• [HOAKS] Tautan Token Listrik Gratis atas Nama PLN

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi yang mengeklaim PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membagikan token listrik gratis.

    Penawaran token listrik beragam, ada yang sebesar Rp 250.000, Rp 500.000, hingga Rp 800.000.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi yang mengeklaim PLN membagikan token listrik gratis dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada April 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik Rp.800.000, Bagi pengguna dengan Kwh 450 sampai KWh 2200 kebawah.

    Daftar sekarang sebelum batas yang ditentukan melalui website resmi PLN di bawah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut menggunakan URL Scan.

    Namun, tautan tidak dapat dibuka dan muncul pesan "HTTP 400 Error" yang artinya server tidak dapat memproses permintaan yang dikirimkan karena ada kesalahan pada sisi klien.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, informasi pembagian token listrik gratis tidak ditemukan di situs resmi maupun akun media sosial resmi PLN.

    Hal ini mengindikasikan bahwa informasi tersebut palsu. Tautan yang disebarkan di Facebook kemungkinan adalah modus phishing yang mengincar data pribadi.

    Sebelumnya, informasi pembagian token listrik gratis senilai Rp 250.000 juga sempat beredar di Facebook pada Februari 2025.

    Manager Komunikasi & TJSL PLN UID Jateng-DIY, Prayudha Fasya Perdana mengatakan, informasi tersebut dipastikan hoaks.

    "PLN tidak pernah membagikan token listrik gratis melalui link atau tautan yang beredar di luar kanal resmi perusahaan," kata Yudha seperti diberitakan Kompas.com, 28 Februari 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang mengeklaim PLN membagikan token listrik gratis adalah hoaks.

    Tautan yang dicantumkan tidak dapat dibuka. Selain itu, informasi pembagian token listrik gratis tidak ditemukan di situs resmi maupun akun media sosial resmi PLN.

    Tautan token listrik gratis yang beredar di Facebook kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data yang mengincar data pribadi pengguna internet.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Artikel Memberitakan Dedi Mulyadi Mengatakan Tuhan Tidak Ada

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul tangkapan layar dari sebuah artikel yang mengeklaim Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan bahwa Tuhan tidak ada.

    Dalam judul artikel itu, Dedi disebut lebih percaya kepada Nyi Roro Kidul. 

    Namun, setelah ditelusuri tangkap layar artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Dedi Mulyadi mengatakan Tuhan tidak ada salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul, "Dedi Mulyadi: Saya Mengatakan Kepada Guru Saya Bahwa Tuhan Itu Tidak Ada, Saya Lebih Percaya Nyi Roro Kidul". 

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Dedi Mulyadi mengatakan Tuhan tidak ada

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, tidak ditemukan artikel soal Dedi Mulyadi mengatakan bahwa Tuhan tidak ada. 

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan, artikel itu memanipulasi unggahan di laman Radar Bogor ini.

    Artikel aslinya berjudul "Cinta Banget sama Kokom, Dedi Mulyadi Ngaku Rela Puasa Matigeni dan Keluar Kamar Cuma Salat, Gubernur Jawa Barat: Sekarang Sudah jadi Janda".

    Artikel tersebut memuat cerita Dedi Mulyadi yang saat SMA pernah menyukai seorang gadis bernama Kokom. Dedi mengaku pernah melakukan puasa untuk mendapat cinta Kokom.

    Tidak ada artikel yang memberitakan Dedi Mulyadi menyatakan Tuhan tidak ada dan dia lebih percaya Nyi Roro Kidul.

    Kesimpulan

    Judul artikel yang mengeklaim Dedi Mulyadi mengatakan Tuhan tidak ada merupakan hasil manipulasi. Konten itu merupakan hoaks dan kabar bohong.

    Artikel aslinya diterbitkan oleh media Radar Bogor dengan judul "Cinta Banget sama Kokom, Dedi Mulyadi Ngaku Rela Puasa Matigeni dan Keluar Kamar Cuma Salat, Gubernur Jawa Barat: Sekarang Sudah jadi Janda".

    Dalam konteks penyebaran disinformasi, cara itu disebut impostor atau memanipulasi dari sumber asli.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Belalang Teratai Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan belalang berwarna putih yang bentuknya mirip bunga teratai.

    Video tersebut beredar di media sosial dan diklaim sebagai penemuan serangga unik dan langka.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video belalang teratai disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 10 Maret 2025:

    Masyaallah indah banget belalang teratai

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri jejak digital video yang beredar dengan teknik reverse image search.

    Hasilnya, video serupa ditemukan di akun Instagram @oleg.pras pada 7 Maret 2025.

    Pada keterangan video, pengunggah menulis tagar AI atau artificial intelligence, untuk memberi tahu bahwa kontennya dibuat dengan AI.

    Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek video tersebut dengan Hive Moderation, sebuah tools yang dapat membantu mendeteksi konten berbasis AI.

    Hasilnya, video belalang teratai memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan AI.

    Selain bukti di atas, apabila diamati dengan cermat terdapat sejumlah kejanggalan dalam video.

    Misalnya, tangan orang yang memegang belalang tersebut memiliki enam jari.

    Bentuk jari yang tidak sempurna sering ditemukan dalam video-video buatan AI.

    Kesimpulan

    Video belalang teratai merupakan konten manipulatif berbasis AI.

    Hive Moderation mengidentifikasi video tersebut memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan AI. Terdapat kejanggalan dalam video, yakni jari tangan yang berjumlah enam.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Ustaz Adi Hidayat Janjikan Bantuan Rp 100 Juta untuk TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/04/2025

    Berita

    KOMPAS. com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menjanjikan bantuan Rp 100 juta untuk sembilan tenaga kerja Indonesia (TKI).

    Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten itu diindikasi sebagai modus penipuan.

    Video Ustaz Adi Hidayat menjanjikan bantuan Rp 100 juta salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.

    Dalam video, Adi Hidayat mengatakan, untuk mendapat bantuan tersebut para TKI diminta mengirim nama dan tempat bekerja melalui pesan di Facebook. Selain itu mereka juga diminta menjawab sebuah pertanyaan.

    Video diberi keterangan sebagai berikut:

    Program Dr saya ini Hanya Berlaku Kepada 9 TKIYang Berhasil Menjawab Pertanyaan Dengan..!Cepat&Benar.?

    Pertanyaan :

    ????DARI MANA KOTA ASAL USTADZ ADI HIDAYAT:

    A. BANTENB. JAMBI

    SILAHKAN PILIH JAWABAN DENGAN BENARBuruan Inbox Jawaban Anda Di Messenger.!!

    Ketika dicek di media sosial milik Adi Hidayat, tidak ditemukan konten yang menampilkan dirinya menjanjikan bantuan Rp 100 juta kepada TKI.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens. 

    Hasilnya, video diketahui memanipulasi konten di YouTube Adi Hidayat berikut ini.

    Dalam video aslinya, Adi Hidayat menginformasikan bahwa kajian Aqso (Al Quran Sunnah Solution) pada 1 Desember 2022 akan menghadirkan ahli Al Quran dari dalam dan luar negeri.

    Ustaz Adi mengatakan, acara tersebut diadakan di Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat. Adapun, Aqso merupakan kajian keagamaan yang dipimpin oleh Adi Hidayat.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ustaz Adi Hidayat menjanjikan bantuan Rp 100 juta kepada sembilan TKI merupakan manipulasi.

    Dalam video aslinya Adi menginformasi soal acara kajian keagamaan yang dipimpinnya pada tahun 2022. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini