Keliru, Klaim bahwa Penyakit Jelang Ramadan dan Lebaran Disebabkan Senjata Biologis
Sumber:Tanggal publish: 10/01/2025
Berita
Sebuah video narasi yang beredar di Threads [ arsip ] memuat klaim adanya indikasi penggunaan senjata biologis (biological warfare) yang diluncurkan menjelang Ramadan dan Lebaran alias Hari Raya Idul Fitri.
Adanya senjata biologis itu dikaitkan dengan sejumlah penyakit seperti sakit tenggorokan, demam, perut dan badan meriang, pilek, sendi-sendi yang linu, dan sakit kepala.
Benarkah adabiological warfareyang diluncurkan jelang Ramadan dan Lebaran?
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa musim penghujan di Indonesia dapat menyebabkan atau memperburuk sakit, akan tetapi hal itu bukan lantaran adanya senjata biologis yang ditujukan untuk membunuh manusia.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa cuaca buruk pada level tertentu seperti musim hujan di Indonesia seperti saat ini perlu mewaspadai beberapa penyakit tertentu. Antara lain meningkatnya risiko sakit tenggorokan, leptospirosis atau leptospira, diare, dan demam berdarah.
Menurut Zubairi, jika mengalami sakit tenggorokan, maka seseorang harus sering mencuci tangan dan menggunakan masker jika berkumpul dengan banyak orang. Namun, penggunaan masker ini tidak bersifat wajib.
Leptospira adalah penyakit yang penularannya melalui urin hewan yang terinfeksi seperti tikus. “Jadi memang kita perlu menjaga kebersihan dan genangan air akibat hujan, akibat banjir, harus segera diatasi,” kata Zubairi dihubungi Tempo, Kamis, 9 Januari 2025.
Untuk mencegah diare, seseorang harus menjaga kebersihan makanan, tempat makan dan proses memasak. Sedangkan demam berdarah disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Cara pencegahannya adalah dengan menghilangkan jentik nyamuk.
Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani, Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan UM, penyakit yang bermunculan saat musim hujan karena kelembaban udara tinggi, sehingga lingkungan menjadi ideal untuk mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit.
Munculnya genangan air baru dan tempat penampungan air lainnya, seringkali menjadi tempat perindukan bagi nyamuk yang berperan sebagai vektor penular penyakit DBD, malaria, chikungunya, kaki gajah dll. Hujan deras juga dapat menurunkan kualitas air minum karena pencemaran terkontaminasi mikroorganisme. Hal ini menyebabkan berbagai penyakit terutama infeksi pada saluran pencernaan.
Vella juga menjelaskan, musim hujan sering kali dibarengi dengan kondisi langit mendung yang menyebabkan minimnya sinar matahari. Hal ini membuat sumber vitamin D alami dari sinar matahari tidak bisa didapatkan secara maksimal sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih rentan terinfeksi bakteri, virus, maupun parasit.
Tidak Terkait dengan Senjata Biologis
Peneliti virologi dan Ahli Health Security dari Griffith University Australia, Dr. Dicky Budiman, PHD mengatakanbiological warfareadalah penggunaaan agen biologis, virus, toxin atau bahkan bakteri untuk menjadi senjata yang fungsinya untuk membunuh, baik itu manusia, hewan dan tanaman.
Melalui Konvensi Senjata Biologis atau Biological Weapons Convention (BWC) telah melarang pengembangan, produksi, perolehan, pemindahan, penyimpanan, dan penggunaan senjata biologis dan racun. Konvensi ini telah mencapai keanggotaan dengan 187 negara pihak dan empat negara Penandatangan.
Konvensi internasional mengenai senjata biologis telah melarang praktik penggunaan senjata biologis. Menurut Dicky, tidak ada laporan adanya penggunaan senjata biologis menjelang Lebaran atau Ramadan. “Narasi semacam ini dapat menciptakan ketakutan massal dan orang mudah tertipu untuk kepentingan tertentu,” kata Dicky.
