Jakarta (ANTARAJACX) – Sebuah unggahan video di Facebook menampilkan video seorang pemain sepak bola yang sedang di lapangan berbicara bahasa asing.
Dalam unggahan tersebut, pemain inti klub sepak bola Real Madrid Lucas Vázquez dinarasikan berasal dari Sulawesi Barat dan siap untuk dinaturalisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Pemain Inti Real Madrid ini Mengaku Memiliki Keturunan Orang TOPOYO dan Siap Untuk di Naturalisasi....!?!?!?”
Namun, benarkah video Lucas Vázquez mengaku keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi?
Cek fakta, video Lucas Vzquez mengaku keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi
Sumber:Tanggal publish: 28/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, unggahan video tersebut serupa dengan unggahan akun X resmi Real Madrid pada 25 September 2024. Dalam video tersebut, Vázquez mengucapkan terima kasih kepada fans Madrid atas dukungannya.
Berikut terjemahan dalam bahasa Inggris ucapan Vázquez dalam video tersebut:
“Thank you so much for your support, #Madridistas. It was an important match and a good win and now we get ready for Sunday and the derby. Hala Madrid!”.
Dengan demikian, tidak ada dalam video tersebut menarasikan Vázquez keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi.
Klaim: video Lucas Vázquez mengaku keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Berikut terjemahan dalam bahasa Inggris ucapan Vázquez dalam video tersebut:
“Thank you so much for your support, #Madridistas. It was an important match and a good win and now we get ready for Sunday and the derby. Hala Madrid!”.
Dengan demikian, tidak ada dalam video tersebut menarasikan Vázquez keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi.
Klaim: video Lucas Vázquez mengaku keturunan Indonesia dan siap dinaturalisasi
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
Cek fakta, Pramono sebut gaji guru honorer di Jakarta rata-rata Rp2 juta
Sumber:Tanggal publish: 27/10/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Calon Gubernur Jakarta dengan nomor tiga Pramono Anung menyebut gaji guru honorer di Jakarta rata-rata sebesar Rp2 juta per bulan.
Hal itu disampaikannya dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024 yang berlangsung di Jakarta, Ahad (27/10/2024). Berikut narasi dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Minggu (27/10):
“Kepada guru honorer Jakarta sekarang ini, yang rata-rata mereka menerima hanya dua juta rupiah, maka kami akan berikan Upah Minimum Regional yaitu 5 juta rupiah,” kata Pramono Anung.
Namun, benarkah gaji guru honorer di Jakarta rata-rata sebesar Rp2 juta?
Hal itu disampaikannya dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024 yang berlangsung di Jakarta, Ahad (27/10/2024). Berikut narasi dalam debat kedua yang dilaksanakan pada Minggu (27/10):
“Kepada guru honorer Jakarta sekarang ini, yang rata-rata mereka menerima hanya dua juta rupiah, maka kami akan berikan Upah Minimum Regional yaitu 5 juta rupiah,” kata Pramono Anung.
Namun, benarkah gaji guru honorer di Jakarta rata-rata sebesar Rp2 juta?
Hasil Cek Fakta
Dilansir dari laman DPRD Provinsi DKI Jakarta, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menilai, besaran gaji para guru honorer itu tidak layak dan tidak sesuai dengan tanggung jawab pendidik dalam mendidik generasi muda.
“Guru swasta honornya Rp1 juta hingga Rp2 juta. Ini kan kewajiban pemerintah untuk menyelesaikan (memperjuangkan ini). Ke depan saya ingin guru swasta minimal honornya UMP (upah minimum provinsi),” tutur Khoirudin.
Dalam debat tersebut, Pramono Anung itu berjanji akan menaikkan gaji guru honorer setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta yakni sekitar Rp5 juta.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
“Guru swasta honornya Rp1 juta hingga Rp2 juta. Ini kan kewajiban pemerintah untuk menyelesaikan (memperjuangkan ini). Ke depan saya ingin guru swasta minimal honornya UMP (upah minimum provinsi),” tutur Khoirudin.
Dalam debat tersebut, Pramono Anung itu berjanji akan menaikkan gaji guru honorer setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta yakni sekitar Rp5 juta.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
[HOAKS] Timnas Bahrain Pilih Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi Keselamatan Pemain
Sumber:Tanggal publish: 25/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim tim nasional sepak bola Bahrain memilih dicoret dari putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.
Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar laga melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 diadakan di tempat netral.
Alasan Bahrain meminta laga tidak dilakukan di Indonesia yakni karena faktor keamanan dan keselamatan. Mereka mengaku mendapat ancaman dari para suporter Indonesia di dunia maya usai laga pada 10 Oktober 2024.
Pada laga itu Bahrain menahan Indonesia dengan skor 2-2 setelah wasit memberikan tambahan waktu melebihi durasi yang ditentukan.
Narasi yang mengeklaim timnas Bahrain memilih dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh Threads ini.
Akun tersebut membagikan gambar dengan keterangan:
PRIORITASKAN KESELAMATAN PEMAIN, TIMNAS BAHRAIN PILIH DI CORET FIFA & AFC DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026?
Perkataan adalah doaMari sama2 Kita Ucapkan Amin Amin
Namun setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar laga melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 diadakan di tempat netral.
Alasan Bahrain meminta laga tidak dilakukan di Indonesia yakni karena faktor keamanan dan keselamatan. Mereka mengaku mendapat ancaman dari para suporter Indonesia di dunia maya usai laga pada 10 Oktober 2024.
Pada laga itu Bahrain menahan Indonesia dengan skor 2-2 setelah wasit memberikan tambahan waktu melebihi durasi yang ditentukan.
Narasi yang mengeklaim timnas Bahrain memilih dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh Threads ini.
Akun tersebut membagikan gambar dengan keterangan:
PRIORITASKAN KESELAMATAN PEMAIN, TIMNAS BAHRAIN PILIH DI CORET FIFA & AFC DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026?
Perkataan adalah doaMari sama2 Kita Ucapkan Amin Amin
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan informasi valid timnas Bahrain memilih dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.
Melalui Instagram resminya, BFA menjelaskan bahwa mereka mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya setelah laga pada 10 Oktober 2024.
Ancaman itu muncul setelah Indonesia gagal meraih kemenangan atas Bahrain karena keputusan wasit yang kontroversial.
Menurut BFA, berbagai ancaman dan kata-kata hinaan yang mereka terima di dunia maya dapat memengaruhi keselamatan pemain tim nasional Bahrain saat bertanding di Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang.
Sehingga, BFA mengajukan permintaan agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta dipindah ke tempat netral.
Sementara itu, melalui laman resminya AFC merespons permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia pada 25 Maret 2025. AFC mengaku berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pemain.
Mereka akan menggelar pembahasan bersama Federasi Sepak Bola Internasional dan asosiasi sepak bola kedua negara.
Melalui Instagram resminya, BFA menjelaskan bahwa mereka mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya setelah laga pada 10 Oktober 2024.
Ancaman itu muncul setelah Indonesia gagal meraih kemenangan atas Bahrain karena keputusan wasit yang kontroversial.
Menurut BFA, berbagai ancaman dan kata-kata hinaan yang mereka terima di dunia maya dapat memengaruhi keselamatan pemain tim nasional Bahrain saat bertanding di Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang.
Sehingga, BFA mengajukan permintaan agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta dipindah ke tempat netral.
Sementara itu, melalui laman resminya AFC merespons permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia pada 25 Maret 2025. AFC mengaku berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pemain.
Mereka akan menggelar pembahasan bersama Federasi Sepak Bola Internasional dan asosiasi sepak bola kedua negara.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim timnas Bahrain memilih dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain tidak benar atau hoaks.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) hanya meminta tempat pertandingan melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral. Mereka tidak meminta dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) hanya meminta tempat pertandingan melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral. Mereka tidak meminta dicoret dari kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia demi keselamatan pemain.
Rujukan
- https://www.threads.net/@jerri_siadari/post/DBWHyIyBuSN?fbclid=IwY2xjawGH-TxleHRuA2FlbQIxMAABHewo3k4XiZL_tdQPBe0aC4c6hCU9pggnQpjWTR2a5JrUQU4h_0nlmaA1gQ_aem_dRxWdyuaV_9RocXXOhYFqQ
- https://www.instagram.com/p/DBLq357sefZ/?igsh=MTV6MHU2bGZvdGw1bA%3D%3D&img_index=1
- https://www.the-afc.com/en/national/asian_qualifiers.html/news/afc-statement-on-afc-asian-qualifiers%E2%84%A2-road-to-26
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Bill Gates Akan Diadili di Belanda akibat Vaksin Covid-19
Sumber:Tanggal publish: 25/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Berbagai unggahan di media sosial menghadirkan narasi pendiri Microsoft sekaligus filantrop Bill Gates akan diadili di Belanda.
Pengadilan itu dikaitkan dengan efek vaksin Covid-19 karena yayasan milik Bill Gates terlibat dalam pembuatan vaksin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Bill Gates akan diadili di Belanda disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan tangkapan layar artikel dari situs web The Defender.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (24/10/2024):
Bill Gates Akan Diadili di Belanda Terkait Gugatan Hukum Terkait Cedera Akibat Vaksin COVID, Turut serta dalam Gugatan Tersebut Ceo Pfizer Al ert Bourla dan pemerintah Belanda,
LUAR BIASA NYALI ORANG² LNTAK SEPERTI KONOHA PASRAH DAN ANGGAP SUDAH TAKDIR
==========
Pengadilan Belanda minggu lalu memutuskan bahwa Bill Gates dapat diadili di Belanda, dalam kasus yang melibatkan tujuh orang yang terluka akibat vaksin COVID-19.
