• [HOAKS] Panglima Militer Israel Herzi Halevi Tewas

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang mengeklaim Panglima Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi tewas dalam serangan dari kelompok perlawanan asal Lebanon, Hezbollah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Herzi Halevi tewas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Narator video menyebutkan, Halevi tewas saat serangan Hezbollah di Haifa.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 6 November 2024:

    NEWS UPDATE !!!ISRAEL ZIONIST BERDUKA !!

    PEMBALASAN DARI PEJUANG #HIZBULLAH SANGAT MENYAKITKAN !!NYAWA PANGLIMA TERTINGGI ISRAEL HERZI HALEFI TEWAS OLEH PEJUANG HIZBULLAH

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar berisi gabungan klip menampilkan prosesi pemakaman dan sosok Herzi Halevi.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk mengetahui konteks klip-klip yang dipakai.

    Namun klip tersebut tidak membuktikan apa pun terkait kematian Halevi.

    Misalnya, klip pemakaman prajurit Israel yang bersumber dari kanal YouTube AP Archive atau klip menampilkan Halevi seperti yang diunggah akun X @MOSSADil.

    Sebaliknya, sejumlah bukti menunjukkan Halevi masih hidup.

    The Jerusalem Post, Minggu (10/11/2024), mewartakan pertintah Halevi mengenai perluasan operasi darat di Lebanon selatan.

    Sebelumnya, pada 3 November 2024, akun X Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) mengunggah foto Halevi bersama Panglima Militer AS, Michael “Erik” Kurilla.

    Sejauh ini, tidak ada laporan atau berita kredibel yang membuktikan bahwa Halevi meninggal dunia.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Herzi Halevi tewas akibat serangan Hezbollah adalah hoaks.

    Klip dan narasi dalam video tidak menunjukkan bukti apa pun terkait kematian Halevi.

    Laporan media dan unggahan akun media sosial IDF mengabarkan aktivitas Halevi, membuktikan panglima militer Israel tersebut masih hidup.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] PT Pelindo Buka Rekrutmen, Tawarkan Gaji Puluhan Juta Rupiah

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    Akun TikTok “lokerindonesia_id” pada Senin (4/11/2024) mengunggah video [arsip] berisi informasi “Rekrutmen PT Pelindo dengan gaji 12-20 juta rupiah”. Pengunggah menyebut lowongan kerja bisa diakses di https://lowonganpekerjaan.bexta.my.id/. Berikut narasi lengkapnya:

    “REKRUTMEN BERSAMA BUMN

    RESMI BUKA, 110 BUMN menyediakan 2000+ lowongan pekerjaan, terbuka tanpa minimal pendidikan. (Silahkan Klik Link Di Bio)

    Pertimbankan dengan seksama pilihanmu, lengkapi persyaratan terbaikmu dan asah terus kemampuanmu. Optimis kamu siap mengikuti seluruh rangkaian proses RBB.

    Jaga kesehatan dan jangan lupa terus berdoa, meminta restu dari orang tua ya!”

    Per Kamis (14/11/2024) video tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 6.500 kali dan menuai 600-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran informasi lowongan kerja tersebut lewat Instagram resmi PT Pelindo, “pelindo”. Hasilnya, ditemukan sorotan cerita “HOAXFACTS” yang berisi segala bentuk disinformasi dengan modus penipuan mengatasnamakan Pelindo.
    PT Pelindo menegaskan informasi resmi rekrutmen pegawai PT Pelindo hanya berasal dari:
    https://www.instagram.com/pelindo/ (akun Instagram Pelindo)
    www.pelindo.co.id (laman resmi Pelindo)
    info@pelindo.co.id (email resmi Pelindo)
    Pelabuhan Indonesia (akun Facebook Pelindo)

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Rekrutmen PT Pelindo dengan gaji 12-20 juta rupiah” merupakan konten tiruan (impostor content) dan modus penipuan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Calon Bupati Pemalang Vicky Prasetyo Bagikan Bantuan di TikTok

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    Akun TikTok “vicki_prastioo” pada Selasa (24/9/2024) membagikan video [arsip], isinya menampilkan sosok Vicky Prasetyo yang mengatakan dirinya bakal memberi bantuan ke warganet untuk modal usaha dan bayar utang. Berikut narasi lengkapnya:

    “Assalamualaikum semuanya perkenalkan saya Vicky Prasetyo calon bupati pemalang tahun ini, jika kalian menemukan postingan ini selamat saya akan membagikan bantuan khusus modal usaha atau bayar hutang, bagi yang ketahuan follow dan share vt ini bukan suatu hal kebetulan mungkin ini sudah menjadi nazar sebelum menjadi bupati, jangan lewatkan kesempatan ini ya, ini real amanah no tipu-tipu”

    Hingga Kamis (14/11/2024), unggahan video tersebut telah ditonton lebih dari 50 ribu kali dan dibagikan ulang sekitar 870-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran informasi lewat akun media sosial Vicky Prasetyo, yakni Instagram “vickyprasetyo777” dan TikTok “vickyprasetyo.gladiator”. Hasilnya, tidak ditemukan video serupa di dua akun tersebut.

    TurnBackHoax kemudian memeriksa audio unggahan dengan detect.resemble.ai. Diketahui, audio merupakan rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Terakhir, TurnBackHoax menelusuri dokumentasi yang dipakai dalam video unggahan akun TikTok “vicki_prastioo” lewat Google Lens. Hasilnya, konteks asli foto merupakan dokumentasi saat Vicky Prasetyo berada di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa (3/9/2024). Sebagai informasi, Vicky Prasetyo diusung oleh PKB untuk melaju ke kursi calon bupati Pemalang.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Calon Bupati Pemalang Vicky Prasetyo bagikan bantuan di TikTok” merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Erick Pecat eks Dirut Pertamina untuk Korupsi Rp1,7 T

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/11/2024

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial, sebuah narasi yang menyebut bahwa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun.

    Narasi tersebut diunggah oleh akun Instagram bernama @rakan_aceh pada Sabtu (9/11/2024) lewat unggahan foto yang menampilkan sosok Erick Thohir bersama dengan Nicke Widyawati. Terdapat keterangan teks dalam foto tersebut bertuliskan:

    “Erick Thohir Copot Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Rugikan negara Rp1,7 triliun, Kejagung bakal bongkar kasus dugaan korupsi di PT Pertamina,” tulis keterangan dalam foto unggahan.

    Unggahan tersebut juga melampirkan keterangan takarir yang berisi cuplikan artikel berita yang mengabarkan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledahan terhadap Pertamina untuk mengungkap kasus dugaan korupsi senilai USD 113,839,186.60 atau setara Rp1,7 triliun.

    “Tim penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Jumat (1/11/2024) pekan lalu dikabarkan melakukan penggeledahan di PT PERTAMINA (persero) untuk mengungkap kasus dugaan korupsi senilai USD 113,839,186.60 atau Rp 1,7 triliun (kurs 15.000). Penyidik Kejagung diduga mencari informasi PT Kilang Pertamina Indonesia dan potensi investasi sebesar USD 15 miliar,” bunyi dari unggahan itu.

    Sepanjang Sabtu (9/11/2024) hingga Kamis (14/11/2024) atau selama lima hari tersebar di media sosial, unggahan ini telah memperoleh 8.068 tanda suka dan 676 komentar.

    Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Erick Thohir, memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto menelusuri sumber berita yang disertakan dalam keterangan takarir unggahan.

    Berbekal petunjuk nama media yang dicantumkan dalam takarir unggahan, kami menemukan cuplikan artikel berita itu berasal dari media Monitor Indonesia berjudul “Rugikan Negara Rp 1,7 Triliun, Kejagung Bakal Bongkar Kasus Dugaan Korupsi di PT PERTAMINA” yang diunggah pada Selasa (5/11/2024).

    Tirto lalu membaca secara utuh konteks artikel berita tersebut, hasilnya kami tidak menemukan adanya informasi yang membenarkan klaim bahwa Erick Thohir, memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun.

    Artikel tersebut memberitakan dugaan adanya penyelidikan yang dilakukan oleh Kejagung di PT PERTAMINA (Persero) untuk mengungkap kasus dugaan korupsi senilai USD 113,839,186.60 atau Rp 1,7 triliun. Penyidik Kejagung diduga mencari informasi PT Kilang Pertamina Indonesia dan potensi investasi sebesar 15 miliar dollar AS.

    Meski begitu, artikel yang sama juga memuat pernyataan dari Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, yang membantah adanya penggeledahan tersebut. "Kami belum dapat info. Kami harus memastikan informasi ini terlebih dahulu," ujar Harli seperti yang dilansir dari artikel berita tersebut.

    Senada, artikel tersebut juga memuat pernyataan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, yang membantah adanya penggeledahan di Gedung Pertamina. "Kejagung hanya meminta data dan dokumen," jelas Fadjar.

    Jadi, tidak ada satupun informasi atau pernyataan dari pihak terkait dalam artikel tersebut yang membenarkan klaim bahwa Erick Thohir, memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun.

    Selanjutnya, Tirto juga melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci terkait dari sejumlah klaim dalam unggahan seperti: “Erick Thohir Pecat Nicke Widyawati Karena Dugaan Korupsi”, “Kejagung Geledah Pertamina” dan “Kasus Dugaan Korupsi Pertamina Rp1,7 Triliun Nicke Widyawati” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada satupun keterangan resmi dan pemberitaan dari media kredibel yang membenarkan hal tersebut.

    Mengutip situs resmi Pertamina, Kementerian BUMN melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (4/11/2024) memang melakukan perubahan pimpinan Pertamina yang mencakup peresmian jajaran komisaris dan direksi Pertamina baru.

    Keputusan tersebut tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 & SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian & Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina. Dalam SK tersebut tertera, perombakan juga terjadi di jabatan Direktur Utama yang sebelumnya dijabat Nicke Widyawati saat ini dijabat oleh Simon Aloysius Mantiri.

    Mengutip laporan CNN Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pergantian Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina dilakukan demi melakukan penyegaran di tubuh perusahaan. Lebih lanjut, Erick sendiri memuji kinerja Nicke selama memimpin perusahaan tersebut yang.

    “Bu Nicke saya rasa sudah kerja secara maksimal. Beliau (Nicke Widyawati) sampai 6 tahun saya rasa (menjadi dirut Pertamina). Jarang loh dirut Pertamina selama itu. Jadi, saya mengapresiasi kinerjanya," jelas Erick dikutip dari CNN Indonesia, Senin (4/11/2024)

    Tidak ada satupun pernyataan Erick yang menyebut bahwa dirinya memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun.

    Lebih lanjut, terkait tuduhan korupsi di PT Pertamina, belum ada putusan hukum yang telah mengonfirmasi adanya korupsi sebesar Rp1,7 triliun di PT Pertamina hingga artikel ini ditulis pada 14 November 2024.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Menteri BUMN Erick Thohir memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun.

    Terkait pemeriksaan Kejagung, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, membantah adanya penggeledahan di Gedung Pertamina. Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut pergantian Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina dilakukan demi melakukan penyegaran di tubuh perusahaan.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN Erick Thohir memecat Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama Pertamina karena kasus dugaan korupsi yang merugikan negara sebesar Rp1,7 triliun bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini