• Cek Fakta: Hoaks Poster Lowongan Kerja Petugas Haji 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah poster berisi lowongan kerja petugas haji 2025 beredar di media sosial. Poster itu disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Januari 2025.
    Dalam poster itu berisi tentang pengumuman Kementerian Agama (Kemenag) RI membuka lowongan pekerjaan petugas haji untuk tingkat kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
    "LOWONGAN KERJA PETUGAS HAJI 2025
    TINGKAT KABUPATEN DAN KOTA DI SELURUH INDONESIA
    Kementerian Agama sudah buka lowongan Petugas Haji Tahun 2025
    Lulusan SMA SMK D3 S1 bisa daftar ?
    Apa saja posisi jabatannya ?
    Apa saja syaratnya ?
    Cara buat syarat rekomendasi terbaru ?
    Bagaimana cara daftarnya ?
    Simak berikut ini >>>," demikian isi dari poster tersebut.
    Selain itu, akun Facebook tersebut juga menyertakan link atau tautan bagi mereka yang ingin mendaftar. Tetapi ketika tautan tersebut diklik, mengarah pada situs tertentu dan diminta untuk memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel.
    "DI BUKA PENDAMPING PETUGAS HAJI 2025
    Sesuai Domisili/Daerah kalian silahkan isi data klik Daftar 👇👇
    Pendaftaran Gratis Tidak Dipungut Biaya!!!" tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direpons dan mendapat dua komentar dari warganet.
    Benarkah poster tersebut merupakan lowongan kerja petugas haji tahun 2025? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri poster berisi lowongan kerja petugas haji 2025. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "lowongan kerja petugas haji 2025" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar bahwa Kemenag masih membuka lowongan petugas haji 2025. Satu di antaranya artikel berjudul "Marak Hoaks Loker Petugas Haji, Biro HKP: Waspada, Cek Infonya di Web dan Medsos Kemenag" yang dimuat situs resmi Kemenag, kemenag.go.id pada 19 Januari 2025.
    Jakarta (PHU) --- Dalam dua tahun terakhir, marak informasi palsu atau hoaks seputar lowongan kerja (loker) atau seleksi petugas haji di media sosial. Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag Ahmad Fauzin meminta masyarakat untuk waspada, tidak mudah percaya, dan mengeceknya di web atau media sosial Kementerian Agama.
    Ada beragam bentuk hoaks info lowongan atau seleksi petugas haji. Salah satunya pada facebook Info Terkini 2025. Akun tersebut memposting meme berlogo Kemenag, BUMN, dan Garuda dengan tulisan sebagai berikut:
    Pemerintah buka pendaftaran rekruitmen haji 2025. Di dalam satu provinsi pemerintah akan memilih 100 orang untuk diberangkatkan ibadah haji. Biaya ditanggung oleh pemerintah. Daftar sekarang juga.
    "Itu jelas hoaks. Waspada, cek infonya di web dan medsos Kemenag," tegas Akhmad Fauzin di Jakarta, Minggu (19/1/2025).
    Menurutnya, proses seleksi petugas haji 1446 H/2025 M, baik daerah maupun pusat, sudah dilakukan pada November - Desember 2024. Saat ini, para peserta sedang menunggu pengumuman seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat pusat.
    "Jadi seluruh rangkaian proses seleksi sudah berjalan. Di tingkat pusat, tinggal pengumuman hasil seleksinya," sebut Fauzin, panggilan akrabnya.
    "Sebagaimana info sebelumnya, hasil seleksi ini rencananya akan diumumkan pada Januari 2025," sambungnya.
    Fauzin mengimbau, masyarakat untuk waspada pada hoaks seputar loker atau seleksi petugas haji. Apalagi jika ditawarkan untuk mengakses salah satu tautan (link) di dalamnya. Hal itu bisa juga menjadi modus pencurian atau penyalahgunaan data.
    "Seleksi petugas haji 2025 sudah selesai. Tinggal pengumuman hasilnya. Waspada dengan hoaks dan modus pencurian data," tandasnya.
     

    Kesimpulan


    Poster berisi lowongan kerja petugas haji 2025 yang beredar di Facebook dan media sosial lain adalah hoaks. Faktanya, proses seleksi petugas haji 1446 H/2025 M, baik daerah maupun pusat, sudah dilakukan pada November hingga Desember 2024. Saat ini, para peserta sedang menunggu pengumuman seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tingkat pusat.
     

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Narasi yang Mengatakan Vaksin COVID-19 Mengandung Luciferase

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita



    Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] dan YouTube berisi klaim bahwa vaksin COVID-19 mengandung zat yang disebut luciferase. Zat ini disebut mirip GPS yang bisa menunjukkan lokasi orang yang telah divaksin.

    Video itu memperlihatkan wanita berdiri di balik sebuah podium yang berbicara soal vaksin COVID-19. Dia mengatakan, vaksin berbasis mRNA mengandung zat-zat yang dapat diterima oleh sistem imun atau sistem kekebalan tubuh termasuk mengandung luciferase yang juga mereka sebut SM-102.



    Namun, benarkah vaksin COVID-19 mengandung luciferase?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 tidak mengandung zat luciferase (SM-102). Dilansir The-scientist.com, dalam artikel yang ditulis Priyom Bose PhD, luciferase adalah sekelompok enzim penghasil bioluminesensi, atau sekelompok enzim yang mengoksidasi substrat yang dikenal sebagai luciferin untuk menghasilkan cahaya.

    Dari penelusuran para ilmuwan, istilah luciferase pertama kali digunakan oleh ahli farmakologi Prancis Raphael Dubois pada abad ke-19. Namun, sesungguhnya bioluminesensi pada hewan-hewan yang mengeluarkan cahaya, telah diamati berabad-abad sebelumnya.

    Namun, berdasarkan penelusuran media Voanews.com dan organisasi pemeriksa fakta Snopes.com, vaksin COVID-19 apapun jenisnya tidak menggunakan bahan luciferase. Narasi yang beredar merupakan teori konspirasi untuk mengajak komunitas beragama Kristen yang menganggap lucifer sebagai iblis untuk menolak vaksin.

    Menyamakan SM-102 dengan luciferase juga tidak tepat karena keduanya berbeda. SM-102 adalah lipid atau senyawa organik atau berlemak yang tidak larut dalam air, berbeda dengan luciferase yang merupakan sekelompok enzim yang bisa mengeluarkan cahaya.

    Daftar bahan pembuatan vaksin COVID-19 yang dipublikasikan University of Colorado Health, Pemerintah Kanada, dan Pemerintah Amerika Serikat, menyatakan tak ada bahan bernama luciferase. Sementara SM-102 hanya digunakan oleh Moderna dalam pembuatan vaksin COVID-19.

    Narasi adanya kandungan luciferase dalam vaksin COVID-19 untuk menakut-nakuti umat Kristen agar menolak vaksinasi, ramai setelah dicuitkan koresponden Gedung Putih dari Newsmax, Emerald Robinson pada November 2021, sebagaimana dilaporkan Forbes.com dan Theconversation.com.

    Robinson telah menghapus cuitannya, namun jejaknya masih tersimpan. Luciferase memang pernah digunakan untuk mengidentifikasi virus COVID-19, namun tidak dijadikan bahan untuk memproduksi vaksin COVID-19.

    Tempo juga menelusuri sumber video yang beredar menggunakan layanan reverse image search dan pencarian dengan kata kunci dari mesin pencari Google. Ditemukan video asli dari klip yang beredar tersebut. Berikut hasil penelusurannya:

    Verifikasi Video



    Video yang beredar sesungguhnya adalah acara "Health & Freedom Conference" yang digelar di Colorado Springs, negara bagian Colorado, Amerika Serikat, pada September 2021, yang rekamannya dipublikasikan di One America News Network.

    Acara itu digelar di bawah komando Michael Flynn, mantan penasihat keamanan Amerika Serikat yang terbukti berbohong dua kali terkait pekerjaannya, sebagaimana diberitakan BBC. Ia adalah orang dekat Donald Trump yang mendapat ampunan atas pelanggaran hukum yang dilakukannya tersebut.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan vaksin Covid-19 mengandung luciferase atau luciferin adalah klaim yangkeliru.

    Selain itu, luciferase dan SM-102 yang ada dalam vaksin Covid-19 Moderna adalah dua zat yang berbeda.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Video Bom di Gaza dan Tanda Hollywood yang Terbakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita



    Sebuah video beredar di Threads [ arsip ] memuat klaim tentang kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat sebagai bentuk pembalasan Tuhan atas Gaza.

    Video itu memperlihatkan sejumlah ledakan gedung bertingkat yang diklaim terjadi di Gaza dan beberapa foto kebakaran yang disebut peristiwa di Amerika Serikat seperti logo MCDonalds dan Hollywood.



    Namun, benarkah ini video-video tersebut bagian Amerika yang terbakar?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa beberapa video yang diunggah tidak terkait dengan ledakan di Gaza dan bagian dari kebakaran di Amerika Serikat. Penyebab kebakaran juga tidak terkait dengan peristiwa di Gaza. 

    Tempo menggunakan sejumlah alat penelusuran foto seperti Google Lens, Yandex, dan pemberitaan media kredibel untuk memverifikasi konten tersebut.

    Video 1

     

    Video ini adalah ledakan yang terjadi di Kota Beirut, Lebanon, 4 tahun lalu. Akun Youtube DW mengunggah potongan video identik di sini.

    Dikutip dari situs DW.com, ledakan dahsyat di sebuah pelabuhan di ibukota Lebanon, Beirut, pada Selasa (04/08) menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai lebih dari 4.000 lainnya. Ledakan terjadi pukul enam malam waktu setempat.

    Perdana Menteri Hassan Diab kemudian mengatakan bahwa tumpukan besar 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang di pelabuhan, telah menyebabkan ledakan kedua yang lebih besar.

    "Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat yang telah berada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa ada tindakan pencegahan," kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, yang dikutip oleh juru bicaranya kepada para wartawan.

    Video 2



    Dari kompilasi tiga foto tersebut, foto yang memperlihatkan nama Hollywood terbakar adalah keliru. Forbes.com melansir, Jeff Zarrinnam, ketua Hollywood Sign Trust, lembaga nirlaba yang melestarikan tanda tersebut, mengatakan bahwa setiap unggahan di media sosial yang mengklaim tanda tersebut terbakar adalah palsu dan mengambil gambar atau video buatan AI.

    Dikutip dari NBC Los Angeles, papan nama Hollywood di Gunung Lee, terletak di kawasan Hollywood Hills Pegunungan Santa Monica. Kawasan ini tidak berada di zona evakuasi, menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California. Sunset Fire, salah satu kebakaran di Los Angeles, yang dimulai pada Rabu malam di Hollywood Hills, berada di sisi lain dari 101 Freeway dan berjarak cukup jauh dari papan Hollywood tersebut. Tidak ada kebakaran yang dilaporkan di sekitar tanda Hollywood

    Tayangan langsung kondisi nama Hollywood dapat diakses di tautan ini: https://www.hollywoodsign.org/webcam

    Selama ini kebakaran sudah sering kali terjadi di Amerika Serikat. Beberapa faktor yang terjadi sebelumnya, kebakaran disebabkan oleh aktivitas manusia, utilitas, dan petir. Dikutip dari The Conversation, kebakaran hutan di AS empat kali lebih besar dan tiga kali lebih sering terjadi dibandingkan pada tahun 1980-an dan 1990-an. Kebakaran yang bergerak cepat sangat merusak, menyebabkan 78% bangunan hancur dan 61% biaya pemadaman antara tahun 2001 dan 2020. Sambaran petir merupakan penyebab umum kebakaran hutan di Amerika Serikat, tetapi sebagian besar kebakaran hutan yang mengancam masyarakat dimulai oleh aktivitas manusia.

    Dikutip dari CalMatters, pembakaran dan kabel listrik adalah pemicu utamanya. Audit tahun 2022 menunjukkan bahwa perusahaan utilitas tidak melakukan upaya yang cukup untuk mencegah kebakaran. Namun, kebakaran yang dipicu petir, seperti yang membakar taman Big Basin, merupakan tren yang cukup baru. 

    Saat perubahan iklim membuat suhu bumi semakin hangat, kebakaran hutan menjadi sangat tidak terduga dan ekstrem. California, di mana kebakaran hebat terjadi pada Januari 2025, telah mengalami 78 hari kebakaran tahunan lebih banyak dibandingkan 50 tahun lalu. 

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video ini bagian Amerika yang terbakar adalahkeliru. 

    Video tersebut merupakan video hasil editan yang dibuat menjadi kolase. 

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] PSIS Semarang Siap Tampung Shin Tae-yong Jadi Pelatih Usai Dipecat

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita

    Akun Instagram “Suporter12” pada Senin (6/1/2025) membagikan foto [arsip] disertai narasi:

    Bos Yoyok sukawi siap tampung Shin tae yong setelah di pecat jadi pelatih timnas indonesia untuk melatih PSIS semarang 

    Per Senin (20/1/2025) unggahan ini sudah mendapatkan impresi 15 ribu tanda suka, 3 ribu komentar, dan telah dibagikan 45 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Periksa Fakta Mafindo (Turnbackhoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukan kata kunci “PSIS Semarang STY” di Google. Penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan detik.com ““Beredar Video PSIS Akan Rekrut STY, Yoyok Sukawi Beri Klarifikasi”.

    Dalam berita yang tayang Selasa (7/1/2025) itu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengakui kalau dirinya pada 2022 lalu berkeinginan merekrut Shin Tae-yong untuk PSIS Semarang.

    "Kalau tidak salah [video] itu tahun 2022. Saat itu sempat ada rumor juga STY belum diperpanjang kontraknya, dan saat itu kita juga mencari pelatih," kata Yoyok dalam keterangan yang diterima detikJateng, Selasa (7/1/2025).

    Ia menegaskan, PSIS Semarang sampai saat ini dilatih oleh Gilbert Agius.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “PSIS Semarang tunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih baru” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini