• Keliru, Klaim Mpox Virus Baru dan Anak-Anak Dilarang Dibawa ke Tempat Umum

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/12/2024

    Berita



    Dua gambar yang diklaim sebagai penderita penyakit cacar monyet karena virus Mpox diunggah oleh akun Facebook ini [ arsip]. Konten tersebut memuat klaim bahwa anak-anak dilarang ke tempat umum untuk mencegah penularan Mpox.  

    Narasi konten tersebut yakni: “Tetap jaga kebersihan dan hindari hewan seperti anjing, kucing dan lain-lain. Ini virus model baru. Tetap waspada. Anak-anak jangan dibawa ke tempat umum atau rekreasi umum. Penanganan ini sudah pakai standar Covid-19, belum ada obatnya.”



    Benarkah ini virus baru dengan pencegahan dan penanganan seperti pandemi COVID-19? Benarkah anak-anak tidak boleh dibawa ke tempat umum agar terhindar dari Mpox?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa pencegahan dan penanganan wabah Mpox berbeda dengan COVID-19. Melarang anak-anak untuk pergi tempat umum, seperti tempat wisata, bukan langkah untuk menghindarkan anak-anak dari virus Mpox.

    Menurut peneliti virus dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, M.Si,  virus Mpox bukanlah jenis virus baru karena telah lebih dulu ditemukan di wilayah Afrika, dibandingkan COVID-19 yang berkembang di akhir Desember 2019. Bentuk penularan Mpox juga berbeda dengan COVID-19.  jelas keliru. Penularannya juga jauh berbeda dengan Covid-19. “Mpox sudah diketahui sejak lama dan sering ditemukan di wilayah Afrika,” kata Arif kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2024.

    Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention melansir, virus penyebab Mpox ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Meskipun awalnya diberi nama "cacar monyet" sumber penyakit tersebut masih belum diketahui. Para ilmuwan menduga hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia (seperti monyet) mungkin mengandung virus tersebut dan menginfeksi manusia.

    Kasus pertama mpox pada manusia tercatat pada tahun 1970 di wilayah yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo. Pada tahun 2022, mpox menyebar ke seluruh dunia. Sebelumnya, kasus mpox di tempat lain jarang terjadi dan biasanya terkait dengan perjalanan atau hewan yang diimpor dari daerah endemik mpox.

    Menurut Arif, klaim bahwa Mpox ditularkan oleh hewan peliharaan seperti anjing atau kucing juga tidak akurat. Sebab Mpox adalah penularan penyakit tersebut terjadi melalui kontak langsung dengan hewan liar yang terinfeksi seperti primata atau tikus, bukan melalui hewan peliharaan domestik yang ada di sekitar kita.

    Selain itu, menurut Arif, cara pencegahan mpox dengan melarang anak-anak dibawa ke tempat umum adalah keliru. Menurut dia, penularan antar manusia terjadi melalui kontak erat dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi, bukan melalui udara atau interaksi dengan hewan peliharaan.

    “Oleh karena itu, penting untuk tidak panik dan tetap mengikuti pedoman kesehatan yang tepat, seperti menjaga kebersihan tangan, mengenakan pelindung saat berinteraksi dengan orang yang terinfeksi, serta melaporkan kasus yang dicurigai kepada otoritas kesehatan setempat,” katanya.

    Spesialis Dermato Venereologi dan Estetika RSPI Sulianti Saroso, dr. Ni Luh Putu Pitawati memaparkan, transmisi atau penularan virus cacar monyet atau mpox melalui kontak langsung dengan hewan maupun manusia yang terinfeksi bisa melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Ia menjelaskan penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin menyebabkan mpox bawaan atau kontak erat selama dan setelah kelahiran. Sementara penularan melalui cairan ketuban, ASI atau darah belum diketahui pasti.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa Mpox sebagai virus baru dan anak-anak dilarang dibawa ke tempat umum agar tidak tertular adalahkeliru. 

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Lowongan Pekerjaan PT Gudang Garam

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 11/12/2024

    Berita

    Pada Selasa (26/11/2024) akun Facebook “Open Recruitment Gudang Garam” membagikan foto [arsip] berisi informasi tentang lowongan kerja (loker) PT Gudang Garam Indonesia untuk lulusan SMA, SMK, D3, dan S1.

    Berikut narasi lengkapnya:

    “Lowongan Kerja PT Gudang Garam TBK Indonesia Untuk Lulusan SMA SMK D3 S1, Info Kualifikasi Pendidikan Silahkan Cek Persyaratan Kualifikasi Di Website👇

    DAPTAR klik link👇👇 https://info.lowongankerja-id[dot]online/in1

    Penerimaan pegawai baru

    PT Gudang Garam TBK Penempatan

    Sesuai Domisili/Daerah kalian😊

    Syarat-Syarat :

    1. Pria – Wanita

    2. 17 – 45 th

    3. Gaji perbulan Rp 7 juta – Rp 17 juta”

    Hingga Rabu (11/12/2024), unggahan menuai lebih dari 200 tanda suka, 70-an komentar, dan dibagikan ulang belasan kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tautan yang tertera di unggahan akun Facebook “Open Recruitment Gudang Garam’. Diketahui, tautan tak mengarah ke laman resmi PT Gudang Garam www.gudanggaramtbk.com. Warganet justru diminta mengisi nama lengkap, nomor telegram, tempat tanggal lahir dan alamat.

    Tidak ditemukan informasi tentang lowongan pekerjaan atau rekrutmen di laman resmi perusahaan.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “lowongan kerja PT Gudang Garam” yang disertai tautan ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Foto Bashar al-Assad di Moskwa Tidak Diambil Usai Kekuasaannya Jatuh

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah foto menampilkan Presiden Suriah yang sudah dijatuhkan kelompok oposisi, Bashar al-Assad, berjalan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Foto dinarasikan sebagai kedatangan al-Assad ke Moskwa usai Ibu Kota Suriah, Damaskus jatuh ke tangan oposisi.

    Namun, penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, foto yang beredar disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto kedatangan al-Assad ke Moskwa usai Damaskus diambil alih oposisi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyebarkan tangkapan layar dari akun X ini.

    Berikut narasi dalam tangkapan layar:

    Presiden Assad dari Suriah telah tiba dengan selamat di Moskow bersama keluarganya.

    Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (9/12/2024):

    Setidaknya sejarah akan mencatat bahwa Basyar al-Assad berdiri bersama PALESTINA dengan resiko kehilangan kekuasaan.

    Sementara banyak dari pemimpin di negara arab berpaling dari PALESTINA demi kekayaan dan kekuasaan.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Senin (9/12/2024), terkait kedatangan al-Assad ke Moskwa untuk mencari suaka usai Damaskus diambil alih oposisi.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse images search untuk mengetahui jejak digital foto yang beredar.

    Google Lens mengarahkan hasil pencarian ke situs web Sputnik Media Bank.

    Foto tersebut dipotret oleh Alexei Druzhinin pada 21 Oktober 2015, ketika al-Assad mengadakan rapat dengan Putin di Moskwa, Rusia.

    Foto yang sama dipakai sebagai thumbnail video dari ABC News.

    Putin mengirim undangan kepada al-Assad. Presiden Suriah itu lantas berterima kasih karena dukungan Rusia atas integritas teritorial dan kemerdekaan Suriah.

    Dilansir Al Jazeera, Rusia membenarkan bahwa al-Assad dan keluarganya mencari suaka. Rusia menerima mereka dengan alasan kemanusiaan.

    Pemerintahan al-Assad telah digulingkan kurang dari dua minggu setelah serangan kilat pihak oposisi.

    Hingga kini, keberadaan pasti al-Assad masih belum diketahui setelah pejuang oposisi merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Kesimpulan

    Foto pertemuan Bashar al-Assad dan Vladimir Putin pada 2015 disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto diambil di Moskwa ketika Putin mengundang al-Assad dalam sebuah pertemuan.

    Foto tersebut tidak terkait dengan kedatangan al-Assad ke Moskwa untuk mencari suaka usai Damaskus diambil alih oposisi.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Miftah Maulana Minta Maaf dan Berjanji Beri Bantuan Dana

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video mantan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, meminta maaf atas kesalahannya baru-baru ini.

    Sebelumnya, Miftah Maulana menjadi sorotan karena kedapatan menghina seorang pedagang es teh dalam sebuah acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024.

    Sebagai bentuk permintaan maaf, Miftah Maulana berjanji akan memberikan bantuan dana bagi siapa pun yang menyukai dan membagikan video itu.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Miftah Maulana minta maaf adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).

    Video Miftah Maulana minta maaf dan berjanji memberikan bantuan dana dibagikan oleh akun TikTok ini pada Senin (9/12/2024).

    Berikut pernyataan Miftah dalam video:

    Assalamualaikum saya Gus Miftah. Hari ini saya minta maaf kepada semua orang atas viralnya saya di media sosial.

    Dan saya hanya manusia dan bukan nabi. Jadi saya akui saya salah. Untuk sedikit mengurangi kesalahan saya, siapa saja yang sudah tekan follow dan share di akun ini akan menerima bantuan dari saya. Saya janji dan akan membantu, terima kasih.

    Screenshot Hoaks, video Miftah Maulana minta maaf dan berjanji memberikan bantuan dana

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi keaslian video tersebut dengan mengunggahnya ke TrueMedia.org untuk dianalisis.

    Hasil analisis TrueMedia.org menyebutkan, terdapat bukti substansial adanya manipulasi pada video Miftah Maulana minta maaf dan berjanji memberikan bantuan dana.

    Terdapat bukti manipulasi wajah dan suara yang dihasilkan dengan AI pada video tersebut.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Miftah Maulana menghina seorang pedagang es teh dalam pengajian di Lapangan Drh. Soepardi, Mungkid, Magelang, pada 20 November 2024.

    Awalnya, hadirin meminta Miftah untuk memborong dagangan es teh seorang pedagang. Namun, dia justru menghina pedagang tersebut.

    "Es tehmu jik okeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol (Ya sana dijual), goblok!" kata Miftah.

    "Dolen ndisik, ngko lak rung payu yo wes (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah), takdir," sambungnya.

    Tindakan Miftah dikecam berbagai pihak setelah video yang menampilkan momen penghinaan terhadap pedagang es teh tersebut beredar di media sosial.

    Kesimpulan

    Video Miftah Maulana minta maaf dan berjanji memberikan bantuan dana yang beredar di TikTok adalah hasil manipulasi AI.

    Hasil analisis TrueMedia.org menyebutkan, terdapat bukti substansial adanya manipulasi pada video Miftah Maulana minta maaf dan berjanji memberikan bantuan dana.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini