• [HOAKS] Evan Dimas Dinaturalisasi ke Brunei Darussalam

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi yang mengeklaim pemain sepak bola Evan Dimas telah resmi dinaturalisasi ke Brunei Darussalam.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang menyebut Evan Dimas resmi dinaturalisasi ke Brunei Darussalam disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Pengguna Facebook menyebarkan gambar yang sama menampilkan Evan sedang berpose.

    Berikut teks pada gambar yang diunggah salah satu akun pada 9 Desember 2024:

    Resmi evan dimas, di naturalisasi oleh Brunei Darussalam,

    kami kehilangan seorang leader, sampai jumpa di aff 2024

    Hasil Cek Fakta

    Poster digital yang beredar serupa dengan unggahan akun Instagram resmi milik Evan Dimas, @evhandimas pada 6 April 2024.

    Melalui unggahan tersebut Evan menginformasikan bahwa dirinya berpisah dengan Bhayangkara FC, setelah bergabung bersama tim tersebut sejak 2021 sampai 2022.

    Ia menulis ucapan terima kasih dan perpisahan dengan Bhayangkara FC. Namun tidak ada ucapan mengenai naturalisasi.

    Sejauh ini Evan Dimas masih bermain untuk Indonesia. Tidak ada laporan atau berita mengenai naturalisasi ke negara lain.

    Kabar terakhir, Evan Dimas kini bergabung dengan Persik Kediri dan berlaga di Liga 1 2024-2025.

    Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, musim lalu ia bergabung dengan Arema FC dan mengalami titik terendah karena dihadapkan dengan tragedi Kanjuruhan, cedera, lalu tersisih karena tidak masuk dalam skema pelatih.

    Kesimpulan

    Narasi yang menyebut Evan Dimas resmi dinaturalisasi ke Brunei Darussalam merupakan hoaks.

    Poster yang disebarkan merupakan ucapan perpisahan dengan Bhayangkara FC. Tidak ada kabar mengenai naturalisasi ke luar negeri.

    Evan Dimas masih berlaga di Indonesia, untuk Persik Kediri.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Tidak Benar Jasad Ulama di Lombok Menghilang Saat Akan Dimakamkan

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial dengan narasi jasad seorang ulama di Lombok menghilang ketika akan dimakamkan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim jasad seorang ulama di Lombok menghilang saat akan dimakamkan muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video pemberitaan yang menampilkan sejumlah orang sedang memakamkan seorang ulama bernama Tuan Guru Haji (TGH) Lalu Al Bayani Akbar.

    Berikut narasi yang disampaikan dalam keterangan teks:

    Heboh Jasad Ulama di Lombok Hilang Saat Masuk Liang Lahat

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Official iNews ini pada 9 Agustus 2021.

    Unggahan itu memberitakan soal video viral yang menyebut jasad ulama TGH Lalu Al Bayani Akbar hilang saat akan dimakamkan.

    Dikutip dari Tribunnews, setelah video menghilangnya jasad TGH Lalu Al Bayani Akbar viral di media sosial, Polres Lombok Timur memberikan penjelasan.

    Berdasarkan keterangan dari beberapa petugas pemakaman, jasad TGH Lalu Al Bayani Akbar masih ada saat dimakamkan.

    "Intinya Insya Allah jenazah itu ada," kata Kapolres Lombok Timur saat itu, AKBP Tunggul Sinatrio.

    Pemakaman TGH Lalu Al Bayani Akbar, dilakukan di Dusun Padamara, Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur pada 8 Agustus 2021. Sang ulama merupakan Mursyid Thoriqoh Naqsabandiyah.

    Dua orang yang bertugas memasukan jenazah ke liang lahat, Guru Sinal dan Guru Pur menjelaskan, jasad TGH Lalu Al Bayani Akbar masih ada saat akan dimakamkan. 

    "Masih ada. Tapi waktu saya naik dari liang itu saya tidak memperhatikan," kata Guru Sinal pada 10 Agustus 2021. 

    Guru Sinal kebagian memegang bagian pinggang jenazah TGH Lalu Al Bayani Akbar. Sementara Guru Pur memegang bagian kepala saat memasukkan jenazah ke liang lahat.

    "Masih ada," kata Guru Pur. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim jasad seorang ulama di Lombok menghilang saat dimakamkan perlu diluruskan.

    Berdasarkan keterangan petugas pemakaman, jasad TGH Lalu Al Bayani Akbar masih ada saat dimasukkan ke liang lahat. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Transfusi Darah dari Orang yang Divaksin Bahaya untuk Pasien

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan menerima transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 30 November 2024:

    Buat kalian yang masih Pureblood

    Jangan sampai menerima transfusi darah dari yang sudah divaksin, karena efeknya bahaya buat pasien

    *pengalaman keluarga sendiri

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 30 November 2024, mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien.

    Hasil Cek Fakta

    Isu mengenai bahaya darah dari donor yang telah divaksin ramai dibicarakan ketika pandemi Covid-19.

    Istilah pureblood merupakan sebutan bagi kelompok teori konspirasi yang menolak vaksin Covid-19 dan menolak diimunisasi.

    Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi telah menegaskan, transfusi darah dari donor yang telah divaksin Covid-19.

    "Darah dari pendonor yang telah divaksinasi Covid-19 tidak berbahaya. Donor darah dapat dilakukan dengan menunggu 14 hari setelah vaksinasi," kata Nadia pada 8 Juni 2021, dikutip dari Kompas.com.

    Sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi serupa.

    Dokter MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Profesor DR dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP menjelaskan, vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.

    Sejauh ini tidak ada laporan kasus infeksi Covid-19 yang disebarkan melalui transfusi darah.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai transfusi darah dari orang yang telah divaksin berbahaya bagi pasien merupakan hoaks.

    Kemenkes dan dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi onkologi medik memastikan vaksin tidak membuat darah jadi lebih berbahaya dari lainnya.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Prabowo Bagikan Hadiah Melalui Nomor WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim Presiden Prabowon Subianto membagikan hadiah melalui nomor WhatsApp.

    Dalam unggahan juga disebutkan, bagi masyarakat yang memiliki utang akan dibantu dilunasi. Utang bahkan akan dilunasi jika mencapai ratusan juta rupiah.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. 

    Video yang mengeklaim Prabowo membagikan hadiah melalui nomor WhatsApp muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Dalam video, Prabowo mengatakan, selama satu bulan kepemimpinannya sebagai presiden telah memberikan hal yang penting bagi rakyat.

    Salah satunya yakni penghapusan utang di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Video diberi keterangan bahwa Prabowo akan membagikan hadiah melalui nomor WhatsApp. 

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com ini. Video bisa dilihat pada detik ke-31.

    Dalam video Prabowo hanya mengeklaim, ia dan jajaran Kabinet Merah Putih sudah bisa memberikan banyak hal penting bagi rakyat meski baru satu bulan menjabat. 

    Prabowo menyebut, salah satu hal yang mereka berikan adalah menghapus utang petani dan nelayan. Hal itu Prabowo sampaikan saat pembukaan sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

    Dalam video, Prabowo tidak menjanjikan pemberian hadiah melalui nomor WhatsApp. Sehingga, dapat dipastikan informasi tersebut hoaks dan mengarah pada penipuan. 

    Sebelumnya, di media sosial juga muncul unggahan keliru yang menyebut Prabowo menawarkan bantuan lewat WhatsApp.

    Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Prabowo membagikan hadiah melalui nomor WhatsApp tidak benar atau hoaks.

    Dalam video tersebut Prabowo hanya mengatakan ia dan jajarannya sudah memberikan banyak hal penting bagi rakyat meski baru satu bulan menjabat.

    Salah satu adalah menghapus utang petani dan nelayan. Prabowo tidak pernah memberikan bantuan lewat nomor WhatsApp. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini