• [SALAH] “Projek tunnel cisumdawu sumedang belum di pakai sudah banjir”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/02/2021

    Berita

    Akun Facebook Khadijah (fb.com/alya.choirunnisa.39) pada 10 Februari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Innalillahi… Projek tunnel cisumdawu sumedang belum di pakai sudah banjir….”

    Dalam video itu terlihat air banjir turun dari atas terowongan hingga meluber dan membanjiri jalanan di sekitar terowongan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video banjir di Terowongan Tol Cisumdawu adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan Terowongan Tol Cisumdawu. Lokasi dari video tersebut adalah di terowongan Wadi Al Helo, Uni Emirat Arab (UEA).

    Dilansir dari Kompas, Tim Cek Fakta Kompas melakukan penulusuran dari sumber video tersebut. Terlihat, ada logo aplikasi berbagi video, yakni TikTok disertai nama pemilik video tersebut, @anteclike di tampilan video yang beredar.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas juga melakukan penelusuran di laman TikTok dan mengetikkan nama @anteclike, benar saja video tersebut memang bersumber akun tersebut. Akan tetapi, akun TikTok @anteclicke tidak memberikan narasi apa pun di video yang diunggahnya tersebut, termasuk lokasi terowongan yang tampak banjir itu.

    Muncul satu petunjuk ketika ada akun TikTok lain yang berkomentar bahwa lokasi dalam video tersebut berada di wadi hello. Dari penelusuran kata kunci “wadi hello” di laman Google memunculkan sejumlah informasi yang menyatakan kata kunci yang dimaksud adalah Wadi Al Helo Tunnel yang terletak di Uni Emirat Arab.

    Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut menggunakan Google Map, tampilan Wadi Al Helo Tunnel di Google Map identik dengan tampilan terowongan yang ada di video yang diunggah oleh sumber klaim. Wadi Al Helo Tunnel memiliki satu terowongan, sementara itu, Terowongan Tol Cisumdawu sendiri terdiri dari dua terowongan.

    Hingga saat proses verifikasi informasi dilakukan oleh tim Cek Fakta Kompas, detil waktu kejadian banjir yang tampak pada foto itu masih belum terkonfirmasi.

    Kesimpulan

    BUKAN Terowongan Tol Cisumdawu. Lokasi dari video tersebut adalah di terowongan Wadi Al Helo, Uni Emirat Arab (UEA).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Nama Bayi Unik “CRAZY KILLERS”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/02/2021

    Berita

    “BAYI BERNAMA UNIK ” CRAZY KILLERS”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di Twitter postingan sebuah gambar tangkapan layar tayangan berita CNN Indonesia. Pada gambar tersebut menampilkan seorang perempuan dan satu orang bayi yang bernama unik yaitu Crazy Killers. Postingan tersebut diunggah pada 13 Februari 2021.

    Setelah ditelusuri menggunakan google image, ditemukan bayi dan seorang perempuan yang sama pada video di Channel REDAKSI TRANS7 OFFICIAL. Pada video tersebut ditemukan informasi nama bayi tersebut adalah “Alhamdulillah Rejeki Hari Ini”.

    Melansir dari kompas.com, Alhamdulillah Rejeki Hari Ini adalah anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana. Menurut Didit, perjalanan hidupnya melatarbelakangi dirinya menamai anaknya dengan nama unik itu. Keluarga ini merupakan warga di Perumahan Bukit Asri di kawasan Gunungsempu, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

    Dengan demikan, informasi bahwa nama bayi tersebut adalah Crazy Killers salah. Nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana sehingga masuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Informasi tersebut salah. Faktanya, nama bayi tersebut adalah Alhamdulillah Rejeki Hari Ini yang merupakan anak dari pasangan Didit Saputro dan Meidiana.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Replika Wajah Tutankhamun Mirip Jokowi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2021

    Berita

    “Subhanallah, Peneliti dari jerman Ini sangat Terkejut, bahwa replika wajah tutankhamun mirip Jokowi, Ternyata raja jaman dulu mempunyai hobi kesamaan yang sama seperti Pakde yang menyengsarakan Rakyat”

    #FaktaMenarik

    Sekumpulan peneliti yang berasal dari Jerman

    dan Mesir berkolaborasi dalam kajian genetik DNA guna merekonstruksi ulang wajah Tutankhamun yang sebenarnya. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association pada tanggal 18 Februari 2010.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan oleh akun bernama “Eric Paul” di grup “Denny Siregar Fans”. Dalam postingannya ia menampilkan sebuah gambar wajah Raja Firaun, Tutankhamun dari hasil rekonstruksi para peneliti.

    Terlihat gambar wajah tersebut mirip dengan wajah Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Eric juga memberikan keterangan bahwa para peneliti dari Jerman terkejut karena ternyata replika wajah Tutankhamun mirip Jokowi.

    Setelah dilakukan pencarian fakta ditemukan bahwa, gambar tersebut HASIL EDITAN. Gambar wajah Presiden Jokowi dipotong dan lekatkan ke postingan asli, dan diedit sedemikian rupa sehingga tampak seperti foto asli.

    Postingan asli yang menunjukkan wajah Tutankhamun dapat dilihat disini (https://archive.vn/pklUV).

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa gambar wajah Firaun Tutankhamun yang mirip dengan Jokowi adalah EDITAN sehingga termasuk HOAX kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    GAMBAR EDITAN. Wajah Jokowi yang diklaim mirip wajah Raja Firaun Tutankhamun adalah hasil editan dari gambar asli yang diupload oleh akun Instagram @thinklopedia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/02/2021

    Berita

    “Apa maksud UCAPANNYA yach? Apa ingin anaknya dipanggil untuk dijadikan MENbaperan?”

    Sudah cukup 10 tahun SBY memimpin di pemerintahan, meninggalkan banyak proyek mangkrak dan berbagai peninggalan kasus mega korupsi JIWASRAYA (6 terdakwa masuk bui) dan ASABRI (sedang dalam proses perampasan hasil korupsi para pelaku)

    (Judul berita)

    Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Aprizal Khoiro” yang dibagikan di grup “Denny Siregar Fans”. Tampak dalam postingannya membagikan hasil screenshot artikel berita yang berjudul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan”, serta ditambahkan komentar SBY di masa pemerintahannya yang dinilai meninggalkan proyek mangkrak dan berbagai peninggalan kasus mega korupsi.

    Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencarian Google, ditemukan bahwa judul artikel “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di dalam Pemerintahan”, adalah HASIL EDITAN. Artikel tersebut tayang di bizlaw.id (12/8/2020).

    Keseluruhan isi artikel mirip dengan artikel berita yang tayang di kompas.com (11/8/2020) dengan judul “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Judul artikel serupa juga tayang di kontan.co.id (12/8/2020).

    Isi kedua berita tersebut menyebutkan bahwa masyarakat jangan menyalahkan Presiden Jokowi atas krisis ekonomi yang terjadi di tengah pandemi COVID-19, karena krisis ekonomi juga menjadi persoalan terbesar di semua negara di dunia. SBY menyampaikan hal tersebut saat peluncuran buku Monograf di Cikeas, Bogor, Selasa (11/8/2020).

    “Jadi jangan salahkan Presiden Jokowi, jangan salahkan pemerintah, kenapa Indonesia mengalami krisis ekonomi? Ya, karena secara global, secara dunia sertaan dari pandemi Covid-19 ini adalah gejolak, bahkan krisis ekonomi”.

    Kemudian, SBY juga meminta pemerintah untuk membantu masyarakat kelas bawah dengan pemberian bantuan sosial serta Bantuan Langsung Tunai (BLT).

    “Yang terpukul mereka-mereka yang golongan bawah maka bansos apa pun berikan. Amerika keluarkan BLT, banyak yang keluarkan BLT, dulu saya juga keluarkan BLT,” ujarnya.

    Ungkapan SBY “jangan salahkan Presiden Jokowi” juga dapat ditemukan di channel YouTube KOMPASTV. Video yang merekam SBY saat launching buku Monograf di Cikeas berjudul “Krisis Ekonomi di Depan Mata, SBY Minta Warga Tak Salahkan Presiden”. Ungkapan tersebut dapat ditemukan di menit ke- 00:00:06 hingga 00:00:33.

    Dalam artikel berita maupun video yang diliput kompas.com serta kontan.co.id, menyebutkan bahwa SBY justru ingin membantu namun tidak secara langsung karena partainya tidak ada di pemerintah.

    “Saya pribadi ingin membantu meskipun tidak secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan”, ujarnya. Ungkapan ini dapat dilihat di video pada menit ke- 00:06:06 hingga 00:06:14.

    Bahkan arikel berita dari bizlaw.id yang memakai judul editan, dalam isinya tidak ada sama sekali menyebutkan SBY berkata “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”. