• [HOAKS] Video Hary Tanoesoedibjo Bagikan Rp 50 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim pengusaha Hary Tanoesoedibjo akan membagikan uang Rp 50 juta.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi dan informasinya keliru. Awas, jangan sampai terjerat aksi penipuan.

    Video yang mengeklaim Hary Tanoesoedibjo membagikan uang Rp 50 juta diunggah oleh akun Instagram ini.

    Dalam video, Hary Tanoesoedibjo mengatakan, untuk mendapat uang Rp 50 juta, caranya dengan mengikuti akun, serta menyukai dan membagikan unggahan tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Ketika ditelusuri, tidak ditemukan video pembagian uang Rp 50 juta di akun media sosial milik Hary Tanoesoedibjo.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri sumber unggahan menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video tersebut diketahui memanipulasi foto Hary Tanoesoedibjo yang ada di laman VOI ini.

    Foto tersebut digunakan sebagai ilustrasi artikel berjudul "Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Ini Raup Pendapatan Rp7,48 Triliun di 2020".

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Hary Tanoesoedibjo membagikan Rp 50 juta terdeteksi dihasilkan oleh artificial intelligence (AI). Probabilitasnya mencapai 99.2 persen.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Hary Tanoesoedibjo membagikan uang Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi. Video tersebut memanipulasi foto Hary Tanoesoedibjo di salah satu media massa. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Hary Tanoesoedibjo terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 99.2 persen.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Artikel Raja Thailand Larang Warganya ke Indonesia karena Indonesia Markas Teroris

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/10/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat artikel dari Wolipop berjudul:
    "Raja Thailand: Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teroris"
    Lalu benarkah postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Wolipop pada 30 Maret 2020.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama jurnalis yang menulis artikel tersebut. Namun dalam artikel asli berjudul "Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir"
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali jadi kontroversi. Di tengah pandemi Corona, Raja Maha melakukan isolasi diri di hotel mewah di daerah pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya.
    Menurut laporan, Raja Maha telah memesan hotel Grand Hotel Sonnenbichl di Garmisch-Partenkirchen, Jerman. Seperti dikutip Independent, sang Raja melakukan karantina menginap bersama 20 selirnya dan bersama ratusan pelayan dan pengawalnya.
    Tidak diketahui apakah sang istri ikut dalam rombongan tersebut atau tidak. Kabar terbaru menyebutkan bahwa ada 119 pengawalnya dipulangkan kembali ke Thailand karena terkait penyakit pernapasan.
    Isolasi sang raja di hotel mewah tersebut menimbulkan kemarahan ribuan orang Thailand. Meski begitu, warga Thailand tidak bisa memberikan protes terlalu vokal karena ada hukum yang berbicara, di mana mereka yang mengkritik monarki bisa dipenjara selama 15 tahun.
    Meski begitu, ada sebuah tagar di Twitter yang diterjemahkan "mengapa kita butuh raja? yang telah di-tweet jutaan kali dalam 24 jam terakhir terkait dengan terbangnya sang Raja ke Jerman. Sementara, pandemi Corona terus meningkat di seluruh Thailand.
    Raja Maha dikenal dengan banyaknya kontroversi. Sang Raja dikenal playboy yang kerap bergonta-ganti pasangan. Sebelumnya, ia telah menikah tiga kali.
    Pada 2019, Raja Maha menikah keempat kalinya dengan Suthida yang merupakan mantan pramugari yang diangkat jadi pengawalnya. Pernikahan tersebut pun jadi kontroversi karena sebelumnya Suthida adalah selingkuhannya."
    Selain itu Cek Fakta Liputan6com juga tidak menemukan informasi valid terkait larangan Raja Thailand pada warganya untuk datang ke Indonesia.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena Indonesia markas teroris adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Hoaks Artikel Presiden Filipina Pertanyakan Banyaknya Teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus Berkunjung

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/10/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus berkunjung. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Detik.com dengan judul:
    "Presiden Filipina bingung mengapa banyak teroris saat Paus Fransiskus datang ke Indonesia"
    Lalu benarkah postingan artikel Presiden Filipina pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus berkunjung?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Detik.com pada 5 September 2024.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama jurnalis yang menulis artikel tersebut.Namun dalam artikel asli mempunyai judul "Presiden Filipina Ancam Pecat Pejabat yang Bantu Pelarian Alice Guo ke RI".
    Berikut isi artikelnya:
    "Manila - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengancam akan memecat semua pejabat pemerintah yang kedapatan membantu pelarian mantan Wali Kota Bamban, Alice Guo, yang baru saja ditangkap di Indonesia. Tak hanya memecat, Marcos Jr juga akan mengadili pihak manapun yang memuluskan pelarian Guo ke luar negeri."Semua pihak yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal sebagai buronan pengadilan pasti akan menanggung akibatnya," tegas Marcos Jr seperti dilansir Philippine News Agency dan Inquirer.net, Kamis (5/9/2024).
    "Pertanyaan Anda, siapa yang akan dipecat? Kami tidak hanya akan memecat mereka, kami bahkan akan mengajukan kasus terhadap mereka karena apa yang mereka lakukan adalah melanggar hukum dan bertentangan dengan semua kepentingan sistem peradilan Filipina," cetusnya.
    Saat ditanya lebih lanjut soal siapa saja dari Biro Imigrasi Filipina yang akan dipecat dan diadili, Marcos Jr menjawab singkat: "Anda akan segera mengetahuinya."
    Marcos Jr sebelumnya telah mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki "gagasan yang bagus" tentang siapa saja yang berada di balik pelarian Guo ke luar negeri.
    Guo meninggalkan Filipina pada 18 Juli lalu, meskipun dia menjadi subjek buletin pengawasan imigrasi karena penyelidikan yang sedang berlangsung terhadapnya.
    Guo dituduh terlibat dalam aktivitas Operator Offshore Gaming Filipina (POGO) yang ilegal di negara tersebut dan status kerwarganegaraannya dipertanyakan.
    Dia dilaporkan menuju ke Malaysia dan tiba di Singapura pada 21 Juli, sebelum melanjutkan pelarian ke Indonesia pada 18 Agustus. Guo berhasil ditangkap di Tangerang pada Rabu (4/9) dini hari.
    Marcos Jr sebelumnya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kerja sama yang berujung penangkapan Guo di Tangerang. Dia juga menegaskan Guo akan menjalani persidangan atas kasus hukum yang menjeratnya begitu dia tiba di Manila."

    Kesimpulan


    Postingan artikel Presiden Filipina pertanyakan banyaknya teroris di Indonesia saat Paus Fransiskus berkunjung adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan merupakan hasil suntingan.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Presiden FIFA Membatalkan Kemenangan Bahrain vs Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/10/2024

    Berita



    Dua konten berisi klaim bahwa Presiden FIFA membatalkan kemenangan Tim Nasional Bahrain vs Indonesia, beredar di Facebook ini [ arsip ] dan ini [ arsip ].

    Dua video itu masing-masing berdurasi 2 menit 9 detik dan 9 menit 45 detik yang berisi kolase pertandingan sepakbola saat Bahrain vs Indonesia, video Ketua PSSI Erick Thohir dan Presiden FIFA.  



    Video yang diunggah pada waktu yang berbeda masing-masing sudah ditonton lebih dari 50 kali. Lantas benarkah Presiden FIFA menyatakan dan membatalkan kemenangan Bahrain atas timnas Indonesia ?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan hingga artikel ini diterbitkan, belum ada keputusan FIFA atas pertandingan Timnas Bahrain vs Indonesia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa pada Kamis, 10 Oktober 2024 lalu. Laman resmi FIFA tidak memuat pengumuman bahwa mereka membatalkan kemenangan Bahrain.   

    Bahkan sebenarnya dalam pertandingan tersebut, Bahrain tidak menang atas Indonesia. Kedua tim memiliki skor imbang, yakni 2-2.

    Tempo lalu menelusuri sumber dua video dengan memfragmentasi menjadi gambar menggunakantoolsInVID. Gambar hasil fragmentasi ditelusuri dengan Google Image dan Yandex Image. Hasilnya dua video yang dibagikan merupakan kumpulan video dari peristiwa yang berbeda, dan di antaranya bahkan tidak terkait dengan pertandingan timnas Bahrain vs Indonesia. 

    Video Pertama 



    Video pada detik ke-7 sampai detik ke-16 yang memperlihatkan Ketua PSSI Erick Thohir terlihat bersorak yang diklaim seakan-akan merupakan sikap gembira setelah mendengar pidato Presiden FIFA saat mengumumkan pembatalan kemenangan tim Bahrain.

    Faktanya, video tersebut merupakan video saat Erick Thohir menggelar nonton bareng pertandingan piala dari Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) usia 23 (U-23) antara Timnas Indonesia melawan Tim sepakbola Australia pada April 2024. 

    Video ini pertama kali diunggah Erick Thohir di akun resmi YouTube pada 19 April 2024 dan tidak terkait dengan pertandingan antara timnas Indonesia melawan tim sepak bola Bahrain. 



    Pada pertandingan ini Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Australia dalam lanjutan fase grup Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Nasser bin Khalifa, Doha, Kamis, 18 April 2024. Skuad Garuda menang dengan skor tipis 1-0 lewat gol yang dicetak Komang Teguh pada menit ke-45.

    Sementara video yang memperlihatkan Presiden FIFA, Gianni Infantino pada detik ke-2 sampai detik ke-4 yang pengumuman sanksi bagi Timnas Bahrain, faktanya merupakan video pidato Presiden FIFA, Gianni Infantino pada kongres FIFA di Rwanda pada 16 Maret 2023. Video tersebut identik dengan video live akun YouTube Rwanda TV yang tayang pada 16 Maret 2023.  

    Klaim Video Kedua



    Kolase berikutnya memperlihatkan foto Presiden FIFA saat berdiskusi dengan dewan FIFA di markas FIFA di Zurich. Foto tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya pada 3 Oktober 2024 dan tidak terkait dengan narasi pertandingan timnas Indonesia dengan tim sepak bola Bahrain.

    Video pada durasi menit ke-05:25 sampai 05:28 yang memperlihatkan Ketua PSSI Erick Thohir berbicara didepan pemain timnas Indonesia diketahui merupakan video saat Erick Thohir memberikan semangat saat Timnas Indonesia berhasil imbangi perlawanan Australia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 10 September 2024. 

    Pada pertandingan itu timnas Indonesia bermain imbang melawan Australia. Video tersebut diunggah Erick Thohir pada akun youtubenya pada 11 September 2024 dan tidak terkait dengan pertandingan timnas Indonesia dengan tim sepak bola Bahrain. 

    Kontroversi Ahmed Al Kaf

    Ahmed Al Kaf sudah menjadi wasit FIFA sejak 2010, sebagaimana diberitakan Detik.com. Wasit asal Oman tersebut sudah memimpin pertandingan sebanyak 115 laga. Ahmed Al Kaf total membukukan 346 kartu kuning dan 10 kartu merah.

    Salah satu laga yang menjadi sorotan adalah ketika Ahmed Al Kaf memimpin pertandingan Al Nasr vs Al Ain dalam leg kedua perempat final Liga Champions Asia 2024. Di laga itu, dia mengeluarkan total 10 kartu. Rinciannya, 9 kartu kuning dan 1 kartu merah.

    Ahmed Al Kaf membuat keputusan yang kontroversial saat Bahrain menghadapi Indonesia. Ahmed Al Kaf terlihat lebih sering memberikan pelanggaran kepada Indonesia dengan total 27 kali, satu di antaranya berujung free kick yang membawa Bahrain unggul di menit ke-15.

    Seperti diberitakan Tempo, Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf pada pertandingan Bahrain vs Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mengecewakan, tetapi evaluasi internal dalam tim nasional tetap perlu dilakukan.

    Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis, 10 Oktober 2024, wasit Ahmed Al Kaf membuat sejumlah keputusan yang mengecewakan. Salah satu keputusannya yang menjadi sorotan adalah tambahan waktu enam menit yang faktanya sampai menit ke-99 sehingga membuat Bahrain dapat mengemas gol penyama kedudukan untuk mengakhiri laga dengan skor 2-2.

    Dengan hasil ini, Timnas Indonesia turun ke urutan kelima klasemen sementara Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan koleksi tiga poin dari tiga pertandingan. Setelah pertandingan di kandang Bahrain, Skuad Garuda akan bertandang ke Cina untuk pertandingan keempat di pada Selasa, 15 Oktober 2024.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan TEMPO, dua video yang diklaim merupakan sikap presiden FIFA yang membatalkan kemenangan Bahrain vs Indonesia adalahkeliru.

    Dua video yang dibagikan tersebut diketahui merupakan kumpulan video dari peristiwa yang berbeda, dan diantaranya bahkan tidak terkait dengan pertandingan timnas Indonesia melawan Bahrain. FIFA bahkan tidak ditemukan mengumumkan secara resmi pembatalan kemenangan Bahrain atas Indonesia.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini