• Keliru: Video yang Diklaim Produksi Butiran Beras dari Plastik

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/04/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim memperlihatkan proses pembuatan butiran beras dari bahan plastik. Video itu memperlihatkan instalasi mesin yang menghasilkan butiran plastik.

    Mula-mula seorang operator membersihkan bagian dalam mesin, lalu menutupnya dan mengatur helai-helai pasta plastik yang keluar dari mesin. Bagian mesin selanjutnya menghasilkan butiran-butiran plastik putih.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan proses pembuatan beras dari plastik?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menemukan bahwa video tersebut bukan tentang produksi beras dari plastik.  Tempo memverifikasi konten tersebut dengan menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Berikut hasil penelusurannya:



    Video yang beredar sama dengan konten akun TikTok smartestworkers [arsip] yang diunggah sekitar tanggal 6 April 2025. Dalam versi video sebelum diubah itu, tidak ada narasi bahwa aktivitas tersebut berkaitan dengan produksi beras.

    Dalam video aslinya dijelaskan, kegiatan itu merupakan daur ulang sampah plastik menjadi pelet putih atau butiran plastik putih. Namun, di kolom komentar banyak yang menuduhnya akan dijadikan beras plastik, tanpa menyertakan bukti.



    Pada detik ke-38 video yang beredar diperlihatkan bahwa pelet plastik putih itu dikemas dalam sak putih dengan sejumlah keterangan tertulis. Tampilan sak itu sama dengan kemasan produk perusahaan kimia asal Pakistan, Nimir Chemicals.

    Dikutip dari  laman perusahaan Nimir Chemicals,  kemasan itu mereka gunakan untuk membungkus produk phthalic anhydride (PA) atau anhidrida ftalat (PA). PA biasanya digunakan untuk pembuatan produk menggunakan bahan plastik, resin, cat, pengusir serangga, dan lainnya. Ciri-cirinya berbentuk butiran atau serpihan berwarna putih, berbau lembut, serta sedikit larut dalam eter dan air panas.

    Dengan demikian, diketahui tak ada kaitannya pembuatan butiran pelet plastik putih itu dengan produksi beras sebagaimana yang dikatakan narasi yang beredar.

    Awal Kemunculan Hoaks Beras Plastik

    Tempo telah beberapa kali membantah video-video yang diklaim memperlihatkan beras plastik, misalnya yang mengatakan beras SPHP dari plastik, atau beras Tani Jaya asal Cina, dan beras yang dijual di supermarket.

    Dilansir BBC, narasi adanya beras plastik pertama kali muncul di Cina sekitar tahun 2010. Saat itu terungkap skandal beras biasa yang dimodifikasi menggunakan kentang dan resin lengket industri yang kemudian dilabeli sebagai beras premium.

    Yang menggiring kasus tersebut menjadi isu beras plastik berasl dari pejabat asosiasi restoran di Cina. Saat itu ia menyebut beras premium itu seolah-oleh sedang memakan dua mangkuk ‘nasi plastik’. Hal ini membuat masyarakat berpikir adanya beras plastik sungguhan, lalu menyebar ke banyak negara.   

    Diberitakan Tempo pada 13 Oktober 2023, guru besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, Slamet Budijanto, menyatakan, membuat beras plastik dan menjualnya ke pasaran justru akan merugikan pengusaha. Sehingga hal itu tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan manapun.

    Dia mengatakan sebenarnya tidak ada istilah beras plastik. Di sisi lain, yang dituduh beras plastik oleh masyarakat, sesungguhnya adalah biji plastik yang dibutuhkan untuk produksi oleh berbagai industri.

    “Bisa dibayangkan, beras premium saja paling harganya Rp12.000 sampai Rp15.000. Kalau hasil plastik recycle itu kemudian dibentuk seperti beras (harganya Rp20 ribu/kg), kalau mau untung, mau dijual berapa?" kata Slamet.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan proses produksi beras palsu adalah klaim keliru. Video telah direkayasa untuk menyebarkan hoaks.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Narasi yang Mengklaim Teror ke Tempo Direncanakan oleh Konsultan Bisnis

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/04/2025

    Berita

    SEBUAH narasi beredar di X oleh akun @romoatheist yang menyebut bahwa teror pengiriman kepala sapi ke kantor Tempo pada 19 Maret 2025 merupakan saran dari konsultan bisnis. Cuitan tersebut menyertakan siniar Wakil Ketua Partai Garuda, Teddy Gusnaidi di YouTube berjudul Cara Kocak Teddy Gusnaidi “Bongkar” Modus Licik Tempo Bocor Alus! 

    Berikut narasi selengkapnya: “Wow ternyata teror kepala sapi ke Tempo merupakan ide dari konsultan bisnis @tempodotco sendiri. Dan seharusnya dewanpers yg telah legalkan TEMPO sebarkan hoax & fitnah, scaremongering secara brutal ala Soros untuk minta maaf pada Hasan Nasbi dan Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia (@pco_ri),” tulis akun @romoatheist pada 6 April 2025.



    Unggahan itu hingga 11 April telah dilihat oleh 73 ribu warganet dan dibagikan ulang 109 kali. Namun, benarkah teror kepada Tempo adalah rekayasa dan ide dari konsultan bisnis?

    Hasil Cek Fakta

    Teddy Gusnaidi dalam siniar yang dipublikasikannya pada 5 April 2025 tersebut, telah menjelaskan bahwa video yang dibuatnya adalah imajiner. Imajiner berarti khayalan atau sesuatu yang imajinatif, hal yang tidak pernah terjadi.

    Ia mengatakan terinspirasi dari editorial Tempo pada 18 Februari 2024 berjudul: Surat Imajiner Komeng untuk Grace Natalie dkk. Editorial tersebut mengkhayalkan seolah-olah komedian Komeng menulis surat untuk Grace Natalie dan kawan-kawan Partai Solidaritas Indonesia. Dalam video itu, Teddy juga tidak menyebut teror kepala babi melainkan kepala sapi.

    “Maka dari itu, saya juga mau membuat video imajiner dimana saya seolah-olah sebagai seorang konsultan bisnis dari Majalah Tempo,” kata Teddy pada bagian pembuka.

    Pada 19 Maret, Tempo mendapatkan teror berupa kepala babi. Disusul paket berisi enam bangkai tikus yang kepalanya telah dipotong pada 22 Maret 2025. Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, mengatakan Tempo sama sekali tidak melakukan rekayasa, baik pengiriman kepala babi atau tikus. Tempo juga tidak menggunakan jasa konsultan bisnis.

    Salah satu yang mengindikasikan tidak ada rekayasa atas teror itu, Tempo telah melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian RI pada 21 Maret 2025. Saat melapor itu, Tempo didampingi oleh Komite Keselamatan Jurnalis dan Lembaga Bantuan Hukum Pers. Berita mengenai laporan ke polisi dapat dibaca di tautan ini.

    Diberitakan Tempo pada 10 April 2025, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Djuhandani Rahardjo Puro, menyatakan, telah mengantongi identitas pengirim kurir ojek online yang mengirim kepala babi. 

    Menurut Bagja, siapa pengirim teror itu akan mudah dilacak oleh aparat hukum yang memiliki perangkat penyidikan. “Kebenaran atas peristiwa teror itu akan terkuak,” kata dia. 

    Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Mustafa Layong mengatakan ada dua alasan yang menyangkal narasi teror pengiriman kepala babi itu rekayasa. Pertama, Tempo telah memiliki rekam jejak panjang sehingga tidak perlu membuat drama untuk menarik perhatian masyarakat. Kedua, jika Tempo merekayasa teror tersebut, konsekuensinya merusak kredibilitas perusahaan. “Secara akal sehat, Tempo tidak akan melakukan hal yang menjatuhkan namanya sendiri,” kata Mustafa melalui WhatsApp, 10 April 2025.

    Menurutnya, kepolisian yang harus mengungkap secara transparan dan profesional tentang siapa pelaku, apa motifnya, serta kaitan teror dengan berita yang diterbitkan Tempo. Masyarakat juga seharusnya berfokus mendesak kepolisian untuk menegakkan hukum. 

    Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A. mengatakan, teror pada jurnalis Tempo telah beruntun terjadi sehingga tidak bisa disebut rekayasa. Teror yang ada bersifat sistematis atau struktural. Selain itu, serangan selalu terjadi  setelah Tempo menerbitkan berita investigasi yang sensitif. 

    “Ada pihak yang merasa dirugikan atas berita itu, kemudian bereaksi dengan melakukan teror atau serangan. Padahal, dengan berita investigatif, Tempo sedang menjalankan peran watch dog atau mengawasi kekuasaan,” kata Masduki, 10 April 2025.

    Masduki menganggap penyebaran narasi yang mengatakan teror tersebut rekayasa merupakan praktik pendengung yang membangun narasi dengan tujuan buruk. Hal ini menjadi praktik yang sering terjadi dalam komunikasi digital hari ini.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan teror kepada Tempo hanya rekayasa dari Tempo dan ide konsultan bisnis adalah klaim keliru. 

    Video yang dijadikan argumentasi narasi itu berasal dari video imajiner.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran “Festival Berhadiah BCA Mobile”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    Akun Facebook “Program Spesial Ramadhan BCA Menandai Anda Sebagai Pemenang Undian” pada Sabtu (15/3/2025) membagikan tautan [arsip] disertai narasi:
    “Khusus nasabah Bank BCA yang sudah Aktif BCA-Mobile . BCA Festival Berhadiah Hadir lagi jangan lewatkan kesempatan Anda untuk memenangkan hadiah undian Bank BCA Berhadiah, Ayo buruan Daftar dan Raih hadiah menarik sebagai apresiasi dari Bank BCA ingat nasabah tidak dipungut biaya apapun tinggal klik,
    (DaftarSekarang) Dibawah.
    BCA-Mobile FESTIVAL BERLIMPAH HADIAH
    3 Unit Mobil Alphard
    3 Unit Mobil BMW
    3 Unit Mobil Pajero Sport
    3 Unit Mobil CR-V Turbo
    3 Unit Mobil Fortuner
    3 Unit Mobil X Pander
    15 Unit Rumah Gratis
    25 Unit Umroh Gratis
    Untuk Kepada pemenangnya akan diumumkan diseluruh indonesia sosial media, untuk penutupan pendaftaran pada tanggal 31 mei 2025. Info Pendaftaran tidak dipungut biaya sepeserpun (GRATIS)"
    Per Sabtu (12/4/2025), unggahan telah disukai 484 akun dan dibagikan ulang 3 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari pengumuman mengenai festival berhadiah tersebut di laman resmi BCA, bca.co.id. Faktanya, tidak ada festival berhadiah yang sedang berlangsung di BCA. Program terakhir, yakni Gebyar Hadiah BCA, telah usai per 31 Januari 2025.

    TurnBackHoax kemudian mengakses tautan yang tersemat dalam unggahan. Hasilnya, tautan tak bisa diakses. Ketika dilakukan pengecekan melalui Where Goes, tautan tidak mengarah ke laman resmi BCA seperti:
    Website: https://www.bca.co.id/
    Facebook: GoodLife BCA
    Instagram: @goodlifebca
    YouTube: Solusi BCA
    Twitter/X: @BankBCA

    TurnBackHoax juga memasukkan kata kunci “festival berhadiah BCA” ke mesin pencari Google. Penelusuran teratas mengarah ke artikel liputan6.com “Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran BCA Mobile Festival Berhadiah”.

    Dilansir dari artikel yang tayang pada Minggu (6/4/2025) itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility, Hera F. Haryn, menegaskan informasi yang menawarkan sejumlah hadiah mewah atas nama BCA tersebut merupakan penipuan.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran festival berhadiah BCA Mobile” merupakan konten tiruan (impostor content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Video Prabowo Peringatkan Akan Musnahkan TNI-Polri

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/04/2025

    Berita

    tirto.id - Kamis (20/3/2025) lalu, DPR RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi undang-undang. Pengesahan terjadi di tengah gelombang protes dari elemen masyarakat sipil, termasuk di depan Kompleks MPR-DPR, Senayan.

    Menyusul pengesahan RUU TNI yang penuh polemik tersebut, berseliweran klip berisi narasi soal Presiden Prabowo Subianto yang pro terhadap rakyat. Prabowo berkata bakal menghanguskan TNI-Polri jika mereka menyusahkan rakyat. Salah satu akun TikTok dengan nama “De paolo” (arsip) membagikan klaim ini dalam bentuk video berdurasi 3 menit 37 detik.

    Dalam rekaman, Prabowo tampak berpidato di depan anggota TNI-Polri soal pemberian kekuasaan oleh negara dan rakyat untuk monopoli senjata. Ia mengingatkan bahwa kekuasaan ini rakyat yang memercayakan kekuasaan tersebut.

    Selain itu, Prabowo juga mengatakan kalau rakyat yang memberi makan para TNI dan polisi. Dengan demikian, para tentara dan polisi disebut Prabowo dituntut untuk memberi dedikasi dan pengabdian.

    “presiden Prabowo pro rakyat!! presiden Prabowo berkomentar setelah Sahnya RUU TNI dan peringatkan TNI, akan di musnahkan jika berani membuat Rakyat susah,” bunyi teks tertulis yang ada di bagian atas dan bawah video.

    Sejak diunggah pada Sabtu (22/3/2025), klip ini sudah disukai oleh 24.800 orang, memperoleh 2.559 komentar, dan dibagikan sebanyak 1.090 kali. Beberapa akun Facebook pun diketahui menyebarkan klaim serupa, seperti ini (arsip) dan ini (arsip).

    Lalu, bagaimana kebenarannya?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyimak video sampai tuntas, Tim Riset Tirto mengambil tangkapan layar klip tersebut dan melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) di Google Lens. Dari situ kami menemukan klip identik dari unggahan akun Instagram Bisnis.com. Cuplikan tersebut bersumber dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

    Tirto lantas mengecek laman YouTube Sekretariat Presiden dan mengetik kata kunci “TNI Polri”. Hasilnya, kami menemukan rekaman utuhnya yang diberi judul “Presiden Prabowo Beri Arahan pada Rapat Pimpinan TNI Polri Tahun 2025, Jakarta, 30 Januari 2025”.

    Video tersebut diambil sebelum pengesahan RUU TNI, Maret 2025. Dalam rekaman utuhnya, tak ada pernyataan Prabowo soal rencana memusnahkan TNI-Polri jika mereka menyusahkan rakyat.

    Prabowo Subianto hanya menekankan pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga eksistensi dan menegakkan kedaulatan negara. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pengarahannya pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri Tahun 2025 yang digelar di The Tribrata, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    "TNI dan Polri adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara, wujud dari penegakan kedaulatan, wujud dari eksistensi negara. Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Keputusan-Keputusan Presiden, peraturan-peraturan pemerintah, peraturan-peraturan Presiden, dan semua produk-produk dari pemerintahan tidak ada artinya kalau tidak ditegakkan," ujar Prabowo.

    Lebih lanjut Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu negara terlihat dari bagaimana TNI dan Polri menjalankan tugasnya. Menurut Prabowo, tentara dan polisi memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara, sehingga jika kedua institusi ini gagal, maka negara itu pun bisa dikatakan gagal.

    "Tentara dan polisi adalah bagian dari suatu negara yang memiliki suatu kekuasaan khusus. Tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata," lanjut Prabowo.

    Prabowo pun mengingatkan bahwa kekuasaan yang diberikan kepada TNI dan Polri merupakan amanah besar dari rakyat. Ia menyebut, rakyat memercayakan kekuasaan TNI dan Polri dan berharap agar kedua institusi tersebut bisa menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan pengabdian.

    Klip pada bagian itu yang kemudian tersebar di media sosial. Pidato tersebut dipotong dan diberi narasi yang tidak sesuai dengan aslinya.

    Tirto tidak menjumpai adanya sumber resmi pemerintah maupun pemberitaan media kredibel yang mengonfirmasi klaim Prabowo akan menghapuskan TNI-Polri apabila menyusahkan rakyat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta, Tirto tidak menjumpai adanya sumber resmi pemerintah maupun pemberitaan media kredibel yang mengonfirmasi klaim Prabowo akan menghapuskan TNI-Polri apabila menyusahkan rakyat.

    Rekaman aslinya tersedia di laman YouTube Sekretariat Presiden dan tidak memuat adanya pernyataan Prabowo soal rencana memusnahkan TNI-Polri jika mereka menyusahkan rakyat. Video aslinya diambil sebelum pengesahan RUU TNI, yakni saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri Tahun 2025 yang digelar di The Tribrata, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Jadi, unggahan media sosial dengan klaim Prabowo akan menghapuskan TNI-Polri apabila menyusahkan rakyat bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini