KOMPAS.com - Petinggi PT Pertamina Patra Niaga terlibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, dengan membeli Pertalite lalu dioplos menjadi Pertamax.
Beredar link atau tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendapat kompensasi korban oplos Pertamax sebesar Rp 1,5 juta.
Tauan itu diklaim sebagai formulir pengaduan mencatut Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar merupakan hoaks.
Tautan kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta mencatut LBH disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (10/3/2025):
LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggung jawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak.
Dan PT. Pertamina (Persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp.1.500.000,- Untuk teman teman yang terkena dampak dari kejadian ini
Klik link di bio untuk mendaftar pengaduan dan klaim kompensasi
[HOAKS] Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH
Sumber:Tanggal publish: 11/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
LBH Jakarta dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memang membuka pos pengaduan bagi warga yang merasa menjadi korban dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Dikutip dari situs web LBH, pos pengaduan ini dibuka untuk memetakan dampak yang dialami warga dan menentukan langkah advokasi yang dapat dilakukan.
Pos pengaduan dibuka mulai 25 Februari sampai dengan 5 Maret 2025.
Kendati demikian, tidak ada kompensasi yang dijanjikan dari pihak Pertamina maupun LBH.
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan memastikan informasi yang beredar di media sosial tidak benar.
"(Informasi) itu tidak benar. Kami buat pos pengaduan untuk menguji dampak kerugian masyarakat yang timbul akibat dugaan pengoplosan ini. Kami tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu," ujar Fadhil kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Sementara, PT Pertamina Patra Niaga belum merespons atau memberi tanggapan atas informasi keliru kompensasi oplos Pertamax.
Di sisi lain, tautan yang beredar tidak mengarah ke situs web resmi Pertamina maupun LBH Jakarta.
URL Scan dapat membantu melacak laman yang diarahkan suatu situs web. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Salah satu laman menampilkan kolom untuk mengisi nama lengkap sesuai KTP, alamat lengkap, dan nomor ponsel yang terhubung dengan Telegram.
Dikutip dari situs web LBH, pos pengaduan ini dibuka untuk memetakan dampak yang dialami warga dan menentukan langkah advokasi yang dapat dilakukan.
Pos pengaduan dibuka mulai 25 Februari sampai dengan 5 Maret 2025.
Kendati demikian, tidak ada kompensasi yang dijanjikan dari pihak Pertamina maupun LBH.
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan memastikan informasi yang beredar di media sosial tidak benar.
"(Informasi) itu tidak benar. Kami buat pos pengaduan untuk menguji dampak kerugian masyarakat yang timbul akibat dugaan pengoplosan ini. Kami tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu," ujar Fadhil kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Sementara, PT Pertamina Patra Niaga belum merespons atau memberi tanggapan atas informasi keliru kompensasi oplos Pertamax.
Di sisi lain, tautan yang beredar tidak mengarah ke situs web resmi Pertamina maupun LBH Jakarta.
URL Scan dapat membantu melacak laman yang diarahkan suatu situs web. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Salah satu laman menampilkan kolom untuk mengisi nama lengkap sesuai KTP, alamat lengkap, dan nomor ponsel yang terhubung dengan Telegram.
Kesimpulan
Tautan kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta mencatut LBH merupakan hoaks.
LBH Jakarta dan CELIOS membuka pos pengaduan bagi warga korban oplos Pertamax.
LHB Jakarta tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu.
Tautan yang beredar tidak mengarah ke saluran resmi maupun PT Pertamina Patra Niaga.
LBH Jakarta dan CELIOS membuka pos pengaduan bagi warga korban oplos Pertamax.
LHB Jakarta tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu.
Tautan yang beredar tidak mengarah ke saluran resmi maupun PT Pertamina Patra Niaga.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ywVWNBkKJdYGMMaQSnmVwzV7sJYXs1rithg2RepV7D8oi1LUEvxgNqc6quX3gVsTl&id=100084331450882
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0mkggtWMzVFD2UNVFCMGNVwSGvTBowW8ayCCTRKiUm14ZxEWEGyihkaH4iaGMziB5l&id=61568864349867
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02xYEr8AatkvbUGuged4dGDx4WAPDZkLnEs11oh9pr2R3vhUa5zwHL1KQgmzTgBC6cl&id=61564663260235
- https://bantuanhukum.or.id/pembukaan-pos-pengaduan-bagi-warga-korban-pertamax-oplosan/
- https://urlscan.io/result/01957faf-098d-7000-acf8-636634885654/
- https://urlscan.io/result/01957fae-e440-7000-9c00-85fbfe6fbf38/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFIKASI] Video Penemuan UFO di Kebun adalah Manipulasi AI
Sumber:Tanggal publish: 11/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video penemuan piring terbang atau unidentified flying object (UFO) di sebuah area perkebunan.
Tampak sekelompok orang mengerumuni barang yang disebut sebagai kendaraan makhluk asing dari luar angkasa itu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video penemuan UFO di area perkebunan dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini, pada Minggu (9/3/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Penemuan ufo di kebun warga viral
Screenshot Klarifikasi, video penemuan UFO di area perkebunan hasil manipulasi AI
Tampak sekelompok orang mengerumuni barang yang disebut sebagai kendaraan makhluk asing dari luar angkasa itu.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video penemuan UFO di area perkebunan dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini, pada Minggu (9/3/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Penemuan ufo di kebun warga viral
Screenshot Klarifikasi, video penemuan UFO di area perkebunan hasil manipulasi AI
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video yang menunjukkan visual serupa ditemukan di laman TikTok @suetyo0. Video tersebut diunggah pada Minggu (9/3/2025).
Video tersebut mendapat label "AI generated" atau "dihasilkan AI". Artinya, visual tersebut dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.
Laman TikTok @suetyo0 kerap mengunggah video tentang UFO dan semuanya mendapatkan label "AI generated". Misalnya video ini, ini, dan ini.
Hasilnya, video yang menunjukkan visual serupa ditemukan di laman TikTok @suetyo0. Video tersebut diunggah pada Minggu (9/3/2025).
Video tersebut mendapat label "AI generated" atau "dihasilkan AI". Artinya, visual tersebut dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.
Laman TikTok @suetyo0 kerap mengunggah video tentang UFO dan semuanya mendapatkan label "AI generated". Misalnya video ini, ini, dan ini.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video penemuan UFO di area perkebunan perlu diperjelas agar tidak menyesatkan.
Video yang beredar di Facebook itu berasal dari sebuah video TikTok, yang mendapatkan label sebagai konten "AI generated" atau dihasilkan AI.
Dengan demikian, visual tersebut bukan berasal dari kejadian asli melainkan dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.
Video yang beredar di Facebook itu berasal dari sebuah video TikTok, yang mendapatkan label sebagai konten "AI generated" atau dihasilkan AI.
Dengan demikian, visual tersebut bukan berasal dari kejadian asli melainkan dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/2170119700070966
- https://www.facebook.com/groups/1551911245113649/posts/3595588234079263/
- https://www.facebook.com/groups/629167697687655/posts/1695681241036290/
- https://www.tiktok.com/@suetyo0/video/7479764468394741047
- https://www.tiktok.com/@suetyo0/video/7463433237650771205
- https://www.tiktok.com/@suetyo0/video/7477809759832378679
- https://www.tiktok.com/@suetyo0/video/7477809375537630469
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Video Anies Baswedan Diusir Warga karena Gunakan Masjid untuk Berpolitik
Sumber:Tanggal publish: 10/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid sebagai tempat berpolitik.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid sebagai tempat berpolitik muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Anies sedang berjalan di sebuah tempat dengan dikawal beberapa orang.
Keterangan di video sebagai berikut:
Detik detik
ANIES & HABIB DIUSIR WARGA
Detik detik ANIES & HABIB diusir warga karena menggunakan Masjid sebagai Tempat Berpolitik
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid untuk tempat berpolitik
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid sebagai tempat berpolitik muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Anies sedang berjalan di sebuah tempat dengan dikawal beberapa orang.
Keterangan di video sebagai berikut:
Detik detik
ANIES & HABIB DIUSIR WARGA
Detik detik ANIES & HABIB diusir warga karena menggunakan Masjid sebagai Tempat Berpolitik
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid untuk tempat berpolitik
Hasil Cek Fakta
Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa konten itu merupakan gabungan video di akun TikTok ini dan ini.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Anies berkunjung ke Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2023.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Anies datang ke Aceh Timur pada 17 Desember 2023.
Di sana ia menghadiri Haul Akbar ke-3 ulama Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos di Masjid Ba'lawi Desa Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim.
Ratusan orang menyambut kedatangan Anies yang saat itu maju sebagai calon presiden di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tidak ada informasi valid Anies diusir dari acara tersebut.
Setelah menghadiri Haul Akbar ke-3 Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos, Anies bertemu para pemuda di Kota Langsa dan petani sawit di Kabupaten Aceh Tamiang.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Anies berkunjung ke Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2023.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Anies datang ke Aceh Timur pada 17 Desember 2023.
Di sana ia menghadiri Haul Akbar ke-3 ulama Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos di Masjid Ba'lawi Desa Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim.
Ratusan orang menyambut kedatangan Anies yang saat itu maju sebagai calon presiden di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tidak ada informasi valid Anies diusir dari acara tersebut.
Setelah menghadiri Haul Akbar ke-3 Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos, Anies bertemu para pemuda di Kota Langsa dan petani sawit di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Anies Baswedan diusir warga karena menggunakan masjid sebagai tempat berpolitik tidak benar atau hoaks.
Video aslinya adalah momen ketika Anies menghadiri Haul Akbar ke-3 ulama Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos di Masjid Ba'lawi Desa Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.
Dalam acara itu tidak ada pengusiran terhadap Anies Baswedan.
Video aslinya adalah momen ketika Anies menghadiri Haul Akbar ke-3 ulama Habib Muhammad bin Ahmad Al Atthos di Masjid Ba'lawi Desa Pucok Alue Dua, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.
Dalam acara itu tidak ada pengusiran terhadap Anies Baswedan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1154677426235637
- https://www.facebook.com/reel/1154677426235637
- https://www.facebook.com/share/r/1AGd83iU8e/
- https://www.facebook.com/share/v/18oXeesefg/
- https://www.tiktok.com/@khairaniswatulkhaira/video/7314154013073673477?_r=1&_t=ZM-8uY2IO8Qks9
- https://www.tiktok.com/@yusriadi1982/video/7313476550140235013?_r=1&_t=ZM-8uY2b9tXoRh
- https://regional.kompas.com/read/2023/12/17/152242278/anies-berkunjung-ke-aceh-timur-disambut-ratusan-warga
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Tautan untuk Daftar Mudik Gratis atas Nama Bank Mandiri
Sumber:Tanggal publish: 10/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendaftar program mudik gratis 2025. Program tersebut mengatasnamakan Bank Mandiri.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendaftar program mudik gratis Bank Mandiri dibagikan akun Facebook ini pada Senin (10/3/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
Resmi Di Buka Mudik Gratis 2025 Buruan Daftar Sekarang Kouta Terbatas
Gambar thumbnail tautan tersebut memuat logo Bank Mandiri dan kota tujuan mudik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendaftar program mudik gratis Bank Mandiri dibagikan akun Facebook ini pada Senin (10/3/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
Resmi Di Buka Mudik Gratis 2025 Buruan Daftar Sekarang Kouta Terbatas
Gambar thumbnail tautan tersebut memuat logo Bank Mandiri dan kota tujuan mudik.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, gambar thumbnail tautan tersebut mencatut visual yang dibagikan oleh akun Instagram resmi Bank Mandiri pada Sabtu (8/3/2025).
Bank Mandiri memang membuka program mudik gratis. Namun, pendaftaran program tersebut dilakukan melalui aplikasi Livin' by Mandiri.
Berikut cara daftar mudik gratis Bank Mandiri:
Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap serta nomor akun Telegram aktif.
Situs itu kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data yang bertujuan mengambilalih akun Telegram korban.
Bank Mandiri memang membuka program mudik gratis. Namun, pendaftaran program tersebut dilakukan melalui aplikasi Livin' by Mandiri.
Berikut cara daftar mudik gratis Bank Mandiri:
Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap serta nomor akun Telegram aktif.
Situs itu kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data yang bertujuan mengambilalih akun Telegram korban.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendaftar program mudik gratis Bank Mandiri 2025 adalah hoaks.
Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap serta nomor akun Telegram aktif.
Sementara, pendaftaran program mudik gratis Bank Mandiri 2025 dilakukan melalui aplikasi Livin' by Mandiri.
Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap serta nomor akun Telegram aktif.
Sementara, pendaftaran program mudik gratis Bank Mandiri 2025 dilakukan melalui aplikasi Livin' by Mandiri.
Rujukan
Halaman: 163/6605