• Cek fakta, legenda bulu tangkis Rudy Hartono meninggal dunia

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/12/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah pesan berantai beredar legenda bulu tangkis Indonesia yakni Rudy Hartono meninggal dunia.

    Dalam unggahan yang beredar tersebut, tertulis nama Rudi Hartono dan meninggal dunia pada usia 87 tahun pada Senin 2 Desember 2024 pada pukul 08.21 WIB di sebuah rumah sakit kawasan Permata Hijau, Jakarta.

    “Telah Berpulang Dengan Damai

    Senin, 2 Desember 2024

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    TN. TAN SUI SENG/RUDI HARTONO”

    Namun, benarkah Rudy Hartono yang merupakan "Raja All England" meninggal dunia?



    Hasil Cek Fakta

    Pengamat bulutangkis yang sempat menjabat sebagai Humas PBSI, Broto Happy, mengkonfirmasi kalau Rudy Hartono dalam kondisi sehat-sehat saja.

    "Bukan Rudy Hartono Kurniawan sang maestro juara 8 kali All England. Lihat foto, ejaan nama, dan umurnya bukan Mas Rudy pahlawan bulutangkis Indonesia. Umur Pak Rudy 75 tahun. Itu Rudi yang lain," kata Broto.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Kabar hoaks soal meninggalnya Rudy Hartono sang legenda bulutangkis Indonesia bukan kali ini saja menyebar. Pada 2018, Rudy Hartono juga sempat diberitakan tutup usia. Padahal Rudy pada tahun 2018 dalam kondisi sehat dan sedang bermain golf.

    Rudy Hartono merupakan tunggal putra tersukses di kancah All England dengan raihan delapan gelar.

    Klaim: Rudy Hartono Raja All England meninggal dunia

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Raffi Ahmad Beri Bantuan Biaya Sekolah serta Renovasi Rumah

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com- Selebritas Raffi Ahmad diklaim berjanji di media sosial bahwa dia akan memberikan sejumlah bantuan seperti biaya sekolah dan renovasi rumah.

    Namun, setelah ditelusuri konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad membagikan beberapa bantuan kepada masyarakat dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Akun tersebut membagikan video Raffi Ahmad menawarkan bantuan yang meliputi biaya sekolah, biaya kuliah, modal usaha, bayar utang, serta renovasi rumah.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicek, akun Instagram tersebut bukan akun resmi Raffi Ahmad. Intagram milik Raffi yakni @raffinagita1717 yang ditandai dengan centang biru.

    Di akun Raffi Ahmad tidak ada konten soal pemberian bantuan seperti dalam unggahan yang beredar.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, diketahui video itu memanipulasi foto yang ada di laman Detik.com ini.

    Di laman Detik.com, foto itu digunakan untuk ilustrasi artikel berjudul "Raffi Ahmad Sempat Tak Percaya pada Pernikahan Sebelum dengan Nagita" yang diunggah pada tahun 2019.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek suara Raffi  dengan menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara Raffi menjanjikan beberapa bantuan terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas mencapai 99.5 persen.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad membagikan beberapa bantuan seperti biaya sekolah dan renovasi rumah merupakan hasil manipulasi.

    Video tersebut memanipulasi foto Raffi Ahmad yang diunggah di laman Detik.com.

    Suara yang digunakan juga hasil manipulasi. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Raffi terdeteksi dihasilkan AI generatif.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Sebagian Benar, Klaim Kotak Suara Dibawa Kabur Sehingga Terjadi Kontak Senjata Di Papua Pegunungan

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/12/2024

    Berita



    Sebuah video amatir diunggah oleh akun Facebook ini [ arsip ] dengan klaim situasi bentrokan antara massa karena kotak suara dibawa kabur saat Pilkada Serentak 2024. Massa tampak berlarian ke berbagai arah. Di antara mereka membawa senjata tradisional. Tampak pula aparat TNI Polri berpakaian lengkap dengan senjata berjaga-jaga mengawasi pergerakan massa tersebut.

    Suara teriakan massa terdengar riuh. Sesekali terdengar dentuman senjata.

    Pengunggah mengklaim bahwa video tersebut adalah kekacauan karena kotak suara Pilkada dibawa kabur hingga terjadi kontak senjata.



    Benarkah kotak suara dibawa kabur sehingga terjadi kontak senjata di Papua pegunungan?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin pencarian Google dan YouTube. Dari identifikasi sejumlah video peristiwa tersebut memang terjadi di Tolikara, Papua Pegunungan.

    Untuk memastikan peristiwa itu, Tempo menghubungi Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo. Ignatius membenarkan ada keributan yang terjadi di Tolikara. Video yang beredar tersebut terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan pada Rabu, 27 November 2024.

    “Itu kejadian di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara. Sempat terjadi keributan antara 2 kubu paslon, tapi tidak sampai jatuh korban,” kata Ignatius saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 Desember 2024. Ia juga mengatakan tidak ada kontak tembak saat keributan tersebut.

    Dikutip dari Jubi.id, portal berita di Jayapura, selain di Karubaga, Ignatius Benny mengatakan kericuhan atau bentrok antar massa pendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tolikara terjadi di beberapa tempat antara lain di Distrik Wunim, Distrik Numba, Distrik Kai, Distrik Konda, Distrik Wenam, dan Distrik Kembu.

    Berbagai bentrokan itu dipicu perbedaan pendapat tentang pembagian surat suara di antara pendukung para kandidat Pilkada Serentak 2024. Massa pendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tolikara saling serang menggunakan parang, batu, dan panah.

    Komisioner Bawaslu Kabupaten Tolikara, Linda Wanimbo juga mengamini bahwa peristiwa bentrok di Karubaga, Tolikara karena ada kelompok pendukung salah satu paslon yang membawa lari kotak suara.

    “Betul, ada yang membawa kotak suara,” kata Linda singkat kepada Tempo. Ia masih merasakan trauma atas peristiwa bentrokan tersebut karena mobil yang ditumpanginya hampir dibakar massa.

    Kompas TV melansir bahwa bentrokan dua kelompok massa pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Tolikara terjadi Rabu, 27 November 2024 siang. Peristiwa itu diduga karena perebutan suara yang tidak seimbang antara pasangan calon Nomor Urut 03 dan 04.

    Dua massa saling serang dengan batu dan panah, hingga membuat ibu kota Karubaga sempat mencekam. Akibat bentrok, ada dua pendukung salah satu paslon yang terluka.

    Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, personel gabungan TNI-Polri bersama dengan KPU dan Bawaslu turun ke lokasi untuk menenangkan massa.

    “Dua kubu yang melakukan upaya untuk merebut kotak suara tersebut menggunakan alat-alat perang. Sehingga kami dari pihak keamanan berusaha untuk menenangkan mereka,” kata Kabid Humas Polda Papua. 

    Tempo memverifikasi lokasi terjadinya bentrok tersebut dengan membandingkan video dari Facebook, Kompas TV, dan Google Earth. Hasil verifikasi menunjukkan terdapat empat petunjuk yang sama antara video yang terlihat di Kompas TV dengan Google Earth yang direkam pada 2020.



    Petunjuk nomor 1 adalah atap bangunan berwarna hijau toska adalah Kodim 1716 Tolikara di Distrik Karubaga. Bangunan nomor 2 beratap biru adalah Masjid Khairul Ummah. Lanskap 3 terlihat sebuah landasan pacu yang diapit dengan dua lajur tanah berumput hijau. Landasan pacu tersebut bagian dari Bandara Tolikara. Keempat adalah ruas jalan yang dibatasi pagar kawat untuk memisahkan dengan lajur tanah berumput. 

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa kontak senjata karena kotak suara dibawa kabur di Papua pegunungan adalahsebagian benar. 

    Video tersebut memang benar terjadi di Tolikara, Papua Pegunungan. Namun kontak senjata bermula dari adanya perbedaan pendapat tentang pembagian surat suara di antara pendukung para kandidat Pilkada Serentak 2024, yang kemudian diikuti dengan upaya membawa lari kotak suara. 

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: 2026, Subsidi Gas LPG 3 Kg Bakal Diganti Uang Tunai

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/12/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial Threads sebuah narasi yang menyebut bahwa subsidi gas LPG 3 kg akan digantikan dengan uang tunai langsung kepada masyarakat agar lebih tepat sasaran.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    “Harga bright gas 3kg 56rebu, tahun 2026 gas lpg 3kg akan di ganti dengan bantuan uang, katanya agar lebih tepat sasaran.”

    Lantas benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil pengecekan fakta oleh Antara memperlihatkan bahwa narasi tersebut tidak bisa dikatakan benar karena masih terus dikaji. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut hingga saat ini pemerintah masih terus mengkaji soal bentuk subsidi BBM yang lebih tepat sasaran bagi masyarakat, dengan salah satu opsinya ialah memberikan subsidi langsung.

    Berdasarkan pernyataan Bahlil, pemerintah tengah menggodog skema pemberian subsidi yang tepat sasaran. Salah satu pilihannya adalah dengan memberikan bantuan langsung pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

    "Ada beberapa formula yang tengah kami kaji. Salah satunya adalah subsidi langsung. Jika kajian ini rampung, kami akan segera melaporkannya kepada Presiden," ucap Bahlil, dilansir dari ANTARA.

    Diketahui juga bahwa Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendorong pemerintah untuk mengalihkan pemberian subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang saat ini diberikan melalui produk yakni LPG tabung 3 kilo gram (kg) menjadi diberikan secara langsung berupa uang tunai kepada masyarakat yang berhak menerima subsidi.

    Perubahan skema pemberian subsidi LPG 3 kg ini bisa terjadi pada 2026. Meski begitu, ini baru sebatas opsi dan belum diputuskan.

    "Jadi diperkirakan tahun 2026, pemberian subsidi LPG 3 kg yang sudah tidak ada lagi kepada produk. Jadi harga di pasaran itu semuanya sama. Yang kemudian terjadi adalah penerima yang berhak untuk menerima subsidi itu langsung akan dikirimkan, dikreditkan kepada itu langsung kepada rekening mereka masing-masing di bank," ungkap Eddy dilansir dari CNBC.

    Pada April lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga mengajukan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung Gas 3 kg agar subsidi LPG tepat sasaran.

    Melansir ANTARA, pernyataan tersebut ia sampaikan terkait dengan viralnya pemberitaan di media sosial terkait aktris Tanah Air yang menggunakan gas elpiji 3 kg, di mana gas tersebut merupakan barang subsidi.

    Kementerian ESDM, disebut bisa melakukan langkah preventif untuk mencegah ketidaktepatan sasaran subsidi LPG, yakni melalui regulasi.

    Hingga saat ini, belum diputuskan secara resmi mengenai penggantian subsidi gas LPG 3 kg.

    Kesimpulan

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim di atas masih berupa opsi yang masih terus dibahas.
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini