Beredar video dari kanal YouTube “DESTINASI POLITIK” bernarasi:
DI LUAR NALAR..!
PRABOWO GREBEG JOKOWI
BERKOMPLOT DG TAIPAN, TINDAS RAKYAT
Klaim diperkuat dengan sampul foto (thumbnail) yang menampilkan Presiden Prabowo berdiri di hadapan Jokowi serta Mochtar Riady (pendiri Lippo Group) beserta keluarga.
Sejak diunggah Senin (16/12/2024), video itu telah ditonton lebih dari 110 kali per Jumat (20/12/2024).
[SALAH] Jokowi Digerebek Prabowo karena Berkomplot dengan Taipan
Sumber: youtube.comTanggal publish: 20/12/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Jokowi digerebek Prabowo karena berkomplot dengan taipan” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, konteks asli foto merupakan momen saat Jokowi menerima kunjungan dari taipan Mochtar Riady (pendiri Lippo Group) beserta keluarganya di kediaman Jokowi di Solo.
Sumber foto berasal dari akun Instagram Jokowi “jokowi” yang diunggah Jumat (13/12/2024). Pembuat konten yang disebarkan oleh kanal YouTube “DESTINASI POLITIK” memanipulasi potret tersebut dengan menambahkan foto Presiden Prabowo.
TurnBackHoax lalu memasukkan salah satu bagian video unggahan kanal YouTube “DESTINASI POLITIK” itu ke Yandex Image Search. Diketahui, video berdurasi 8 menit 30 detik tersebut hanya menayangkan ulang beberapa cuplikan video dari unggahan kanal YouTube Rocky Gerung Official “BOS BESAR LIPPO TEMUI JOKOWI DI SOLO. MAKIN JELAS OLIGARKI SANGAT DIUNTUNGKAN SELAMA DIA BERKUASA” yang tayang Sabtu (14/12/2024).
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, konteks asli foto merupakan momen saat Jokowi menerima kunjungan dari taipan Mochtar Riady (pendiri Lippo Group) beserta keluarganya di kediaman Jokowi di Solo.
Sumber foto berasal dari akun Instagram Jokowi “jokowi” yang diunggah Jumat (13/12/2024). Pembuat konten yang disebarkan oleh kanal YouTube “DESTINASI POLITIK” memanipulasi potret tersebut dengan menambahkan foto Presiden Prabowo.
TurnBackHoax lalu memasukkan salah satu bagian video unggahan kanal YouTube “DESTINASI POLITIK” itu ke Yandex Image Search. Diketahui, video berdurasi 8 menit 30 detik tersebut hanya menayangkan ulang beberapa cuplikan video dari unggahan kanal YouTube Rocky Gerung Official “BOS BESAR LIPPO TEMUI JOKOWI DI SOLO. MAKIN JELAS OLIGARKI SANGAT DIUNTUNGKAN SELAMA DIA BERKUASA” yang tayang Sabtu (14/12/2024).
Kesimpulan
Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
Rujukan
[HOAKS] Jusuf Hamka Bagikan Rp 50 Juta Melalui Facebook
Sumber:Tanggal publish: 19/12/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video mengeklaim pengusaha Jusuf Hamka membagikan uang Rp 50 juta melalui platform media sosial Facebook.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.
Narasi yang mengeklaim Jusuf Hamka membagikan Rp 50 juta dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video, Jusuf Hamka mengatakan, untuk mendapat uang Rp 50 juta caranya dengan menyukai dan membagikan unggahan tersebut.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.
Narasi yang mengeklaim Jusuf Hamka membagikan Rp 50 juta dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video, Jusuf Hamka mengatakan, untuk mendapat uang Rp 50 juta caranya dengan menyukai dan membagikan unggahan tersebut.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Jusuf Hamka menjanjikan Rp 50 juta menggunakan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, hasilnya, suara Jusuf Hamka dalam video memiliki probabilitas 99.7 persen dihasilkan AI.
Jusuf Hamka sendiri tidak memiliki akun Facebook.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, ia menjelaskan, tidak memiliki akun media sosial selain Instagram @jusufhamka dan TikTok @mohjusufhamka_official.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan mengatasnamakan dirinya.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, hasilnya, suara Jusuf Hamka dalam video memiliki probabilitas 99.7 persen dihasilkan AI.
Jusuf Hamka sendiri tidak memiliki akun Facebook.
Melalui unggahan di akun Instagram-nya, ia menjelaskan, tidak memiliki akun media sosial selain Instagram @jusufhamka dan TikTok @mohjusufhamka_official.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan mengatasnamakan dirinya.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Jusuf Hamka membagikan Rp 50 juta melalui Facebook tidak benar atau hoaks.
Suara Jusuf Hamka dalam video terdeteksi dihasilkan oleh AI. Jusuf Hamka sendiri tidak memiliki akun Facebook.
Suara Jusuf Hamka dalam video terdeteksi dihasilkan oleh AI. Jusuf Hamka sendiri tidak memiliki akun Facebook.
Rujukan
Cek Fakta: Link Pendaftaran Pendamping Lokal Desa Bergaji Rp 15 Juta Ini Tidak Benar
Sumber:Tanggal publish: 19/12/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran pendamping lokal desa bergaji hingga Rp 15 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 18 Desember 2024.
Klaim link pendaftaran pendamping lokal desa bergaji hingga Rp 15 juta berupa tulisan sebagai berikut.
"Pendamping Lokal Desa atau PLD merupakan tenaga pendamping profesional di desa yang berada di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). PLD Kemendesa 2024 Buka Lowongan Kerja Dengan Gaji Hingga Rp 15juta
Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman resmi:"
Tulisan tersebut mengarahkan penerima informasi untuk mengklik tautan yang diklaim sebagai formulir pendaftaran.
Berikut link-nya:
"https://register2024.info/pendampingdesa/?fbclid=IwY2xjawHQvrtleHRuA2FlbQIxMQABHXpPkcrZas7YlFrN4Z_N3682yNNDSU-vlj7__VyiHuR9WH_v_52JACtdog_aem_T1GLq1KpPGeqPHyoqXF2Sg"
Jika link tersebut diklik maka mengarah pada situs yang menampilkan halaman formulir yang memintan identitas seperti nama dan nomor telepon.
Benarkah klaim link pendaftaran pendamping lokal desa bergaji hingga Rp 15 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran pendamping lokal desa bergaji hingga Rp 15 juta, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Hoaks Lowongan Kerja Pendamping Lokal Desa Makin Marak, Simak Aksi Kemendes PDT" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 14 Desember 2024.
Dalam artikel Liputan6.com, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyatakan, rekrutmen Pendamping Lokal Desa (PLD) tahun 2024-2025 belum dibuka. Sebab itu masyarakat tidak tergiur tawar terkait lowongan kerja program tersebut, sebab diduga menjadi modus penipuan.
"Kementerian Desa dan PDT sampai saat ini, belum melakukan rekrutmen tersebut. Jadi, pemberitaan (yang beredar di media sosial) itu tidak benar," kata Kepala Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDT Fajar Tri Suprapto, dikutip dari Antara, Sabtu (14/12/2024).
Hal senada sebelumnya telah disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT Rosyid. Ia menyampaikan bahwa Kemendes PDT telah mengambil langkah tegas, seperti melaporkan akun-akun tidak bertanggung jawab yang menyebarluaskan kabar tersebut.
Langkah tegas diambil karena penyebaran berita bohong atau hoaks mengenai rekrutmen Pendamping Lokal Desa itu bisa merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat luas.
Sampai sejauh ini Kemendes PDT belum berencana melakukan rekrutmen PLD. Ke depannya apabila rekrutmen PLD memang akan digelar, informasi terkait hal tersebut akan disampaikan melalui laman web dan media sosial resmi Kemendes PDT.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Marak Hoaks Lowongan Kerja Pendamping Lokal Desa, Begini Penjelasan Kemendes PDT" yang dimuat Liputan6.com, pada 22 November 2024.
Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai informasi tentang lowongan kerja Pendamping Lokal Desa (PLD) tahun 2024-2025. Pasalnya, kabar tersebut adalah hoaks.
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT Rosyid mengatakan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sampai pada saat ini belum melakukan rekrutmen untuk PLD tahun 2024-2025.
"Jadi, bisa disimpulkan bahwa pemberitaan-pemberitaan terkait itu tidak betul,” kata Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT Rosyid, dikutip dari Antra, di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran pendamping lokal desa bergaji hingga Rp 15 juta tidak benar.
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDT Rosyid mengatakan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sampai pada saat ini belum melakukan rekrutmen untuk PLD tahun 2024-2025.
Keliru, Foto-foto Korban Paracetamol P-500 yang Mengandung Virus Machupo
Sumber:Tanggal publish: 19/12/2024
Berita
Sejumlah foto beredar di Facebook akun ini [ arsip ], ini, ini, dan ini, yang diklaim korban keracunan pil Paracetamol P-500 yang mengandung virus Machupo.
Foto itu terdiri dari seorang perempuan berpakaian kuning yang tergeletak dan bangsal rumah sakit dengan banyak pasien dan orang yang mengerumuni mereka. Berikut narasinya:Waspada Jangan makan atau beli Paracetamol ini. Jaspay ditulis p-500 salah satunya virus beracun telah ditemukan. Mana salah satu yg paling berbahaya di dunia... Tolong kirim kan informasi ini ke semua orang terimakasih.
Namun, benarkah gambar-gambar itu menunjukkan para korban keracunan Paracetamol P-500 yang diklaim mengandung Virus Machupo?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menggunakan alat reverse image search dari Google, menunjukkan bahwa foto-foto tersebut bukan karena mengkonsumsi Paracetamol P-500. Klaim bahwa Paracetamol P-500 mengandung virus Machupo juga tidak sesuai fakta.
Gambar 1
Narasi serupa pernah beredar pada 2019 dan telah dibantah melalui artikel Tempo edisi 29 Juli 2019. Tidak hanya di Indonesia, informasi serupa menyebar ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Malaysia sejak 2017.
Machupo (juga dikenal sebagai "virus hemoragik Bolivia" atau "tifus hitam") adalah endemik di Bolivia utara dan timur. Virus Machupo dapat bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.
Saat itu, Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.
Ahli Farmasi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Prof. Dr. rer nat. apt., Endang Lukitaningsih, M.Si., juga telah menjelaskan bahwa Virus Machupo dapat menimbulkan gejala demam hemoragik yang dapat mengakibatkan kematian.
Namun narasi tentang paracetamol 500 gram yang mengandung virus tersebut, yang beredar dari tahun ke tahun, tidak benar. Dia menjelaskan bahwa produksi Paracetamol dilakukan dengan pengawasan ketat, demikian juga pengawasan peredarannya.
“Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virusnya karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering. Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan suhu rendah untuk bertahan hidup,” kata Dosen Fakultas Farmasi UGM ini.
Dikutip dari organisasi pengecekan fakta di Amerika, Snopes, edisi 8 Februari 2017, Kementerian Kesehatan Malaysia menyatakan seperti kebanyakan virus, Machupo tidak dapat hidup di lingkungan kering seperti di tablet Paracetamol.
Konten sejenis juga pernah menyebar di India dan Srilanka dan telah dibantah oleh organisasi pemeriksa fakta sebagaimana dilaporkan Factcrescendo.com, dan di Afrika yang dibantah Africacheck.org.
Gambar 2
Gambar bangsal rumah sakit yang penuh pasien dalam konten di media sosial tersebut, sesungguhnya korban bom bunuh diri di dekat perbatasan Wagah di Lahore, Pakistan, pada awal November 2014, sebagaimana dilaporkan NDTV. Sedikitnya lima puluh dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan bunuh diri beberapa menit setelah upacara penurunan bendera. Foto tersebut dihasilkan dari agensi berita asal Prancis, AFP.
Gambar 3
Sementra gambar wanita berpakaian kuning sesungguhnya adalah korban kekerasan dalam aksi protes di Kota Lucknow, India, pada Februari 2018, sebagaimana dilaporkan Soninews.net. Sebagian korban luka dirawat di Rumah Sakit Balrampur, Kota Lucknow.
Times of India pernah memberitakan bahwa gambar perempuan berpakaian kuning itu, dan beberapa foto lainnya, diklaim menunjukkan korban virus yang disebarkan melalui pil Paracetamol P-500. Namun penelusuran yang disertai keterangan dokter menyatakan narasi tersebut keliru.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar-gambar yang beredar memperlihatkan korban Paracetamol Virus Machupo adalah klaim yangkeliru.
Gambar pasien yang beredar adalah korban dari kejadian lain yang tidak berkaitan dengan Paracetamol P-500.
Selain itu, narasi yang mengatakan Paracetamol P-500 mengandung Virus Machupo sehingga harus dihindari, telah dibantah sejumlah dokter dan akademisi dari berbagai negara, termasuk India dan Indonesia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/elisha.lisha.908/posts/pfbid0D7GFeh5WWbZdzghxsyWPfnb6fnp2u2TrsyPHxM8aGyGvKu5dyzTHjzEkzSVsFikul?__cft__[0]=AZUCqmIlIHy_ZbU8iUzdm9YkCqO9Nx5Gbv8570HHSWvm2ZLzKDu-BYqb3ihVWFdQ95GJVXG_kbLSwZOXjuOJKgyUax8uPFOeSj6LGkPurjHQleh3xXvvRNs3NliAuGrj0FA&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://mvau.lt/media/a1ca44fd-3e96-482d-8ade-ef7fc7600870
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=589500233567177&id=100075216164117&_rdr
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=512952715122417&id=100092230778187&_rdr
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1106697604439692&id=100052983878871&set=a.938247644618023
- https://www.tempo.co/cekfakta/-fakta-atau-hoaks-benarkah-paracetamol-p-500-mengandung-virus-machupo--251287
- https://ugm.ac.id/id/berita/22778-pakar-farmasi-ugm-jelaskan-soal-parasetmaol-bervirus/
- https://bit.ly/2H0u0t6
- https://srilanka.factcrescendo.com/english/paracetamol-500-does-not-contain-machupo/
- https://africacheck.org/fact-checks/meta-programme-fact-checks/no-paracetamol-pills-stamped-p-500-do-not-contain-machupo
- https://www.ndtv.com/world-news/52-killed-in-pakistan-in-suicide-attack-at-wagah-border-688062
- https://soninews.net/newsid/1147/
- https://timesofindia.indiatimes.com/times-fact-check/news/fact-check-do-paracetamol-tablets-contain-machupo-virus/articleshow/68425709.cms /cdn-cgi/l/email-protection#1172747a77707a65705165747c617e3f727e3f7875
Halaman: 178/6278