• [HOAKS] Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift Meninggalkan AS

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sejumlah selebritas asal Amerika Serikat (AS) diklaim telah memutuskan untuk meninggalkan negaranya.

    Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift diklaim meninggalkan AS akibat adanya ketegangan sosial, politik, dan ekonomi.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu merupakan hoaks.

    Klaim yang menyebut Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift memutuskan meninggalkan AS disebarkan oleh akun Facebook ini pada Minggu (26/1/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    BERITA TERKINI: Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift memutuskan untuk meninggalkan Amerika Serikat.

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari pemberitaan, laporan, atau informasi kredibel terkait narasi yang beredar.

    Hasilnya, tidak informasi kredibel yang dapat membuktikan Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift meninggalkan negeri Paman Sam.

    Hasil pencariannya dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.

    Sebelumnya, PolitiFact dan Lead Stories telah membantah narasi serupa.

    Klaim mengenai sejumlah selebritas meninggalkan AS bersumber dari blog dan situs web satire.

    Nama-nama selebritas itu kerap dikaitkan dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS pada 2024.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut Whoopi Goldberg, Megan Rapinoe, dan Taylor Swift memutuskan untuk meninggalkan AS merupakan hoaks.

    Narasi itu bersumber dari blog dan situs satire. Tidak ada pemberitaan, laporan, atau informasi kredibel yang dapat membuktikan klaim tersebut.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Rekrutmen Relawan BAZNAS Ramadan 2025

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 31/01/2025

    Berita

    Akun Instagram “lokerblog” pada Jumat (27/12/2024) membagikan foto [arsip] berisi info rekrutmen relawan ramadan BAZNAS 2025. Berikut narasinya:

    “Rekrutmen Relawan Ramadhan BAZNAS 2025 Resmi Dibuka 🌙 Siap jadi bagian dari momen penuh berkah Ramadhan? Gaji 5-8 juta Yuk, wujudkan Ramadhan lebih bermakna dengan bergabung sebagai Relawan Ramadhan BAZNAS 2025! 💼✨

    💡 Posisi yang Dibutuhkan:

    ✅ Tim Administrasi

    ✅ Tim Konter Penghimpunan

    ✅ Tim Layanan

    ✅ Tim Acara Ramadhan

    ✅ Tim Kreatif

    🔎 Syarat & Ketentuan:

    📚 SMA/SMK/Mahasiswa/i dan Lulusan D3/S1 semua jurusan

    🕒 Usia 17–45 tahun

    💪 Siap bekerja dalam tim dan semangat tinggi

    📌 Tertarik?

    👉 Klik link di bio akun @loker.update_terbaru untuk daftar sekarang”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan yang tersemat di bio akun Instagram itu. Diketahui, tautan tak mengarah ke laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) (baznas.go.id). Calon pelamar justru diminta mengisi nama lengkap sesuai KTP, tempat tanggal lahir, alamat, jenis kelamin bahkan nomor Telegram aktif.

    Dari penelusuran TurnBackHoax di akun Facebook resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), diketahui BAZNAS telah menegaskan narasi yang beredar merupakan informasi palsu.

    “ PERHATIAN!!

    BAZNAS hanya memberikan informasi perihal rekruitmen melalui media sosial dan website resmi BAZNAS di @baznasindonesia atau baznas.go.id,” tulis BAZNAS pada Senin (13/1/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “rekrutmen relawan ramadan BAZNAS 2025” disertai tautan yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Buntut Sengketa Pilkada Jateng, MK Diskualifikasi Luthfi-Taj Yasin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/01/2025

    Berita

    Akun Facebook “Idah Nurhayati” pada Senin (13/1/2025) mengunggah video [arsip] dengan tanda air nama akun TikTok “rasika_105.6fm”. Kreator konten akun Facebook “Idah Nurhayati” menambahkan narasi:

    “VIRAAALLL…!!!‼‼‼
    TAMAT JOKOWI DI JATENG…‼ PASANGAN CAGUB-CAWAGUB YANG DIA DUKUNG TERKENA DISKUALIFIKASI
    (AHMAD LUTFI & TAJ YASIN)‼👹🤛👹🤛

    TERBUKTI melakukan PELANGGARAN dan KEIKUTANSERTAKAN JOKOWI & Para KADES main MONEY POLITIK…!!! 👏👏👏”

    Per Jumat (31/01/ 2025), unggahan tersebut telah dibanjiri 124 tanda suka, mendapatkan 75 komentar, dan telah ditonton ulang 1.400-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengetikkan nama akun TikTok “rasika_105.6fm” ke kolom pencarian TikTok. Diketahui, tidak terdapat informasi mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi Luthfi-Taj Yasin (pasangan terpilih di Pilkada Jateng).
    Video hanya berisi momen perempuan yang sedang membacakan gugatan dengan narasi:
    “Kami memohon majelis hakim membatalkan atau mendiskualifikasi pasangan calon nomor urut 2 atas nama Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sebagai pemenang atau calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024.”
    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Sidang Sengketa Pilkada Jateng Diskualifikasi Luthfi-Taj Yasin” ke mesin pencarian Google. Salah satu penelusuran mengarah ke pemberitaan kompas.com “Andika-Hendi Minta MK Diskualifikasi Ahmad Luthfi-Taj Yasin”. Diketahui, pembacaan gugatan itu disampaikan oleh kuasa hukum Andika-Hendi pada sidang sengketa Pilkada Jateng di Gedung MK, Jakarta Kamis (9/1/2025).
    Untuk mengetahui informasi terbaru, TurnBackHoax memasukkan kata kunci “Update Sengketa Pilkada Jateng 2024”. Hasilnya, dilansir dari artikel di laman mkri.id berjudul “Andika-Hendi Resmi Cabut Perkara Sengketa Pilkada Jawa Tengah,” diketahui kalau kuasa hukum penggugat telah mengajukan pencabutan permohonan gugatan pada Sabtu (11/1/2025) guna menjaga kondusifitas Jawa Tengah usai Pemilu dan Pilkada 2024.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “buntut sengketa Pilkada Jateng, MK diskualifikasi Luthfi-Taj Yasin” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Anak Yatim Piatu di Makassar Meninggal Karena Kelaparan

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/01/2025

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, muncul narasi di media sosial tentang seorang anak yatim piatu yang tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang diklaim ditemukan meninggal dunia karena kelaparan.

    Narasi itu diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Soni Sanjaya Masnajib”(arsip) pada Selasa (14/1/2025), “Inspirasi Populer.”(arsip) dan “Chef Bunda” (arsip) pada Selasa (21/1/2025). Sejumlah akun tersebut juga menyertakan foto sebagai penguat klaimnya. Ada juga tautan yang disertakan dalam unggahan.

    “Miris😭 anak yatim piatu yang tinggal sendirian ini meninggal karena kelaparan, padahal tinggal di tengah kota makassar,ingatlah hak kewajiban tetangga,insyallah banyak mendoakanmu masuk surga n4k amiin,” tulis keterangan unggahan pada Selasa (21/1/2025).

    Sepanjang Selasa (21/1/2025) hingga Jumat (31/1/2025) atau selama 10 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 24 tanda suka dan satu komentar.

    Lantas, benarkah klaim yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tirto melakukan penelusuran dengan mengeklik tautan yang tersedia dalam unggahan tersebut. Hasilnya, tautan tersebut justru mengarahkan kami ke salah satu situs e-commerce.

    Penelusuran dilanjutkan dengan memasukan kata kunci “Anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan” ke mesin pencarian Google.

    Hasil penelusuran mengarahkan kami ke artikel beridata.com berjudul “Cek Fakta: Anak Meninggal di Kelurahan Masale Karena Kelaparan Adalah Hoaks” yang diunggah pada Minggu (22/12/2024).

    Artikel tersebut memuat pernyataan Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar, Rosnanengsih, yang menjawab isu adanya anak yatim piatu di Kota Makassar yang meninggal dunia karena kelaparan.

    Rosnanengsih menyebutkan anak yang dimaksud dalam narasi tersebut adalah NAP (10). Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa NAP bukanlah seorang anak yatim piatu seperti yang diberitakan dalam sejumlah unggahan. Ia memiliki seorang ibu bernama Yeti Sapta Rini, yang tercatat memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jawa Timur.

    Sementara itu, sang ibu Yeti Sapta Rini menjelaskan bahwa anaknya mendadak mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 10.00 WITA.

    Masih mengutip sumber yang sama, Rosnanengsih, menyebut keluarga tersebut baru beberapa minggu tinggal di Jl. Adhyaksa Baru Lorong 4, Kelurahan Masale, tanpa pernah melapor ke pihak RT atau RW setempat. Ia menceritakan, bahwa pihak keluarga baru melapor setelah anaknya meninggal dunia.

    Selebihnya, Tirto tidak menemukan adanya informasi dan keterangan resmi dari pemerintah kota Makassar maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan adanya klaim yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan.

    Kami justru menemukan bantahan yang sama terkait klaim ini yang dimuat di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Tribrata News Polda Jabar yang turut membantah isu soal anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim soal anak yatim piatu di Makassar yang meninggal dunia karena kelaparan.

    Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukan, Kota Makassar, Rosnanengsih, memastikan anak yang dimaksud meninggal dunia dalam narasi tersebut bukan anak yatim piatu. Lebih lanjut, penyebab meninggalnya juga bukan karena kelaparan.

    Jadi, informasi yang menyebut ada anak yatim piatu di Makassar meninggal dunia karena kelaparan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    == Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini