Masih ingat kah pidato jokowi yang menyuruh membunuh rakyatnya sendiri..
*TERBUKTI UCAPANNYA RAKYAT YG SDH BANYAK YG DI BUNUH MELALUI PRINTAHNYA..JGN SAMPAI HILANG VIDIO PO PRINTAH PEMBUNUHAN RAKYATNYA DALANG NYA*...
*Jokowi 3 Priode lewat Prabowo akan menghabisi rakyat Indonesia,JOKOWI BUKAN PRESIDEN TP PEMBUNUH RAKYAT INDONESIA..RAKYAT INDONESIA APA BELUM SADAR KITA SEKARANG DIBAWAH PEMIMPIN YANG BENGIS,SADIS,JOKOWI ITU PEMBUNUH SAMA DENGAN PRABOWO*
Diunggah oleh beberapa akun facebook, salah satunya dengan nama Bonasta Nasta Bona pada 25 Februari 2024 https://www.facebook.com/share/v/nEEPn6zKivHXQTmy/?mibextid=oFDknk (https://archive.md/SOvMN arsip)
[SALAH] Jokowi Menyuruh Membunuh Rakyatnya Sendiri
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah cuplikan video yang memperlihatkan Presiden Jokowi mengucapkan kalimat sebagai berikut:
“Kepada seluruh Kapolda, seluruh Kapolres, jajaran Polres, polsek, semuanya, kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka, kalau undang-undang memperbolehkan, dor mereka”
Video tersebut disebarkan dengan naraasi perintah Jokowi untuk membunuh rakyatnya sendiri.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa konteks asli dari pidato Jokowi yang beredar adalah mengenai tindakan tegas terhadap para bandar narkotika di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi pada momentum puncak peringataan Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2016.
Menurut Presiden, saat ini kata-kata pun sudah tidak diperlukan lagi untuk melawan para bandar narkoba di Indonesia. Para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui aparat hukum dan keamanan. Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai seperti anak-anak dan wanita, yang dimanfaatkan untuk menjadi kurir narkoba. Dan adanya modus baru dalam penyelundupan narkoba ke dalam mainan anak, kaki palsu, dan yang lain-lainnya.
Sehingga, dibutuhkan tindakan yang tegas dan konkrit terhadap para bandar narkotika.
Dengan demikian, klaim pada narasi yang beredar bahwa Jokowi memerintahkan jajaran Polri untuk mmbunuh rakyatnya sendiri, tidak benar.
“Kepada seluruh Kapolda, seluruh Kapolres, jajaran Polres, polsek, semuanya, kejar mereka, tangkap mereka, hajar mereka, hantam mereka, kalau undang-undang memperbolehkan, dor mereka”
Video tersebut disebarkan dengan naraasi perintah Jokowi untuk membunuh rakyatnya sendiri.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa konteks asli dari pidato Jokowi yang beredar adalah mengenai tindakan tegas terhadap para bandar narkotika di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi pada momentum puncak peringataan Hari Anti Narkotika Internasional tahun 2016.
Menurut Presiden, saat ini kata-kata pun sudah tidak diperlukan lagi untuk melawan para bandar narkoba di Indonesia. Para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui aparat hukum dan keamanan. Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai seperti anak-anak dan wanita, yang dimanfaatkan untuk menjadi kurir narkoba. Dan adanya modus baru dalam penyelundupan narkoba ke dalam mainan anak, kaki palsu, dan yang lain-lainnya.
Sehingga, dibutuhkan tindakan yang tegas dan konkrit terhadap para bandar narkotika.
Dengan demikian, klaim pada narasi yang beredar bahwa Jokowi memerintahkan jajaran Polri untuk mmbunuh rakyatnya sendiri, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, video yang digunakan merupakan cuplikan dari pidato Jokowi kepada para jajaran Polri untuk menindak tegas para bandar narkoba. Pidato ini dibacakan pada puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2016.
Rujukan
[SALAH] Amien Rais Meninggal Dunia
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 26/02/2024
Berita
“belum melakukan nazar dah pulang duluan.. inalillahi wainnailaihi roji'un. siapa yang bertanggung jawab. abah..!!!!”
SUMBER: Akun Tiktok @ara.ara9136
https://vt.tiktok.com/ZSFkRoar2/ (https://archive.md/Q49HK arsip)
SUMBER: Akun Tiktok @ara.ara9136
https://vt.tiktok.com/ZSFkRoar2/ (https://archive.md/Q49HK arsip)
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah konten melalui platform Tiktok yang menarasikan Amien Rais meninggal dunia. Konten tersebut diunggah pada 20 Februari 2024 oleh akun @ara.ara9136
Setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan adanya informasi valid yang menyatakan Politisi Partai PAN, Amien Rais, meninggal dunia.
Selain itu, foto yang digunakan dalam konten merupakan hasil suntingan dari foto momentum Anies Baswedan mengangkat keranda jenazah mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik pada 4 Mei 2023.
Setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan adanya informasi valid yang menyatakan Politisi Partai PAN, Amien Rais, meninggal dunia.
Selain itu, foto yang digunakan dalam konten merupakan hasil suntingan dari foto momentum Anies Baswedan mengangkat keranda jenazah mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik pada 4 Mei 2023.
Kesimpulan
Faktanya, belum terdapat informasi valid yang menyebutkan Amien Rais meninggal dunia. Foto yang digunakan merupakan momentum ketika Anies Baswedan mengangkat keranda jenazah mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik pada 4 Mei 2023.
Rujukan
[SALAH] Jogyakarta Jum'at 23 Pebruari 2024 Sudah Bergerak Lawan Kecurangan Pemilu
Sumber: instagram.comTanggal publish: 26/02/2024
Berita
Jogyakarta Jum'at 23 Pebruari 2024 Sudah Bergerak Lawan Kecurangan Pemilu, 14 FEBRUARI 2024..!!!
SUMBER; Akun Instagram @chunafak6 https://www.instagram.com/reel/C3sXrNfpUvU/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA== (https://archive.md/ALQqW arsip)
SUMBER; Akun Instagram @chunafak6 https://www.instagram.com/reel/C3sXrNfpUvU/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA== (https://archive.md/ALQqW arsip)
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video melalui platform Instagram yang menampilkan para demonstran dari kalangan mahasiswa berlarian di jalan raya. Video tersebut diunggah dengan klaim merupakan aksi demonstrasi pada 23 Februari 2024 terkait dugaan kecurangan pada saat Pemilu 2024.
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens untuk mencari video yang memiliki latar identik, ditemukan sebuah konten yang diunggah oleh kanl YouTube Jogja Memanggil pada 8 Oktober 2020 dengan judul “Tolak Omnibuslaw Mahasiswa Mulai Mundur Ketika Mulai Kisruh.”
Hoaks dengan menggunakan video serupa pernah beredar pada tahun 2022 dengan klaim aksi mahasiswa menuju gedung DPRD Yogtajarta. Artikel periksa fakta dari hoaks ini telah terbit di Turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Jogja Hari Ini Stay Safe Semuanya!”.
Dengan demikian, klaim pada narasi bahwa video yang digunakan merupakan cuplikan aksi demonstrasi pada 23 Februari 2024 terkait Pemilu 2024, tidak benar.
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens untuk mencari video yang memiliki latar identik, ditemukan sebuah konten yang diunggah oleh kanl YouTube Jogja Memanggil pada 8 Oktober 2020 dengan judul “Tolak Omnibuslaw Mahasiswa Mulai Mundur Ketika Mulai Kisruh.”
Hoaks dengan menggunakan video serupa pernah beredar pada tahun 2022 dengan klaim aksi mahasiswa menuju gedung DPRD Yogtajarta. Artikel periksa fakta dari hoaks ini telah terbit di Turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Jogja Hari Ini Stay Safe Semuanya!”.
Dengan demikian, klaim pada narasi bahwa video yang digunakan merupakan cuplikan aksi demonstrasi pada 23 Februari 2024 terkait Pemilu 2024, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya, video yang digunakan merupakan cuplikan aksi demonstrasi menolak Omnibuslaw pada tahun 2020. Sehingga tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024.
Rujukan
[SALAH] Jokowi Jualan Kaos dan Bansos barter suara buat bocah ingusan
Sumber: twitter.comTanggal publish: 26/02/2024
Berita
Akun Twitter @dokterTifa https://twitter.com/DokterTifa/status/1760868284558360787 (https://archive.ph/AQ8Qe arsip ) mengunggah sebuah foto yang menampilkan Presiden RI Jokowi sedang berada di tengah-tengah tumpukan kaos di dalam mobil. Foto tersebut diunggah dengan narasi sebagai berikut:
“Pedagang asongan.
Jualan Kaos dan Bansos barter suara buat bocah ingusan.
Parahnya dagang pake mobil pinjaman. Pinjaman rakyat.
Manusia apa bukan dia ini.”
“Pedagang asongan.
Jualan Kaos dan Bansos barter suara buat bocah ingusan.
Parahnya dagang pake mobil pinjaman. Pinjaman rakyat.
Manusia apa bukan dia ini.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @dokterTifa mengunggah sebuah foto yang menamilkan sosok Jokowi sedang berada di Tengah-tengah tumpukan kaos di dalam mobil. Foto tersebut diunggah dengan klaim pembagian kaos gratis dari Presiden agar mendapatkan masyarakat untuk anaknya, Gibran, pada kontestasi Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari lalu.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa foto tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan momentum Pemilu 2024. Penelusuran identik mengarahkan kepada sebuah berita di Kompas.com dengan judul “Penampakan Mobil Jokowi Penuh Buah Tangan untuk Warga Saat Tinjau Jalan Rusak di Jambi” yang terbit pada 16 Mei 2023.
Dijelaskan dalam berita tersebut, Jokowi dan Menteri PUPR melakukan kunjungan kerja ke ruas jalan yang rusak di Jambi pada 16 Mei 2023.
Di mobil tersebut, tampak adannya buah tangan yang hendak dibagikan kepada masyarakat oleh Presiden Jokowi. Buah tangan tersebut berupa kaos berwarna hitam.
Dengan demikian, klaim bahwa foto tersebut merupakan pembagian kaos oleh Jokowi agar anaknya, Gibran, mendapatkan suara dari masyarakat pada saat Pemilu 20024, tidak benar.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa foto tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan momentum Pemilu 2024. Penelusuran identik mengarahkan kepada sebuah berita di Kompas.com dengan judul “Penampakan Mobil Jokowi Penuh Buah Tangan untuk Warga Saat Tinjau Jalan Rusak di Jambi” yang terbit pada 16 Mei 2023.
Dijelaskan dalam berita tersebut, Jokowi dan Menteri PUPR melakukan kunjungan kerja ke ruas jalan yang rusak di Jambi pada 16 Mei 2023.
Di mobil tersebut, tampak adannya buah tangan yang hendak dibagikan kepada masyarakat oleh Presiden Jokowi. Buah tangan tersebut berupa kaos berwarna hitam.
Dengan demikian, klaim bahwa foto tersebut merupakan pembagian kaos oleh Jokowi agar anaknya, Gibran, mendapatkan suara dari masyarakat pada saat Pemilu 20024, tidak benar.
Kesimpulan
Faktanya tidak terkait Pemilu 2024, foto yang digunakan merupakan momentum Jokowi bersama Menteri PUPR kunjungi ruas jalan yang rusak di Provinsi Jambi pada 16 Mei 2023.
Rujukan
Halaman: 2748/6749