KOMPAS.com - Tersiar kabar yang mengeklaim semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur telah berhenti.
Semburan lumpur tersebut berhenti setelah hampir 20 tahun mengeluarkan lumpur panas, asap putih, dan gas.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi mengenai berhentinya semburan lumpur Lapindo disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (10/4/2025):
Viral semburan lumpur Lapindo berhenti setelah 19 tahun berjalan, lebih cepat setahun dari prediksi 20 tahun
[HOAKS] Lumpur Lapindo Berhenti Menyembur
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Semburan lumpur Sidoarjo terletak di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur berlokasi sekitar 200 meter dari pengeboran gas Banjar Panji 1 milik PT Lapindo Brantas.
Lokasi tersebut menyemburkan lumpur sejak 29 Mei 2006.
Dilansir situs web Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), para ahli geologi memperkirakan fenomena semburan akan berlangsung lebih dari 30 tahun.
Saat pengeboran dilakukan, sumber gas keluar membawa lumpur dan air ke permukaan.
Pakar Geologi dari Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo mengatakan, semburan lumpur Lapindo belum berhenti.
“Sampai sekarang belum berhenti, masih keluar sedikit-sedikit jadi sulit diprediksi. Nanti akan berhenti sendiri, banyak yang berhenti sendiri juga,” kata Amien dikutip dari Kompas.com, 14 Maret 2025.
Ia menjelaskan, sumber gasnya sangat besar, dengan kedalaman mencapai 2 hingga 3 kilometer, sehingga diperkirakan masih aktif selama puluhan tahun.
Faktanya, asap putih pekat masih terlihat di pusat semburan disertai aroma gas.
Sementara, area pinggir tanggul terlihat endapan lumpur yang padat dan pecah-pecah akibat pengeringan.
Video kondisi lumpur Lapindo dapat disaksikan melalui liputan Kompas.com ini.
"Di beberapa titik dibuka sumur baru untuk memproduksi dan mengolah kandungan gasnya menjadi LPG melalui pembuangan saluran seperti PDAM," ujar Legiman warga Sidoarjo.
Lokasi tersebut menyemburkan lumpur sejak 29 Mei 2006.
Dilansir situs web Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), para ahli geologi memperkirakan fenomena semburan akan berlangsung lebih dari 30 tahun.
Saat pengeboran dilakukan, sumber gas keluar membawa lumpur dan air ke permukaan.
Pakar Geologi dari Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo mengatakan, semburan lumpur Lapindo belum berhenti.
“Sampai sekarang belum berhenti, masih keluar sedikit-sedikit jadi sulit diprediksi. Nanti akan berhenti sendiri, banyak yang berhenti sendiri juga,” kata Amien dikutip dari Kompas.com, 14 Maret 2025.
Ia menjelaskan, sumber gasnya sangat besar, dengan kedalaman mencapai 2 hingga 3 kilometer, sehingga diperkirakan masih aktif selama puluhan tahun.
Faktanya, asap putih pekat masih terlihat di pusat semburan disertai aroma gas.
Sementara, area pinggir tanggul terlihat endapan lumpur yang padat dan pecah-pecah akibat pengeringan.
Video kondisi lumpur Lapindo dapat disaksikan melalui liputan Kompas.com ini.
"Di beberapa titik dibuka sumur baru untuk memproduksi dan mengolah kandungan gasnya menjadi LPG melalui pembuangan saluran seperti PDAM," ujar Legiman warga Sidoarjo.
Kesimpulan
Narasi mengenai berhentinya semburan lumpur Lapindo merupakan hoaks.
Warga sekitar dan pakar geologi menyatakan bahwa lumpur masih keluar di pusat semburan.
Asap putih dan aroma gas juga masih ada di wilayah tersebut.
Warga sekitar dan pakar geologi menyatakan bahwa lumpur masih keluar di pusat semburan.
Asap putih dan aroma gas juga masih ada di wilayah tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/omahkopi.sha/posts/pfbid02deDza4vxuPLmDVt2gmFH8KpYNh8yMVMtskmvNorSjHrKhqmwuDu6SZW9VfgYjiAJl
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=653804597279858&set=a.103042942356029
- https://www.facebook.com/gwen.z.danish/posts/pfbid0L2EiKVP4p8BTUrt14PNFMebUvAobNCVJyaZ9KmWJjcoK1HzHrRbprFmM69hK6pUXl
- https://www.facebook.com/beritaviral/posts/pfbid02cfetH5yi1HV3unp8BptJwNNpMWqd2X4J9joLY1uU8Yo6JjmbKCJLnPfDpVv5fVmMl
- https://www.facebook.com/samsul.maarif.18/posts/pfbid0ac4z99oZ2ut2uNoaJ9tF3Rc7eWUdmGHW2CxwzvTFp9tNgjubQ4XGnHVScneH6akPl
- https://www.facebook.com/sams.hudha.2025/posts/pfbid0vqK9cQvNWYcLLvDCnkzETA3tyJxFvqV8gVxVEzso9yAZFnXS5mSu9ZibkwtHwm73l
- https://sda.pu.go.id/pusat/ppls/main/page/52-sejarah-semburan
- https://surabaya.kompas.com/read/2025/03/14/215346278/pertama-kali-menyembur-tahun-2006-lumpur-lapindo-sidoarjo-masih-aktif?page=all#page2
- https://www.youtube.com/watch?v=T3J7y_MWtjQ
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFIKASI] Video Ledakan Pipa Gas di Malaysia, Bukan di Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan ledakan pipa gas bawah tanah.
Dalam video, tampak kobaran api membumbung tinggi di kawasan permukiman. Namun, tidak ada keterangan lokasi kejadian tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut perlu diperjelas dengan konteks tambahan agar tidak menimbulkan misinformasi.
Video yang diklaim menunjukkan ledakan pipa gas bawah tanah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini pada April 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gas bawah tanah meledak..besar sekali apinya
Dalam video, tampak kobaran api membumbung tinggi di kawasan permukiman. Namun, tidak ada keterangan lokasi kejadian tersebut.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut perlu diperjelas dengan konteks tambahan agar tidak menimbulkan misinformasi.
Video yang diklaim menunjukkan ledakan pipa gas bawah tanah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini pada April 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gas bawah tanah meledak..besar sekali apinya
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan bahwa visual tersebut merupakan ledakan pipa gas di Malaysia.
Visual yang sama ditemukan dalam unggahan video YouTube, 3 April 2025 berjudul "Gas bawah tanah milik petronas meledak di depan rumah warga".
Diberitakan Kompas.id, pipa gas Petronas, badan usaha milik negara Malaysia, meledak dan terbakar pada 1 April 2025.
Peristiwa itu terjadi di Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia. Pipa gas tersebut berada di Puchong yang terletak 5 kilometer dari perumahan Putra Heights.
Menurut laporan regu pemadam kebakaran, ketinggian api mencapai 300 meter. Sebanyak 112 orang terdampak dan ada yang dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka bakar.
Visual yang sama ditemukan dalam unggahan video YouTube, 3 April 2025 berjudul "Gas bawah tanah milik petronas meledak di depan rumah warga".
Diberitakan Kompas.id, pipa gas Petronas, badan usaha milik negara Malaysia, meledak dan terbakar pada 1 April 2025.
Peristiwa itu terjadi di Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia. Pipa gas tersebut berada di Puchong yang terletak 5 kilometer dari perumahan Putra Heights.
Menurut laporan regu pemadam kebakaran, ketinggian api mencapai 300 meter. Sebanyak 112 orang terdampak dan ada yang dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka bakar.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan ledakan pipa gas bawah tanah perlu diluruskan.
Video itu dibagikan tanpa keterangan lokasi, sehingga berpotensi disalahpahami sebagai kejadian di Indonesia.
Peristiwa dalam video adalah ledakan pipa gas Petronas di Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia pada 1 April 2025.
Video itu dibagikan tanpa keterangan lokasi, sehingga berpotensi disalahpahami sebagai kejadian di Indonesia.
Peristiwa dalam video adalah ledakan pipa gas Petronas di Subang Jaya, Negara Bagian Selangor, Malaysia pada 1 April 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/708058135216733
- https://www.facebook.com/reel/1900065197065051
- https://www.facebook.com/reel/4128128300779272
- https://www.facebook.com/emmiaritonank.wati/posts/pfbid0asuU5msyVBxyCSVSttB52FYAiU46iobUwwh7TA7VQdTicBckMVHAmxHCBvoNSXyol
- https://www.facebook.com/reel/570889528689463
- https://www.facebook.com/reel/675391461807704
- https://www.youtube.com/watch?v=OvXL3Pja1Lw
- https://www.kompas.id/artikel/pipa-gas-petronas-meledak-dan-terbakar
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Hoaks Video Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosi Obat Nyeri Sendi
Sumber:Tanggal publish: 11/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video mantan Menkes Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 8 Maret 2025.
Dalam postingannya terdapat video Siti Fadilah Supari mempromosikan obat yang membantu menyembuhkan nyeri sendi selamanya.
Akun itu menambahkan narasi:
"Nyeri sendi akan hilang selamanya!🌟 Temukan cara mengatasi rasa sakit dan meraih kebebasan bergerak!"
Lalu benarkah postingan video mantan Menkes Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah Siti Fadilah Supari dalam akun resmi Tiktoknya @siti_fadilah_supari pada 15 September 2023.
Namun dalam video tersebut Siti Fadilah Supari tidak berbicara terkait promosi obat nyeri sendi. Dia bercerita terkait tetangganya yang meninggal dunia mendadak karena tidak mengikuti peringatan dokter.
Video itu juga disertai narasi:
"Pengalaman ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua, tidak selamanya yang berbau asing itu sesuai dengan kita, apalagi tentang masalah kesehatan, gaya hidup kita dan gaya hidup orang asing, sudah pasti berbeda dan hal tersebut menentukan kualitas hidup seseorang, semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran"
Selain itu penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi konten video AI, deepware.ai. Di sana ditemukan bahwa video dalam postingan merupakan buatan AI.
Kesimpulan
Postingan video mantan Menkes Siti Fadilah Supari mempromosikan obat nyeri sendi adalah hoaks.
Rujukan
Video Erupsi Gunung Gede pada Awal April 2025, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 11/04/2025
Berita
tirto.id - Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 melanda Bogor sekitarnya, Kamis (10/4/2025) malam. Gempa terjadi pada pukul 22.16 WIB dengan episenter di darat pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, sekitar 2 kilometer tenggara Kota Bogor.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa ini berjenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu dari aktivitas sesar aktif jalur Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).
Nemun demikian, sebelum kejadian itu, beredar video aktivitas sebuah gunung yang diklaim sebagai cuplikan erupsi Gunung Gede, yang terletak dalam wilayah tiga Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Sukabumi. Akun Facebook bernama “Kang Nazcjr Kang Nascjr” (arsip) membagikan klip berdurasi satu menit ini pada Selasa (8/4/2025).
Dalam video, sebuah gunung di tepi sawah terlihat mengeluarkan asap. Video juga diiringi suara kicauan burung dan dengung sepeda motor.
“INFO TERBARU. INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI'UUN. GUNUNG GEDE CIANJUR -BOGOR ERUPSI. SEMOGA TIDAK TERJADI YANG TIDAK DI INGINKAN,” bunyi takarir penyertanya.
Per Jumat (11/4/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke 55 orang lainnya, dan meraup 75 tanda suka serta 55 komentar. Meski ada warganet yang ikut melontarkan kalimat istirja, ada juga pengguna Facebook lain yang mengatakan bahwa narasi yang beredar hoaks.
Tak cuman di Facebook, klaim senada juga berlalu-lalang di TikTok (arsip).
Lantas, bagaimana faktanya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa ini berjenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu dari aktivitas sesar aktif jalur Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).
Nemun demikian, sebelum kejadian itu, beredar video aktivitas sebuah gunung yang diklaim sebagai cuplikan erupsi Gunung Gede, yang terletak dalam wilayah tiga Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Cianjur, Bogor, dan Sukabumi. Akun Facebook bernama “Kang Nazcjr Kang Nascjr” (arsip) membagikan klip berdurasi satu menit ini pada Selasa (8/4/2025).
Dalam video, sebuah gunung di tepi sawah terlihat mengeluarkan asap. Video juga diiringi suara kicauan burung dan dengung sepeda motor.
“INFO TERBARU. INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI'UUN. GUNUNG GEDE CIANJUR -BOGOR ERUPSI. SEMOGA TIDAK TERJADI YANG TIDAK DI INGINKAN,” bunyi takarir penyertanya.
Per Jumat (11/4/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke 55 orang lainnya, dan meraup 75 tanda suka serta 55 komentar. Meski ada warganet yang ikut melontarkan kalimat istirja, ada juga pengguna Facebook lain yang mengatakan bahwa narasi yang beredar hoaks.
Tak cuman di Facebook, klaim senada juga berlalu-lalang di TikTok (arsip).
Lantas, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Usai menyaksikan video secara utuh, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “erupsi Gunung Gede April 2025”. Hasilnya, narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah memastikan informasi aktivitas erupsi Gunung Gede yang beredar di berbagai media sosial pada April 2025 adalah kabar hoaks. Mengutip rilis Badan Geologi, klip tersebut nyatanya diambil dari aktivitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Menurut pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Selasa (8/4/2025), diketahui tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
“Pengamatan visual sejak 1 Januari 2025 hingga tanggal 8 April 2025 menunjukkan aktivitas yang tampak di permukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap kawah berkisar antara 50 – 100 meter,” tulis Badan Geologi ESDM di laman resminya, Selasa (8/4/2025).
Erupsi terakhir Gunung Gede sendiri terjadi pada tahun 1957, berupa kolom erupsi mencapai 3 ribu meter di atas Kawah Ratu. Sementara pemantauan kegempaan menunjukkan, sejak peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA) pada tanggal 1 April 2025, tidak terjadi peningkatan aktivitas hembusan asap kawah ataupun terjadi lagi peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA).
“Pada periode 2 April 2025 hingga 8 April 2025 pukul 06.00 WIB terekam 1 kali gempa Tornillo, 2 kali gempa Vulkanik-Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 14 kali gempa Tektonik Jauh. Dengan demikian tingkat aktivitas G. Gede hingga tanggal 8 April 2025 pukul 06.00 WIB masih ditetapkan pada Level I (Normal),” begitu bunyi rilis lanjutannya.
Dengan status itu, ESDM mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Gede dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
Per Jumat (11/4/2025), situs ESDM https://magma.vsi.esdm.go.id/ untuk mengecek stasus vulkanik gunung pun memperlihatkan kalau Gunung Gede masih berstatus level 1 atau normal, dan tidak terlihat adanya erupsi.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah memastikan informasi aktivitas erupsi Gunung Gede yang beredar di berbagai media sosial pada April 2025 adalah kabar hoaks. Mengutip rilis Badan Geologi, klip tersebut nyatanya diambil dari aktivitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Menurut pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Selasa (8/4/2025), diketahui tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
“Pengamatan visual sejak 1 Januari 2025 hingga tanggal 8 April 2025 menunjukkan aktivitas yang tampak di permukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap kawah berkisar antara 50 – 100 meter,” tulis Badan Geologi ESDM di laman resminya, Selasa (8/4/2025).
Erupsi terakhir Gunung Gede sendiri terjadi pada tahun 1957, berupa kolom erupsi mencapai 3 ribu meter di atas Kawah Ratu. Sementara pemantauan kegempaan menunjukkan, sejak peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA) pada tanggal 1 April 2025, tidak terjadi peningkatan aktivitas hembusan asap kawah ataupun terjadi lagi peningkatan Gempa Vulkanik-Dalam (VA).
“Pada periode 2 April 2025 hingga 8 April 2025 pukul 06.00 WIB terekam 1 kali gempa Tornillo, 2 kali gempa Vulkanik-Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, dan 14 kali gempa Tektonik Jauh. Dengan demikian tingkat aktivitas G. Gede hingga tanggal 8 April 2025 pukul 06.00 WIB masih ditetapkan pada Level I (Normal),” begitu bunyi rilis lanjutannya.
Dengan status itu, ESDM mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Gede dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
Per Jumat (11/4/2025), situs ESDM https://magma.vsi.esdm.go.id/ untuk mengecek stasus vulkanik gunung pun memperlihatkan kalau Gunung Gede masih berstatus level 1 atau normal, dan tidak terlihat adanya erupsi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video erupsi Gunung Gede pada awal April 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Klip tersebut nyatanya diambil dari aktivitas erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat.
Menurut pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Selasa (8/4/2025), diketahui tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
Narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Klip tersebut nyatanya diambil dari aktivitas erupsi Gunungapi Marapi di Sumatera Barat.
Menurut pemantauan aktivitas visual dari Pos PGA Gunung Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Selasa (8/4/2025), diketahui tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/1216578853473943
- https://archive.ph/EpOtq
- https://www.tiktok.com/search?q=erupsi%20gunung%20gede&t=1744335024894
- https://archive.ph/EpsVz
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-detik-detik-erupsi-gunung-gede-2-april-2025
- https://geologi.esdm.go.id/media-center/klarifikasi-badan-geologi-tentang-berita-hoax-erupsi-gunungapi-gede-jawa-barat
Halaman: 46/6589