[SALAH] Cara Mengecek Resiko Stroke dengan Menggerakan Jari
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“#AQUADULU coba gerakan jari tangan mu seperti dlm video ini:pray:fyp dong”
Hasil Cek Fakta
Akun Tiktok nurtaria7 memposting sebuah video cara untuk mengecek resiko terkena stroke dengan menggerakan jari seperti contoh di video.
Setelah ditelusuri, melansir dari Kompas.com dokter spesialis saraf, Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan. University of Cincinnati mengembangkan tes sederhana untuk diagnosis stroke dalam 1 menit hal tersebut berdasarkan berita Kompas 2016. Pertama dengan tes tersenyum, selanjutnya pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya. Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama karena salah satunya lemah. Ketiga, pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Dengan demikian informasi mengecek resiko stroke dengan menggerakkan jari tidak tepat. Dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Setelah ditelusuri, melansir dari Kompas.com dokter spesialis saraf, Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan. University of Cincinnati mengembangkan tes sederhana untuk diagnosis stroke dalam 1 menit hal tersebut berdasarkan berita Kompas 2016. Pertama dengan tes tersenyum, selanjutnya pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya. Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama karena salah satunya lemah. Ketiga, pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Dengan demikian informasi mengecek resiko stroke dengan menggerakkan jari tidak tepat. Dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Informasi tersebut tidak tepat. Faktanya, dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi menjelaskan pergerakan jari kurang tepat untuk mengecek resiko stroke, karena kedua hal tersebut tidak berhubungan.
Rujukan
[SALAH] BuzzeRp Diam Lihat Hutan Gundul
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 09/11/2022
Berita
“BuzzRp Tiap Hari Radikal Radikul…?
BuzzeRp Tiap Hari Menghujat Ulama…?
BuzzeRp Tiap Hari Bawa Isu Arab Yaman….?
Tapi Pas Giliran Seperti ini, MEREKA DIAM SERIBU BAHASA !”
BuzzeRp Tiap Hari Menghujat Ulama…?
BuzzeRp Tiap Hari Bawa Isu Arab Yaman….?
Tapi Pas Giliran Seperti ini, MEREKA DIAM SERIBU BAHASA !”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” mengunggah sebuah foto hutan gundul. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan BuzzeRp yang selalu menghujat ulama diam ketika melihat hutan gundul.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia. Foto serupa dapat dilihat dalam artikel berjudul “Can Borneo’s Tribes Survive ‘Biggest Environmental Crime of Our Times’?” yang diunggah oleh National Geographic pada 10 Januari 2015.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id pada 26 Agustus 2021 dengan judul artikel “[SALAH] Foto Penggundulan Hutan di Kalimantan Barat”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia. Foto serupa dapat dilihat dalam artikel berjudul “Can Borneo’s Tribes Survive ‘Biggest Environmental Crime of Our Times’?” yang diunggah oleh National Geographic pada 10 Januari 2015.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id pada 26 Agustus 2021 dengan judul artikel “[SALAH] Foto Penggundulan Hutan di Kalimantan Barat”.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “sutanmangara” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
Bukan foto hutan gundul di Indonesia. Foto tersebut merupakan kondisi deforestasi di Sarawak, Malaysia dan tidak berkaitan dengan pemerintah Indonesia.
Rujukan
Cek Fakta: Tidak Benar Pos Indonesia Bagikan Subsidi dari Pemerintah Rp 10 Juta
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 14/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim PT Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta, kabar tersebut dibagikan lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta yang dibagikan berupa tautan sebagai berikut.
"behaviororthodox.cn/Posinws/tb.php?qx=xp1668320543757"
Ketika tautan tersebut diklik mengarah pada halam situs yang terdapat tulisan sebagai berikut.
"🎉Pos Indonesia National economic subsidy🎊
13 November, 2022
Congratulations!
Pos Indonesia National economic subsidy
Through the questionnaire, you will have a chance to get 10000000 Rupiah ."
Dalam situs tersebut penerima informasi diarahkan untuk menjawab sejumlah pertanyaan.
Benarkah Klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta, dalam situs resmi PT Pos Indonesia posindonesia.co.id terdapat tulisan "Klarifikasi Pos Indonesia Terkait Informasi Hoax tentang Program Hadiah".
Situs posindonesia.co.id menyebutkan, beberapa waktu terakhir beredar link atau tautan melalui aplikasi pesan dan media sosial berisi informasi yang mengatasnamakan PT Pos Indonesia (Persero) mengenai program hadiah.
Saat ini Pos Indonesia tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan pada informasi diatas dan disampaikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Corporate Secretary PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta mengatakan bahwa Pos Indonesia saat ini tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan oleh link yang saat ini beredar dan dinyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar.
Pos Indonesia menghimbau masyarakat untuk tidak mengklik tautan tersebut dan tetap berhati-hati akan informasi yang tersebar luas pada aplikasi pesan dan media sosial yang mengatasnamakan Pos Indonesia
Berita dan informasi resmi terkait dengan Pos Indonesia hanya disampaikan melalui website resmi www.posindonesia.co.id, dan melalui media sosial Instagram @posindonesia.ig, twitter @posindonesia dan facebook Pos Indonesia serta bagi masyarakan yang ingin memastikan segala informasi tentang Pos Indonesia bisa menghubungi Pos Call 1500161
“Seluruh program hadiah atau campaign yang diselenggarakan secara resmi oleh Pos Indonesia selalu disampaikan melalui website resmi dan akun media sosial official Pos Indonesia serta bisa melakukan konfirmasi langsung ke Pos Call 1500161,” pungkas Tata.
Kesimpulan
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Pos Indonesia membagikan subsidi dari pemerintah Rp 10 juta adalah hoaks.
Pos Indonesia saat ini tidak memiliki program hadiah sebagaimana disampaikan oleh link yang saat ini beredar.
Rujukan
Cek Fakta: Klarifikasi Setiap Orang Bisa Dapatkan Bansos BBM Rp 600 Ribu dari Pemerintah
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 14/11/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut semua orang bisa mendapat bantuan sosial (bansos) Rp 600 ribu untuk bantuan BBM. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 November 2022.
Berikut isi postingannya:
"Ternyata semuanya bisa dapat BANSOS ! Silahkan daftar dan ikuti caranya dibawah ini"
Lalu benarkah postingan yang menyebut semua orang bisa mendapat bantuan sosial (bansos) Rp 600 ribu untuk bantuan BBM?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi link yang disertakan dalam postingan tersebut. Link tersebut memang memberikan informasi terkait cara dan syarat mendapatkan bansos BBM sebesar Rp 600 ribu.
Namun tidak ada penjelasan bahwa semua orang bisa mendapatkannya hanya dengan mendaftarkan diri dalam informasi tersebut.
Di sisi lain, ada tiga bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk menghadapi kenaikan harga BBM September lalu. Masing-masing BLT tunai pada 20,65 juta keluarga penerima manfaat.
Untuk BLT tunai menyasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Sembako/BNPT dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga kelompok keluarga mampu tidak berhak mendapatkan BLT tunai.
BLT BBM ini tidak diberikan sekaligus sebesar Rp 600 ribu. Masyarakat akan menerimanya selama empat bulan, terhitung sejak September sampai dengan Desember 2022, dengan total BLT per bulannya senilai Rp 150 ribu.
Bansos yang kedua adalah bansos subsidi gaji pada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan. Sementara untuk bansos subsidi gaji bisa didapatkan pekerja dengan syarat sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia (WNI).
2. Peserta aktif program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan s/d Juli 2022.
3. Gaji/ Upah paling banyak Rp 3,5 juta. Di mana, pekerja/ buruh yang bekerja di wilayah dengan UMP/UMK lebih besar dari Rp 3,5 juta, maka persyaratan gaji menjadi paling banyak sebesar UMP/UMK dibuatkan atas hingga ratusan ribu penuh.
4. Bukan PNS, TNI dan Polri.
Lalu bansos terakhir untuk bantuan sektor transportasi, angkutan umum, ojek, nelayan, serta perlindungan sosial tambahan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut semua orang bisa mendapat bantuan sosial (bansos) Rp 600 ribu untuk bantuan BBM adalah tidak benar. Faktanya ada beberapa persyaratan untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Selain itu untuk BLT tunai diberikan kepada keluarga bukan per orang.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/5058190/begini-cara-cek- blt-bbm-rp-600-ribu-dari-pemerintah
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/5095638/orang-tua-dapat- pkh-anak-yang-bekerja-tetap-bisa-dapat-bsu-rp-600-ribu-tidak
- https://www.liputan6.com/news/read/5071863/cek-nama-di-daftar- penerima-blt-bbm-lewat-cekbansoskemensosgoid
Halaman: 3965/6658