KOMPAS.com - Kiper Ebrahim Lutfalla diklaim mengajukan pengunduran diri dari tim nasional Bahrain karena FIFA memutuskan menggelar laga melawan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar dan informasinya keliru atau hoaks.
Sebagai konteks, sebelumnya Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta agar melawan tuan rumah Indonesia pada 25 Maret 2025 diadakan di tempat netral.
Permintaan itu diajukan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) karena faktor keamanan dan keselamatan. Timnas Bahrain mengaku mendapat ancaman dari para suporter Indonesia di dunia maya usai laga pada 10 Oktober 2024.
Di pertandingan itu Bahrain menahan Indonesia dengan skor 2-2 setelah wasit memberikan tambahan waktu melebihi durasi yang ditentukan.
Narasi yang mengeklaim Ebrahim Lutfalla mengajukan pengunduran diri dari timnas Bahrain muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan Threads ini.
Akun tersebut membagikan gambar Ebrahim Lutfalla dan diberi keterangan:
IBRAHIM LUTFALLA di kabarkan mengajukan keluar dari Timnas Bahrain setelah FIFA memutuskan pertandingan ke 2 tetap dilaksanakan di GBK JAKARTA INDONESIA
kenapa ya ?
Akun Threads Tangkapan layar Threads narasi yang menyebut Ebrahim Lutfalla mengajukan pengunduran diri dari timnas Bahrain
[HOAKS] Kiper Ebrahim Lutfalla Mundur dari Timnas Bahrain
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, tidak ditemukan informasi valid soal mundurnya Ebrahim Lutfalla dari timnas Bahrain.
Unggahan yang beredar juga tidak menyebut sumber informasi tersebut.
Di Instagram Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) dan Ebrahim Lutfalla, tidak ada informasi pengunduran diri kiper berusia 32 tahun itu.
Melalui Instagram resminya, BFA hanya menjelaskan bahwa mereka mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya setelah laga pada 10 Oktober 2024.
Menurut BFA, berbagai ancaman dan kata hinaan yang mereka terima di dunia maya dapat memengaruhi keselamatan pemain timnas Bahrain saat bertanding di Jakarta pada 25 Maret 2025.
BFA pun mengajukan permintaan agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta dipindah ke tempat netral.
Melalui laman resminya, AFC kemudian merespons permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia pada 25 Maret 2025.
AFC mengaku berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pemain.
Sementara itu diberitakan Kompas.com, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengungkapkan, FIFA telah meminta agar laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Bahrain tetap digelar di Tanah Air.
Menurut Dito, jika Bahrain tidak bersedia maka Indonesia akan menang walkover (WO).
Unggahan yang beredar juga tidak menyebut sumber informasi tersebut.
Di Instagram Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) dan Ebrahim Lutfalla, tidak ada informasi pengunduran diri kiper berusia 32 tahun itu.
Melalui Instagram resminya, BFA hanya menjelaskan bahwa mereka mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya setelah laga pada 10 Oktober 2024.
Menurut BFA, berbagai ancaman dan kata hinaan yang mereka terima di dunia maya dapat memengaruhi keselamatan pemain timnas Bahrain saat bertanding di Jakarta pada 25 Maret 2025.
BFA pun mengajukan permintaan agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta dipindah ke tempat netral.
Melalui laman resminya, AFC kemudian merespons permintaan BFA untuk memindahkan tempat pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia pada 25 Maret 2025.
AFC mengaku berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan pemain.
Sementara itu diberitakan Kompas.com, Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo mengungkapkan, FIFA telah meminta agar laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Bahrain tetap digelar di Tanah Air.
Menurut Dito, jika Bahrain tidak bersedia maka Indonesia akan menang walkover (WO).
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Ebrahim Lutfalla telah mengajukan pengunduran diri dari timnas Bahrain tidak benar atau hoaks. Sampai saat ini tidak ada informasi valid soal pengunduran diri Ebrahim Lutfalla.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain hanya meminta agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral.
Permintaan itu disampaikan ke AFC karena mereka mengaku mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya.
Asosiasi Sepak Bola Bahrain hanya meminta agar laga tandang melawan Indonesia di Jakarta pada 25 Maret 2025 dipindah ke tempat netral.
Permintaan itu disampaikan ke AFC karena mereka mengaku mendapat ancaman dan serangan dari suporter Indonesia di dunia maya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/258223447139688/permalink/551449397817090/?rdid=x2yyM2WXi94c6Zwx&share_url=
- https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fshare%2Fp%2F1DWpDEdtGL%2F
- https://www.facebook.com/reel/27612100658405018
- https://www.threads.net/@kiosputrizarindah/post/DCvgNwjPL4A?fbclid=IwY2xjawGwrBVleHRuA2FlbQIxMAABHUqezPTMiGCWiC8XANiKyCMG-IDdIWjyogL6-J8jbCKWpkyky8UsaikUcg_aem__eO7eYT1B4mXL0-EjFMXGA
- https://www.instagram.com/bahrainfa/
- https://www.instagram.com/elutfalla/
- https://www.instagram.com/p/DBLq357sefZ/?igsh=MTV6MHU2bGZvdGw1bA%3D%3D&img_index=1
- https://www.the-afc.com/en/national/asian_qualifiers.html/news/afc-statement-on-afc-asian-qualifiers%E2%84%A2-road-to-26
- https://nasional.kompas.com/read/2024/10/21/12153991/menpora-fifa-minta-laga-indonesia-vs-bahrain-tetap-di-tanah-air
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Artikel Mengenai Ahmad Luthfi Bikin Warga Jateng Geram
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar artikel yang mewartakan mengenai calon gubernur Jawa Tengah (Cagub Jateng) Ahmad Luthfi yang membuat warga geram.
Artikel tersebut menyorot komentar Luthfi mengenai arahan partai yang dibandingkan dengan sabda nabi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Tangkapan layar artikel mengenai Ahmad Luthfi membuat warga Jateng geram disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/11/2024):
Buat warga jateng,buang jauh-jauh ini manusia bermulut sampah Tinja.....
Sementara, berikut judul tangkapan layar artikel yang disebarkan:
Pernyataan Ahmad Luthfi Bikin Warga Jateng GeramTerkait Ucapan: Kalau Arahan Telah Kuberikan Sabda Nabi pun Harus Kau TInggalkan!
Artikel tersebut menyorot komentar Luthfi mengenai arahan partai yang dibandingkan dengan sabda nabi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Tangkapan layar artikel mengenai Ahmad Luthfi membuat warga Jateng geram disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/11/2024):
Buat warga jateng,buang jauh-jauh ini manusia bermulut sampah Tinja.....
Sementara, berikut judul tangkapan layar artikel yang disebarkan:
Pernyataan Ahmad Luthfi Bikin Warga Jateng GeramTerkait Ucapan: Kalau Arahan Telah Kuberikan Sabda Nabi pun Harus Kau TInggalkan!
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pernyataan atau komentar Luthfi seperti yang beredar pada tangkapan layar artikel.
Dengan metode reverse image search, foto yang dipakai pada artikel serupa dengan yang dipakai pada berita Antara, 12 September 2023.
Artikel tersebut membahas mengenai perbandingan jumlah personel polisi dan penduduk Jateng, ketika masih menjabat sebagai Kapolda.
Ia mengatakan, satu personel polisi yang bertugas di provinsi setempat harus melayani 1.116 orang penduduk.
Tangkapan layar artikel yang beredar kemungkinan besar merupakan hasil suntingan dengan mengubah judul artikel.
Dengan metode reverse image search, foto yang dipakai pada artikel serupa dengan yang dipakai pada berita Antara, 12 September 2023.
Artikel tersebut membahas mengenai perbandingan jumlah personel polisi dan penduduk Jateng, ketika masih menjabat sebagai Kapolda.
Ia mengatakan, satu personel polisi yang bertugas di provinsi setempat harus melayani 1.116 orang penduduk.
Tangkapan layar artikel yang beredar kemungkinan besar merupakan hasil suntingan dengan mengubah judul artikel.
Kesimpulan
Tangkapan layar artikel mengenai Ahmad Luthfi membuat warga Jateng geram merupakan hoaks.
Tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dengan mengubah judul artikel.
Tidak ada pernyataan Luthfi mengenai arahan partai yang dibandingkan dengan sabda nabi.
Tangkapan layar tersebut merupakan hasil suntingan dengan mengubah judul artikel.
Tidak ada pernyataan Luthfi mengenai arahan partai yang dibandingkan dengan sabda nabi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=595195166510421&set=a.151725630857379
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10231271187556067&set=a.10203167767708135
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122129456006497458&set=a.122101758482497458
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=493371307080269&set=a.105955445821859
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122152763396322929&set=a.122106163766322929
- https://jateng.antaranews.com/berita/507165/satu-polisi-di-jateng-layani-1116-orang-penduduk
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Laron Tumbuh Menjadi Rumput Teki Setelah Mati
Sumber:Tanggal publish: 26/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim serangga laron akan tumbuh menjadi rumput teki setelah mati.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar dan informasinya tidak berdasar.
Narasi yang mengeklaim laron akan tumbuh menjadi rumput teki setelah mati dibagikan oleh akun Facebook ini pada 22 November 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Tubuh laron bila mati lama lama menjadi tumbuhan gulma yaitu RUMPUT TEKI
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar dan informasinya tidak berdasar.
Narasi yang mengeklaim laron akan tumbuh menjadi rumput teki setelah mati dibagikan oleh akun Facebook ini pada 22 November 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
Tubuh laron bila mati lama lama menjadi tumbuhan gulma yaitu RUMPUT TEKI
Hasil Cek Fakta
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada Senin (25/11/2024), peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bramantyo Wikantyoso membantah informasi yang menyebut laron akan tumbuh menjadi rumput teki.
"Laron tumbuh menjadi rumput teki itu tidak benar," kata Bramantyo.
Bramantyo menduga, benda dalam video tersebut adalah tumbuhan atau jamur yang memanfaatkan laron dan serangga mati sebagai sumber nutriennya.
Menurut dia, tumbuhan atau jamur memang bisa memanfaatkan kandungan nitrogen yang ada dalam tubuh serangga, baik saat masih hidup ataupun sudah mati.
"Sehingga tidak benar apabila laron tumbuh menjadi rumput teki. Yang benar, laron tumbuh menjadi ratu dan raja dalam sarang rayap," ujar Bramantyo.
Sementara itu, ahli entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Hari Purwanto mengatakan, penampakan dalam unggahan terlihat seperti serangga yang terserang jamur.
Menurut Hari, tidak mungkin seekor serangga yang sudah mati termasuk laron akan tumbuh menjadi rumput teki atau tanaman lainnya.
"Menurut teori omne vivum ex vivo, semua kehidupan berasal dari kehidupan. Jadi rumput teki ya berasal dari (benih) rumput teki," kata Hari.
"Laron tumbuh menjadi rumput teki itu tidak benar," kata Bramantyo.
Bramantyo menduga, benda dalam video tersebut adalah tumbuhan atau jamur yang memanfaatkan laron dan serangga mati sebagai sumber nutriennya.
Menurut dia, tumbuhan atau jamur memang bisa memanfaatkan kandungan nitrogen yang ada dalam tubuh serangga, baik saat masih hidup ataupun sudah mati.
"Sehingga tidak benar apabila laron tumbuh menjadi rumput teki. Yang benar, laron tumbuh menjadi ratu dan raja dalam sarang rayap," ujar Bramantyo.
Sementara itu, ahli entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Hari Purwanto mengatakan, penampakan dalam unggahan terlihat seperti serangga yang terserang jamur.
Menurut Hari, tidak mungkin seekor serangga yang sudah mati termasuk laron akan tumbuh menjadi rumput teki atau tanaman lainnya.
"Menurut teori omne vivum ex vivo, semua kehidupan berasal dari kehidupan. Jadi rumput teki ya berasal dari (benih) rumput teki," kata Hari.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim laron akan tumbuh menjadi rumput teki setelah mati adalah hoaks.
Peneliti BRIN Bramantyo Wikantyoso mengatakan, informasi yang mengatakan laron akan tumbuh menjadi rumput teki adalah tidak benar.
Sementara itu, ahli entomologi UGM Hari Purwanto mengatakan, penampakan dalam unggahan terlihat seperti serangga yang terserang jamur.
Peneliti BRIN Bramantyo Wikantyoso mengatakan, informasi yang mengatakan laron akan tumbuh menjadi rumput teki adalah tidak benar.
Sementara itu, ahli entomologi UGM Hari Purwanto mengatakan, penampakan dalam unggahan terlihat seperti serangga yang terserang jamur.
Rujukan
Keliru, Klaim Video Fatwa MUI untuk Tidak Pilih Pemimpin Daerah yang Didukung Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp tentang imbauan berupa Fatwa MUI terkait Pilkada 2024. Dalam video tersebut, seorang laki-laki berkemeja putih mengatakan bahwa ada imbauan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang cukup membikin gempar melalui ketua umum MUI.
Ia mengimbau umat Islam untuk tidak memilih pemimpin yang mendukung politik dinasti. Secara tersirat artinya jangan pilih mereka. Bagi yang di Sumatera Utara, jangan pilih Bobby Nasution. Bagi yang di Banten jangan pilih Andra Sony, yang di Jakarta jangan pilih Ridwan Kamil, yang di Jawa Barat jangan pilih Dedi Mulyadi, yang di Jawa Tengah jangan pilih Ahmad Lutfi, yang di Jawa Timur jangan pilih Khofifah.
“Itu yang kita suratkan dari yang tersirat. Itu yang disampaikan ketua MUI. Karena mereka semua pendukung politik dinastinya Mulyono alias Joko Widodo,” kata laki-laki tersebut.
Benarkah klaim video fatwa MUI untuk tidak memilih pemimpin daerah yang didukung Jokowi?
Hasil Cek Fakta
Di laman resminya pada 24 November 2024, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melansir bahwa pihaknya melalui Tausiyah Kebangsaan mengeluarkan kriteria calon pemimpin yang harus dipilih pada Pilkada 2024.
Umat Islam wajib menentukan pilihan kepada calon pemimpin yang mampu mengemban tugas amar makruf nahi mungkar. Kriteria calon pemimpin yang mampu mengemban tugasamar ma'ruf nahi munkaradalah sosok pemimpin yang beriman dan bertakwa.
Selain itu, pemimpin tersebut memiliki sifat jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh).
"Mempunyai kemampuan (fathonah) dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa," kata MUI dalam Tausiyah Kebangsaan yang ditandatangani pada Kamis, 21 November 2024 oleh Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan.
MUI menekankan, apabila umat Islam memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan di atas, atau sengaja tidak memilih padahal ada calon yang memenuhi syarat atau ada yang mendekati syarat ideal, hukumnya haram.
Dokumen Tausiah Kebangsaan Majelis Ulama Indonesia tersebut diunggah oleh situs MUI Kota Bekasi di sini. Ada 8 poin yang disampaikan dalam dokumen dengan Nomor: Kep-74/DP-MUI/XI/2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI, KH. M. Anwar Iskandar pada 21 November 2024 itu.
Pada poin 2 huruf b tertulis terdapat narasi tentang dinasti politik. Berikut teks lengkap poin 2 Tausiah Kebangsaan MUI:
2. Umat Islam yang terlibat dalam proses pemilihan kepala daerah berpegangan pada ketentuan:
a. pilihan didasarkan atas keimanan, ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
1. Bebas dari suap, (risywah), politik uang (money politics), kecurangan (khida’), korupsi (ghulul), oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar’i.
Tausiah Kebangsaan MUI secara lengkap disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum MUI Kota Cimahi melalui akun YouTube MUI Cimahi TV di sini. Sejumlah media online nasional juga memuat artikel bersumber dari Tausiah Kebangsaan tersebut di sini, sini dan sini.
Tidak ada fatwa MUI yang menyatakan untuk tidak memilih pemimpin yang didukung oleh mantan Presiden, Joko Widodo. Joko Widodo bukan pimpinan partai yang mendukung salah satu calon pemimpin daerah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video fatwa MUI untuk tidak memilih pemimpin daerah yang didukung Jokowi adalahkeliru.
MUI mengeluarkan Tausiah Kebangsaan berupa imbauan agar umat Islam berpegang teguh pada ketentuan memilih didasarkan keimanan, ketakwaan pada Allah, melihat kejujuran, amanah, kompetensi dan integritas.
Umat Islam tidak boleh menerima suap, politik uang dan ikut serta dalam berbuat kecurangan, korupsi, oligarki, dinasti politik dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
Rujukan
- https://mui.or.id/baca/berita/apa-kriteria-pemimpin-yang-harus-dipilih-pada-pilkada-2024-simak-tausyiah-mui-berikut
- https://www.muikotabekasi.com/2024/11/24/tausyah-kebangsaan-mui-pusat-tentang-pilkada-serentak-2024/
- https://www.youtube.com/watch?v=IfHRgf8z2H4
- https://rmol.id/politik/read/2024/11/22/645757/mui-imbau-umat-islam-tak-pilih-pemimpin-pendukung-dinasti-politik
- https://mataram.antaranews.com/berita/398333/mui-umat-islam-memilih-pemimpin-di-pilkada-2024-hukumnya-wajib
- https://www.liputan6.com/pemilu/read/5799930/jelang-pilkada-mui-imbau-masyarakat-pilih-pemimpin-yang-berintegritas-tidak-terima-suap-dan-politik-dinasti?page=2 /cdn-cgi/l/email-protection#ee8d8b85888f859a8fae9a8b839e81c08d81c0878a
Halaman: 314/6296