KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan Presiden BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) Tuffahati Ullayyah ditangkap aparat karena menghina Presiden Prabowo Subianto.
Video memperlihatkan seorang perempuan mengenakan rompi tahanan. Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua orang perempuan memakai rompi tahanan sedang dikawal oleh aparat. Dalam video terdapat foto Tuffahati Ullayyah.
Berikut narasi yang dimunculkan:
Makanya mulut dijaga, klen pikir presiden Prabowo Subianto itu pak Joko Widodo ????????, untung masih dipenjara klen, makanya jgn gitu lagi ya dek ya..
#presidenBemunairditangkap #bacotdijaga
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah ditangkap karena hina Prabowo
[HOAKS] Video Presiden BEM FISIP Unair Ditangkap karena Hina Prabowo
Sumber:Tanggal publish: 05/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video yang menampilkan perempuan memakai rompi tahanan identik unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini.
Perempuan dalam video bukan Presiden BEM FISIP Unair.
Faktanya, perempuan itu adalah pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menangkap dua pegawai Puskesmas Kemusu berinisial PA (34), tenaga akuntansi, dan KV (39), selaku bendahara pengeluaran pembantu Puskesmas Kemusu.
Keduanya ditangkap karena diduga terlibat korupsi pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kemusu periode 2017-2022 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,9 miliar.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video yang menampilkan perempuan memakai rompi tahanan identik unggahan di kanal YouTube Liputan 6 ini.
Perempuan dalam video bukan Presiden BEM FISIP Unair.
Faktanya, perempuan itu adalah pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali menangkap dua pegawai Puskesmas Kemusu berinisial PA (34), tenaga akuntansi, dan KV (39), selaku bendahara pengeluaran pembantu Puskesmas Kemusu.
Keduanya ditangkap karena diduga terlibat korupsi pengelolaan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kemusu periode 2017-2022 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 1,9 miliar.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Presiden BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah ditangkap karena menghina Prabowo tidak benar atau hoaks.
Perempuan yang memakai rompi tahanan bukan Tuffahati Ullayyah, melainkan pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Perempuan yang memakai rompi tahanan bukan Tuffahati Ullayyah, melainkan pegawai Puskesmas Kemusu, Kabupaten Boyolali yang ditangkap karena kasus korupsi pada Januari 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1NoEWEBngB/
- https://www.facebook.com/1309724336925985/videos/pcb.1391160985211517/1144987083537729
- https://www.facebook.com/reel/1318812709367003
- https://www.youtube.com/watch?v=gvbXC3zIyDI&ab_channel=Liputan6
- https://regional.kompas.com/read/2025/01/23/174814378/kejari-tetapkan-dua-pegawai-puskesmas-di-boyolali-tersangka-korupsi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Hoaks Foto Uang Pecahan Rp 25 Ribu Bergambar Gus Dur
Sumber:Tanggal publish: 06/03/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 22 Februari 2025.
Dalam foto tersebut, terdapat gambar Gus Dur setengah badan dengan mengenakan batik dan peci. Tertulis Bank Indonesia dengan pecahan Rp 25 ribu. Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar pemerintah telah membuat uang baru pecanah Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
"Kabarnya Pemerintah membuat uang kertas pecahan 25 Ribu Rupiah, bergambar Guru Bangsa, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Sudahkah anda memilikinya??" tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8 kali direspons dan mendapat 1 komentar dari warganet.
Benarkah dalam foto tersebut merupakan uang rupiah pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "uang rp 25 ribu gambar gus dur" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "BI Bantah Luncurkan Uang Pecahan Rp 25.000 Baru Bergambar Gus Dur" yang dimuat situs kompas.com pada 5 Maret 2025.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), M Anwar Bashori mengungkapkan, hingga kini pihaknya belum mengeluarkan kebijakan adanya uang rupiah emisi baru pecahan Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
Menurut Anwar, setiap uang pecahan baru yang dikeluarkan oleh BI akan diumumkan di media sosial dan situs resmi mereka.
"Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mempercayai informasi yang beredar," kata Anwar.
Kesimpulan
Foto yang diklaim uang kertas pecahan Rp 25 ribu bergambar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, hingga kini Bank Indonesia belum mengeluarkan uang rupiah emisi baru pecahan Rp 25 ribu bergambar Gus Dur.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Tautan Pendaftaran Festival Berhadiah dari Bank Mandiri
Sumber:Tanggal publish: 06/03/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran festival berhadiah dari Bank Mandiri. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 Maret 2025.
Berikut isi postingannya:
"Khusus Nasabah Bank Mandiri yang sudah mempunyai Livin' by Mandiri .Mandiri Festival Berhadiah Hadir lagi jangan lewatkan kesempatan Anda untuk memenangkan hadiah undian Bank Mandiri Berhadiah, Ayo buruan Daftar dan Raih hadiah menarik sebagai apresiasi dari Bank Mandiri ingat nasabah tidak dipungut biaya apapun tinggal klik,
(DAFTAR SEKARANG) Dibawah. Livin' by Mandiri BELIMPAH HADIAH
• 3 Unit Mobil Alphard
• 3 Unit Mobil BMW
• 3 Unit Mobil Pajero Sport
• 3 Unit Mobil CR-V Turbo
• 3 Unit Mobil Fortuner
• 3 Unit Mobil X Pander
• 3 Unit Mobil BRIO
• 3 Unit Mobil Sigra
• 15 Unit Motor Kawasaki KLX
• 25 Unit Motor Scoopy
• 15 Unit Motor Vespa
• 25 Unit Hp iPhone 15 Promax
• 15 Unit Rumah Gratis
• 25 Unit Umroh Gratis
Ayo buruan DAFTAR pendaftaran Undian Berbatas Waktu.
Tanggal 4 Maret - 8 April 2025.
Daftarkan nama anda agar menjadi pemenangnya.
Untuk pengundian & pemenangnya akan diumumkan secara online di seluruh sosial media pada tanggal 9 April 2025."
Postingan tersebut juga disertai tautan yang mengarah pada website tertentu.
Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran festival berhadiah dari Bank Mandiri?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website yang disertakan pada tautan. Hasilnya website tersebut bukan website resmi Bank Mandiri.
Website itu juga meminta sejumlah data pribadi dan juga nomor Telegram kita. Ini merupakan modus pencurian data dan bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
Website resmi Bank Mandiri sendiri beralamat di www.bankmandiri.co.id.
Selain itu Bank Mandiri juga pernah membuat pernyataan agar masyarakat mewaspadai modus penipuan yang mencatut nama bank tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat dan nasabah Bank Mandiri untuk lebih berhati-hati. Kami pastikan itu adalah penipuan. Kami tidak memiliki program undian berhadiah yang sedang berlangsung," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali, Senin (6/5/2024).
"Adapun, link resmi Bank Mandiri yang dapat diakses untuk mengetahui program-program Bank Mandiri yaitu https://bankmandiri.co.id/en/promo-mandiri atau klik fitur promo yang ada di superapp Livin’ by Mandiri."
"Akun resmi Instagram Bank Mandiri adalah @bankmandiri, sedangkan Facebook resmi yaitu Bank Mandiri, dan twitter official ialah @bankmandiri dengan centang biru, hanya itu. Jadi selain itu, tolong jangan percaya," ujarnya.
Kesimpulan
Postingan tautan pendaftaran festival berhadiah dari Bank Mandiri adalah hoaks.
Rujukan
[SALAH] Megawati Pecat Bupati Brebes dari Kader PDIP karena Ikut Retret
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 06/03/2025
Berita
Beredar video dari akun TikTok “rudyduny4432” pada Rabu (26/2/2025) yang menampilkan foto Megawati dan Bupati Brebes dengan narasi:
Karena ikut ret"Megawati resmi pecat bupati brebes dari keanggotaan PDIP
pilihan ibu sdh tepat karena ibu dipilih oleh rakyat bukan partai jadi harus kerja untuk rakyat
Hingga Selasa (04/03/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 124 ribu kali, disukai oleh 970 pengguna, menuai 443 komentar dan 104 kali dibagikan ulang.
Karena ikut ret"Megawati resmi pecat bupati brebes dari keanggotaan PDIP
pilihan ibu sdh tepat karena ibu dipilih oleh rakyat bukan partai jadi harus kerja untuk rakyat
Hingga Selasa (04/03/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 124 ribu kali, disukai oleh 970 pengguna, menuai 443 komentar dan 104 kali dibagikan ulang.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Megawati pecat Bupati Brebes dari kader PDIP karena ikut retret” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
Dilansir antaranews.com, Bupati Brebes yang merupakan kader PDIP memutuskan tetap mengikuti retret kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang meski terdapat instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Juru Bicara PDIP, Ahmad Basarah pada Selasa (25/2/2025) menyampaikan bahwa Megawati tidak pernah melarang kepala daerah dari PDIP untuk mengikuti retret di Akademi Militer Magelang.
Basarah juga menegaskan bahwa dalam instruksinya, Megawati hanya meminta agar keberangkatan ke Magelang dari masing-masing daerah ditunda untuk sementara waktu.
Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada kader partainya yang telah dilantik sebagai kepala daerah dan belum mengikuti retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, agar dapat mengikuti retret angkatan kedua.
Dilansir antaranews.com, Bupati Brebes yang merupakan kader PDIP memutuskan tetap mengikuti retret kepala daerah yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang meski terdapat instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Juru Bicara PDIP, Ahmad Basarah pada Selasa (25/2/2025) menyampaikan bahwa Megawati tidak pernah melarang kepala daerah dari PDIP untuk mengikuti retret di Akademi Militer Magelang.
Basarah juga menegaskan bahwa dalam instruksinya, Megawati hanya meminta agar keberangkatan ke Magelang dari masing-masing daerah ditunda untuk sementara waktu.
Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada kader partainya yang telah dilantik sebagai kepala daerah dan belum mengikuti retret di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, agar dapat mengikuti retret angkatan kedua.
Kesimpulan
Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.
Rujukan
Halaman: 40/6465