Senjata biologis menyebabkan penyakit yang tidak terbatas pada negara tertentu dan dapat menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Konsekuensi lainnya dapat menyebabkan kekurangan pangan, bencana lingkungan, kerugian ekonomi yang sangat besar, serta meluasnya penyakit, ketakutan, dan ketidakpercayaan di antara masyarakat.
Penggunaan senjata biologis sudah ada sejak tahun 1346, ketika bangsa Mongol melemparkan mayat-mayat yang terkontaminasi wabah ke atas tembok kota Kaffa di Krimea. Selama Perang Dunia I, senjata biologis digunakan oleh beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis. Dalam skala yang jauh lebih kecil, senjata biologis digunakan selama perang oleh agen-agen Jerman yang mencoba menginfeksi ternak yang ditujukan untuk pasukan Sekutu.
Selama Perang Dunia II, beberapa negara semakin tertarik pada penelitian dan pengembangan senjata biologis. Program tersebut kemudian berakhir setelah perang.
Gerakan untuk mengakhiri senjata biologis dimulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 1969 ketika Inggris mengajukan rancangan konvensi kepada Konferensi Perlucutan Senjata Delapan Belas Negara (ENDC) yang menyerukan penghapusan perang biologis. Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengadopsi resolusi mengenai larangan senjata biologis pada tanggal 10 April 1972.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim adabiological warfareyang diluncurkan jelang Ramadan dan Lebaran adalahkeliru.
Rujukan
- https://www.threads.net/@veralis545/post/DEXJeAFS4bm?fbclid=IwY2xjawHpcLNleHRuA2FlbQIxMAABHdkv1VcL_ecbwW9qIRLX2ff1pF7PbPgFgyYi0ab26oo4koXb3rc97wn_0w_aem_NftutcWa-zl3YYxMetFL0A
- https://perma.cc/8MD6-UGJJ
- https://www.um-surabaya.ac.id/article/mengapa-banyak-penyakit-saat-musim-hujan-ini-penjelasan-dosen-um-surabaya#:~:text=Musim%20hujan%20menyebabkan%20terjadinya%20berbagai,mendukung%20percepatan%20pertumbuhan%20agen%20penyakit.
- https://disarmament-unoda-org.translate.goog/biological-weapons/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sc
- https://www.nti.org/analysis/articles/biological-weapons-convention/
Keliru, Tiga Kecelakaan Pesawat Akhir Tahun 2024 Bagian dari Rencana PBB
Sumber:Tanggal publish: 10/01/2025
Berita
Sebuah gambar beredar di Threads [ arsip ] berisi klaim yang mengaitkan tiga kecelakaan pesawat terbang di Azerbaijan, Kanada, dan Korea Selatan akhir tahun 2024 sebagai rencana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Konten itu memperlihatkan gambar pesawat serta sebuah dokumen berlogo PBB. Dokumen itu berjudul New World Order UN Agenda 21/2030 Mission Goal, yang berisi 24 poin. Salah satu poin yang ditunjuk mengenai pembatasan perjalanan udara yang tidak penting. Berikut bunyi narasinya: “Sebelum agenda global dijalankan dr UN. Pembatasan penerbangan. Maka ga heran jika bermunculan berita(propaganda) seperti itu. Semua by design. Plan.”
Namun, benarkah tiga kecelakaan pesawat terbang tersebut merupakan kesengajaan PBB untuk tujuan New World Order 21/2030?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan bukti-bukti yang telah diperiksa, menunjukkan dokumen berlogo PBB yang beredar dan memuat pembatasan penerbangan adalah dokumen palsu. PBB tidak pernah mengeluarkan dokumen semacam itu.
Dokumen tersebut telah banyak beredar di internet sejak 2020. Dikutip dari AFP edisi 1 Juli 2020, juru bicara PBB mengatakan: "Semua item dalam daftar dari situs web tersebut sepenuhnya salah atau diputarbalikkan dari kebenaran."
Heidi Beirich, pakar gerakan ekstremis dan penulis laporan tahun 2014 tentang teori konspirasi Agenda 21, juga membantah dokumen berlogo PBB yang dimaksud. Menurut dia, unggahan mengenai dokumen PBB itu telah dibuat oleh kelompok sayap kanan ekstrem terhadap Agenda 21 sejak lama," kata Beirich, yang sekarang menjadi salah satu pendiri Global Project Against Hate and Extremism, kepada AFP melalui email pada 30 Juni 2020.
Bahkan Reuters.com menemukan kelompok yang menyebarkan kebohongan itu membuat website palsu yang menggunakan logo PBB untuk membuat masyarakat percaya pada cerita yang mereka buat.
PBB memang memiliki Agenda 21 dan 2030, namun poin-poinnya berbeda dengan isi dokumen yang beredar serta tidak mengikat secara hukum. Artinya masing-masing negara tetap dihormati kedaulatannya dan tidak dipaksa mengikuti agenda yang asli tersebut.
Agenda 21 adalah rencana untuk mengatasi dampak manusia terhadap lingkungan. Agenda ini diadopsi oleh lebih dari 178 pemerintah pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 1992. Isi lengkap Agenda 21 dapat diperiksa lewat tautan ini.
Sedangkan Agenda 2030 adalah Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, sebuah rencana aksi yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015. Ini adalah agenda kebijakan universal yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini, dan memastikan hak asasi manusia untuk semua. Daftar Agenda 2030 dapat diakses lewat tautan berikut.
Di sisi lain, sesungguhnya penyebab tiga kecelakaan pesawat terbang di akhir tahun 2024 masih belum diumumkan. Tim investigasi masih melakukan sejumlah upaya untuk mencari tahu penyebab kecelakaan yang sesungguhnya.
Berikut rincian laporannya:
Kecelakaan Azerbaijan Airlines
Sebuah pesawat Azerbaijan Airlines mengalami kecelakaan di wilayah Kazakhstan, tanggal 25 Desember 2024, sebagaimana diberitakan CBCNews.com. Pesawat itu sedianya ibu Kota Azerbaijan, Baku, ke Kota Grozny di wilayah Kaukasus Utara Rusia.
Informasi yang sementara ini terkumpul menyatakan pesawat Embraer 190 dengan kode penerbangan 8243 itu gagal mendarat di Kota Grozny karena terkendala kabut. Pilot berusaha beralih menyeberangi Laut Kaspia menuju bandara di Kota Aktau, Kazakhstan.
Sayangnya sebelum sampai bandara, pesawat itu mendarat darurat, muncul ledakan dan menyebabkan korban jiwa. Pesawat itu sedang membawa 62 penumpang dan lima awak. Sebanyak 38 orang dikabarkan meninggal dunia dan 29 dilaporkan selamat.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan pesawat itu tertembak sistem pertahanan Rusia, entah disengaja atau tidak. Sementara otoritas Rusia mendorong publik menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawat tersebut. Belum ada laporan hasil investigasi otoritas resmi atas kecelakaan tersebut
Kecelakaan Canada Air Express
Dilansir CBC.ca, sebuah pesawat milik Canada Air yang dioperasikan PAL Airlines, mengalami kecelakaan dalam pendaratannya di Bandara Internasional Halifax, Kanada, Sabtu 28 Desember 2024. Pesawat berangkat dari Bandara Internasional ST John yang juga berada di Kanada.
Penerbangan berkode 2259 itu membawa 73 orang penumpang plus awak kapal, saat kecelakaan itu terjadi. Beruntung semua orang selamat, meskipun sejumlah orang merasa syok.
Kejadian ini juga belum selesai diinvestigasi sehingga belum diketahui secara pasti penyebabnya. Dugaan sementara, terdapat masalah pada roda pendaratan sehingga pesawat tidak bisa mendarat sempurna
Kecelakaan Jeju Air
Dilansir SCMP.com, pesawat terbang Jeju Air juga mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember 2024. Jumlah korban tewasnya 179 orang.
Investigasi atas kejadian itu menyebabkan bandara ditutup hingga pertengahan Januari 2025. Artinya penyebab kecelakaan belum dipublikasikan. Namun pakar curiga pada struktur beton di landasan bandara yang tertutup gundukan tanah.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan tiga kecelakaan pesawat yang terjadi akhir tahun 2024 bagian dari rencana New World Order 21/2030 PBB adalah klaimkeliru.
Narasi itu menggunakan dokumen palsu bertuliskan misi global 21/2030 berlogo PBB sebagai dasar informasinya. Padahal dokumen dan website yang menyebarkan narasi itu terbukti tidak resmi dan tidak asli.
Rujukan
- https://www.threads.net/@royaldila/post/DERBB7_zhXX
- https://perma.cc/6DUV-5L35
- https://factcheck.afp.com/hoax-circulates-about-united-nations-mission-goals
- https://www.reuters.com/article/fact-check/new-world-order-website-using-un-branding-is-not-official-idUSL1N3661KQ/
- https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/Agenda21.pdf
- https://sdgs.un.org/2030agenda
- https://www.cbsnews.com/news/what-caused-azerbaijan-airlines-plane-crash-kazakhstan-what-we-know/
- https://www.cbc.ca/news/canada/nova-scotia/halifax-airport-rough-landing-plane-fire-1.7419854
- https://www.scmp.com/news/asia/east-asia/article/3293554/south-korea-extends-shutdown-jeju-air-crash-airport?module=perpetual_scroll_0&pgtype=article
[SALAH] Video "Persebaran Virus Zombie di China"
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 10/01/2025
Berita
Akun Facebook “Aayank Fer” pada Minggu (5/1/2025) mengunggah video [arsip] yang mengklaim adanya persebaran virus zombie di kereta, di China.
Unggahan disertai narasi:
“VIRUS ZOMBIES SEBENAR DI CHINA 2025 MULA MENYEBAR 😲😲😲😲😲😲😭😭😭😭
THE REAL ZOMBIES VIRUS IN CHINA 2025 START SPREADING 😲😲😲😲😲😲😭😭😭😭”
[Screenshot Konten]
Per Jumat (10/1/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 149 ribu pengguna Facebook lain dan dibagikan ulang 471 kali.
Unggahan disertai narasi:
“VIRUS ZOMBIES SEBENAR DI CHINA 2025 MULA MENYEBAR 😲😲😲😲😲😲😭😭😭😭
THE REAL ZOMBIES VIRUS IN CHINA 2025 START SPREADING 😲😲😲😲😲😲😭😭😭😭”
[Screenshot Konten]
Per Jumat (10/1/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 149 ribu pengguna Facebook lain dan dibagikan ulang 471 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta Tirto.
Untuk mengecek konteks asli video yang berseliweran, Tim Riset Tirto mula-mula menonton cuplikan secara utuh dan mencoba mengamati detail-detail dalam video. Jika diamati, dalam kereta terlihat beberapa tulisan berbahasa Indonesia, salah satunya “instruksi”, sehingga ini mengindikasikan video ini sepertinya diambil di Indonesia.
Tirto kemudian melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “video zombie di kereta Indonesia”. Hasilnya, kami menemukan footage identik disiarkan kanal YouTube Tribun Travel pada Agustus 2022. Dokumentasi itu rupanya tak berkaitan dengan virus zombi di Cina, melainkan wahana bernama "Train to Apocalypse", yang mengambil lokasi di kereta, di Indonesia.
Seperti dilaporkan Kompas, Train to Apocalypse diselenggarakan oleh PT Lintas Raya Terpadu (LRT) berkolaborasi dengan event organizer Pandora Box. Wahana ini digelar setiap hari, mulai 5 Agustus hingga 11 September 2022. Rute kereta zombie ini bermula dari Stasiun LRT Boulevard Utara, Kelapa Gading, hingga berakhir di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun.
Saat menelusuri kata kunci “zombie virus in China” di mesin perambah Google, Tirto menemukan klaim ini juga sudah dinyatakan tidak benar oleh sejumlah lembaga pemeriksa fakta, seperti Factly, PolitiFact, dan AFP.
Untuk mengecek konteks asli video yang berseliweran, Tim Riset Tirto mula-mula menonton cuplikan secara utuh dan mencoba mengamati detail-detail dalam video. Jika diamati, dalam kereta terlihat beberapa tulisan berbahasa Indonesia, salah satunya “instruksi”, sehingga ini mengindikasikan video ini sepertinya diambil di Indonesia.
Tirto kemudian melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “video zombie di kereta Indonesia”. Hasilnya, kami menemukan footage identik disiarkan kanal YouTube Tribun Travel pada Agustus 2022. Dokumentasi itu rupanya tak berkaitan dengan virus zombi di Cina, melainkan wahana bernama "Train to Apocalypse", yang mengambil lokasi di kereta, di Indonesia.
Seperti dilaporkan Kompas, Train to Apocalypse diselenggarakan oleh PT Lintas Raya Terpadu (LRT) berkolaborasi dengan event organizer Pandora Box. Wahana ini digelar setiap hari, mulai 5 Agustus hingga 11 September 2022. Rute kereta zombie ini bermula dari Stasiun LRT Boulevard Utara, Kelapa Gading, hingga berakhir di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun.
Saat menelusuri kata kunci “zombie virus in China” di mesin perambah Google, Tirto menemukan klaim ini juga sudah dinyatakan tidak benar oleh sejumlah lembaga pemeriksa fakta, seperti Factly, PolitiFact, dan AFP.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi "persebaran virus zombie di China" merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
[PENIPUAN] Tautan Pendaftaran Lowongan Kerja di Brunei Darussalam
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 10/01/2025
Berita
Akun TikTok “lowongankerja.bumn2024” pada Jumat (29/11/2024) mengunggah foto [arsip] mengenai lowongan kerja di Brunei Darussalam dengan posisi desain grafis, mekanik, teknisi AC, dan lainnya dengan gaji diatas Rp7.000.000,00.
Unggahan tersebut disertai narasi:
“Bagi yang mau daftar langsung ke bio”
Dalam unggahan tersebut juga mencantumkan logo dari PT. Duta Wibawa Manda Putra.
Per Jumat (10/01/2025) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 88 ribu pengguna TikTok dan menuai 53 komentar, mayoritas menginginkan pekerjaan tersebut dengan berkomentar ”mau”.
Unggahan tersebut disertai narasi:
“Bagi yang mau daftar langsung ke bio”
Dalam unggahan tersebut juga mencantumkan logo dari PT. Duta Wibawa Manda Putra.
Per Jumat (10/01/2025) unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 88 ribu pengguna TikTok dan menuai 53 komentar, mayoritas menginginkan pekerjaan tersebut dengan berkomentar ”mau”.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran foto dengan menggunakan Google Lens. Hasilnya, foto pada slide ketiga, yaitu loker sebagai driver truk dan mekanik, ada dalam laman resmi PT Duta Wibawa Manda Putra (www.dutawibawa.com). Info loker tersebut masih aktif sejak diunggah Senin (9/12/2024).
Akan tetapi. pembuat konten yang diunggah akun TikTok “lowongankerja.bumn2024” mengubah tautan pendaftaran asli (bit.ly/dutabrunei) dengan http://bit[dot]ly/3ASu2RE. Tautan baru tersebut tidak mengarah ke laman resmi PT Duta Wibawa Manda Putra, justru warganet diminta mengisi nama lengkap serta nomor telegram yang aktif.
Sebagai informasi, PT Duta Wibawa Manda Putra merupakan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang bertugas mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri.
Akan tetapi. pembuat konten yang diunggah akun TikTok “lowongankerja.bumn2024” mengubah tautan pendaftaran asli (bit.ly/dutabrunei) dengan http://bit[dot]ly/3ASu2RE. Tautan baru tersebut tidak mengarah ke laman resmi PT Duta Wibawa Manda Putra, justru warganet diminta mengisi nama lengkap serta nomor telegram yang aktif.
Sebagai informasi, PT Duta Wibawa Manda Putra merupakan perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang bertugas mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri.
Kesimpulan
Unggahan berisi informasi “tautan pendaftaran lowongan kerja di Brunei Darussalam” merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.
(Ditulis oleh Vania Astagina)
(Ditulis oleh Vania Astagina)
Rujukan
Halaman: 45/6222