Akun TikTok “ridwan.kamil256” pada Minggu (6/10/2024) mengunggah video [arsip] yang didalamnya berisi pembacaan narasi:
“Assalamualaikum semuanya kembali lagi saya Ridwan Kamil. Maaf yang belum kebagian hadiahnya karena saya sedang sibuk dengan urusan saya di bulan ini. Khusus 10 orang yang telah melakukan follow, like, dan share sebanyak-banyaknya, saya akan kiriman Rp35 juta. Semoga beruntung dan bermanfaat bagi anda dan keluarga anda. Ini bukan karena politik ya. Terima kasih”
[PENIPUAN] Ridwan Kamil Bagi-Bagi Rp35 Juta di TikTok
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 20/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan mengecek audio unggahan menggunakan Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan audio dibuat dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mencapai 96,5%.
Akun “ridwan.kamil256” bukanlah milik Ridwan Kamil. Tidak ada unggahan serupa di media sosial Ridwan Kamil, yakni TikTok “ridwankamil.official” dan Instagram “ridwankamil”.
Akun “ridwan.kamil256” bukanlah milik Ridwan Kamil. Tidak ada unggahan serupa di media sosial Ridwan Kamil, yakni TikTok “ridwankamil.official” dan Instagram “ridwankamil”.
Kesimpulan
Unggahan video bernarasi “Ridwan Kamil giveaway Rp35 juta” merupakan konten tiruan (impostor content).
Ada WhatsApp Channel Palsu Mengatasnamakan Kemenkes
Sumber:Tanggal publish: 20/10/2024
Berita
tirto.id - Belum lama ini media sosial WhatsApp menghadirkan fitur baru, WhatsApp Channel, yang memungkinkan pengguna untuk mengikuti akun tokoh, organisasi, atau lembaga tertentu. Setelah bergabung dalam kanalnya, para pengguna bisa memperoleh informasi yang diinginkan.
Namun demikian, pihak-pihak tidak bertanggung jawab diketahui memanfaatkan fitur ini untuk melancarkan modus penipuan, atau menyebarkan informasi miring. Teranyar, mencuat WhatsApp Channel yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lengkap dengan logo lembaga tersebut.
Dengan judul “WEBINAR SKP KEMENKES”, kanal itu membagikan informasi seputar pelatihan kesehatan atau webinar yang disertai berbagai tautan. Pada Sabtu (19/10/2024) misalnya, kanal tersebut memberikan informasi webinar soal manajemen gangguan kejiwaan dalam praktik klinis.
Acara itu disebut ditujukan untuk dokter umum dan psikiater dengan kuota seribu peserta. Para peserta dikatakan bakal mendapat sertifikat dan akses materi.
WhatsApp Channel yang terindikasi palsu ini telah diikuti oleh 149 ribu orang, per Sabtu (19/10/2024).
Namun, bagaimana faktanya?
Namun demikian, pihak-pihak tidak bertanggung jawab diketahui memanfaatkan fitur ini untuk melancarkan modus penipuan, atau menyebarkan informasi miring. Teranyar, mencuat WhatsApp Channel yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lengkap dengan logo lembaga tersebut.
Dengan judul “WEBINAR SKP KEMENKES”, kanal itu membagikan informasi seputar pelatihan kesehatan atau webinar yang disertai berbagai tautan. Pada Sabtu (19/10/2024) misalnya, kanal tersebut memberikan informasi webinar soal manajemen gangguan kejiwaan dalam praktik klinis.
Acara itu disebut ditujukan untuk dokter umum dan psikiater dengan kuota seribu peserta. Para peserta dikatakan bakal mendapat sertifikat dan akses materi.
WhatsApp Channel yang terindikasi palsu ini telah diikuti oleh 149 ribu orang, per Sabtu (19/10/2024).
Namun, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Untuk memastikan kanal WhatsApp yang beredar, Tim Riset Tirto mencoba menelusuri saluran WhatsApp Channel, di bagian “updates”. Setelah memasukkan kata kunci "Kemenetrian Kesehatan", kami menjumpai WhatsApp Channel Kemenkes yang asli memiliki centang biru dengan nama “Kementerian Kesehatan”.
Kanal WhatsApp Kemenkes yang resmi ini sudah diikuti oleh 2,6 juta orang hingga Sabtu (19/10/2024).
Tirto lantas menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti, untuk mengklarifikasi hal ini. Yuli menyatakan kalau kanal WhatsApp "WEBINAR SKP KEMENKES" bukan dari pihaknya.
Ia berujar, tautan yang diedarkan kanal WhatsApp ini dikhawatirkan mengandung malware atau software yang berbahaya, atau bahkan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” katanya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024)
SKP Platform atau platform Satuan Kredit Profesi sendiri merupakan bagian dari aplikasi utama “Satu Sehat” dan berfungsi untuk menyatukan data SKP dari seluruh tenaga kesehatan (nakes).
Di samping itu, SKP platform juga digunakan untuk mempermudah proses perijinan baru dan perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP), serta mendukung kelancaran pengembangan kompetensi nakes.
Akses ke SKP plalform bisa dilakukan melalui situs resmi Kemenkes ini.
Kanal WhatsApp Kemenkes yang resmi ini sudah diikuti oleh 2,6 juta orang hingga Sabtu (19/10/2024).
Tirto lantas menghubungi Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti, untuk mengklarifikasi hal ini. Yuli menyatakan kalau kanal WhatsApp "WEBINAR SKP KEMENKES" bukan dari pihaknya.
Ia berujar, tautan yang diedarkan kanal WhatsApp ini dikhawatirkan mengandung malware atau software yang berbahaya, atau bahkan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
“Akun tersebut berisikan hal-hal yang tidak diperkenankan dalam memenuhi SKP diklat kesehatan,” katanya kepada Tirto, Sabtu (19/10/2024)
SKP Platform atau platform Satuan Kredit Profesi sendiri merupakan bagian dari aplikasi utama “Satu Sehat” dan berfungsi untuk menyatukan data SKP dari seluruh tenaga kesehatan (nakes).
Di samping itu, SKP platform juga digunakan untuk mempermudah proses perijinan baru dan perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP), serta mendukung kelancaran pengembangan kompetensi nakes.
Akses ke SKP plalform bisa dilakukan melalui situs resmi Kemenkes ini.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa WhatsApp Channel yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan membagikan informasi webinar kesehatan merupakan kanal tidak resmi.
Adapun WhatsApp Channel Kemenkes yang asli memiliki centang biru dengan nama “Kementerian Kesehatan”. Saluran Kemenkes yang resmi ini sudah diikuti oleh 2,6 juta orang hingga Sabtu (19/10/2024).
Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti, menyatakan kalau kanal WhatsApp yang mengatasnamakan Kemenkes ini bukan dari pihaknya. Ia berujar, tautan yang diedarkan kanal WhatsApp ini dikhawatirkan mengandung malware atau software yang berbahaya, atau bahkan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
==Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Adapun WhatsApp Channel Kemenkes yang asli memiliki centang biru dengan nama “Kementerian Kesehatan”. Saluran Kemenkes yang resmi ini sudah diikuti oleh 2,6 juta orang hingga Sabtu (19/10/2024).
Sekretaris Konsil Kesehatan Indonesia, Kemenkes, Yuli Farianti, menyatakan kalau kanal WhatsApp yang mengatasnamakan Kemenkes ini bukan dari pihaknya. Ia berujar, tautan yang diedarkan kanal WhatsApp ini dikhawatirkan mengandung malware atau software yang berbahaya, atau bahkan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
==Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
Cek Fakta: Satir Pesan Berantai FiFA Nyatakan Bahrain Kalah WO dari Timnas Indonesia karena Wasit Curang
Sumber:Tanggal publish: 20/10/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan pesan berantai Bahrain dinyatakan kalah WO dari Timnas Indonesia oleh FIFA. Postingan itu beredar sejak awal pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Oktober 2024.
Berikut isi postingannya:
"Kabar gembira...?BAHRAIN dinyatakan Kalah WO oleh FIFA?
Paris - Harian tidak ternama spanyol melaporkan. Pasca laga kualifikasi piala dunia penuh kontroversi yg melibatkan Tuan Rumah Bahrain vs Indonesia yg berkesudahan imbang, Ketua PSSI menyampaikan Nota keberatan dan sikap protes akan hasil akhir yg merugikan skuad Garuda.
Dalam laga tersebut, ditemukan berbagai macam kejanggalan dan keanehan yg berujung adanya sebuah Goal diluar Waktu resmi yg tertera yg berujung pada kegagalan Skuad Sin Tae Yong meraih kemenangan perdana dia kualifikasi round 3. Disamping itu juga sang pengadil juga kerap menjadi sorotan di laga tersebut.
Dan setelah melalui rapat internal FIFA yg berakhir siang tadi, badan Sepakbola tertinggi tersebut memutuskan BAHRAIN Dinyatakan Kalah WO dan Indonesia mendapatkan kemenangan 3 - 0 yg secara otomatis menempatkan Indonesia di peringkat 2 klasemen sementara dg point 5 di bawah Jepang.
Sementara sang pengadil akan mendapatkan hukuman larangan memimpin pertandingan 7 turunan.
Contoh tugas mengarang bebas pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Hiburan sejenak hehhehe ??????"
Lalu benarkah postingan pesan berantai Bahrain dinyatakan kalah WO dari Timnas Indonesia oleh FIFA?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan informasi valid seperti dalam pesan berantai.
Selain itu dalam pesan berantai tersebut, terdapat kalimat "Contoh tugas mengarang bebas pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Hiburan sejenak hehhehe" yang menjadi penanda kalau isi pesan berantai ini tidak benar.
Namun pesan berantai seperti ini harus diluruskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi yang membacanya.
Hoaks terkait Timnas Indonesia melawan Bahrain banyak beredar menyusul ketidakpuasan pada kepemimpinan wasit.
Di sisi lain, dilansir dari Bola.com, surat protes yang disampaikan PSSI pada FIFA dan AFC terkait kepemimpinan wasit dalam laga melawan Bahrain ditolak.
Hal itu disampaikan Manajer Timnas Indonesia sekaligus anggota Exco PSSI, Sumardji.
"Barusan jam 12 saya dapat balasan surat dari AFC," ungkap Sumardji kepada CNN Indonesia TV dilansir Bola.com.
Sumardji kemudian menjelaskan isi surat balasan dari AFC tersebut. Menurut COO Bhayangkara FC itu, AFC juga meminta agar PSSI mengirimkan surat protes yang sama kepada FIFA.
Hal itu pun sudah dilakukan oleh PSSI. Bahkan, sebelum menerima surat balasan dari AFC.
"Mereka menyatakan protes sudah diterima, untuk lebih jelasnya kami juga diminta mengirimkan surat protes ke FIFA .
Menurut Sumardji, permintaan AFC agar PSSI mengirim surat protes ke FIFA sebenarnya cukup aneh. Apalagi surat protes itu juga tidak akan memengaruhi hasil laga Timnas Bahrain melawan Timnas Indonesia yang berakhir 2-2.
"Ini menurut saya agak aneh. Iya, jawaban mereka keputusan pertandingan tidak akan berubah," tandas Sumardji.
Kesimpulan
Postingan pesan berantai Bahrain dinyatakan kalah WO dari Timnas Indonesia oleh FIFA adalah tidak benar. Pesan berantai itu merupakan satir atau komedi namun harus diluruskan agar tidak menimbulkan salah paham.
Rujukan
[PENIPUAN] Informasi Rekrutmen PT Inalum
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 19/10/2024
Berita
Pada Jumat (4/10/2024) akun Facebook "info lowongan kerja terbaru 2024" membagikan unggahan narasi disertai foto [arsip] sebagai berikut:
"Lowongan Kerja PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) :
• Manager Servise
…
Persyaratan:
• Pria/Wanita, usia maksimal 18 tahun ke Atas
• Pendidikan minimal lulusan SMA/SMK, D1, D2, D3, S1, S2. semua jurusan (1,4,5)
• Teliti dan pekerja keras.
• Peserta sehat rohani dan jasmani
Info lengkap silahkan klik link pendaftaran
https://lokerbumn45[dot]jobsstret[dot]om”
Unggahan tersebut per Jumat (18/10/2024) sudah disukai 680 akun, dibagikan ulang hampir 750 kali, dan menuai 190-an komentar yang mayoritasnya antusias untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
"Lowongan Kerja PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) :
• Manager Servise
…
Persyaratan:
• Pria/Wanita, usia maksimal 18 tahun ke Atas
• Pendidikan minimal lulusan SMA/SMK, D1, D2, D3, S1, S2. semua jurusan (1,4,5)
• Teliti dan pekerja keras.
• Peserta sehat rohani dan jasmani
Info lengkap silahkan klik link pendaftaran
https://lokerbumn45[dot]jobsstret[dot]om”
Unggahan tersebut per Jumat (18/10/2024) sudah disukai 680 akun, dibagikan ulang hampir 750 kali, dan menuai 190-an komentar yang mayoritasnya antusias untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri akun Instagram resmi PT Inalum (@inalum). Hasilnya, perusahaan telah menegaskan kalau informasi sebagaimana yang diedarkan akun Facebook "info lowongan kerja terbaru 2024" merupakan hoaks.
“Saat ini INALUM belum membuka rekrutmen ya. Ketika secara official dilakukan pembukaan rekrutmen, kita akan langsung update informasinya,” tulis akun Instagram @inalum, Kamis (10/10/2024).
“Saat ini INALUM belum membuka rekrutmen ya. Ketika secara official dilakukan pembukaan rekrutmen, kita akan langsung update informasinya,” tulis akun Instagram @inalum, Kamis (10/10/2024).
Kesimpulan
Unggahan akun Facebook “info lowongan kerja terbaru 2024” tentang rekrutmen PT Inalum merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.
Rujukan
Halaman: 207/6011