Akun TikTok “4lvinas” pada Senin (16/12/2024) dan akun Facebook “Arian Colection” pada Sabtu (21/12/2024) membagikan video [arsip] yang memperlihatkan sebuah mobil hanyut terseret arus sungai.
Berikut narasi lengkapnya:
“banjir di malino mobil hanyut terbawa arus #banjir #banjirbandang #malino #gowa #sulsel”
“Mobil Hanyut daerah Kab. Gowa, perjalanan ke Malino,.. sungguh terlalu nekat yg lain sdh pada berenti, Innalillaho Wainnailahi Rojiun”
Hingga Jumat (27/12/2024) unggahan TikTok “4lvinas” telah disukai oleh hampir 500-an pengguna, dikomentari 50-an kali. Sementara akun Facebook “Arian Colection” disukai oleh hampir 50 pengguna dan dikomentari sekitar 20-an kali.
[SALAH] Dokumentasi “Mobil Hanyut di Gowa, Sulawesi Selatan”
Sumber: TikTok.com, Facebook.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri cuplikan video dengan Google Lens. Ditemukan dua pemberitaan dari media berbahasa Spanyol terbit pada Juni 2023, yakni lanacion.com.ar dan eltiempo.com. Keduanya menyebut peristiwa mobil hanyut dalam video itu terjadi Nikaragua.
Laporan dari eltiempo.com menunjukkan video insiden yang sama dari sudut pengambilan video yang berbeda yang terpublikasi dari akun TikTok “julioreyes_8719” pada Mei 2023, pengunggah juga menyematkan bendera Nikaragua.
Sedangkan terkait banjir di Kab. Gowa, seperti yang dilaporkan metrotvnews.com pada 10 Desember 2024, telah merendam ratusan rumah di Kelurahan Mangalli, Kecamatan Pallangga. Sehingga, video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya dengan banjir yang terjadi di Kab. Gowa.
Laporan dari eltiempo.com menunjukkan video insiden yang sama dari sudut pengambilan video yang berbeda yang terpublikasi dari akun TikTok “julioreyes_8719” pada Mei 2023, pengunggah juga menyematkan bendera Nikaragua.
Sedangkan terkait banjir di Kab. Gowa, seperti yang dilaporkan metrotvnews.com pada 10 Desember 2024, telah merendam ratusan rumah di Kelurahan Mangalli, Kecamatan Pallangga. Sehingga, video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya dengan banjir yang terjadi di Kab. Gowa.
Kesimpulan
Video “mobil hanyut di Gowa, Sulawesi Selatan” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[Google Lens] Arsip Hasil Penelusuran Google Lens [lanacion.com.ar] Imágenes sensibles: quiso cruzar un arroyo con su 4x4 pero lo arrastró la corriente y sufrió el peor final [eltiempo.com] Video: hombre murió tras ser arrastrado por la corriente de un arroyo en su camioneta [TikTok] Unggahan TikTok “julioreyes_8719” pada 30 Mei 2024 [metrotvnews.com] Ratusan Rumah di Gowa Terendam Banjir, Warga Pilih Bertahan di Rumah
- https://www.tiktok.com/@4lvinas/video/7448871958067891461 (tautan unggahan akun TikTok “4lvinas”)
- https://www.facebook.com/reel/518449151349631 (tautan asli unggahan akun Facebook “Arian Colection”)
- https://bit.ly/4gSQklS (arsip unggahan akun TikTok “4lvinas” dan Facebook “Arian Colection”)
- https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2024/12/hasil-penelusuran-google-lens-mobil-hanyut-kab.-gowa.png
- https://www.lanacion.com.ar/lifestyle/imagenes-sensibles-quiso-cruzar-un-arroyo-con-su-4x4-pero-lo-arrastro-la-corriente-y-sufrio-el-peor-nid02062023/
- https://www.eltiempo.com/mundo/latinoamerica/impresionante-en-video-quedo-grabada-camioneta-que-fue-arrastrada-por-un-arroyo-773967
- https://www.tiktok.com/@julioreyes_8719/video/7238773693529246981
- https://www.metrotvnews.com/play/NxGCzZQ4-ratusan-rumah-di-gowa-terendam-banjir-warga-pilih-bertahan-di-rumah
[SALAH] Konten “Pidato Erdogan sebelum Walkout”
Sumber: X.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Akun X “opposite6892” pada Sabtu (21/12/2024) membagikan video [arsip] yang diklaim merupakan pidato Presiden Turki Erdogan sebelum walkout. Diketahui, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8), Erdogan dan sejumlah delegasi negara melakukan walkout atau berjalan meninggalkan ruangan, saat Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sebuah sesi di konferensi yang digelar di Kairo, Mesir, pada Kamis (19/12/2024).
“Apabila Palestina dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Madinah. Kalau Kota Madinah dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Makkah. Kalau Kota Makkah dikalahkan, kita akan kehilangan Ka’bah,” kata Erdogan dalam video setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 1.000 pengguna, dikomentari hampir 200 kali, dan dibagikan lebih dari 300 kali.
“Apabila Palestina dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Madinah. Kalau Kota Madinah dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Makkah. Kalau Kota Makkah dikalahkan, kita akan kehilangan Ka’bah,” kata Erdogan dalam video setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 1.000 pengguna, dikomentari hampir 200 kali, dan dibagikan lebih dari 300 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut tidak terjadi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).
Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex, dan menemukan informasi terkonfirmasi terkait video pidato Erdogan yang menyerukan pembelaan terhadap Palestina itu.
Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Erdogan berpidato dalam Penghargaan Necip Fazil 2017 di sebuah gedung di Istanbul, Turki, pada bulan Desember 2017, sebagaimana dilaporkan Mynet.com.
Kalimat yang diucapkan sama seperti video yang beredar di media sosial. Namun, sesungguhnya pidato itu tidak diucapkannya sebelum walkout saat Prabowo berbicara di KTT D-8 tahun 2024, melainkan di acara Penghargaan Necip Fazil tahun 2017.
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut tidak terjadi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).
Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex, dan menemukan informasi terkonfirmasi terkait video pidato Erdogan yang menyerukan pembelaan terhadap Palestina itu.
Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Erdogan berpidato dalam Penghargaan Necip Fazil 2017 di sebuah gedung di Istanbul, Turki, pada bulan Desember 2017, sebagaimana dilaporkan Mynet.com.
Kalimat yang diucapkan sama seperti video yang beredar di media sosial. Namun, sesungguhnya pidato itu tidak diucapkannya sebelum walkout saat Prabowo berbicara di KTT D-8 tahun 2024, melainkan di acara Penghargaan Necip Fazil tahun 2017.
Kesimpulan
Konten berisi klaim “pidato Erdogan sebelum walkout” merupakan unggahan dengan konteks yang salah (false context).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tempo.co] Keliru, Video Pidato Erdogan Sebelum Walkout di KTT D-8
- https://www.tiktok.com/@akun_0_koma/photo/7442004309287636279 (tautan unggahan akun TikTok “akun_0_koma”)
- https://archive.ph/1hEDf (arsip unggahan akun TikTok “kangma1d0”)
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-video-pidato-erdogan-sebelum-walkout-di-ktt-d-8-1185287
[SALAH] Video “Qodari Marah karena Ridwan Kamil Kalah Pilkada”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Akun TikTok “hans99916” pada Senin (2/12/2024) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“Qodari Emosi!! Ridwan Kamil Kalah di Jakarta Hinga Merendahkan Pak Pramono Anung.”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh 25 pengguna, dikomentari sebanyak 14 kali.
“Qodari Emosi!! Ridwan Kamil Kalah di Jakarta Hinga Merendahkan Pak Pramono Anung.”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh 25 pengguna, dikomentari sebanyak 14 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta Tirto.id.
Tim Riset Tirto mencoba menyaksikan video dari awal hingga selesai. Setelah menonton, Tirto mensinyalir video yang digunakan oleh pengunggah diambil dari sebuah siniar yang mengundang Qodari sebagai narasumber.
Untuk menelusuri asal muasal siniar, Tirto lantas memasukkan kata kunci “Qodari podcast Pilkada” di mesin pencarian YouTube.
Hasilnya, ditemukan sebuah video yang menampilkan pemandangan serupa dengan unggahan TikTok di mana Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung, disertai latar serupa dengan video TikTok.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik, berjudul “Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari” yang tayang pada 26 November 2024.
Video tersebut berisi analisis politik Qodari tentang Pilkada Jakarta. Ia membahas pengaruh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sebelumnya, dalam persaingan antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK).
Selain itu, Qodari juga membicarakan potensi dukungan terhadap Persija di bawah RK dan pentingnya militansi dalam sepak bola Indonesia.
Siniar diunggah sebelum Pilkada serentak dilaksanakan. Dengan demikian, video tersebut bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK.
Tim Riset Tirto mencoba menyaksikan video dari awal hingga selesai. Setelah menonton, Tirto mensinyalir video yang digunakan oleh pengunggah diambil dari sebuah siniar yang mengundang Qodari sebagai narasumber.
Untuk menelusuri asal muasal siniar, Tirto lantas memasukkan kata kunci “Qodari podcast Pilkada” di mesin pencarian YouTube.
Hasilnya, ditemukan sebuah video yang menampilkan pemandangan serupa dengan unggahan TikTok di mana Qodari terlihat memakai kemeja berwarna biru dengan lengan digulung, disertai latar serupa dengan video TikTok.
Video itu diunggah oleh kanal YouTube Total Politik, berjudul “Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari” yang tayang pada 26 November 2024.
Video tersebut berisi analisis politik Qodari tentang Pilkada Jakarta. Ia membahas pengaruh Anies Baswedan, Gubernur Jakarta sebelumnya, dalam persaingan antara Pramono Anung dan Ridwan Kamil (RK).
Selain itu, Qodari juga membicarakan potensi dukungan terhadap Persija di bawah RK dan pentingnya militansi dalam sepak bola Indonesia.
Siniar diunggah sebelum Pilkada serentak dilaksanakan. Dengan demikian, video tersebut bukan menunjukkan kemarahan Qodari terhadap kekalahan RK.
Kesimpulan
Video “Qodari marah karena Ridwan Kamil kalah pilkada” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tirto.id] Hoaks Video yang Klaim Qodari Marah Karena RK Kalah Pilkada [YouTube] Karena Anies, Pramono Anung Makin Menang Mudah? Ft. Muhammad Qodari
- https://www.tiktok.com/@akun_0_koma/photo/7442004309287636279 (tautan unggahan akun TikTok “akun_0_koma”)
- https://archive.ph/1hEDf (arsip unggahan akun TikTok “kangma1d0”)
- https://tirto.id/hoaks-video-klaim-qodari-marah-karena-rk-kalah-pilkada-g6VZ
- https://youtu.be/sfa8vcXNIa0?si=Usj3xfTrDO4KRRs4&t=1134
[SALAH] Suara PDIP “Nyungsep” di Empat Provinsi, Bikin Hasto Menangis
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 30/12/2024
Berita
Akun TikTok “fpg.official02” pada Kamis (28/11/2024) membagikan video [arsip] yang menunjukkan Sekjen PDIP menangis karena suara PDIP menurun di sejumlah provinsi.
Berikut narasi lengkapnya:
“Momen Ketika Suara Banteng Nyungsep di 4 Provinsi Pulau Jawa. Hasto Be Like:”
“Jatim , Jateng , Jabar , Banten Nyungsep 😭”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 53.000 pengguna, dikomentari hampir 14.000 kali.
Berikut narasi lengkapnya:
“Momen Ketika Suara Banteng Nyungsep di 4 Provinsi Pulau Jawa. Hasto Be Like:”
“Jatim , Jateng , Jabar , Banten Nyungsep 😭”
Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 53.000 pengguna, dikomentari hampir 14.000 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari video serupa dengan memasukkan kata “Video Hasto Menangis” di kolom pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke unggahan kanal YouTube kumparan “Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Menangis Azwar Anas Mundur”.
Video yang terpublikasi sejak Januari 2018 tersebut merupakan momen saat Hasto menyikapi secara emosional pengunduran diri Azwar Anas dari pencalonan sebagai wakil gubernur Jawa Timur yang dianggap menjadi korban kampanye hitam. Tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2024.
Video yang terpublikasi sejak Januari 2018 tersebut merupakan momen saat Hasto menyikapi secara emosional pengunduran diri Azwar Anas dari pencalonan sebagai wakil gubernur Jawa Timur yang dianggap menjadi korban kampanye hitam. Tidak ada kaitannya dengan Pilkada 2024.
Kesimpulan
Video berisi klaim “Hasto menangis karena suara PDIP ‘nyungsep’ di empat provinsi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
Halaman: 351/6479