Menurut surat kabar Belanda De Telegraaf, tujuh "skeptis corona" menggugat Gates tahun lalu, bersama dengan mantan perdana menteri Belanda dan Sekretaris Jenderal NATO yang baru diangkat Mark Rutte, dan "beberapa anggota" "Tim Manajemen Wabah" COVID-19 pemerintah Belanda.
Pengadilan itu dikaitkan dengan efek vaksin Covid-19 karena yayasan milik Bill Gates terlibat dalam pembuatan vaksin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Bill Gates akan diadili di Belanda disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan tangkapan layar artikel dari situs web The Defender.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (24/10/2024):
Bill Gates Akan Diadili di Belanda Terkait Gugatan Hukum Terkait Cedera Akibat Vaksin COVID, Turut serta dalam Gugatan Tersebut Ceo Pfizer Al ert Bourla dan pemerintah Belanda,
LUAR BIASA NYALI ORANG² LNTAK SEPERTI KONOHA PASRAH DAN ANGGAP SUDAH TAKDIR
==========
Pengadilan Belanda minggu lalu memutuskan bahwa Bill Gates dapat diadili di Belanda, dalam kasus yang melibatkan tujuh orang yang terluka akibat vaksin COVID-19.
Menurut surat kabar Belanda De Telegraaf, tujuh "skeptis corona" menggugat Gates tahun lalu, bersama dengan mantan perdana menteri Belanda dan Sekretaris Jenderal NATO yang baru diangkat Mark Rutte, dan "beberapa anggota" "Tim Manajemen Wabah" COVID-19 pemerintah Belanda.
Hasil Cek Fakta
Narasi yang beredar bersumber dari artikel di situs The Defender, Selasa (22/10/2024). Media Bias Fact Check mengidentifikasi The Defender sebagai situs yang memiliki kredibilitas rendah.
Situs yang dibuat sejak 2016 tersebut menyebarkan konspirasi dan pseudosains anti-vaksin.
Sumber informasi dari artikel di situs tersebut dipertanyakan, tidak dapat dipercaya, dan bias ekstrem sayap kanan.
Sejauh ini tidak ada berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.
Bill Gates menjadi salah satu tokoh yang sering dikaitkan sebagai dalang di balik pandemi dan agenda Big Pharma, organisasi imajiner yang dituding bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19.
Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, teori konspirasi yang menargetkan Bill Gates bermula dari dana miliaran dolar dari Yayasan Bill dan Melinda Gates untuk penelitian dan kesehatan.
Misalnya, pada 2019, yayasan itu mendanai penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk menyimpan riwayat vaksinasi pasien yang ditanam di bawah kulit bersamaan dengan vaksin.
Fakta itu menjadi dasar para konspirator untuk menuding Bill Gates sebagai penjual vaksin dan dalang di balik pandemi.
Kelompok penyebar teori konspirasi tersebut turut menyebarkan ketidakpercayaan pada otoritas, pemerintah, media, asosiasi profesional, institusi, industri, dan akademisi.
Situs yang dibuat sejak 2016 tersebut menyebarkan konspirasi dan pseudosains anti-vaksin.
Sumber informasi dari artikel di situs tersebut dipertanyakan, tidak dapat dipercaya, dan bias ekstrem sayap kanan.
Sejauh ini tidak ada berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.
Bill Gates menjadi salah satu tokoh yang sering dikaitkan sebagai dalang di balik pandemi dan agenda Big Pharma, organisasi imajiner yang dituding bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19.
Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, teori konspirasi yang menargetkan Bill Gates bermula dari dana miliaran dolar dari Yayasan Bill dan Melinda Gates untuk penelitian dan kesehatan.
Misalnya, pada 2019, yayasan itu mendanai penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk menyimpan riwayat vaksinasi pasien yang ditanam di bawah kulit bersamaan dengan vaksin.
Fakta itu menjadi dasar para konspirator untuk menuding Bill Gates sebagai penjual vaksin dan dalang di balik pandemi.
Kelompok penyebar teori konspirasi tersebut turut menyebarkan ketidakpercayaan pada otoritas, pemerintah, media, asosiasi profesional, institusi, industri, dan akademisi.
Kesimpulan
Narasi mengenai Bill Gates akan diadili di Belanda akibat efek vaksin Covid-19 merupakan hoaks.
Narasi tersebut pertama kali disebarkan oleh situs penyebar teori konspirasi dan pseudosains.
Tidak ditemukan berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan, yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.
Narasi tersebut pertama kali disebarkan oleh situs penyebar teori konspirasi dan pseudosains.
Tidak ditemukan berita atau laporan kredibel yang membuktikan adanya pengadilan, yang melibatkan Bill Gates dan vaksin Covid-19.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=8372462406197681&set=a.238638956246774
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=8637935616245805&set=a.494758517230263
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1079089740609283&set=a.941716997679892
- https://www.facebook.com/reel/1085744103166457
- https://www.facebook.com/reel/526475423457830
- https://mediabiasfactcheck.com/the-defender-childrens-health-defense-credibility/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/03/03/163000882/menyelisik-teori-konspirasi-big-pharma-dan-hoaks-terkait-bill-gates?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 137/5978