• [SALAH] Kegiatan Pertama Adi Hidayat Usai Jadi Pengganti Gus Miftah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita

    Akun TikTok “Yusnia Al-kha” pada Senin (9/12/2024) mengunggah video [arsip] berisi narasi:

    “kegiatan hari pertama menteri pengganti gus miftah

    detik2 kunjungan Ustad Adi Hidayat ke Markas KOPASUS… 😍😍

    Menyala UAH🔥🔥🔥”
    Hingga Selasa (24/12/2024) unggahan tersebut telah ditonton 90 kali oleh pengguna Facebook.

    Sebelumnya, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) sudah mengupas klaim serupa lewat artikel “[SALAH] Abu Janda Kandidat Utusan Khusus Presiden, Pengganti Gus Miftah” yang tayang Selasa (17/12/2024).

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut menampilkan momen yang sama dengan unggahan di kanal YouTube “tamsirAnnafli”. Video itu adalah momen ketika Adi Hidayat mengunjungi markas Kopassus pada 2022. Sehingga, dapat dipastikan video tersebut bukan kegiatan pertama Adi Hidayat sebagai pengganti MIftah Maulana yang mundur dari jabatan utusan khusus presiden.

    Miftah mundur dari jabatan itu pada 6 Desember 2024. Setelah Miftah mundur, belum ada penggantinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Ustaz Adi Hidayat juga telah membantah narasi yang menyebut dirinya menjadi pengganti Miftah.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “kegiatan pertama Adi Hidayat usai menjadi pengganti Gus Miftah” merupakan konten dengan koneksi yang salah (false connection).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Tautan Pendaftaran Petani Milenial dengan Gaji Rp10 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita

    tirto.id - Media sosial sebagai platform yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun kadangkala menjadi wadah untuk beredarnya konten-konten yang dicurigai penipuan. Beberapa unggahan semacam itu biasanya mengatasnamakan lembaga perbankan, tapi tak jarang juga menyeret instansi pemerintah.

    Paling anyar, mencuat informasi pembukaan pendaftaran Petani Milenial 2024 disertai dengan sebuah tautan. Program ini disebut berasal dari Kementerian Pertanian RI (Kementan) dan memberikan gaji sebanyak Rp10 juta.

    Narasi ini salah satunya dibagikan oleh akun Facebook dengan nama “info pertanian + 62” (arsip). Akun itu turut mencantumkan syarat pendaftaran, yang meliputi usia 19 - 45 tahun dan memiliki semangat inovasi tinggi.

    Masyarakat disebut bisa mendaftar lewat situs tertentu, dengan melengkapi data diri. Setelah memastikan semua data sudah benar, klik tombol "Daftar" untuk menyelesaikan proses pendaftaran. Jika pendaftaran diterima, peserta dikatakan punya kesempatan untuk menerima bantuan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian.

    “Dengan program ini, kamu bisa jadi bagian dari perubahan besar di sektor pertanian. Selain itu, penghasilan Rp 10 juta dan fasilitas asuransi bikin masa depanmu lebih cerah!,” tulis akun pengunggah disertai puluhan tagar.

    Sepanjang Senin (2/12/2024) sampai Selasa (10/12/2024), unggahan ini telah dibagikan ke lima orang dan mendapat banyak impresi berupa 184 tanda suka serta 21 komentar.

    Tirto menemukan beberapa narasi serupa disebarkan oleh akun Facebook lain, seperti bisa dilihat di sini (arsip) dan di sini (arsip).

    Lantas, bagaimana kebenaran informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba mengunjungi profil pengunggah untuk mengecek kredibiltas akunnya. Akun tersebut diketahui bukan akun Kementan dan hanya memiliki 15 pengikut. Akun ini pun baru dibentuk pada 2 Desember 2024 lalu dan hanya berisi satu unggahan soal pendaftaran petani milenial.

    Sementara akun Facebook resmi Kementan yakni "Kementerian Pertanian Republik Indonesia" dengan centang biru dan memiliki 273 ribu pengikut per Selasa (10/12/2024).

    Untuk memverifikasi narasi beserta tautan yang berseliweran, Tirto memasukkan kata kunci “pendaftaran petani milenial” di mesin perambah Google. Rupanya, klaim ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Akun Facebook yang mengatasnamakan program Petani Millenial 2024 tersebut adalah akun palsu dan tautan pendaftaran program Petani Milenial yang resmi yakni https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/.

    Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 19 – 39 tahun dan memiliki pengalaman dasar di bidang pertanian bisa mendaftar program ini dengan melengkapi data formulir pendaftaran, seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta alamat lengkap.

    Petani Milenial sendiri merupakan program yang digagas Kementan. Program ini berfokus pada pengembangan wirausaha tani demi menciptakan ekosistem pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan.

    Adapun terkait gaji Rp10 juta yang disinggung dalam unggahan, Kementan menyampaikan nominal tersebut sejatinya bukan gaji.

    Dilansir CNN Indonesia, Jumat (22/11/2024), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian/BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa angka Rp10 juta itu merupakan potensi pendapatan. Potensi dihitung dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani, baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6 ribu per kilogram gabah kering giling (GKG).

    "Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp6.000 per kilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada pangan itu pendapatan perorangan bisa 10 juta," katanya, mengutip CNN Indonesia.

    Jadi, bisa dikatakan tautan yang berlalu-lalang berpotensi penipuan atau phising (upaya mendapatkan data pribadi seseorang dengan teknik pengelabuhan).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau tautan pendaftaran Petani Milenial yang beredar bukanlah tautan resmi, sementara tautan resmi program ini yakni https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/. Akun Facebook yang mengatasnamakan program Petani Millenial 2024 tersebut juga merupakan akun palsu.

    Narasi yang beredar ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kementerian Pertanian juga menyatakan, nominal Rp10 juta sejatinya bukan gaji, melainkan potensi pendapatan.

    Jadi, unggahan beserta tautan pendaftaran Petani Milenial yang berseliweran bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek fakta, program Lapor Mas Wapres ditutup atas permintaan Prabowo

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/12/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan program Lapor Mas Wapres ditutup karena Presiden Prabowo meradang dan dianggap tidak berguna.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “BREAKING NEWS

    LAPOR MASWAPRES DITUTUP?

    PRABOWO MERADANG LAPOR MASWAPRES GIBRAN TAK BERGUNA”

    Namun, benarkah program Lapor Mas Wapres ditutup?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan informasi resmi mengenai penutupan program Lapor Mas Wapres.

    Gambar dalam thumbnail merupakan hasil suntingan dari gabungan sejumlah gambar, salah satunya berasal dari unggahan akun Instagram @prokaltengdotco yang diunggah pada Desember 2024 dengan narasi ‘Perintah Prabowo untuk Menteri : Pecat Pejabat Tak Bekerja Keras’.

    Video berdurasi 10 menit tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan.

    Selain itu, tidak ada pernyataan Prabowo terkait program Lapor Mas Wapres. Melalui program itu, sejumlah keluhan masyarakat seperti masalah sertifikat tanah warga Jakarta terselesaikan. Berita selengkapnya di sini

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Gerindra

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diklaim menunjuk Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo menjadi ketum Partai Gerindra menggantikan dirinya.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, Jokowi telah dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Surat pemecatan itu diumumkan pada Senin (16/12/2024).    

    Narasi yang mengeklaim Prabowo menunjuk Jokowi menjadi ketum Partai Gerindra muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto Prabowo dan Jokowi sedang diwawancarai oleh beberapa wartawan. Foto itu diberi keterangan:

    PRABOWO TUNJUK JOKOWI KETUM GERINDRA BANTENG

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Prabowo menunjuk Jokowi sebagai Ketum Gerindra

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com, menelusuri foto Prabowo dan Jokowi sedang diwawancarai oleh wartawan menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, foto tersebut identik dengan unggahan di laman Tribunnews ini.

    Foto itu adalah momen ketika Prabowo dan Jokowi memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta pada 6 Desember 2024.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Prabowo mengatakan, ia mengundang Jokowi makan malam di kediamannya pada 6 Desember begitu mendengar Presiden ke-7 itu sedang berada di Jakarta. 

    "Ya jadi saya dengar Pak Jokowi ada di Jakarta, saya undang makan. Saya pernah ke rumah Beliau di Solo, saya undang sekarang ke Kertanegara," ujar Prabowo.

    Jokowi menyebut, pertemuan itu karena rasa kangen, setelah sebelumnya Prabowo sempat berkunjung ke rumah Jokowi di Solo. 

    "Beliau Bapak Presiden dulu waktu ke Merauke kan kemudian mampir ke Solo. Ini saya pas ke Jakarta kayak kunjungan balasan. Karena kangen," ujar Jokowi.

    Sementara, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, dalam pertemuan itu Prabowo dan Jokowi hanya bernostalgia terkait kondisi Istana Negara.

    Menurut Dasco, Prabowo bercerita kepada Jokowi soal sejumlah perubahan di Istana Negara setelah ia dilantik menjadi Presiden ke-8. 

    Sampai saat ini tidak ada penunjukan Ketum Partai Gerindra baru. Di laman resmi Partai Gerindra, Prabowo masih tercatat sebagai Ketum partai berlambang burung garuda itu. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Gerindra tidak benar atau hoaks.

    Foto dalam unggahan adalah momen ketika Prabowo dan Jokowi memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan pada 6 Desember 2024. 

    Saat memberikan keterangan pers, Prabowo tidak menyampaikan soal penunjukan Jokowi menjadi Ketum Partai Gerindra. Prabowo masih tercatat sebagai Ketum Gerindra sampai saat ini. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini