• Hoaks Halaman Pendaftaran Bansos 2025 dari Kementerian Sosial

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/01/2025

    Berita

    tirto.id - Informasi mengenai bantuan sosial (bansos) banyak beredar di media sosial. Banyak yang bermanfaat dan informatif, tapi tidak sedikit juga yang bermuatan penipuan.

    Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mencurigakan dan berpotensi modus penipuan. Unggahan dari akun "update bansos 2025" (arsip) pada 19 Januari 2025 tersebut membagikan sebuah tautan ke situs dengan poster di atasnya dengan narasi bansos uang tunai sebanyak Rp500 ribu.

    "Untuk mendapatkan Bansos bulan Januari 2025 dengan cara klik link di bawah ⬇️⬇️," begitu tulis keterangan penyerta unggahan.

    Sekitar dua hari sejak diunggah, unggahan tersebut mengumpulkan 59 tanda suka dan 20 komentar.

    Menariknya, poster yang sama juga kami temukan dari unggahan akun "bantuan" berikut (arsip), namun narasinya adalah pendaftaran untuk bansos PKH dan BPNT.

    Akun "bansos PKH 2024-2025" (arsip) juga menggunakan poster yang sama dengan narasi pengecekan daftar keikutsertaan. Akun "info bansos terupdate2025" (arsip) dan "Bansos Terbaru Tahun 2025" (arsip) dengan narasi yang berbeda-beda (meski cenderung mirip), yang menggunakan poster berlogo Indonesia Baik tersebut.

    Unggahan-unggahan tersebut rata-rata mengumpulkan ratusan tanda suka dan puluhan komentar. Akun pengunggah juga menggunakan nama dan foto profil dengan embel-embel Kemensos. Melihat kolom komentar dari konten-konten tersebut, terdapat beberapa orang yang percaya dan menanyakan cara mendaftar program-program tersebut.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada program informasi soal pendaftaran maupun pencairan bansos tunai yang tersebar di Facebook tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di tiap unggahan tersebut. Semua tautan tersebut mengarahkan ke halaman situs dengan tampilan yang mirip. Semuanya menampilkan poster dari Indonesia Baik soal bansos senilai Rp500 ribu, serta kolom formulir yang memintakan nama dan nomor telepon pengguna.

    Halaman situs tersebut juga memuat beberapa logo badan atau kementerian, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo, sekarang menjadi Komdigi), dan lain sebagainya. Namun, logo-logo tersebut hanya gambar (beberapa dengan resolusi rendah) yang tidak bisa diklik.

    Dari keseluruhan halaman tersebut, bagian yang bisa diklik dan diisi hanya kolom nama dan nomor telepon.

    Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian (1, 2, 3, 4, 5) menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terkait dengan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) yang bertanggung jawab terhadap pembagian bansos.

    Domain atau alamat asal situs-situs tersebut bahkan tidak ada yang berakhiran .go.id, mengindikasikan situs tersebut tidak dikelola oleh pemerintah.

    Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain.

    Lebih lanjut, kami mencari informasi dari situs resmi Kemensos untuk mencari informasi soal pendaftaran dan pencairan bansos pada tahun 2025. Kami tidak menemukan narasi soal bansos Rp500 ribu seperti narasi dalam poster.

    Kami justru menemukan informasi relevan dari situs Kemensos pada September 2022 lalu. Dalam unggahan tersebut, Kemensos menegaskan kalau tautan terkait pencairan atau pendaftaran bansos yang tersebar di media sosial bersifat hoaks.

    "Kementerian sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial," tulis keterangan dalam dalam artikel tersebut. Halaman tersebut juga memuat contoh tautan dan pesan berantai yang berisikan pesan bohong di media sosial.

    Kemensos juga menjelaskan kalau penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    "Jika masyarakat layak menerima, namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah," begitu tulis keterangan resmi dari Kemensos.

    Kemensos juga mengingatkan bahwa informasi soal bansos dapat diperiksa melalui situs resmi Kementerian Sosial ataupun akun media sosial resmi Kemensos. Dari halaman resmi Kemensos, akun media sosial resmi kementerian ini ada di Facebook, X, Instagram, TikTok, dan YouTube.

    Secara khusus, di Facebook resmi Kemensos, tidak ada satupun informasi soal pendaftaran ataupun pencarian Bansos Rp500 ribu, pada tahun 2025 ini.

    Kami kemudian mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) pada poster dengan logo Indonesia Baik yang tersebar di media sosial. Hasilnya, kami diarahkan ke unggahan Faceboook resmi IndonesiaBaik.Id (bercentang biru) dan situs Indonesia Baik yang mencantumkan poster tersebut. Poster tersebut dari Indonesia Baik dan diunggah pada September 2020.

    Bantuan Bansos uang tunai Rp500 ribu tersebut disalurkan pada masa awal pandemi Covid-19 untuk 9 juta peserta Program Sembako yang tidak menerima PKH. Uang tunai Rp500 ribu per keluarga tersebut akan disalurkan pada kuartal tiga tahun 2020, berdasar informasi dari keterangan resmi Kemensos pada Agustus 2020. Adapun program tersebut termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah.

    Poster tersebut juga telah digunakan secara berulang untuk menarasikan informasi hoaks. Tirto menemukan bantahan dari Komdigi. Dalam artikelnya pada 14 Oktober 2024, Komdigi memberi label hoaks untuk informasi yang tersebar di media sosial dengan poster yang sama.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksa fakta menunjukkan informasi soal pendaftaran ataupun pencairan bansos tunai sebesar Rp500 ribu yang tersebar di Facebook pada tahun 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tautan di yang terdapat di unggahan Facebook mengarahkan ke situs yang tidak terkait sama sekali dengan Kemensos. Pihak Kemensos juga telah menegaskan tautan pendaftaran/pencairan bansos yang beredar di media sosial adalah penipuan dan bukan berasal dari kementerian tersebut.

    Gambar poster yang digunakan di media sosial adalah buatan Indonesia Baik pada tahun 2020. Konteks poster tersebut adalah bantuan tunai Rp500 ribu di awal masa pandemi Covid-19 bagi peserta program sembako yang tidak menerima PKH.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Kematian Anak Akibat Tersetrum Sepeda Listrik

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/01/2025

    Berita

    tirto.id - Menyusul makin populernya kendaraan listrik di tengah masyarakat Indonesia, sebuah video beredar di sejumlah akun media sosial, dengan narasi bahwa seorang anak meninggal dunia akibat tersetrum sepeda listrik.

    "Selalu hati-hati Kesetrum sepeda listrik karena konsleting batre menyentuh body sepeda," begitu bunyi pesan unggahan akun "Anjung Sikuk" pada 9 januari 2024 (arsip).

    Bersama keterangan tersebut, disertakan sebuah video yang menunjukkan sebuah sepeda listrik yang tergeletak di jalan. Tidak jauh dari situ, ada seorang anak perempuan yang berlumuran darah tergeletak, dikerubungi banyak orang.

    Memantau kolom komentar, pengunggah video menyebut kejadian ini bertempat di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Video reels ini telah mengumpulkan lebih dari 4 ribu tanda suka, 1 ribu komentar, dan dibagikan ulang setidaknya 7 ribu kali.

    Kami menemukan setidaknya lima unggahan serupa, pada medio 12 Januari 2025-17 Januari 2025, di antaranya dari akun "Nisha S" (arsip), "Rio Banjit" (arsip), "Cantux Kaleem" (arsip), "Shanty Wibowo" (arsip), dan "Arifah Nikmah Daily" (arsip). Rata-rata, masing-masing video mengumpulkan ratusan penonton, yang tercermin dari tanda suka dan komentar yang tersemat.

    Kami juga menemukan video dengan narasi serupa tersebar di Instagram pada akhir Oktober 2024 lalu. Kami menemukan setidaknya unggahan dari akun @aldivaya (arsip), @lasinranginfo (arsip), dan @kecebong_ungu_ (arsip).

    Beberapa perbincangan di kolom komentar unggahan menunjukkan bahwa penonton video yang mempertanyakan kebenaran narasi tersebut. Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar video yang menunjukkan kecelakaan di jalan tersebut adalah kematian seseorang akibat tersetrum sepeda listrik?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari salah satu cuplikan video tersebut. Hasil pencarian mengarahkan ke konten berikut. Obrolan di grup "Seputar Facebook" sempat membahas kejadian ini.

    Akun "Jhon Samkot" menyebut kejadian meninggal akibat kesetrum akibat kesetrum sepeda listrik tersebut terjadi di Sukoharjo pada November 2024. Namun, di kolom komentar ada salah satu komentar yang menyertakan narasi berbeda. Kejadian tersebut disebut adalah kecelakaan di Makassar. Kejadian sebenarnya adalah bahwa anak tersebut sedang mengendarai sepeda listrik, sebelum kemudian tertabrak mobil, berdasar pemberitaan Tribun dalam foto tersebut.

    Tirto mencoba mencari informasi lebih lanjut terkait kejadian tersebut dengan pencarian di Google menggunakan narasi kecelakaan sepeda listrik di Makassar.

    Kami menemukan artikel dari media lokal Makassar Terkini pada Juli 2023 lalu. Video tersebut disebut beredar pertama di Instagram lewat unggahan akun @mksinfo.official pada 26 Juli 2023. Menurut informasi unggahan, anak dalam video meninggal dunia setelah ditabrak mobil box di jalan raya.

    Kami mencoba mengunjungi akun instagram @mksinfo.official dan menemukan video yang dimaksud diunggah pada 26 Juli 2023. "Baru-baru ini, viral seorang anak meninggal dunia setelah tertabrak mobil box di jalan raya. Menurut informasi, korban yang mengendarai sepeda listrik itu hilang kendali dan keluar jalur," begitu tulis keterangan penyerta unggahan tersebut.

    Video ini nampaknya juga sudah berulang kali tersebar dengan informasi penyerta yang salah. Pada 28 Maret 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi, saat itu masih Kominfo) sempat membuat bantahan juga terkait narasi ini. Komdigi memberi label hoaks informasi ini.

    Terkait dengan aturan penggunaan sepeda listrik di jalan raya, mengutip artikel Kompas.com, penggunaan sepeda listrik di jalan raya bisa mendapat tilang dari kepolisian. "Karena ini sudah berkaitan dengan keselamatan, dan sejauh ini, sepeda listrik belum termasuk kendaraan yang layak dioperasikan di jalan umum," ujar Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri Kombes Pol Mohammad Tora.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video yang menunjukkan kecelakaan lalu lintas dengan narasi kematian akibat kesetrum sepeda listrik bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan yang tersebar di media sosial adalah video dari tahun 2023 di Makassar. Meskipun benar ada kecelakaan yang merenggut nyawa pengendara sepeda listrik, akibatnya bukan karena tersetrum. Anak yang mengendarai sepeda listrik itu tertabrak mobil box di jalan raya.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenlu soal Isu RI Akan Tampung 2 Juta Penduduk Gaza

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim Pemerintah Indonesia akan menampung 2 juta warga Gaza, Palestina. Narasi ini muncul pada Januari 2025 di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim Pemerintah Indonesia akan menampung 2 juta warga Gaza dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (21/1/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pemerintah RI beri makan & lapangan kerja bagi warga negaranya sendiri saja kesulitan, eh tetiba mau tampung 2 juta warga Gaza

    Screenshot Klarifikasi, penjelasan Kemlu RI soal narasi 2 juta warga Gaza dipindah ke Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Isu Indonesia akan menjadi tempat penampungan warga Gaza pernah dikemukakan oleh Steve Witkoff, pejabat transisi pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Dilansir NBC News, Minggu (19/1/2025) Witkoff mengatakan, sebanyak 2 juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara selama Gaza dibangun ulang.

    Menurut Witkoff, Indonesia merupakan salah satu lokasi yang sedang didiskusikan untuk menjadi tujuan beberapa dari mereka.

    Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan tidak pernah mendapat informasi resmi terkait upaya pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump merelokasi 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia.

    Juru Bicara Kemenlu, Roy Soemirat mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai rencana itu.

    "Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai hal ini" kata Roy, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (20/1/2025).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Pemerintah Indonesia akan menampung 2 juta warga Gaza perlu diluruskan.

    Isu Indonesia akan menjadi tempat penampungan warga Gaza dikemukakan oleh Steve Witkoff, pejabat transisi pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Namun, Kemenlu Indonesia menegaskan tidak pernah mendapat informasi resmi terkait upaya pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump merelokasi 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Rekrutmen Petugas Sensus Pertanian 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Logo Badan Pusat Statistik (BPS) dipakai pada poster rekrutmen petugas Sensus Pertanian 2025 yang beredar pada Januari 2025.

    Lowongan kerja tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, dengan tawaran gaji Rp 7 juta hingga Rp 9 juta per bulan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi rekrutmen tersebut hoaks.

    Poster rekrutmen petugas Sensus Pertanian 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (19/1/2025):

    Lowongan kerja PETUGAS SENSUS PERTANIAN 2025 resmi dibuka untuk umum!!

    Persyaratan:- Minimal jasa SMA/Sederajat- Pria & Wanita usia 21-45 Tahun

    - Bekerja di desa masing-masing- Melayani petani dengan baik- bekerja di kantor kementerian pertanian

    Untuk info pendaftaran silahkan klik link di bawah ini

    Hasil Cek Fakta

    BPS, melalui akun Instagram-nya, menginformasikan bahwa informasi rekrutmen petugas Sensus Pertanian 2025 merupakan hoaks.

    Rekrutmen mitra BPS untuk kegiatan sensus pada 2025 telah dilakukan pada akhir 2024. Kemudian, mitra yang lolos seleksi telah masuk dalam database BPS.

    Selain itu, BPS tidak menyelenggarakan Sensus Pertanian pada 2025.

    "Informasi resmi rekrutmen mitra statistik yang dilakukan BPS, baik sensus atau survei, akan selalu disampaikan melalui saluran resmi BPS provinsi/kabupaten/kota," tulis BPS pada 3 Januari 2025.

    Tawaran lowongan kerja sebagai petugas Sensus Pertanian 2025 yang beredar di media sosial kemungkinan besar merupakan penipuan.

    BPS mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan badan tersebut.

    Kesimpulan

    Poster rekrutmen petugas Sensus Pertanian 2025 merupakan hoaks.

    BPS tidak menyelenggarakan Sensus Pertanian pada 2025. Sementara, proses rekrutmen mitra BPS untuk kegiatan 2025 telah dilakukan akhir 2024.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini