• [HOAKS] Upaya Penculikan Anak di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan yang menginformasikan dugaan penculikan anak di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah pada akhir Januari 2025.

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar dan telah dibantah oleh Polres Tolitoli.

    Informasi soal dugaan percobaan penculikan anak di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut menyebutkan, seorang anak berusia 6 tahun hampir menjadi korban penculikan.

    Kejadian itu disebut bermula ketika seseorang yang tidak dikenal turun dari sebuah mobil dan mendekati anak-anak yang sedang bermain.

    Orang tersebut terlihat mencurigakan, sehingga seorang saksi mata yang ada di lokasi berteriak dan menggagalkan aksi penculikan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah informasi adanya dugaan penculikan anak di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide beredar di media sosial, Polres Tolitoli mengecek informasi tersebut ke lokasi.

    Namun, tidak ada informasi valid soal dugaan penculikan anak di Desa Buga. Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Wayracana Aryawan memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Menurut Wayan, ibu dari anak yang disebut menjadi korban penculikan juga membantah narasi yang beredar di media sosial. 

    Wayan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya.

    “Kami pastikan bahwa informasi terkait penculikan anak di Desa Buga adalah tidak benar alias hoaks. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya," kata Wayan dikutip dari Instagram Humas Polres Talitoli. 

    Kabar bohong mengenai penculikan anak merupakan salah satu bentuk provokasi yang membahayakan, karena menimbulkan kecurigaan terhadap orang asing di masyarakat.

    Sejumlah peristiwa kerusuhan bahkan pernah terjadi akibat hoaks penculikan. Salah satunya yang terjadi di Wamena, isu penculikan yang kemudian menimbulkan kecurigaan terhadap orang asing menyebabkan kerusuhan.

    Masyarakat Wamena terprovokasi adanya kabar penculikan, dan berupaya melakukan main hakim sendiri. Polisi mengamankan orang yang disebut akan melakukan penculikan, namun masyarakat mengamuk.

    Aksi massa menyebabkan kerusuhan yang menyebabkan tewasnya 10 orang.

    Konten hoaks penculikan memang memantik sisi emosional, terutama para orangtua, sehingga mudah tersebar luas. Namun, hoaks ini sangat membahayakan.

    Jangan terprovokasi dengan informasi tidak jelas di media sosial terkait penculikan anak!

    Kesimpulan

    Informasi soal dugaan penculikan anak di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah tidak benar atau hoaks.

    Setelah Polres Tolitoli mengecek ke lokasi, tidak ada informasi valid soal dugaan penculikan di Desa Buga. Waspada, jangan terprovokasi hoaks yang memancing kecurigaan di masyarakat!

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Akun Facebook Tawarkan Undian Berhadiah dari Bank Bengkulu

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan yang berisi undian berhadiah mengatasnamakan bank daerah kembali bermunculan di media sosial.

    Sejumlah akun Facebook menawarkan undian berhadiah mengatasnamakan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau Bank Bengkulu.

    Undian tersebut menawarkan hadiah beragam, seperti mobil, motor, paket umroh, paket wisata, dan emas.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Tawaran undian berhadiah disebarkan oleh akun dengan nama Festival Tabut bpd bengkulu 2025, Gebyar Hadiah BPD Bengkulu, dan Bank Bengkulu Menanda i Anda Sebagai Pemenang Undian Berhadiah.

    Akun-akun tersebut menyertakan tautan yang diklaim sebagai pendaftaran dan pengecekan kupon.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 7 Januari 2025:

    Sobat Bengkulu !Promo Bank Bengkulu FESTIVAL TABUT 2025.Hadir lagi makin berlimpah hadiahnya. Ayo buruan Daftar Cetak Kupon Undian Anda,

    *Syarat & Ketentuan*Sudah menggunakan (Bengkulu Mobile)

    Klik Daftar DibawahUntuk Mendapatkan Kode Kupon nya,,,Ayo Daftar Sekarang (GRATIS)

    Hasil Cek Fakta

    Melalui akun Instagram-nya, Bank Bengkulu menginformasikan mengenai modus penipuan mengatasnamakan bank daerah tersebut.

    "Hati-hati terhadap penipuan dengan modus undian berhadiah dan pengumuman yang mengatasnamakan Bank Bengkulu," tulisnya pada Rabu (5/2/2025).

    Modus penipuan undian berhadiah itu biasa meminta informasi perbankan, seperti kata sandi, OTP, atau nomor kartu ATM.

    Undian berhadiah Bank Bengkulu yang dilakukan dengan mendaftar melalui tautan, kemungkinan besar merupakan phishing.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan yang disebarkan oleh pengguna Facebook menggunakan URL Scan dan Where Goes.

    Kedua tools tersebut membantu mengecek laman dari tautan yang disebarkan tanpa perlu mengunjunginya.

    Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Bank Bengkulu. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.

    Alamat situs web resmi bank tersebut yakni www.bankbengkulu.co.id.

    Selain itu, akun-akun Facebook yang menyebarkan tawaran tersebut bukanlah akun media sosial resmi Bank Bengkulu.

    Sementara, akun Facebook asli milik Bank Bengkulu adalah ini.

    Kesimpulan

    Undian berhadiah mengatasnamakan Bank Bengkulu merupakan hoaks.

    Tautan yang disebarkan kemungkinan merupakan phishing karena disebarkan oleh akun Facebook tiruan dan tidak mengarah ke situs resmi Bank Bengkulu.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Elon Musk Ancam Tangguhkan Akun X Pengkritik Donald Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemilik X (Twitter) Elon Musk disebut akan menangguhkan akun-akun yang mengkritik Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Narasi itu menyertakan tangkapan layar unggahan akun X Elon Musk @elonmusk. Dalam unggahan itu, Musk mengatakan akan menangguhkan akun X yang mengkritik Trump.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Elon Musk akan menangguhkan akun X pengkritik Trump dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, serta akun Threads ini.

    Akun-akun tersebut membagikan tangkapan layar unggahan akun X @elonmusk, yang mengatakan akan menangguhkan akun pengkritik Trump.

    Berikut isi tangkapan layar tersebut:

    Siapa pun yang memprotes Pemerintahan Trump akan ditangguhkan dari X.

    Semua keributan anti-Trump dapat disebarkan ke platform liberal seperti Threads, Reddit, BlueSky, Instagram, dan Facebook.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun X Elon Musk dan tidak menemukan unggahan seperti dalam tangkapan layar yang dibagikan di Facebook dan Threads.

    Selain itu, tidak ada pemberitaan dari media kredibel tentang ancaman Musk menangguhkan akun X yang mengkritik Trump, walaupun itu adalah isu yang sangat serius.

    Menurut pemeriksa fakta USA Today, unggahan tersebut terindikasi hasil fabrikasi.

    Ini terlihat dari tangkapan layar yang beredar hanya menampilkan gambar yang sama dan tidak disertai dengan penanda waktu atau metrik engagement. 

    Sementara itu, pemeriksa fakta Snopes hanya menemukan satu tangkapan layar yang memuat penanda waktu, yaitu tertanggal 29 Januari 2025 pukul 12.02.

    Namun, pencarian arsip tangkapan layar halaman X Musk antara 28 Januari-30 Januari tidak menemukan bukti bahwa ia pernah posting tentang penangguhan akun anti-Trump.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Elon Musk akan menangguhkan akun X pengkritik Trump adalah hoaks.

    Tidak ditemukan unggahan semacam itu di akun X asli Elon Musk @elonmusk. Selain itu, tidak ada pemberitaan kredibel tentang ancaman Musk menangguhkan akun X pengkritkik Trump.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Konten Satire Elpiji Kemasan Saset

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Warga tengah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram (kg) akibat kebijakan pemerintah melarang pengecer menjual elpiji 3 kg mulai 1 Februari 2025.

    Meski keputusan itu telah dicabut, tetapi narasi keliru seputar elpiji 3 kg masih beredar. Misalnya, gambar elpiji kemasan saset seberat 3 miligram.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut merupakan satire.

    Gambar elpiji kemasan saset disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (6/2/2025):

    Tersedia gas kemasan saset

    Hasil Cek Fakta

    PT Pertamina Patra Niaga tidak pernah memproduksi dan mendistribusikan gas dalam kemasan saset.

    Berdasarkan informasi di situs webnya, berikut produk elpiji yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut:

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek gambar eliji kemasan saset menggunakan Hive Moderation dan Was It AI.

    Was It AI mengidentifikasi gambar gas kemasan saset sebagai gambar yang dibuat oleh artificial intelligence (AI).

    Hive Moderation juga mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 93,6 persen dihasilkan AI.

    Narasi yang beredar merupakan satire sebagai respons atas sulitnya mendapat elpiji 3 kg.

    Konten itu merupakan bentuk kritik atas kebijakan pemerintah melalui unggahan guyonan. Meski begitu, perlu diluruskan bahwa PT Pertamina tidak memproduksi produk itu.

    Kesimpulan

    Gambar elpiji kemasan saset 3 miligram merupakan konten satire. Adapun gambar yang beredar dibuat dengan AI.

    PT Pertamina Patra Niaga tidak pernah memproduksi elpiji dalam kemasan saset. Konten itu merupakan satire, hasil kreativitas masyarakat untuk mengkritik kebijakan terkait gas.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini