Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi tentang Presiden Prabowo Subianto memecat kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Video tersebut diunggah di Kanal YouTube “Lingkarnews” pada Senin (6/1/2025), dan berikut narasinya:
TERBONGKAR KONG-KONG KALIKONGNYA! PRABOWO LANGSUNG PECAT KAPOLRI LISTYO! SUDAH TERLALU BANYAK OKNUM! BUKAN LINDUNGI MASYARAKAT MALAH
Terpantau pada Rabu (15/1/2025) video tersebut telah ditonton sebanyak 25 ribu kali dan mendapatkan 640 likes.
Lantas benarkah narsi tersebut?
Cek Fakta: Prabowo Pecat Kapolri Listyo Sigit
Sumber:Tanggal publish: 17/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusran fakta Suara.com mencoba memahami konteks video tersebut dengan menonton video berdurasi 2 menit 54 detik tersebut secara keseluruhan. Setelah diamati dengan teliti, video tersebut memuat penjelasan yang disampaikan seorang narator, yang isinya mengenai beberapa permasalahan internal Polri.
Selain itu, narator juga menyampaikan pendapat dari sejumlah warga yang meminta Presiden Prabowo untuk melakukan tindakan tegas pada institusi kepolisian.
Meski demikian, hingga video berakhir tak ditemukan penjelasan maupun bukti-bukti bahwa Presiden Prabowo Subianto mencopot Jenderal Listyo Sigit sebagai kapolri.
Ketika dicek di laman resmi polri.go.id pada Kamis (16/1/2025), terdapat informasi bahwa Listyo Sigit masih menjabat sebagai Kapolri.
Terkait komponen lain dalam konten tersebut, gambar thumbnail yang diperlihatkan ternyata merupakan hasil manipulasi. Konteks asli dari gambar tersebut adalah peristiwa pelantikan Listyo Sigit oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021 silam.
Gambar dengan konteks yang sebenarnya juga dijumpai di artikel yang ditulis oleh Antara.
Selain itu, narator juga menyampaikan pendapat dari sejumlah warga yang meminta Presiden Prabowo untuk melakukan tindakan tegas pada institusi kepolisian.
Meski demikian, hingga video berakhir tak ditemukan penjelasan maupun bukti-bukti bahwa Presiden Prabowo Subianto mencopot Jenderal Listyo Sigit sebagai kapolri.
Ketika dicek di laman resmi polri.go.id pada Kamis (16/1/2025), terdapat informasi bahwa Listyo Sigit masih menjabat sebagai Kapolri.
Terkait komponen lain dalam konten tersebut, gambar thumbnail yang diperlihatkan ternyata merupakan hasil manipulasi. Konteks asli dari gambar tersebut adalah peristiwa pelantikan Listyo Sigit oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021 silam.
Gambar dengan konteks yang sebenarnya juga dijumpai di artikel yang ditulis oleh Antara.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa unggahan dengan narasi “Prabowo memecat Listyo Sigit” adalah konten yang dimanipulasi atau manipulated content.
[SALAH] Modifikasi Cuaca Sebabkan Sakit yang Dirasakan Masyarakat Saat Ini
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 16/01/2025
Berita
Pada Selasa (31/12/2024) akun Instagram “purefact.id” membagikan foto [arsip] disertai klaim “sakit yang dirasakan masyarakat saat ini adalah efek dari modifikasi cuaca”.
Berikut narasi selengkapnya :
“KAMU SEBENARNYA TIDAK SAKIT KAMU KORBAN MODIFIKASI CUACA
Jangan terus-terusan lihat gadget, lihatlah ke atas perhatikan ada apa di langit ✈️💨”
Hingga Rabu (15/1/2025), unggahan mendapat 9.599 tanda suka.
Berikut narasi selengkapnya :
“KAMU SEBENARNYA TIDAK SAKIT KAMU KORBAN MODIFIKASI CUACA
Jangan terus-terusan lihat gadget, lihatlah ke atas perhatikan ada apa di langit ✈️💨”
Hingga Rabu (15/1/2025), unggahan mendapat 9.599 tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.
Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo, modifikasi cuaca yang dilakukan selama ini di Indonesia aman bagi kesehatan manusia.
Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN dari kelompok riset fisika awan dan aplikasinya (FAA), Purwadi, mengatakan modifikasi cuaca tidak menggunakan chemtrail.
Modifikasi cuaca di Indonesia menggunakan bahan semai berupa serbuk garam (NaCl), juga flare yang lebih jarang digunakan. Operasi modifikasi cuaca (OMC) di Indonesia dilakukan saat-saat tertentu sesuai dengan tujuannya, yakni untuk mengurangi atau menambah curah hujan.
Dilansir dari Tempo 18 Februari 2022, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG yang saat itu dijabat Urip Haryoko, mengatakan bahwa narasi tentang chemtrail yang beredar digolongkan sebagai teori konspirasi.
Teori itu menyatakan jejak asap putih di belakang pesawat adalah bahan kimia yang berbahaya. Nama chemtrail dipilih dari akronim chemistry (kimia) dan trail (jejak). Namun tuduhan bahwa jejak pesawat berupa asap putih membahayakan, tidak memiliki bukti.
Hasil verifikasi Tim Cek Fakta Tempo, modifikasi cuaca yang dilakukan selama ini di Indonesia aman bagi kesehatan manusia.
Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIMA) BRIN dari kelompok riset fisika awan dan aplikasinya (FAA), Purwadi, mengatakan modifikasi cuaca tidak menggunakan chemtrail.
Modifikasi cuaca di Indonesia menggunakan bahan semai berupa serbuk garam (NaCl), juga flare yang lebih jarang digunakan. Operasi modifikasi cuaca (OMC) di Indonesia dilakukan saat-saat tertentu sesuai dengan tujuannya, yakni untuk mengurangi atau menambah curah hujan.
Dilansir dari Tempo 18 Februari 2022, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG yang saat itu dijabat Urip Haryoko, mengatakan bahwa narasi tentang chemtrail yang beredar digolongkan sebagai teori konspirasi.
Teori itu menyatakan jejak asap putih di belakang pesawat adalah bahan kimia yang berbahaya. Nama chemtrail dipilih dari akronim chemistry (kimia) dan trail (jejak). Namun tuduhan bahwa jejak pesawat berupa asap putih membahayakan, tidak memiliki bukti.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “sakit yang dirasakan masyarakat saat ini adalah efek dari modifikasi cuaca” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[tempo.co] Keliru, Penyakit yang Dirasakan Masyarakat Saat Ini Disebabkan oleh Modifikasi Cuaca
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-penyakit-yang-dirasakan-masyarakat-saat-ini-disebabkan-oleh-modifikasi-cuaca-1191973
- https://www.instagram.com/p/DEOS_FuzwQI/ (unggahan akun Instagram “purefact.id”)
- https://ghostarchive.org/archive/GbIOt (arsip unggahan akun Instagram “purefact.id”)
[SALAH] Prabowo Murka Jokowi Gadaikan Laut pada Oligarki
Sumber: youtube.comTanggal publish: 16/01/2025
Berita
Beredar video dari kanal YouTube “OPINI RAKYAT” berisi narasi:
DETIK² PRABOWO MURKA .@OPINI_RAKYAT
BREAKING NEWS.!
DETIK2 PRABOWO MURKA
JKW GADAIKAN LAUT PADA OLIGARKI/ASENG
Klaim diperkuat dengan sampul foto (thumbnail) yang menampilkan Jokowi bersama Aguan (pemilik Agung Sedayu Group).
Sejak diunggah Sabtu (11/1/2025), video itu telah ditonton lebih dari 26 kali per Kamis (16/1/2024).
DETIK² PRABOWO MURKA .@OPINI_RAKYAT
BREAKING NEWS.!
DETIK2 PRABOWO MURKA
JKW GADAIKAN LAUT PADA OLIGARKI/ASENG
Klaim diperkuat dengan sampul foto (thumbnail) yang menampilkan Jokowi bersama Aguan (pemilik Agung Sedayu Group).
Sejak diunggah Sabtu (11/1/2025), video itu telah ditonton lebih dari 26 kali per Kamis (16/1/2024).
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Prabowo murka Jokowi gadaikan laut pada oligarki” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen Jokowi didampingi Kepala Otorita IKN bersama Konsorsium Nusantara melihat perkembangan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023).
Gambar asli dimuat dalam pemberitaan kompas.com “Baru Sebulan, Progres Hotel Nusantara di IKN Disebut Capai 35 Persen”.
Video berdurasi 12 menit 19 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang berita suara.com “KKP Murka Ada Pagar Laut 30 Km di Dekat PSN PIK2: Rezim Untuk Menguasai Perairan Muncul” yang tayang Kamis (9/1/2025).
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen Jokowi didampingi Kepala Otorita IKN bersama Konsorsium Nusantara melihat perkembangan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023).
Gambar asli dimuat dalam pemberitaan kompas.com “Baru Sebulan, Progres Hotel Nusantara di IKN Disebut Capai 35 Persen”.
Video berdurasi 12 menit 19 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang berita suara.com “KKP Murka Ada Pagar Laut 30 Km di Dekat PSN PIK2: Rezim Untuk Menguasai Perairan Muncul” yang tayang Kamis (9/1/2025).
Kesimpulan
Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
Rujukan
[SALAH] Video Elon Musk Membicarakan Perbandingan Penanganan Kebakaran di California (Amerika) dengan Chongqing (Tiongkok)
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 16/01/2025
Berita
Pada Senin, 13/1/2025 beredar pesan berantai di WhatsApp (arsip cadangan) yang sudah cukup viral karena terdapat label “Forwarded many times” (diteruskan berkali-kali) yang memanfaatkan/menunggangi peristiwa kebakaran di Los Angeles (LA), California, Amerika, yang baru-baru ini terjadi.
Hasil Cek Fakta
Menggunakan perkakas (tools) pencarian gambar (image search) Yandex, ditemukan sumber video yang asli yaitu yang dimuat di kanal Lex Fridman episode “Elon Musk: Neuralink and the Future of Humanity | Lex Fridman Podcast #438”.
Faktanya, video yang dibagikan adalah hasil suntingan/edit dengan membalik (flip) orientasinya dari kanan ke kiri. Di video yang asli Elon Musk bukan membicarakan mengenai perbandingan antara penanganan kebakaran di California (Amerika) dengan Chongqing (Tiongkok) seperti yang diperlihatkan di video hasil suntingan, topik yang dibicarakan adalah tentang Neuralink dengan masa depan kemanusiaan.
Faktanya, video yang dibagikan adalah hasil suntingan/edit dengan membalik (flip) orientasinya dari kanan ke kiri. Di video yang asli Elon Musk bukan membicarakan mengenai perbandingan antara penanganan kebakaran di California (Amerika) dengan Chongqing (Tiongkok) seperti yang diperlihatkan di video hasil suntingan, topik yang dibicarakan adalah tentang Neuralink dengan masa depan kemanusiaan.
Kesimpulan
Pesan berantai WhatsApp yang menyebarkan video Elon Musk yang berbicara mengenai perbandingan antara penanganan kebakaran di California (Amerika) dengan Chongqing (Tiongkok) masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content) karena memanfaatkan/menunggangi peristiwa kebakaran di Los Angeles (LA), California, Amerika, yang baru-baru ini terjadi, membagikan video hasil suntingan/edit menggunakan Kecerdasan Buatan (AI, Artificial Intelligence).
Rujukan
Halaman: 228/6438