KOMPAS.com - Di media sosial beredar poster berisi informasi adanya razia Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai 14 April 2025.
Razia itu diklaim dilakukan oleh Pemerintah daerah (Pemda) bekerja sama dengan polisi.
Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Poster soal razia STNK serentak di NTB salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Dalam poster tersebut disebutkan, bagi pengendara yang STNK-nya telat selama tiga tahun lebih maka kendaraannya akan disita.
Selain itu, mereka yang kena razia juga harus membayar biaya derek dan parkir sebesar Rp 400.000 per hari.
[HOAKS] Poster Razia STNK Serentak di NTB pada April 2025
Sumber:Tanggal publish: 16/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Dikutip dariTribun Lombok,Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Pemprov NTB, Eva Dewiyani membantah informasi tersebut.
Ia memastikan, narasi dalam poster yang beredar adalah hoaks.
Pemprov NTB tidak pernah mengeluarkan poster berisi informasi razia STNK serentak yang bekerja sama dengan polisi.
"Enggak ada pengumuman resmi dari Bappenda, tolong diluruskan ya karena entah siapa yang buat hingga menjadi bias ke mana-mana," kata Eva Selasa (15/4/2025).
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi tersebut.
Dikutip dari Antara, hoaks soal razia STNK serentak sebelumnya juga pernah beredar pada tahun 2018, 2019 dan 2022.
Narasi dalam unggahan sama persis dengan yang beredar di NTB pada April 2025.
Ia memastikan, narasi dalam poster yang beredar adalah hoaks.
Pemprov NTB tidak pernah mengeluarkan poster berisi informasi razia STNK serentak yang bekerja sama dengan polisi.
"Enggak ada pengumuman resmi dari Bappenda, tolong diluruskan ya karena entah siapa yang buat hingga menjadi bias ke mana-mana," kata Eva Selasa (15/4/2025).
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi tersebut.
Dikutip dari Antara, hoaks soal razia STNK serentak sebelumnya juga pernah beredar pada tahun 2018, 2019 dan 2022.
Narasi dalam unggahan sama persis dengan yang beredar di NTB pada April 2025.
Kesimpulan
Poster soal razia STNK serentak di NTB pada April 2025 tidak benar atau hoaks. Pemprov NTB menyebut, pihaknya tidak pernah mengeluarkan poster tersebut.
Narasi dalam unggahan merupakan hoaks lama yang sebelumnya pernah beredar sejak 2018.
Narasi dalam unggahan merupakan hoaks lama yang sebelumnya pernah beredar sejak 2018.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/18ipYmcYe1/?mibextid=NOb6eG
- https://www.facebook.com/share/p/1F8DSjQdCR/
- https://www.facebook.com/share/p/1ADELS9cLh/
- https://www.facebook.com/share/p/1XuWPraQvL/
- https://lombok.tribunnews.com/2025/04/15/bappenda-ntb-tegaskan-info-razia-stnk-hingga-parkir-rp400-ribu-adalah-hoaks
- https://www.antaranews.com/berita/2650429/hoaks-pemda-dan-polri-menggelar-razia-stnk
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFIKASI] Desain Kota Venesia Ini Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 16/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Fakta unik mengenai pondasi Kota Venesia, Italia beredar di media sosial. Venesia terkenal sebagai kota terapung yang memiliki kanal di setiap sudut kota.
Selama ratusan tahun, kota tersebut berdiri di atas pondasi yang terbuat dari batang kayu dan tanah laguna.
Meski narasinya benar, tetapi Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa gambar yang beredar adalah konten manipulatif.
Gambar desain Kota Venesia dari tumpukkan kayu disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/4/2025):
Venesia: Kota yang Terapung di Hutan yang Terendam
Sejak 421 M, Venesia telah berdiri di atas jutaan batang pohon yang tertancap di dasar tanah liat laguna. Bukan baja atau beton, tapi sebagian besar kayu alder, dengan beberapa pohon ek, menopang seluruh kota.
Di air asin, pilar-pilar kayu ini lama kelamaan membatu dan menjadi sekeras batu. Menara Lonceng Santo Markus saja berdiri di atas 100.000 tiang, sedangkan Basilica della Salute yang megah membutuhkan lebih dari satu juta batang.
Selama ratusan tahun, kota tersebut berdiri di atas pondasi yang terbuat dari batang kayu dan tanah laguna.
Meski narasinya benar, tetapi Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa gambar yang beredar adalah konten manipulatif.
Gambar desain Kota Venesia dari tumpukkan kayu disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/4/2025):
Venesia: Kota yang Terapung di Hutan yang Terendam
Sejak 421 M, Venesia telah berdiri di atas jutaan batang pohon yang tertancap di dasar tanah liat laguna. Bukan baja atau beton, tapi sebagian besar kayu alder, dengan beberapa pohon ek, menopang seluruh kota.
Di air asin, pilar-pilar kayu ini lama kelamaan membatu dan menjadi sekeras batu. Menara Lonceng Santo Markus saja berdiri di atas 100.000 tiang, sedangkan Basilica della Salute yang megah membutuhkan lebih dari satu juta batang.
Hasil Cek Fakta
Gambar yang beredar bukanlah desain atau pondasi dari Kota Venesia yang asli.
Tools pendeteksi konten AI, Hive Moderation, mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan artificial intelligence (AI).
Desain yang beredar tidak akurat dan tidak merepresentasikan pondasi Kota Venesia yang sesungguhnya.
Meski ilustrasi yang disebarkan keliru, tetapi narasi bahwa Venesia dibangun di atas tiang kayu tidak salah.
Dilansir BBC, kota yang berusia lebih dari 1.600 tahun tersebut dibangun di atas tumpukan kayu yang dijejalkan di tanah laguna.
Batang kayu sepanjang 1 sampai 3,5 meter dengan diameter 10-25 centimeter, ditancapkan secara vertikal di tanah lembek khas danau air asin dekat pantai.
Tidak ada yang dapat memastikan jumlah tiang kayu di seluruh Kota Venesia.
Namun jumlah tiang kayu untuk pondasi jembatan Rialto diperkirakan sekitar 14.000 batang.
Sementara Basilika San Maliko membutuhkan sekitar 10.000 batang pohon ek.
Video yang diunggah di kanal YouTube NOVA PBS Official menunjukkan, bagaimana batang kayu ditancapkan di tanah laguna.
Batang kayu membantu membuat lumpur menjadi padat dan menahan agar objek di atas tanah laguna tidak tenggelam.
Gambar yang menampilkan ilustrasi dan desain keliru pondasi Kota Venesia sebelumnya telah dibantah oleh pemeriksa fakta Snopes.
Tools pendeteksi konten AI, Hive Moderation, mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan artificial intelligence (AI).
Desain yang beredar tidak akurat dan tidak merepresentasikan pondasi Kota Venesia yang sesungguhnya.
Meski ilustrasi yang disebarkan keliru, tetapi narasi bahwa Venesia dibangun di atas tiang kayu tidak salah.
Dilansir BBC, kota yang berusia lebih dari 1.600 tahun tersebut dibangun di atas tumpukan kayu yang dijejalkan di tanah laguna.
Batang kayu sepanjang 1 sampai 3,5 meter dengan diameter 10-25 centimeter, ditancapkan secara vertikal di tanah lembek khas danau air asin dekat pantai.
Tidak ada yang dapat memastikan jumlah tiang kayu di seluruh Kota Venesia.
Namun jumlah tiang kayu untuk pondasi jembatan Rialto diperkirakan sekitar 14.000 batang.
Sementara Basilika San Maliko membutuhkan sekitar 10.000 batang pohon ek.
Video yang diunggah di kanal YouTube NOVA PBS Official menunjukkan, bagaimana batang kayu ditancapkan di tanah laguna.
Batang kayu membantu membuat lumpur menjadi padat dan menahan agar objek di atas tanah laguna tidak tenggelam.
Gambar yang menampilkan ilustrasi dan desain keliru pondasi Kota Venesia sebelumnya telah dibantah oleh pemeriksa fakta Snopes.
Kesimpulan
Pondasi Kota Venesia dibangun di atas batang kayu yang ditancapkan di tanah laguna.
Namun desain Kota Venesia yang beredar di media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Desain itu tidak menggambarkan secara akurat pondasi sesungguhnya dari kota terapung tersebut.
Namun desain Kota Venesia yang beredar di media sosial merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Desain itu tidak menggambarkan secara akurat pondasi sesungguhnya dari kota terapung tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=570801012694532&set=a.355737164200919
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122146507502554434&set=a.122121475610554434
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=628299286707428&set=a.100488409488521
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=671110485306774&set=a.193210993096728
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=648276858005830&set=a.256488680517985
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.bbc.com/future/article/20250324-the-ancient-forest-that-supports-venice
- https://www.youtube.com/watch?v=rJpJdCs5KFw
- https://www.snopes.com/fact-check/ai-image-venice-underwater/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
CEK FAKTA: AHY Minta Ikhaskan Dana Haji yang Dibawa Kabur Yaqut Cholil Qoumas
Sumber:Berita
Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan narasi terkait dana haji dibawa kabur Menteri Agama RI periode 2020-2024 yakni Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam unggahan Facebook itu menyebut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta masyarakat untuk merelakan dana haji yang disebut dibawa kabur Gus Yaqut.
Adapun narasi tangkapan layar judul artikel sebagai berikut:
"AHY: Dana Haji Yang Dibawa Kabur Oleh Bpk Yaqut Cholil Sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia"
Lantas benarkah AHY minta masyarakat ikhaskan dana haji yang dibawa kabur mantan Menag Yaqut?
Dalam unggahan Facebook itu menyebut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta masyarakat untuk merelakan dana haji yang disebut dibawa kabur Gus Yaqut.
Adapun narasi tangkapan layar judul artikel sebagai berikut:
"AHY: Dana Haji Yang Dibawa Kabur Oleh Bpk Yaqut Cholil Sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia"
Lantas benarkah AHY minta masyarakat ikhaskan dana haji yang dibawa kabur mantan Menag Yaqut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar berita dalam unggahan tersebut menampilkan foto, waktu, dan tanggal terbit yang identik dengan salah satu artikel CNN Indonesia berjudul "AHY Wanti-wanti Dampak Perang Tarif Trump secara Global".
Dalam isi artikel yang sebenarnya memuat pernyataan AHY selaku Direktur The Yudhoyono Institute (TYI).
AHY mengingatkan dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.
AHY menilai bahwa kebijakan tersebut berpotensi memicu perlawanan kolektif dari berbagai negara terhadap Amerika Serikat.
Dalam isi artikel yang sebenarnya memuat pernyataan AHY selaku Direktur The Yudhoyono Institute (TYI).
AHY mengingatkan dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump.
AHY menilai bahwa kebijakan tersebut berpotensi memicu perlawanan kolektif dari berbagai negara terhadap Amerika Serikat.
[SALAH] Video “Penampakan Asli Belalang Sembah Bunga Teratai”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 17/04/2025
Berita
Akun Instagram “digitalnews.co.id” [arsip] pada Senin (10/3/2024) dan akun Instagram “batam_life” [arsip] Selasa (11/3/2025) membagikan video belalang dengan tubuh yang menyerupai bunga teratai.
Video itu disertai narasi:
“Dikira cuma Mitos bagi sebagian orang. Viral penampakan asli Belalang Sembah Bunga Teratai.”
“Belalang Teratai: Keajaiban Langka di Pegunungan”
Hingga Kamis (17/4/2025) unggahan Instagram “digitalnews.co.id” telah disukai oleh 528 pengguna dan menuai 16 komentar.
Video itu disertai narasi:
“Dikira cuma Mitos bagi sebagian orang. Viral penampakan asli Belalang Sembah Bunga Teratai.”
“Belalang Teratai: Keajaiban Langka di Pegunungan”
Hingga Kamis (17/4/2025) unggahan Instagram “digitalnews.co.id” telah disukai oleh 528 pengguna dan menuai 16 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengamati tangan seseorang yang memegang belalang teratai tersebut. TurnBackHoax menduga konten itu adalah hasil rekayasa AI karena tangan itu memiliki enam jari.
TurnBackHoax kemudian mengunduh video tersebut dan mengunggahnya ke alat pendeteksi AI dari Hive Moderation. Hasil analisis menunjukkan video merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 98,3 persen.
TurnBackHoax kemudian mengunduh video tersebut dan mengunggahnya ke alat pendeteksi AI dari Hive Moderation. Hasil analisis menunjukkan video merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 98,3 persen.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “penampakan asli belalang sembah bunga teratai” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[Hive Moderation] Arsip hasil deteksi AI video Belalang Bunga Teratai
- https://www.instagram.com/reel/DG_WOV5BgLo/ (unggahan akun Instagram “digitalnews.co.id”)
- https://archive.ph/XiCS4 (arsip unggahan akun Instagram “digitalnews.co.id”)
- https://www.instagram.com/reel/DHCQ9ucT6NB/ (unggahan akun Instagram “batam_life”)
- https://archive.ph/wQKxO (arsip unggahan akun Instagram “batam_life”)
- https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2025/04/Hasil-deteksi-AI-belalang-teratai.png
Halaman: 5/6579