• Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Penampakan Kota di Myanmar Usai Diguncang Gempa

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim penampakan sebuah kota di Myanmar usai diguncang gempa beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 Maret 2025.
    Video itu menampilkan suasana sebuah kota yang terlihat porak-poranda. Sejumlah bangunan hancur dan jalanan dipenuhi puing-puing. Video itu kemudian disebut-sebut sebagai penampakan sebuah kota di Myanmar usai diguncang gempa.
    "Penampakan Setelah Gempa Myanmar Kondisi Kota DiLihat Melalui Video Drone," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 10 kali dibagikan dan mendapat 10 komentar dari warganet.
    Sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025. Getaran gempa Myanmar itu membuat kawasan Bangkok, Thailand luluh lantak.
    Penguasa militer Myanmar, Min Aung Hlaing mengatakan, jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,7 diperkirakan akan melampaui 3.000, setelah mencapai 2.719 pada Selasa 1 April 2025 pagi, dengan 4.521 orang terluka, dan 441 orang hilang. Gempa bumi tersebut menimbulkan kerusakan signifikan di kota kedua Myanmar, Mandalay dan Naypyitaw.
    Benarkah dalam video tersebut merupakan suasana sebuah kota di Myanmar usai diguncang gempa? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim penampakan sebuah kota di Myanmar usai diguncang gempa. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah video tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com.
    Hasilnya, video tersebut ternyata memiliki probabilitas 99 persen dibuat menggunakan perangkat AI. Berikut gambar tangkapan layarnya.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim penampakan sebuah kota di Myanmar usai diguncang gempa ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.
     
    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Video Testimoni Penyembuhan Diabetes

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita

    SEBUAH video yang memuat testimoni penderita diabetes yang sembuh dari penyakit diabetes tanpa obat, beredar di Facebook [arsip]. Dalam video, seorang perempuan bernama Lestari mengakui kesembuhan ibunya yang berusia 63 tahun dari penyakit diabetes tanpa obat, tanpa dokter dan tanpa diet ketat. 

     

    Sang ibu yang menderita diabetes selama 20 tahun, mengatakan, ia menemukan video dr. Vito, seorang endokrinologis asal Indonesia yang mengungkap manfaat luar biasa soda untuk mengatasi diabetes. Soda disebut bisa membersihkan pankreas dan membantu tubuh mengatur kadar gula darah secara alami.

    Benarkah video testimoni penyembuhan diabetes tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa konten testimoni penyembuhan diabetes di atas hasil rekayasa yang dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Tempo memeriksa menggunakan bantuan pemindai AI.

    Menurut peneliti di Center for Infectious Disease Education and Research, Osaka University dan apoteker, David Chen, kandungan soda kue adalah natrium bikarbonat (NaHCO3) yang sama sekali tidak punya efek menurunkan kadar gula dalam darah.

    “Dia tergolong senyawa inert atau tidak berefek pada tubuh. Jadi, larutan soda kue tidak bisa menyembuhkan diabetes,” kata David yang pernah dipublikasikan  Tempo.

    Untuk memverifikasi video tersebut, Tempo memotong video pada bagian yang memperlihatkan masing-masing testimoni dari kedua sumber di atas, lalu dicek dengan alat pendeteksi kecerdasan buatan Hive Moderation. Hasilnya, 99% testimoni tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan.

    Gerakan bibir perempuan tersebut tampak tidak alami. Area bibir juga sedikit lebih kabur daripada bagian wajah lainnya, yang mengindikasikan adanya upaya sinkronisasi bibir.



    Selanjutnya, Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Ai or Not untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan bahwa suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video testimoni penyembuhan diabetes adalah keliru. Hasilnya, baik audio maupun video terdeteksi dimanipulasi oleh AI.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • CEK FAKTA: Pagar Laut dari Bambu Diganti Beton

    Sumber:

    Berita

    Suara.com - Media sosial diramaikan dengan narasi terkait kasus pagar laut Tangerang yang sempat menghebohkan publik.

    Kali ini narasi tersebut terkait klaim yang menyebut jika pagar laut kini diganti beton.

    Adapun video itu dibagikan akun TikTok dani30167 pada Kamis (6/2/2025) dengan caption:

    "habis bambu terbitlah BETON" dengan tagar #pagarlaut. Sementara narasi dalam video bertuliskan:

    "LAPOR KOMANDANHabis bambu terbitlah beton".

    Lantas benarkah kabar yang mengklaim jika pagar laut diganti beton?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo, mengarah ke artikel periksa fakta kompas.com, "[HOAKS] Pagar Laut dari Bambu Dicabut dan Diganti Beton"

    Dari artikel yang tayang pada Kamis (6/2/2025) itu diketahui bahwa tidak ada laporan atau berita yang membuktikan pagar bambu telah diganti dengan beton.

    Tim sebelumnya memasukkan kata kunci "pagar laut diganti pagar beton" ke mesin pencari Google kemudian mencari konteks asli video unggahan akun TikTok "dani30167" dengan memanfaatkan Google Lens.
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Ricuh Sidang DPR Mendesak RUU Perampasan Aset

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/04/2025

    Berita

    Akun Facebook “Erikson Sinurat” pada Kamis (20/03/2025) mengunggah video [arsip] yang diklaim kericuhan sidang di DPR untuk mendesak RUU Perampasan Aset.

    Berikut narasi lengkapnya :

    "DPR-RI ricuh Yang pro rakyat Mendesak RUU Perampasan aset bagi Koruptor, Tetapi wakil ketua DPR RI menolak uu perampasan aset bagi Para koruptor"

    Hingga Minggu (23/03/2025) unggahan tersebut telah dilihat 4 juta kali, disukai 37 ribu pengguna dan menuai 26 ribu komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri potongan video tersebut dengan bantuan Google Image Search. Hasil penelusuran mengarah ke video Youtube Beritasatu berjudul “Breaking News: Sidang Paripurna Ricuh” diunggah Kamis (02/10/2014).

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “sidang paripurna ricuh menentukan pimpinan DPR” ke mesin pencarian Google. Hasil mengarah ke pemberitaan detik.com “Paripurna Penetapan Pimpinan DPR Chaos!”

    Puluhan anggota dewan merangsek ke meja pimpinan sidang Popong Otje Djunjunan atau Ceu Popong untuk melontarkan protes. Kericuhan itu berlangsung saat agenda sidang memasuki pembacaan fraksi-fraksi DPR dan alat kelengkapannya.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “ricuh sidang DPR mendesak RUU perampasan aset” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini