Beredar video dari akun Facebook “indonesiacityid” yang menampilkan seseorang menunjukkan butiran mirip jeli dengan narasi:
ENOMENA HUJAN JELI DI GORONTALO 😯
Warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito,
Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dihebohkan
dengan fenomena yang disebut sebagai hujan jeli.
Fenomena disebut terjadi pada Sabtu
(15/2/2025) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Hingga Senin (24/02/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 11 pengguna dan menuai 5 komentar dan 2 kali dibagikan ulang.
[SALAH] Fenomena Hujan Jeli di Gorontalo
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Dilansir dari kompas.com, tentang hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara adalah tidak benar.
Warga Desa Leyao yang pertama kali menyebarkan berita tersebut adalah Santi Malahedi (31). Dia mengatakan bahwa di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk.
“Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam itu turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli” kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dia adalah orang yang membuat video itu dengan narasi hujan jeli yang turun di Desa Leyao.
Pada tayangan langsung di Facebook pada hari Sabtu (15/2/2025), ia hanya ingin menanyakan kepada temannya apakah ada fenomena serupa di tempat lain.
Dilansir dari kompas.com, tentang hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara adalah tidak benar.
Warga Desa Leyao yang pertama kali menyebarkan berita tersebut adalah Santi Malahedi (31). Dia mengatakan bahwa di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk.
“Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam itu turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli” kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dia adalah orang yang membuat video itu dengan narasi hujan jeli yang turun di Desa Leyao.
Pada tayangan langsung di Facebook pada hari Sabtu (15/2/2025), ia hanya ingin menanyakan kepada temannya apakah ada fenomena serupa di tempat lain.
Kesimpulan
Faktanya butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk.
Rujukan
Video Suntingan AI Dirut Pertamina Patra Niaga Mengoplos BBM
Sumber:Tanggal publish: 27/02/2025
Berita
tirto.id - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, tengah menjadi sorotan publik usai penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina.
Di tengah ramainya pembicaraan tentang Riva dan kasus ini, beredar di media sosial, sebuah unggahan dalam bentuk video yang memperlihatkan seseorang mengenakan rompi tahanan sedang mencampur bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke Pertamax.
Keterangan dalam unggahan itu menyebut bahwa orang di video adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax, sebagai salah satu modus korupsi yang dilakukan.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Threads bernama “arya_embun.id” (arsip) pada Rabu (26/2/2025) lewat unggahan video.
“Inilah cara direktur utama pertamina mengoplos pertalite dan pertamax,” bunyi keterangan teks dalam video tersebut.
Sepanjang Rabu (26/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025) atau selama sehari tersebar di Threads, unggahan ini telah memperoleh 1,3 ribu tanda suka, 620 komentar dan 1,4 ribu kali dibagikan.
Lantas, bagaimana kebenaran video tersebut? Benarkah bahwa video tersebut menunjukkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax?
Di tengah ramainya pembicaraan tentang Riva dan kasus ini, beredar di media sosial, sebuah unggahan dalam bentuk video yang memperlihatkan seseorang mengenakan rompi tahanan sedang mencampur bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke Pertamax.
Keterangan dalam unggahan itu menyebut bahwa orang di video adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax, sebagai salah satu modus korupsi yang dilakukan.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Threads bernama “arya_embun.id” (arsip) pada Rabu (26/2/2025) lewat unggahan video.
“Inilah cara direktur utama pertamina mengoplos pertalite dan pertamax,” bunyi keterangan teks dalam video tersebut.
Sepanjang Rabu (26/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025) atau selama sehari tersebar di Threads, unggahan ini telah memperoleh 1,3 ribu tanda suka, 620 komentar dan 1,4 ribu kali dibagikan.
Lantas, bagaimana kebenaran video tersebut? Benarkah bahwa video tersebut menunjukkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax?
Hasil Cek Fakta
Tirto melakukan penelusuran dengan mengamati video tersebut dari awal sampai akhir. Kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam video tersebut.
Pertama, ada keanehan dari seragam yang dikenakan petugas Kejagung dalam video. Dalam video, nampak petugas Kejagung memakai seragam setengah berwarna coklat tua dan setengah berwarna oranye seperti rompi yang digunakan tersangka. Ini anomali, mengingat seragam pakaian dinas harian (PDH) Kejagung secara aturan berwarna coklat tua.
Kedua, rompi oranye yang digunakan tersangka Riva dalam video juga nampak berwarna oranye. Padahal, rompi tahanan milik Kejagung sendiri diketahui berwarna pink. Ketiga, gerakan tangan Riva dalam video tersebut nampak tidak natural. Saat mencelupkan tangan ke gelas berisi Pertalite, tangannya nampak tidak basah.
