• Hoaks Konten Bagi-Bagi Uang Mencatut Raffi Ahmad

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    tirto.id - Konten bagi-bagi hadiah yang diklaim berasal dari artis ataupun tokoh populer banyak tersebar di media sosial. Salah satu yang Tirto temukan belakangan adalah video bagi-bagi uang yang mencatut nama Raffi Ahmad.

    Unggahan tersebut pertama kali dipublikasikan pada 9 Juli 2024 oleh akun bernama "Raffi Nagita", yang menggunakan foto profil Raffi Ahmad. Dalam video singkat berformat reels tersebut, terdapat keterangan, "Saya transfer sekarang 15.000.000 tanpa diundi," di bagian bawah video. Sementara Raffi terlihat berbicara dalam video tersebut.

    "Kalian mau hadiah apa? Kita akan kasih. Bisa jadi rumah, mobil, motor, uang, emas, mesin cuci, tv, apapun itu," begitu kata Raffi dalam video.let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Menariknya, terdapat suara perempuan, seperti suara Nagita Slavina, istri Raffi, kemudian menimpali. Namun, dalam video, tidak terlihat sosok Nagita sama sekali. Suara Raffi dalam video juga tidak sinkron dengan gerakan mulutnya.

    Sampai dengan Rabu (17/7/2024), video tersebut telah mengumpulkan lebih dari 223 ribu penonton. Selain itu, reels tersebut sudah mendapat lebih dari 8 ribu tanda suka (likes), lebih dari 7 ribu komentar dan dibagikan ulang sebanyak 129 kali.

    Tirto juga menemukan unggahan serupa dari akun tersebut. Ada yang menggunakan video yang sama, dan ada juga yang menggunakan modus berbeda namun sama-sama menyebar klaim bahwa Raffi membagi-bagikan uang.

    Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar Raffi Ahmad membuat konten bagi-bagi uang?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mula-mula mencoba menelusuri akun media sosial Raffi Ahmad. Pertama, kami mengunjungi akun Facebook resmi Raffi Ahmad. Akun resmi tersebut punya nama @RaffiAhmadLagi yang bercentang biru (verified) dan memiliki lebih dari 15 juta pengikut. Di akun tersebut, tidak ada konten bagi-bagi uang seperti yang dibuat akun "Raffi Nagita".

    Akun resmi Raffi Ahmad di Facebook juga sempat membuat pernyataan bagi pengikutnya untuk berhati-hati dengan modus penipuan.

    "Hati hati penipuan atas nama RANS ya guys, sudah banyak korbannya, demi keamanan bersama mohon untuk tidak memberikan nomor HP kalian atau informasi pribadi di kolom komentar Facebook maupun Instagram yg tidak ada hubungannya dengan live video giveaway," begitu bunyi pesan dari akun tersebut.

    Kami juga menyusuri akun Instagram resmi @raffinagita1717. Akun tersebut juga telah memiliki centang biru. Di akun tersebut, tidak ditemukan konten bagi-bagi uang.

    Di akun Instagram resmi tersebut, Tirto menemukan video dengan latar serupa unggahan bagi-bagi uang di Facebook. Terlihat Raffi Ahmad yang berkepala plontos dan mengenakan baju merah berbicara di depan kamera. Pada konten Instagram tersebut, Raffi mempromosikan sebuah merk kopi, yakni Kapal Api, dan tidak membahas sama sekali soal membagi-bagikan uang Rp15 juta.

    Kembali ke unggahan bagi-bagi uang di Facebook, akun "Raffi Nagita" yang menyebarkan unggahan, tidak memiliki tanda centang biru. Unggahan-unggahan di akun tersebut juga semuanya berisikan video soal Raffi Ahmad atau Nagita Slavina yang membagi-bagikan uang atau hadiah. Tidak terdapat konten lain soal aktivitas Raffi ataupun Nagita seperti akun media sosial resmi mereka lainnya.

    Terindikasi ini adalah akun palsu yang mencoba meniru Raffi Ahmad. Detail dari halaman akun Facebook tersebut juga menyebut kalau akun tersebut baru dibuat pada Oktober 2023. Sementara akun resmi Raffi Ahmad di Facebook telah dibuat sejak tahun 2015.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan klaim di media sosial yang mencatut Raffi Ahmad membagikan uang Rp15 juta bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan di Facebook dibuat oleh akun yang meniru Raffi Ahmad. Akun media sosial Raffi Ahmad telah bercentang biru tanda verified. Di akun-akun mereka tidak ada konten soal bagi-bagi uang Rp15 juta tanpa diundi.

    Video yang digunakan di Facebook adalah hasil suntingan. Video aslinya Raffi Ahmad mempromosikan sebuah merk kopi dan tidak menyebut sama sekali soal bagi-bagi uang Rp15 juta.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Tempo Buat Laporan Agenda Komunis Tiongkok

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, sebuah unggahan di media sosial menyebut bahwa salah satu media nasional, Tempo, membuat laporan soal agenda persatuan komunis Tiongkok. Unggahan tersebut juga menyertakan animasi wajah Presiden Joko Widodo, dilengkapi dengan keterangan "Berita Tempo" di bagian atas dan "Awas Bahaya Komunis" di bagian bawah video.

    Pada video tersebut, ada suara narator yang menjabarkan apa saja yang dimaksud dengan agenda persatuan komunis Tiongkok.

    "Dia misalnya mengatakan begini. Agenda persatuan komunis Cina, pusat RRC, negara RI, satu, katanya, memiskinkan pribumi dengan sistem. Dua, jauhkan umat Islam dari ajaran agamanya. Tiga, campur adukkan ajaran agama. Empat, benturkan, adu domba sesama pribumi. Lima, rusak generasi muda dengan narkoba. Enam, racuni pribumi dengan melalui podcast, produk sachet, kemasan siap saji. Tujuh, sesatkan pribumi melalui media. Delapan, sesatkan wanita dengan uang dan seks bebas," begitu bunyi nukilan dari narasi audionya.

    Unggahan tersebut ditemukan di berbagai media sosial. Tirto menemukan di Facebook dari unggahan akun "Neng Nafiza" (arsip), "Ariadi Msi" (arsip), "Irfan Bakti" (arsip), dan "Rahmeynisari Tarigan" (arsip). Sementara di platform lain, di TikTok dan YouTube juga ditemukan konten dengan narasi serupa.

    Konten-konten tersebut memang tidak banyak menarik perhatian dan penonton, namun dapat merusak kredibilitas Tempo sebagai salah satu media nasional.

    Lalu, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Pada Rabu (10/7/2024), Tempo mengeluarkan pernyataan yang membantah klaim yang beredar di media sosial tersebut. Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, menjelaskan kalau pihaknya tidak pernah menerbitkan informasi mengenai agenda persatuan komunis yang beredar di media sosial tersebut.

    “Ini hoaks dibuat orang jahat dengan menggunakan nama Tempo (yang) semakin tidak bermutu, dan mendekati brutal. Tempo tidak pernah mengeluarkan liputan, artikel, opini, ceramah dan penelitian soal tersebut,” kata Setri melalui pesan, Selasa, 9 Juli 2024.

    Dia juga menyebut kalau penyebaran hoaks yang mencatut nama Tempo tersebut adalah fitnah yang mengganggu kerja-kerja jurnalistik Tempo. Klaim ini juga berpotensi merusak kredibilitas Tempo.

    Video yang tersebar di berbagai platform media tersebut terlihat memiliki watermark, yang menunjukkan unggahan berasal dari akun TikTok akun "amir_syaiful". Pencarian Tirto menunjukkan akun tersebut telah hilang dari TikTok, namun, dalam artikel Tempo terdapat arsip konten tersebut.

    Tirto juga sempat mencari informasi dari transkrip isi informasi yang dibacakan narator. Namun, tidak ditemukan sumber yang kredibel yang dapat membuktikan keabsahan informasi tersebut.

    Malah, terdapat artikel bantahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebut isu serupa sempat dibuat pada tahun 2021 lalu. Kala itu, beredar narasi "Agenda Persatuan Komunis Chung Kuo Internasional Pusat RRC" yang mencatut media Solopos. Konten tersebut menyebar di aplikasi pesan WhatsApp.

    Isi pesan yang dibacakan narator pada video yang tersebar di media sosial baru-baru ini, sama dengan konten yang beredar di WhatsApp pada tahun 2021 tersebut. Konten tersebut juga telah mendapat cap hoaks dari Kominfo.

    Kami juga melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) terkait foto animasi Jokowi yang dipakai dalam konten. Hasil penelusuran menunjukkan, animasi tersebut sudah banyak dipakai di berbagai platform. Unggahan paling awal dari gambar animasi tersebut ditemukan dari akun Pinterest berikut pada tahun 2019.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, unggahan di media sosial yang menyebut Tempo membuat laporan soal agenda persatuan komunis Tiongkok, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Pihak Tempo telah membantah pernah membuat laporan tersebut. Hasil pencarian juga menunjukkan konten serupa sempat tersebar dan mencatut Solopos pada tahun 2021. Kala itu Kominfo telah memberi cap hoaks terhadap informasi tersebut.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Menteri AS Sebut Kominfo Bodoh usai Database Negara Diretas, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/07/2024

    Berita

    Jakarta: Beredar sebuah unggahan di akun X (Twitter) yang menampilkan tangkapan layar dari suatu media yang menarasikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bodoh dan terlalu sibuk urus Palestina hingga tidak tahu database penting milik negara diretas . Unggahan itu diunggah akun X @_memoryusang.  

    Berikut narasi lengkapnya:  

    “Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Database Negaranya dihacker tidak tau, karena telalu sibuk nguru Palestina,” demikian bunyi narasi melalui tangkapan layar unggahan tersebut.

    Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan yang disertakan dalam tangkapan layar tersebut itu tidaklah benar. Medcom.id tidak menemukan artikel dengan judul tersebut dan juga unggahan artikel pada Selasa, 2 Juli 2024 pukul 07:34.  

    Menteri Amerika yang disebut dalam unggahan tersebut merupakan Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Foto tersebut merupakan saat Blinken berbicara pada peluncuran "Strategi AS tentang Keamanan Ekonomi Perempuan Global" yang pertama, di Ruang Benjamin Franklin Departemen Luar Negeri di Washington, DC pada 4 Januari 2023, dilansir dariGetty Image.  

    Tak hanya itu, Redaktur Eksekutif Liputan6.com, Raden Trimutia Hatta menjelaskan bahwa konten yang beredar di akun X tersebut juga terdapat di TikTok, konten itu merupakan hasil curian dari konten liputan6.com dan kemudian disunting dengan menambahkan narasi hoaks yang tidak sesuai dengan berita aslinya.  

    "Kami sudah laporkan temuan ini ke pihak TikTok dan sudah ditindaklanjuti dengan menghapus akun tersebut," kata Trimutia.  

    Raden meminta, masyarakat untuk tidak terpengaruh atau mempercayai akun-akun media sosial yang mencuri konten Liputan6.com untuk menyebarkan hoaks.

    Kesimpulan

    Unggahan yang dinarasikan Menteri AS menyebut Kominfo bodoh karena database diretas adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).  

    Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.  

    Rujukan

    • Medcom.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Tidak Benar Foto Nicolas Gonzalez Pegang Kaki Pemain Chile Jadi Iklan Nike

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim foto pesepak bola Argentina Nicolas Gonzalez saat melanggar pemain Chile, kemudian dijadikan iklan sepatu Nike.

    Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, saat Argentina menghadapi Chile di turnamen Copa America pada 26 Juni 2024, Nicolas Gonzalez melakukan pelanggaran dengan memegang kaki pemain Chile. Foto tersebut sempat viral di media sosial.

    Narasi yang mengeklaim foto Nicolas Gonzalez melanggar pemain Chile dijadikan iklan sepatu Nike muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto Nicolas memegang kaki pemain Chile yang mengenakan sepatu merek Nike. Berikut narasi yang disertakan:

    EVERYONE WANTS A PAIR

    GET YOURS AT NIKE CL

    MARKETING S6.9Nike mengubah foto viral dari pertemuan Argentina-Chili di Copa America tahun2024 menjadi iklan yang brilian

     

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Nike menjadikan foto Nicolas Gonzalez melanggar pemain Chile sebagai iklan sepatu

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri gambar tersebut.

    Hasilnya, ditemukan gambar identik di akun Instagram @digitallcompany pada tanggal 28 Juni 2024. 

    Dalam unggahan disebutkan, gambar dibuat oleh seorang pengguna media sosial menggunakan aplikasi Adobe Photoshop.

    "Kreativitas tidak mengenal batas. Seorang pengguna media sosial membuat iklan #Photoshop untuk #Nike ini dan menjadi viral," tulis akun tersebut dalam bahasa Spanyol. 

    Kemudian setelah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan gambar serupa yang diunggah oleh akun LinkedIn bernama 'Jaime Muñoz' pada 26 Juni 2024.

    Ia menuliskan bahwa pertandingan antara Argentina melawan Chile menghasilkan beberapa ide membuat karya di Photoshop. 

    "Pertandingan Copa America antara Chile dan Argentina menciptakan beberapa momen yang sempurna untuk iklan merek besar. Berbagi ide cepat yang dibuat di Photoshop untuk Nike." tulis Jaime Muñoz dalam bahasa Spanyol. 

    Dalam profil di LinkedIn, Jaime Muñoz menuliskan keterangan bahwa ia merupakan koordinator desain di sebuah perusahaan. Tidak ada penjelasan bahwa ia merupakan bagian dari perusahaan Nike. 

    Di website maupun media sosial Nike tidak ditemukan iklan sepatu yang menampilkan Nicolas Gonzalez memegang kaki pemain Chile. 

    Sejumlah unggahan yang menampilkan foto itu kemudian disertai interaksi, yang sebagian besar merupakan lelucon dan guyonan. Sehingga, unggahan itu bisa diklasifikasi sebagai konten satire.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim foto Nicolas Gonzalez melanggar pemain Chile dijadikan iklan sepatu Nike tidak benar, informasinya keliru.

    Nike tidak pernah membuat gambar atau poster iklan tersebut. Gambar yang beredar dibuat oleh salah satu pengguna media sosial menggunakan Photoshop.

    Dalam sejumlah unggahan, foto itu terlihat digunakan sebagai konten satire.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini