

    "Hoaks," kata Heppy saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/2/2025).

    Heppy mengatakan, terdapat 370.000 pengecer elpiji 3 kg yang terdaftar di sistem Merchant Applications Pertamina (MAP) dan telah ditingkatkan statusnya menjadi sub-pangkalan.

    "Untuk 370.000 pengecer, sebagaimana disampaikan Pak Menteri ESDM sudah terdata di sistem MAP, jadi langsung di-upgrade menjadi subpangkalan," ujar Heppy.

    Sebagaimana yang sudah ditulis Kompas.com, pemerintah resmi mengizinkan pengecer untuk kembali menjual elpiji 3 kilogram pada Selasa (4/2/2025).

    Sebelumnya, pemerintah menerapkan skema pembelian elpiji 3 kg yang hanya bisa dilakukan di pangkalan. Namun, kebijakan ini diprotes karena menyulitkan masyarakat.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, seluruh pengecer nantinya bakal dijadikan sebagai subpangkalan penyalur elpiji 3 kg.

    Pertamina akan membantu para pengecer untuk menjadi subpangkalan. Selain itu, pengecer tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis untuk menjadi subpangkalan.

    Pemerintah juga bakal memfasilitasi para pengecer sebuah aplikasi untuk mengontrol penjualan elpiji 3 kg.

    "Supaya mereka yang beli, berapa harganya benar-benar terkontrol. Supaya niat-niat dari oknum-oknum yang tidak sesuai arah tujuan subsidi, tidak lagi terjadi," kata Bahlil.

    "Kalau ada yang tidak mengikuti, contoh dia jual harganya mahal, harus dikasih sanksi, jangan harga dibuat semau-maunya," tuturnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pendaftaran subpangkalan penyalur elpiji 3 kg yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengonfirmasi bahwa tautan tersebut hoaks.

    Tautan tersebut mengarah sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.

    Situs itu kemungkinan besar merupakan modus phishing atau pencurian data dengan tujuan mengambilalih akun Telegram.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Produk Air Minum dalam Kemasan Mengandung Formalin

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Produk air minum dalam kemasan botol dengan merek Aqua diklaim mengandung formalin.

    Pengguna media sosial menyebarkan video tutup botol Aqua yang rusak atau terbuka, yang diklaim sebagai bukti penyuntikan formalin.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Video menampilkan orang-orang membuka bagian atas tutup botol dengan kuku, tanpa perlu memutar segelnya.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (5/2/2025):

    Ini saudara2ku semuanya sekedar menginfokan hati2 kalau beli AQUA pastikan tutup botol yang di atas yang bertulisa AQUA jangan langsung di buka.

    Mohon untuk di periksa kembali maupun AQUA yang sudah terbuka penyimpanan diatas rak swalayan maupun minimarket atau Indomaret pastikan segel Aqua di tutupnya tidak terkonyak

    karena kalau terkonyak sudah pasti tutup AQUA tersebut pasti sudah di suntik formalin untuk membunuh seluruh jaringan tubuh kita kini perusahaan AQUA di perikasa oleh departemen kesehatan INDONESIA mohon vidio tersebut di share keseluruh teman maupun kerabat saudara2ku.

    Jaga anak ,cucu, ponakan dan keluarga kita dari ancaman ini tks

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan temuan lama yang terjadi pada 2017.

    Fenomena produk tutup botol Aqua bermasalah pernah ditelusuri Kompas.com dan diunggah di YouTube pada 26 Juli 2017.

    Apabila dilihat dengan cermat, terdapat irisan di bagian atas tutup botol Aqua, sehingga dapat dibuka tanpa memutar segel botol.

    Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin telah meluruskan temuan tersebut.

    Sebagaimana yang pernah ditulis Kompas.com, sejumlah produk air minum dalam kemasan botol Aqua rusak karena terjadi kesalahan saat didistribusikan.

    "Karena penyebab rusak bisa macam-macam. Termasuk salah handling pas transportasi atau penyimpanan di toko atau distributor yang kurang baik," kata Arif pada 26 Juli 2017.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menindaklanjuti laporan botol Aqua yang rusak.

    BPOM menyatakan, produk tersebut tidak terstandar sehingga tutupnya mudah terbuka dan bagian atasnya mengalami "pecah koin".

    Botol yang rusak itu merupakan produk Aqua dalam kemasan botol 330 ml dengan nomor batch tertentu yang diproduksi oleh pabrik di Cianjur pada Juni 2017.

    Produsen pun menarik produk dari batch tersebut untuk menghindari dampak lebih lanjut.

    Selain itu, BPOM juga telah melakukan penelusuran dan sampling terhadap produk yang bermasalah.

    Sejauh ini tidak ada temuan bahwa produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin.

    Kesimpulan

    Narasi produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin merupakan hoaks.

    Video bagian atas tutup botol yang rusak merupakan temuan pada 2017, ketika kemasan 330 ml dari batch yang diproduksi di Cianjur bermasalah.

    Berdasarkan klasifikasi Danone Indonesia dan penelusuran yang sudah dilakukan BPOM, tidak ada temuan formalin dari produk yang rusak itu.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Pertemuan Prabowo dan Megawati Terjadi 2022, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beredar di media sosial.

    Namun, narasi yang dimunculkan adalah pertemuan terjadi saat Prabowo telah menjadi presiden. Unggahan dengan narasi tersebut beredar pada akhir Januari 2025.

    Setelah ditelusuri, narasi itu berisi informasi yang konteksnya keliru sehingga perlu diluruskan.

    Video diklaim menampilkan Prabowo bertemu dengan Megawati diunggah akun Facebook ini, ini, dan ini pada Januari 2025.

    Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini dengan judul:

    Presiden Prabowo Bertemu Megawati, Jokowi Kebakaran Jenggot

    Dalam video terdapat klip yang menampilkan Prabowo menggandeng tangan Megawati.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com, menelusuri klip yang menampilkan Prabowo menggandeng tangan Megawati menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini pada 2022.

    Video itu berjudul "Momen Prabowo Subianto Gandeng Megawati Bantu Naiki Tangga di Unhan Bogor".

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Prabowo dan Megawati menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022. 

    Saat itu Prabowo menggandeng tangan Megawati untuk membantu menaiki tangga di Universitas Pertahanan. 

    Sementara, setelah Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik. 

    Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, sempat muncul kabar Prabowo dan Megawati akan bertemu di perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025.

    Namun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad belum bisa memastikan hal itu bakal terjadi. Alasannya, Megawati masih berada luar negeri.

    Menurut Dasco, Partai Gerindra mengundang semua mantan presiden di acara tersebut. 

    "Kami memang mengundang para mantan-mantan presiden untuk ikut menghadiri perayaan HUT Partai Gerindra," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/2/2025).

    "Diundang semua (termasuk Megawati Soekarnoputri), mantan presiden diundang semua."

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Prabowo bertemu Megawati perlu diluruskan karena konteksnya keliru, sehingga menampilkan informasi yang tidak utuh.

    Faktanya, video memperlihatkan saat Prabowo dan Megawati bertemu, ketika menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022.

    Setelah Pilpres 2024, belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Kabar Penculikan Anak di Desa Buga Tolitoli Sulawesi Tengah

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang terjadinya aksi penculikan anak di Desa Buga, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Januari 2025.
    Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa telah terjadi dugaan penculikan anak di Desa Buga, Kabupaten Tolitoli pada 29 Januari 2025.
    "* Dugaan Terjadinya Tindak Pidana Percobaan Penculikan Anak dibawah Umur*
    Pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2025 sekitar Pukul 15.40 wita bertempat di Dusun 1 Tanjung jati, Desa Buga telah terjadi Tindak Pidana Percobaan Penculikan Anak dibawah Umur.
    Adapun Identitas Korban :
    Per.Wika, umur 6 th, Agama Islam, Suku Dondo, Pekerjaan Pelajar, Alamat Dusun 1 Tanjung Jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
    Serta Identitas Saksi-Saksi yang melihat dan mengetahui Kejadian tersebut ;
    a, Nama : Per. Nirmawati
    Umur : 38 Tahun
    Agama : Islam
    Pekerjaan : IRT
    Alamat : Dusun 1 Tangjung jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
    b, Nama : Per. Herti
    Umur : 40 Tahun
    Agama : Islam
    Pekerjaan : IRT
    Alamat : Dusun 1 Tangjung jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
    Dengan Kronologis Kejadian :
    Sekitar Pukul 15.40 wita Per.Wika sedang bermain-main bersama teman- temannya di depan rumah Per.Herti, karena saat itu kondisi Cuaca sedang Hujan, beberapa saat kemudian ada mobil berwarna hitam melintas dari arah Desa Batuilo menuju Desa Buga kemudian Mobil berhenti tepat di tempat anak-anak tersebut bermain, namun Per. Herti tidak mengetahui Persis merek mobil tersebut, dan Per. Herti melihat Kaca mobil depan sebelah kiri dan sebelah kanan terbuka sekitar ±15cm, saat itu Per.Herti melihat gerak-gerik yang mencurigakan terhadap sopir dan penumpang dalam mobil tersebut, lalu kemudian salah satu penumpang mobil turun dan mendekati anak-anak yang sedang bermain tersebut, dan pada saat itu Per.Herti melihat dan langsung berteriak *Woi* dan dengan Spontan terduga Pelaku langsung kabur mengendarai mobilnya, meninggalkan Dusun 1 Tanjung Jati Desa Buga sambil Per.Herti menyuruh anak-anak tersebut pulang kerumahnya Masing-masing.
    Waspada dan awasi anak anda, jangan sampai kita lengah, karena mereka bisa datang kapan saja dan berpura-pura menjadi apa saja.
    Edukasi anak kita bila sedang bermain lalu ada orang asing mendekat dengan gerak gerik mencurigakan untuk segera lari atau berteriak," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan mendapat 4 komentar dari warganet.
    Benarkah kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "penculikan anak di tolitoli" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Dugaan Penculikan Anak di Desa Buga Tolitoli Hoaks" yang dimuat situs rri.co.id pada 5 Februari 2025.
    KBRN,Tolitoli: Sebuah informasi mengenai dugaan penculikan anak dibawah umur di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli, sempat menggemparkan masyarakat setelah beredar luas di media sosial. Informasi tersebut diposting oleh akun yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan keresahan ditengah warga.
    Menanggapi hal tersebut, Polres Tolitoli, segera melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Setelah dilakukan penelusuran, ibu dari anak yang disebut-sebut menjadi korban penculikan memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.
    Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K., menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengusut penyebar berita hoaks tersebut.
    "Kami pastikan bahwa informasi terkait penculikan anak di Desa Buga adalah tidak benar alias hoaks. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya. Kami juga sedang menyelidiki akun yang pertama kali menyebarkan berita ini, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," ujar Kapolres, Rabu (5/2/2025).
    Lebih lanjut, Polres Tolitoli mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial. Jika, menemukan isu serupa, warga diharapkan segera melapor kepada pihak kepolisian agar dapat dilakukan pengecekan dan klarifikasi sebelum berita menyebar luas.
    Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak lagi terprovokasi oleh informasi hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan. Polres Tolitoli, berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum mereka serta menindak tegas penyebar berita bohong sesuai dengan hukum yang berlaku.
     

    Kesimpulan


    Kabar tentang kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah ternyata tidak benar alias hoaks. Pihak kepolisian telah melakukan penelusuran dan tidak menemukan adanya upaya penculikan anak di Desa Bagu, Tolitoli.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini