Suara.com - Beredar di media sosial sebuah unggahan dengan narasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) membuka posko pengaduan untuk masyarakat yang kendaraannya terkena dampak dari blending BBM khususnya pengguna Pertamax akan mendapat kompensasi sebesar Rp1,5 juta.
Video tersebut diunggah di Instagram dan menampilkan narasi sebagai berikut:
“LBH BUKA POS PENGADUAN KORBAN PERTAMAX OPLOSAN
PERTAMAX ANGANTE KLAIM KOMPENSASI DARI PT.PERTAMINA (Persero)”
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Cek Fakta: Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta Bagi Korban "Blending" BBM
Sumber:Tanggal publish: 13/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Melansir ANTARA, telah dilakukan penelusuran fakta dengan membuka tautan yang disertakan di profil Instagram pengunggah.
Ketika membuka tautan tersebut, pengguna diminta untuk mengisi data diri seperti nama yang sesuai dengan KTP dan nomor telepon aktif yang terhubung dengan telegram. Tautan tersebut merupakan bentuk phising yang mencuri data pribadi.
Tim CSIRT Kota Tangerang menganalisa tautan yang dikirim di aplikasi perpesanan merupakan tautan phising. Alamat IP dari domain yang diperiksa terdeteksi sebagai malware.
Setelah memasukkan nama, nomor telepon dan klik tombol cek status, sebuah form tambahan yang meminta korban untuk memasukkan Kode OTP akan muncul.
Ketika membuka tautan tersebut, pengguna diminta untuk mengisi data diri seperti nama yang sesuai dengan KTP dan nomor telepon aktif yang terhubung dengan telegram. Tautan tersebut merupakan bentuk phising yang mencuri data pribadi.
Tim CSIRT Kota Tangerang menganalisa tautan yang dikirim di aplikasi perpesanan merupakan tautan phising. Alamat IP dari domain yang diperiksa terdeteksi sebagai malware.
Setelah memasukkan nama, nomor telepon dan klik tombol cek status, sebuah form tambahan yang meminta korban untuk memasukkan Kode OTP akan muncul.
[SALAH] Antam Sebarkan 109 Ton Emas Palsu
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 13/03/2025
Berita
Akun X “ruhulmaani” pada Minggu (2/3/2025) mengunggah video [arsip], isinya diklaim sebagai dokumentasi penahanan enam petinggi PT Antam yang memalsukan 109 ton emas.
Unggahan disertai narasi:
“Breaking news!
Setelah PT. Pertamina mengedarkan Pertamax palsu, kini giliran PT. Antam mengedarkan emas palsu. INI BUMN SEMUA, LHO!
Rakyat semakin tidak percaya kepada pemerintah. Rupiah, Anjlok. Makan Siang Gratis, keracunan. LPG, dibikin langka. Pertamax, dioplos. Emas, dipalsukan.
BUBAR!!”
Per Kamis (13/3/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 15 ribu kali dan mendapat 75 tanda suka.
Unggahan disertai narasi:
“Breaking news!
Setelah PT. Pertamina mengedarkan Pertamax palsu, kini giliran PT. Antam mengedarkan emas palsu. INI BUMN SEMUA, LHO!
Rakyat semakin tidak percaya kepada pemerintah. Rupiah, Anjlok. Makan Siang Gratis, keracunan. LPG, dibikin langka. Pertamax, dioplos. Emas, dipalsukan.
BUBAR!!”
Per Kamis (13/3/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 15 ribu kali dan mendapat 75 tanda suka.
Hasil Cek Fakta
Setelah melihat ada logo Liputan6 dalam unggahan, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “6 petinggi PT Antam palsukan 109 ton emas” ke kolom pencarian di kanal YouTube Liputan6.
Hasil penelusuran mengarah ke unggahan video “Kejagung Tangkap Enam Tersangka yang Memalsukan 109 Ton Emas Antam Selama 11 Tahun Lebih” yang tayang Mei 2024.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “6 petinggi PT Antam palsukan 109 ton emas” ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian teratas mengarah ke pemberitaan detik.com “6 Eks Pejabat Cetak Ilegal 109 Ton Emas Swasta Pakai Logo Antam”.
Dalam pemberitaan yang tayang Mei 2024 itu, diketahui kalau Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap modus enam tersangka kasus dugaan korupsi terkait tata kelola emas seberat 109 ton di PT Antam tahun 2010—2021.
Keenam tersangka itu diduga mencetak emas berlogo Antam secara ilegal, kemudian diedarkan oleh para tersangka di pasar bersamaan dengan logam mulia produk PT Antam yang resmi.
Melansir pemberitaan kompas.com yang tayang Juni 2024, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana menegaskan 109 ton emas tersebut adalah asli. Namun, proses pemberian stempel Antam dan perolehannya itu ilegal, yakni lewat penambangan liar hingga bersumber dari luar negeri.
Terkait klaim “Antam mengedarkan emas palsu”, TurnBackHoax pada Juni 2024 telah mengupasnya lewat artikel “[SALAH] Emas Antam Keluaran 2010—2021 Adalah Emas Palsu”.
Hasil penelusuran mengarah ke unggahan video “Kejagung Tangkap Enam Tersangka yang Memalsukan 109 Ton Emas Antam Selama 11 Tahun Lebih” yang tayang Mei 2024.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “6 petinggi PT Antam palsukan 109 ton emas” ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian teratas mengarah ke pemberitaan detik.com “6 Eks Pejabat Cetak Ilegal 109 Ton Emas Swasta Pakai Logo Antam”.
Dalam pemberitaan yang tayang Mei 2024 itu, diketahui kalau Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap modus enam tersangka kasus dugaan korupsi terkait tata kelola emas seberat 109 ton di PT Antam tahun 2010—2021.
Keenam tersangka itu diduga mencetak emas berlogo Antam secara ilegal, kemudian diedarkan oleh para tersangka di pasar bersamaan dengan logam mulia produk PT Antam yang resmi.
Melansir pemberitaan kompas.com yang tayang Juni 2024, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana menegaskan 109 ton emas tersebut adalah asli. Namun, proses pemberian stempel Antam dan perolehannya itu ilegal, yakni lewat penambangan liar hingga bersumber dari luar negeri.
Terkait klaim “Antam mengedarkan emas palsu”, TurnBackHoax pada Juni 2024 telah mengupasnya lewat artikel “[SALAH] Emas Antam Keluaran 2010—2021 Adalah Emas Palsu”.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Antam menyebarkan 109 ton emas palsu” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).
(Ditulis oleh Vania)
(Ditulis oleh Vania)
Rujukan
[PENIPUAN] Tautan Lowongan Kerja Indofood Group
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 13/03/2025
Berita
Akun TikTok “rekrutmen.program4” pada Kamis (30/01/2025) mengunggah foto [arsip] disertai narasi :
“Loker PT. Indofood Group
pendaftaran klik link di bio
INGAT PENDAFTARAN GRATIS!!!!”
Per Kamis (13/03/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali, mendapat lebih dari 16 ribu tanda suka, dan dibagikan ulang 6.875 kali.
“Loker PT. Indofood Group
pendaftaran klik link di bio
INGAT PENDAFTARAN GRATIS!!!!”
Per Kamis (13/03/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali, mendapat lebih dari 16 ribu tanda suka, dan dibagikan ulang 6.875 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam bio akun TikTok “rekrutmen.program4”. Tautan tersebut mengarahkan calon pelamar untuk login menggunakan Telegram dengan mengisi nama lengkap dan nomor telepon.
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Indofood Career (career.indofood.com). Diketahui, perusahaan saat ini membuka lowongan pekerjaan untuk bidang sales, production, human resources, hingga logistik.
Dari pengamatan TurnBackHoax, lowongan dari Indofood Group selalu menyertakan deskripsi pekerjaan dan persyaratannya, tidak seperti unggahan akun TikTok “rekrutmen.program4” yang menginfokan syarat dan fasilitas.
Calon pelamar perlu membuat akun di laman career.indofood.com dan mengisi profil, kemudian memilih lowongan yang tersedia.
TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Indofood Career (career.indofood.com). Diketahui, perusahaan saat ini membuka lowongan pekerjaan untuk bidang sales, production, human resources, hingga logistik.
Dari pengamatan TurnBackHoax, lowongan dari Indofood Group selalu menyertakan deskripsi pekerjaan dan persyaratannya, tidak seperti unggahan akun TikTok “rekrutmen.program4” yang menginfokan syarat dan fasilitas.
Calon pelamar perlu membuat akun di laman career.indofood.com dan mengisi profil, kemudian memilih lowongan yang tersedia.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “lowongan kerja Indofood Group” yang mengarah ke laman tak resmi merupakan konten tiruan (impostor content).
(Ditulis oleh Vania)
(Ditulis oleh Vania)
Rujukan
[PENIPUAN] Direktur BPJS Kesehatan Ajak Pindah Kepesertaan BPJS Mandiri ke BPJS Gratis
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/03/2025
Berita
Beredar video dari akun Facebook “BPJS” pada Kamis (6/3/2025) yang menampilkan pernyataan Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Berikut narasi yang dibagikan:
AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KOUTA TERBATAS.!!
Pendaftaran BPJS Gratis Anggaran tahun 2025 ini tidak dipungut biaya !!
Hingga Rabu (12/3/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 1 juta kali, disukai oleh lebih dari 2 ribu pengguna, menuai 655 komentar dan 196 kali dibagikan ulang.
AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KOUTA TERBATAS.!!
Pendaftaran BPJS Gratis Anggaran tahun 2025 ini tidak dipungut biaya !!
Hingga Rabu (12/3/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 1 juta kali, disukai oleh lebih dari 2 ribu pengguna, menuai 655 komentar dan 196 kali dibagikan ulang.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta liputan6.com.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran klaim dengan mengunjungi akun Instagram BPJS Kesehatan “@bpjskesehatan_ri” yang sudah terverifikasi.
Dalam akun tersebut terdapat unggahan yang membantah terkait ajakan untuk memindahkan kepesertaan BPJS mandiri ke BPJS gratis.
Selain itu video yang menampilkan Direktur BPJS Kesehatan merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Beberapa tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.
Dalam unggahan juga terdapat tautan yang bukan mengarah ke situs resmi BPJS Kesehatan. Situs tersebut meminta untuk mengisi data pribadi dan juga nomor Telegram yang merupakan indikasi scam atau pencurian data.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran klaim dengan mengunjungi akun Instagram BPJS Kesehatan “@bpjskesehatan_ri” yang sudah terverifikasi.
Dalam akun tersebut terdapat unggahan yang membantah terkait ajakan untuk memindahkan kepesertaan BPJS mandiri ke BPJS gratis.
Selain itu video yang menampilkan Direktur BPJS Kesehatan merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).
Beberapa tanda video itu buatan AI adalah gerakan wajah yang tidak alami, ketidaksesuaian pencahayaan dan bayangan, ketidaksesuaian gerakan bibir dengan suara serta frekuensi kedipan mata yang tidak wajar.
Dalam unggahan juga terdapat tautan yang bukan mengarah ke situs resmi BPJS Kesehatan. Situs tersebut meminta untuk mengisi data pribadi dan juga nomor Telegram yang merupakan indikasi scam atau pencurian data.
Kesimpulan
Faktanya dalam akun Instagram resmi BPJS Kesehatan “@bpjskesehatan_ri” terdapat unggahan yang membantah terkait ajakan untuk memindahkan kepesertaan BPJS mandiri ke BPJS gratis.
Rujukan
Halaman: 317/6771