Akun TikTok “@yourjov_” pada Kamis (10/10/2024) mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan produk Indomie sepaket dengan beras. Unggahan disertai narasi:
“menu bulking terbaru”
[Screenshot Konten]
Per Kamis (24/10/2024), unggahan mendapat lebih dari 5,7 juta penayangan dan 375 ribu tanda suka (likes). Terdapat sekitar 2.000-an komentar, mayoritas mempercayai adanya produk Indomie dengan tambahan beras tersebut.
[SALAH] Produk Indomie Sepaket dengan Beras
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri keaslian foto tersebut lewat Google Lens. Hasilnya, ditemukan artikel kompas.com “Viral, Unggahan Indomie Goreng Lengkap dengan Nasi, Ini Kata Indofood” yang membahas informasi ini.
“PT Indofood CBP Sukses Makmur Tb tidak mengeluarkan Indomie goreng dengan varian nasi atau beras tersebut,” kata Marketing Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Vemri Veradi Junaidi, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (5/2/2023).
Vemri menyebut kemasan yang beredar di media sosial merupakan hasil suntingan atau kreativitas netizen.
“PT Indofood CBP Sukses Makmur Tb tidak mengeluarkan Indomie goreng dengan varian nasi atau beras tersebut,” kata Marketing Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Vemri Veradi Junaidi, saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (5/2/2023).
Vemri menyebut kemasan yang beredar di media sosial merupakan hasil suntingan atau kreativitas netizen.
Kesimpulan
Foto yang menggambarkan “produk Indomie sepaket dengan beras” merupakan konten parodi (satire).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
[SALAH] Puan Maharani Blak-blakan PDIP Tolak Gabung Kabinet Prabowo-Gibran
Sumber: youtube.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
TEGAS !! PUAN MAHARANI BLAK-BLAKAN PDIP TOLAK GABUNG KABINET PRABOWO-GIBRAN
BREAKING NEWS
PDIP TOLAK BERGABUNG
GIBRAN & MULYONO JADI BIANG KEROK PRABOWO MEGA
BREAKING NEWS
PDIP TOLAK BERGABUNG
GIBRAN & MULYONO JADI BIANG KEROK PRABOWO MEGA
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama memasukkan kata kunci “Puan Maharani tolak gabung kabinet Prabowo-Gibran” ke mesin pencari Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar yang identik. Potret dalam thumbnail video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari gabungan sejumlah gambar.
Video berdurasi 7 menit 3 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang artikel merdeka.com “Puan Maharani: Tidak Ada Kader PDIP yang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran”.
Artikel yang tayang Minggu (20/10/2024) itu membahas Puan Maharani yang menyampaikan partainya akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di Parlemen. Namun, PDIP tidak menempatkan kadernya di kabinet Prabowo.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar yang identik. Potret dalam thumbnail video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari gabungan sejumlah gambar.
Video berdurasi 7 menit 3 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang artikel merdeka.com “Puan Maharani: Tidak Ada Kader PDIP yang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran”.
Artikel yang tayang Minggu (20/10/2024) itu membahas Puan Maharani yang menyampaikan partainya akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di Parlemen. Namun, PDIP tidak menempatkan kadernya di kabinet Prabowo.
Kesimpulan
Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Thumbnail dari video yang beredar pun merupakan hasil suntingan.
Rujukan
[PENIPUAN] WhatsApp Channel Kemenkes “Webinar SKP Kemenkes”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Terdapat Whatsapp Channel “Webinar SKP Kemenkes” [arsip] yang menawarkan berbagai pelatihan kesehatan atau webinar disertai berbagai tautan. Pada Sabtu (19/10/2024) misalnya, saluran tersebut memberi info tentang webinar manajemen gangguan kejiwaan dalam praktik klinis.
Berikut narasinya :
“*LINK LMS*
https://lms[dot]kemkes[dot]go[dot]id/courses/f7095e3e-472c-4d2c-b0fb-e8a6acbc2540
- 3.5 SKP
- Dokter
- Psikologis Klinis
- Kuota 1000
"INFO WEBINAR DAN SEMINAR"
- CHANEL TELEGRAM
https://t[dot]me/skpgratis
- GROUP TELEGRAM
https://t[dot]me/+dI8gI9agDeoxZjU1
- SALURAN WA
https://whatsapp[dot]com/channel/0029ValOlWc7IUYU6KOyNy1T”
Sejak dibuat Rabu (7/08/2024), saluran tersebut per Kamis (24/10/2024) telah diikuti lebih dari 170 ribu pengguna WA.
Berikut narasinya :
“*LINK LMS*
https://lms[dot]kemkes[dot]go[dot]id/courses/f7095e3e-472c-4d2c-b0fb-e8a6acbc2540
- 3.5 SKP
- Dokter
- Psikologis Klinis
- Kuota 1000
"INFO WEBINAR DAN SEMINAR"
- CHANEL TELEGRAM
https://t[dot]me/skpgratis
- GROUP TELEGRAM
https://t[dot]me/+dI8gI9agDeoxZjU1
- SALURAN WA
https://whatsapp[dot]com/channel/0029ValOlWc7IUYU6KOyNy1T”
Sejak dibuat Rabu (7/08/2024), saluran tersebut per Kamis (24/10/2024) telah diikuti lebih dari 170 ribu pengguna WA.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.
Tim Pemeriksa Fakta Tirto melakukan penelusuran dengan menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti. Ia menyatakan saluran WhatsApp "Webinar SKP Kemenkes" bukan dari pihaknya. Yuli juga mengatakan saluran tersebut dikhawatirkan mengandung software berbahaya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” dalam wawancaranya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024).
Adapun akun WhatsApp Channel Kemenkes adalah “Kementerian Kesehatan” bercentang biru dengan lebih dari 2,6 juta pengikut.
Tim Pemeriksa Fakta Tirto melakukan penelusuran dengan menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti. Ia menyatakan saluran WhatsApp "Webinar SKP Kemenkes" bukan dari pihaknya. Yuli juga mengatakan saluran tersebut dikhawatirkan mengandung software berbahaya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” dalam wawancaranya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024).
Adapun akun WhatsApp Channel Kemenkes adalah “Kementerian Kesehatan” bercentang biru dengan lebih dari 2,6 juta pengikut.
Kesimpulan
WhatsApp channel “Webinar SKP Kemenkes” beserta seluruh unggahannya merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
[SALAH] Video Dokumentasi Pembangunan Piramida
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 24/10/2024
Berita
Akun Facebook “Arif Suprapto” pada Selasa (22/10/2024) mengunggah video [arsip] yang diklaim sebagai dokumentasi pembangunan piramida. Unggahan disertai narasi:
“PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR.”
Per Kamis (24/10/2024), video tersebut sudah ditonton lebih dari 700 kali.
“PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR.”
Per Kamis (24/10/2024), video tersebut sudah ditonton lebih dari 700 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri sumber asli video dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, terdapat video serupa yang tayang di laman The World Watch. Laman tersebut menjelaskan video merupakan produksi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Penelusuran dari Google Lens juga mengarah ke akun Facebook “The Ancient Reimagined”. Dalam unggahannya pada Senin (27/11/2023), disebutkan dokumentasi piramida itu adalah fiksi dan hanya untuk hiburan.
TurnBackHoax lalu mengecek keaslian dokumentasi lewat Hive Moderation. Hasilnya, 99,9% video itu merupakan hasil AI.
Penelusuran dari Google Lens juga mengarah ke akun Facebook “The Ancient Reimagined”. Dalam unggahannya pada Senin (27/11/2023), disebutkan dokumentasi piramida itu adalah fiksi dan hanya untuk hiburan.
TurnBackHoax lalu mengecek keaslian dokumentasi lewat Hive Moderation. Hasilnya, 99,9% video itu merupakan hasil AI.
Kesimpulan
Video yang dinarasikan sebagai “pembangunan piramida” merupakan konten palsu (fabricated content).
Halaman: 159/5987