KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan seorang pria memakai kaus biru mencabut dan menginjak nisan di sebuah kuburan di Indramayu, Jawa Barat.
Video tersebut disebarkan dengan narasi ujaran kebencian kepada kelompok etnis Tionghoa atau China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Video perusakan makam di Indramayu oleh etnis Tionghoa disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 5 November 2024:
Parilaku China sungguh keterlaluan, orang sudah masuk liang kubur masih saja di ganggu peristirahatannya
Inilah warga negara Tiongkok yg dibanggakan @PdiperjuanganP hinggaStudi banding, aklaqnya buruk dijadikan contoh.
Sementara, berikut teks yang tertera pada video berdurasi 22 detik tersebut:
pengerusakan kuburan di Indramayu
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 5 November 2024, mengenai pengrusakan makam di Indramayu yang menyudutkan etnis Tionghoa.
[KLARIFIKASI] Perusakan Makam di Indramayu akibat Perselisihan Warga, Waspada Narasi Rasis
Sumber:Tanggal publish: 13/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar serupa dengan video viral yang diwartakan kanal YouTube Tribunnews, 15 Oktober 2024.
Makam dalam video berlokasi di TPU Ketepeng Reges, Desa Panyindang Kulon, Indramayu.
Peristiwa dalam video terkait dengan penempelan stiker bertuliskan "disegel" di makam dengan mencatut logo Pengadilan Negeri (PN) Indramayu.
Humas PN Indramayu, Adrian Anju Purba meluruskan bahwa pemakaian logo tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan PN Indramayu.
"Itu (penempelan stiker di makam) tidak pernah dilakukan dan bukan produk dari Pengadilan Negeri," kata Adrian dikutip dari Kompas TV.
Kasus penempelan stiker "disegel" di Indramayu dipicu oleh perselisihan antarwarga mengenai hak atas tanah makam.
Kepala Desa Panyindangan, Ono Daryono menjelaskan, perselisihan sudah berlangsung lama dan masih dalam proses penanganan di pengadilan.
Pemerintah desa beberapa kali berusaha melakukan mediasi dengan kedua belah pihak, tetapi selalu terkendala karena salah satu pihak tidak datang.
"Kalau tidak bisa diselesaikan di tingkat desa, kami berharap kedua belah pihak menyelesaikannya di pengadilan agar masalah ini bisa segera terang dan tidak menimbulkan konflik lebih lanjut," kata Ono dikutip dari Kompas.com, 14 Oktober 2024.
Makam dalam video berlokasi di TPU Ketepeng Reges, Desa Panyindang Kulon, Indramayu.
Peristiwa dalam video terkait dengan penempelan stiker bertuliskan "disegel" di makam dengan mencatut logo Pengadilan Negeri (PN) Indramayu.
Humas PN Indramayu, Adrian Anju Purba meluruskan bahwa pemakaian logo tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan PN Indramayu.
"Itu (penempelan stiker di makam) tidak pernah dilakukan dan bukan produk dari Pengadilan Negeri," kata Adrian dikutip dari Kompas TV.
Kasus penempelan stiker "disegel" di Indramayu dipicu oleh perselisihan antarwarga mengenai hak atas tanah makam.
Kepala Desa Panyindangan, Ono Daryono menjelaskan, perselisihan sudah berlangsung lama dan masih dalam proses penanganan di pengadilan.
Pemerintah desa beberapa kali berusaha melakukan mediasi dengan kedua belah pihak, tetapi selalu terkendala karena salah satu pihak tidak datang.
"Kalau tidak bisa diselesaikan di tingkat desa, kami berharap kedua belah pihak menyelesaikannya di pengadilan agar masalah ini bisa segera terang dan tidak menimbulkan konflik lebih lanjut," kata Ono dikutip dari Kompas.com, 14 Oktober 2024.
Kesimpulan
Video pengrusakan makam di TPU Ketepeng Reges, Desa Panyindang Kulon, Indramayu, Jawa Barat terkait perselisihan hak tanah antarwarga.
Video tersebut disebarkan dengan narasi keliru yang menyudutkan etnis Tionghoa.
Pemerintah desa telah berusaha memediasi kedua pihak, tetapi gagal. Kini, perselisihan antarwarga tersebut dalam proses penanganan di pengadilan.
Video tersebut disebarkan dengan narasi keliru yang menyudutkan etnis Tionghoa.
Pemerintah desa telah berusaha memediasi kedua pihak, tetapi gagal. Kini, perselisihan antarwarga tersebut dalam proses penanganan di pengadilan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/ubed.to.31/videos/1270970711020412/
- https://www.facebook.com/reel/574588785073958
- https://ghostarchive.org/archive/SllOV
- https://www.youtube.com/shorts/SBSsuXpya_U
- https://www.youtube.com/watch?v=d7E51Wm8DPo&t=13s
- https://bandung.kompas.com/read/2024/10/15/172035678/kasus-penyegelan-makam-di-indramayu-diduga-akibat-perselisihan-warga?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[PENIPUAN] Informasi dari Akun Facebook “PPN Bappenas”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 14/11/2024
Berita
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) sejak Jumat (1/11/2024) menemukan akun Facebook “PPN Bappenas” yang membagikan poster rekrutmen kerja di Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN).
Berikut narasi yang tertera di profil akun tersebut:
open rekrutmen kementerian PPN/BAPPENAS
https://recruitmentkementrianppnbappenas.tiuip.my[dot]id
Hasil Cek Fakta
Dari penelusuran TurnBackHoax, akun Facebook resmi Kementerian PPN/Bappenas adalah “Kementerian PPN/Bappenas” yang sudah terverifikasi dan memiliki 44 ribu pengikut.
Akun tersebut pada Minggu (3/11/2024) mengunggah imbauan, isinya mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan beredarnya beragam poster lowongan yang mengatasnamakan Bappenas.
Informasi tentang rekrutmen Kementerian PPN/Bappenas dapat diakses melalui laman resmi rekrutmen.bappenas.go.id.
Akun tersebut pada Minggu (3/11/2024) mengunggah imbauan, isinya mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan beredarnya beragam poster lowongan yang mengatasnamakan Bappenas.
Informasi tentang rekrutmen Kementerian PPN/Bappenas dapat diakses melalui laman resmi rekrutmen.bappenas.go.id.
Kesimpulan
Akun Facebook “PPN Bappenas” dan seluruh unggahannya merupakan konten palsu (impostor content) untuk modus penipuan.
Rujukan
[SALAH] Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil Sebut “The Jakmania” Tidak Spesial
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 14/11/2024
Berita
Pada Sabtu (7/9/2024) akun TikTok “undergreen.id” mengunggah video [arsip] berisi klaim “Ridwan Kamil (calon gubernur DKI Jakarta) mengatakan The Jakmania tidak spesial”.
Berikut narasi lengkapnya :
“Tahu Diri Usai Ditolak Ridwan Kamil Blak2an Sebut “The Jakmania Tak Spesial”
Hingga Kamis (14/11/2024), unggahan mendapat 16.600 tanda suka, 5.800-an komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 300 kali.
Berikut narasi lengkapnya :
“Tahu Diri Usai Ditolak Ridwan Kamil Blak2an Sebut “The Jakmania Tak Spesial”
Hingga Kamis (14/11/2024), unggahan mendapat 16.600 tanda suka, 5.800-an komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 300 kali.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), tidak ada informasi kredibel yang membenarkan klaim. Dari hasil pencarian sumber gambar melalui Google Lens, klip dalam unggahan akun TikTok “undergreen.idl” merupakan potongan video dari kanal YouTube CNN Indonesia “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan ”Public Figure” yang tayang Kamis (5/92024). Tidak ada satu pun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.
Kesimpulan
Tidak ada satu pun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.
Rujukan
- http[YouTube] CNN Indonesia_Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan ''Public Figure
- https://www.youtube.com/watch?v=cpxV5o-XBBI
- https://www.tiktok.com/@undergreen.id/video/7411809691765935365 (tautan asli unggahan akun TikTok “undergreen.id”)
- https://ghostarchive.org/archive/bPi3b (arsip unggahan akun TikTok “undergreen.id”)
[SALAH] Bagi-Bagi Susu Gratis Gibran Merugikan Peternak Lokal
Sumber: youtube.comTanggal publish: 14/11/2024
Berita
DEMO MANDI SUSU !! MAKAN SIANG DAN SUSU GRATIS PRABOWO RUGIKAN PETERNAK LOKAL RATUSAN JUTA
BREAKING NEWS
DEMO MANDI SUSU
BAGI2 SUSU GIBRAN RUGIKAN PETANI LOKAL
BREAKING NEWS
DEMO MANDI SUSU
BAGI2 SUSU GIBRAN RUGIKAN PETANI LOKAL
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “bagi-bagi susu gratis Gibran rugikan peternak lokal” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang bagi-bagi susu gratis Gibran merugikan peternak lokal.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen sejumlah peternak sapi perah lokal di Boyolali yang menggelar aksi mandi susu pada Sabtu (9/11/2024).
Gambar asli dimuat dalam pemberitaan tempo.co “Peternak Sapi Boyolali Menunggu Kepastian Industri Menyerap Susu Lokal 100 Persen”.
Video unggahan kanal YouTube “KOPI POLITIK” berdurasi 11 menit 23 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan artikel ayoindonesia.com “Fufufafa Rajin Bagi-bagi Susu Kotak UHT, Peternak Lokal Justru Demo Mandi Susu Gegara Kebijakan Impor”.
Artikel yang tayang Minggu (10/11/2024) itu membahas demo mandi susu oleh peternak lokal akibat kebijakan susu impor.
Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang bagi-bagi susu gratis Gibran merugikan peternak lokal.
TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens. Diketahui, foto berasal dari momen sejumlah peternak sapi perah lokal di Boyolali yang menggelar aksi mandi susu pada Sabtu (9/11/2024).
Gambar asli dimuat dalam pemberitaan tempo.co “Peternak Sapi Boyolali Menunggu Kepastian Industri Menyerap Susu Lokal 100 Persen”.
Video unggahan kanal YouTube “KOPI POLITIK” berdurasi 11 menit 23 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan artikel ayoindonesia.com “Fufufafa Rajin Bagi-bagi Susu Kotak UHT, Peternak Lokal Justru Demo Mandi Susu Gegara Kebijakan Impor”.
Artikel yang tayang Minggu (10/11/2024) itu membahas demo mandi susu oleh peternak lokal akibat kebijakan susu impor.
Kesimpulan
Video yang beredar merupakan potongan dokumentasi demo bulan Oktober 2024, di mana peternak lokal protes soal kebijakan susu impor.
Rujukan
Halaman: 43/5965