Keempat, saat menuangkan gelas berisi Pertalite ke Pertamax, gelas berisi Pertamax nampak tidak tumpah mesti telah dituang seluruh isi gelas berisi Pertalite.
Kelima, di akhir video, nampak gelas yang berisi Pertalite tiba-tiba menghilang secara tidak normal.
Di sisi lain, kami juga mendapatkan petunjuk utama berupa adanya watermark bertuliskan "Antara Foto" dalam video tersebut.
Tirto lalu menelusuri asal usul dan konteks video tersebut menggunakan teknik Google reverse image search. Hasilnya, kami menemukan momen dalam video tersebut identik dengan foto yang diunggah Antaraberikut.
Konteks momen asli foto tersebut adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang berada di tengah foto, berjalan memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Namun, dalam foto asli tersebut, Riva nampak mengenakan rompi warna pink seperti milik Kejagung bukan oranye seperti dalam video. Selain itu, petugas Kejagung yang mendampinginya juga mengenakan seragam PDH berwarna coklat tua milik Kejagung.
Unggahan tersebut juga hanya berbentuk foto bukan video. Menariknya, tidak ditemukan momen dimana Riva sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax seperti yang tertera dalam klaim unggahan.
Verifikasi dilanjutkan dengan menelusuri video lain terkait penahanan Riva oleh Kejagung yang diunggah sejumlah media lain di YouTube. Serupa, kami juga tidak menemukan adanya momen Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga itu sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Sejumlah kejanggalan ini mengindikasikan bahwa video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Indikasi ini diperkuat dengan ditemukannya watermark bertuliskan “pixverse.AI” pada ujung kanan atas video.
Sebagai informasi, PixVerse AI Video Generator adalah platform berbasis kecerdasan buatan atau AI yang dirancang untuk membuat video secara otomatis dari teks, gambar, atau skrip. Dengan menggunakan platform ini sangat memungkinkan untuk melakukan manipulasi gambar foto menjadi video yang bergerak.
Berdasarkan hasil temuan serta analisis ini, kemungkinan besar video yang disertakan dalam unggahan adalah hasil manipulasi menggunakan AI, tepatnya platform PixVerse AI.
Video tersebut berasal dari foto asli yang diunggah oleh Antara, kemudian dimanipulasi menjadi video yang bergerak menggunakan PixVerse, seolah-olah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Kami kemudian mencoba mencari perangkat kecerdasan buatan lain yang dapat digunakan untuk memanipulasi foto.
Hasil pencarian kami mengarahkan ke video Planet AI berikut dan tutorial ini dari kanal yang sama. Penjelasan dari video tutorial di YouTube menyebut, setiap konten AI yang dibuat akan memberikan hasil yang tidak sama. Namun, setidaknya cara ini menunjukkan cara untuk membuat foto diam menjadi terkesan bergerak, yang mengindikasikan bahwa ada kemungkinan bahwa video tersebut dibuat oleh AI.
Teknik manipulasi serupa pernah kami temukan dalam video klaim Bobby Nasution memeluk perempuan berikut ini.
Pertama, ada keanehan dari seragam yang dikenakan petugas Kejagung dalam video. Dalam video, nampak petugas Kejagung memakai seragam setengah berwarna coklat tua dan setengah berwarna oranye seperti rompi yang digunakan tersangka. Ini anomali, mengingat seragam pakaian dinas harian (PDH) Kejagung secara aturan berwarna coklat tua.
Kedua, rompi oranye yang digunakan tersangka Riva dalam video juga nampak berwarna oranye. Padahal, rompi tahanan milik Kejagung sendiri diketahui berwarna pink. Ketiga, gerakan tangan Riva dalam video tersebut nampak tidak natural. Saat mencelupkan tangan ke gelas berisi Pertalite, tangannya nampak tidak basah.
Keempat, saat menuangkan gelas berisi Pertalite ke Pertamax, gelas berisi Pertamax nampak tidak tumpah mesti telah dituang seluruh isi gelas berisi Pertalite.
Kelima, di akhir video, nampak gelas yang berisi Pertalite tiba-tiba menghilang secara tidak normal.
Di sisi lain, kami juga mendapatkan petunjuk utama berupa adanya watermark bertuliskan "Antara Foto" dalam video tersebut.
Tirto lalu menelusuri asal usul dan konteks video tersebut menggunakan teknik Google reverse image search. Hasilnya, kami menemukan momen dalam video tersebut identik dengan foto yang diunggah Antaraberikut.
Konteks momen asli foto tersebut adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang berada di tengah foto, berjalan memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Namun, dalam foto asli tersebut, Riva nampak mengenakan rompi warna pink seperti milik Kejagung bukan oranye seperti dalam video. Selain itu, petugas Kejagung yang mendampinginya juga mengenakan seragam PDH berwarna coklat tua milik Kejagung.
Unggahan tersebut juga hanya berbentuk foto bukan video. Menariknya, tidak ditemukan momen dimana Riva sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax seperti yang tertera dalam klaim unggahan.
Verifikasi dilanjutkan dengan menelusuri video lain terkait penahanan Riva oleh Kejagung yang diunggah sejumlah media lain di YouTube. Serupa, kami juga tidak menemukan adanya momen Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga itu sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Sejumlah kejanggalan ini mengindikasikan bahwa video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Indikasi ini diperkuat dengan ditemukannya watermark bertuliskan “pixverse.AI” pada ujung kanan atas video.
Sebagai informasi, PixVerse AI Video Generator adalah platform berbasis kecerdasan buatan atau AI yang dirancang untuk membuat video secara otomatis dari teks, gambar, atau skrip. Dengan menggunakan platform ini sangat memungkinkan untuk melakukan manipulasi gambar foto menjadi video yang bergerak.
Berdasarkan hasil temuan serta analisis ini, kemungkinan besar video yang disertakan dalam unggahan adalah hasil manipulasi menggunakan AI, tepatnya platform PixVerse AI.
Video tersebut berasal dari foto asli yang diunggah oleh Antara, kemudian dimanipulasi menjadi video yang bergerak menggunakan PixVerse, seolah-olah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Kami kemudian mencoba mencari perangkat kecerdasan buatan lain yang dapat digunakan untuk memanipulasi foto.
Hasil pencarian kami mengarahkan ke video Planet AI berikut dan tutorial ini dari kanal yang sama. Penjelasan dari video tutorial di YouTube menyebut, setiap konten AI yang dibuat akan memberikan hasil yang tidak sama. Namun, setidaknya cara ini menunjukkan cara untuk membuat foto diam menjadi terkesan bergerak, yang mengindikasikan bahwa ada kemungkinan bahwa video tersebut dibuat oleh AI.
Teknik manipulasi serupa pernah kami temukan dalam video klaim Bobby Nasution memeluk perempuan berikut ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, kami tidak menemukan bukti asli adanya video Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Potongan video yang beredar kemungkinan besar berasal dari foto milik Antara. Foto tersebut kemudian dimanipulasi menggunakan perangkat AI, Pixverse.AI, menjadi video yang bergerak.
Jadi, video yang memperlihatkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Potongan video yang beredar kemungkinan besar berasal dari foto milik Antara. Foto tersebut kemudian dimanipulasi menggunakan perangkat AI, Pixverse.AI, menjadi video yang bergerak.
Jadi, video yang memperlihatkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, yang sedang mencontohkan cara mengoplos BBM jenis Pertalite menjadi Pertamax bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://tirto.id/dirut-pertamina-patra-niaga-6-orang-jadi-tersangka-korupsi-g8Gr
- https://www.threads.net/@arya_embun.id/post/DGiC2t8vwL3?xmt=AQGzFT6l3pb3Emw45fBwbrsC_TsFW9pRs9d7EJUMaV5W8g
- https://archive.ph/hP1LP
- https://jdih.kejaksaan.go.id/inventaris/berkas/berkas_4157.pdf
- https://www.rri.co.id/lain-lain/626565/makna-dibalik-perbedaan-warna-rompi-tahanan-pink-orange-dan-merah
- https://www.antarafoto.com/id/view/2456965/kejagung-tahan-dirut-pt-pertamina-patra-niaga
- https://app.pixverse.ai/onboard
- https://tirto.id/cara-menggunakan-pixverse-ai-video-generator-link-unduhnya-g8bF
- https://www.youtube.com/watch?v=9RfOPPUbZ6Q
- https://www.youtube.com/watch?v=tpBzGsXLI1A
- https://tirto.id/video-buatan-ai-tampilkan-bobby-nasution-peluk-clara-g51N
Cek fakta, Megawati dan Hary Tanoesoedibjo datangi KPK setelah Hasto ditahan
Sumber:Tanggal publish: 27/02/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menampilkan video Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri bersama dengan Ketua Majelis Persatuan Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Dalam unggahan tersebut dinarasikan Megawati dan Hary Tanoesoedibjo mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto ditangkap.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Detik detik megawati mendatangi KPK setelah KPK menahan Hasto Kristiyanto dg partai perindo !!!!
Megawati menepati janjinya akan datangi kpk jika Hasto di tangkap !!!!!!!”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah Megawati dan Hary Tanoesoedibjo datangi KPK setelah Hasto ditahan?
Dalam unggahan tersebut dinarasikan Megawati dan Hary Tanoesoedibjo mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto ditangkap.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Detik detik megawati mendatangi KPK setelah KPK menahan Hasto Kristiyanto dg partai perindo !!!!
Megawati menepati janjinya akan datangi kpk jika Hasto di tangkap !!!!!!!”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah Megawati dan Hary Tanoesoedibjo datangi KPK setelah Hasto ditahan?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, video tersebut serupa dengan unggahan YouTube KompasTV yang menarasikan “Megawati: Kader-kader PDIP Tengah Disasar Berbagai Kasus Hukum” yang diunggah pada 31 Juli 2024.
Dalam keterangan video tersebut, Megawati menghadiri Mukernas Perindo, Selasa (30/07/24) siang di Inews Tower, Jakarta Pusat.
Selain itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) di kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, setelah Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dalam keterangan video tersebut, Megawati menghadiri Mukernas Perindo, Selasa (30/07/24) siang di Inews Tower, Jakarta Pusat.
Selain itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) di kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, setelah Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ditahan oleh KPK.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
[KLARIFIKASI] Video Batik Air Tergelincir di Yogyakarta Terjadi 2015, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 27/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah akun Facebook pada Februari 2025 membagikan video yang diklaim menunjukkan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta.
Keterangan dalam foto tidak menjelaskan konteks kapan peristiwa itu terjadi, sehingga banyak yang mengira sebagai peristiwa yang baru saja terjadi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video perlu diluruskan.
Video dinarasikan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (25/2/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
Semua penumpang kapal batik air pada histeris
Narasi tersebut disertai video yang menunjukkan kepanikan di dalam kabin pesawat, dan dibubuhi teks sebagai berikut:
BATIK AIR TERGELINCIR DI JOGJA
Screenshot Klarifikasi, video Batik Air tergelincir di Yogyakarta adalah kejadian 2015, bukan 2025
Keterangan dalam foto tidak menjelaskan konteks kapan peristiwa itu terjadi, sehingga banyak yang mengira sebagai peristiwa yang baru saja terjadi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video perlu diluruskan.
Video dinarasikan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (25/2/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
Semua penumpang kapal batik air pada histeris
Narasi tersebut disertai video yang menunjukkan kepanikan di dalam kabin pesawat, dan dibubuhi teks sebagai berikut:
BATIK AIR TERGELINCIR DI JOGJA
Screenshot Klarifikasi, video Batik Air tergelincir di Yogyakarta adalah kejadian 2015, bukan 2025
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang dibagikan akun Facebook tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video yang sama ditemukan di unggahan akun TikTok ini. Keterangan video menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada 2015.
Kemudian, ditemukan pemberitaan Tribunnews, 6 September 2015, tentang pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adisutjipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pesawat dengan nomor penerbangan ID 6380 rute Jakarta-Yogyakarta mengalami overshoot pada saat mendarat di Bandara Adisutjipto pukul 15.05 WIB.
Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus mengatakan, pesawat terhenti 50 meter dari ujung runway 27, dengan kondisi ban depan terperosok sedalam satu meter.
Sebanyak 161 penumpang dan tujuh kru pesawat berhasil dievakuasi menggunakan dua pintu darurat di bagian depan.
Hasilnya, video yang sama ditemukan di unggahan akun TikTok ini. Keterangan video menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada 2015.
Kemudian, ditemukan pemberitaan Tribunnews, 6 September 2015, tentang pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adisutjipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pesawat dengan nomor penerbangan ID 6380 rute Jakarta-Yogyakarta mengalami overshoot pada saat mendarat di Bandara Adisutjipto pukul 15.05 WIB.
Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus mengatakan, pesawat terhenti 50 meter dari ujung runway 27, dengan kondisi ban depan terperosok sedalam satu meter.
Sebanyak 161 penumpang dan tujuh kru pesawat berhasil dievakuasi menggunakan dua pintu darurat di bagian depan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video dinarasikan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta yang beredar pada Februari 2025 perlu diluruskan.
Video itu dibagikan tanpa konteks lengkap. Peristiwa dalam video adalah pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adisutjipto, DIY pada 6 September 2015.
Video itu dibagikan tanpa konteks lengkap. Peristiwa dalam video adalah pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adisutjipto, DIY pada 6 September 2015.
Rujukan
Halaman: 226/6624