• [KLARIFIKASI] Foto Kebakaran di Yerusalem pada 2021, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Israel dilanda kebakaran hutan hebat mulai Rabu (30/4/2025). Kebakaran hutan menutup jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv ke Yerusalem.

    Di media sosial beredar sebuah foto kebakaran yang terjadi di Yerusalem.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto kebakaran yang terjadi di Yerusalem disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah akun pada Rabu (30/4/2025):

    Israel kebakaran hutan hebat, apinya menyebar hingga ke Yerusalem

    Foto serupa ditemukan di akun Threads ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk mencari jejak digital foto yang beredar.

    Foto kebakaran di Yerusalem itu telah beredar di internet sebelum peristiwa kebakaran pada Rabu (30/5/2025).

    Hasil pencarian di Google mengarahkan ke portal berita Jerusalem Post dan Times of Israel.

    Kebakaran berlokasi di Beit Meir, Israel yang dipotret oleh Ariel Kadem pada 15 Agustus 2021.

    Adapun kebakaran yang terjadi selama tiga hari tersebut membakar lebih dari 2.400 hektar lahan di Yerusalem.

    Meski lokasinya betul di Yerusalem, tetapi konteks waktunya keliru.

    Kejernihan informasi di media sosial penting di saat genting, terutama bencana.

    Kesimpulan

    Foto kebakaran di Yerusalem pada 2021 disebarkan dengan konteks keliru. Informasinya perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.

    Adapun foto itu dikaitkan dengan perisitwa kebakaran di Israel pada Rabu (30/5/2025). Padahal, peristiwa kebakarannya terjadi pada Agustus 2021 di Beit Meir, Israel.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Artikel Jokowi Melihat Peti Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel mantan presiden Jokowi melihat peti Paus Fransiskus mengeluarkan cahaya. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Threads. Akun itu mempostingnya pada 1 Mei 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Joko Widodo: Peti Yang Mulia Paus Fransiskus Mengeluarkan Cahaya, Ini Menjadi Sejarah Dalam Hidup Saya."
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Menurut kalian gimana gaes"
    Lalu benarkah postingan artikel mantan presiden Jokowi melihat peti Paus Fransiskus mengeluarkan cahaya?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah situs berita Tempo.co pada 26 April 2025.
    Kesamaan terdapat pada foto dan waktu artikel itu diunggah. Namun dalam artikel asli berjudul "Mengapa Prabowo Utus Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus?"
    Dalam artikel tersebut sama sekali tidak dibahas terkait Jokowi meilhat cahaya di peti Paus Fransiskus tetapi membahas alasan Presiden Prabowo menunjuk Jokowi menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
     

    Kesimpulan


    Postingan artikel mantan presiden Jokowi melihat peti Paus Fransiskus mengeluarkan cahaya adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan artikel itu telah disunting.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Perempuan Gendong Anak Sebelum Dihukum Mati adalah Adegan Teater

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com – Sebuah video diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum dihukum mati. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum digantung mati salah satunya dibagikan akun Facebook ini. Dalam video tampak seorang perempuan sedang menggendong dan menidurkan anak kecil. Ia juga dikawal oleh dua orang aparat.

    Keterangan di video sebagai berikut:

    Sedih dan sangat Mengharukan Tonton sampai habis

    permintaan terakhir seorang wanita yang akan dihukum g4ntng ingin melihat dan menggendong ananya untuk yang terakhir kalimya

    permintaan terakhir seorang wanita yang akan di hukum gantung

    Akun Facebook Tangkapan layar video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum digantung mati

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video itu ternyata sudah beredar sejak tahun 2023. Video mirip dengan unggahan akun TikTok ini. 

    Keterangan di unggahan menyebutkan, video itu adalah adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.

    Pertunjukan yang dilakukan di Museum Penjara Melaka itu berkisah tentang seorang perempuan yang dihukum mati karena kasus narkoba. 

    Selain itu, juga ditemukan unggahan serupa di akun TikTok ini yang menjelaskan bahwa video itu merupakan adegan teater berjudul “RENTAP”.

    Sehingga dapat dipastikan, video yang beredar di media sosial bukan peristiwa nyata. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum dihukum mati merupakan informasi keliru.

    Faktanya, video itu bukan peristiwa nyata, melainkan adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/reel/1972152663192887

    https://www.tiktok.com/@raihanrahim_/video/7240825989394222337?is_from_webapp=1&sender_device=pc

    https://www.tiktok.com/@kumbangtiraibesi/video/7240055986310909186

    https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D

    *) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com

    • Bincang Perempuan
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Berantai “Perempuan Amerika Serikat Semua Tanpa Baju Protes Rencana Pemerintah AS Stop Impor Baju dari China”

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/04/2025

    Berita

    Pada Senin (7/4/2025) beredar pesan berantai (broadcast) di sebuah grup WhatsApp (arsip cadangan) yang membagikan sebuah video dengan narasi:

    “Pemerintah AS rencana stop import baju dari China, “Tidak ada baju murah Dari china kami pakai apa?” perempuan AS lepas baju,semua tanpa baju , protes pemerintah”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian gambar Google Images, hasilnya ditemukan artikel periksa fakta dari MyGoPen, organisasi pemeriksa fakta dari Taiwan, yang terbit pada tahun 2019 lalu Kamis (4/7/2019) yang saat itu mengklarifikasi klaim yang serupa berkaitan dengan kebijakan Donald Trump .

    Faktanya, tidak berkaitan dengan rencana menghentikan impor baju dari Tiongkok. Video yang dibagikan adalah dokumentasi yang direkam di acara seni instalasi oleh seniman Spencer Tunick di Museum Seni Kontemporer Cleveland pada tahun 2004 lalu.

    Pemeriksaan silang (cross check) ke situs Spencer Tunick juga mengkoroborasi atau mendukung hasil pemeriksaan oleh MyGoPen, di salah satu segmen video yang disebarkan memperlihatkan bangunan yang sesuai dengan salah satu foto yang ditampilkan di situs di bagian “Installations / Selected Works 4” dengan deskripsi:

    “Ohio 4.1 (Museum of Contemporary Art Cleveland) 2004Pigment printh: 48 x w: 60 in / h: 121.92 x w: 152.4 cmEdition of 6″.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan adalah dokumentasi yang direkam di acara seni instalasi oleh seniman Spencer Tunick di Museum Seni Kontemporer Cleveland pada tahun 2004 lalu.

    Rujukan

    https://www-mygopen-com.translate.goog/2019/07/Spencer-Tunick.html?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp /

    https://archive.ph/36bXR (arsip cadangan)

    https://www.mygopen.com/2019/07/Spencer-Tunick.html /

    https://archive.ph/6I5DU (arsip cadangan).

    https://www.spencertunick.com/installations/selected-works-4 /

    https://archive.ph/q2WX8 (arsip cadangan).

    https://archive.ph/nyHVv, arsip cadangan pesan berantai yang beredar di WhatsApp.

    *) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com

    • Bincang Perempuan
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini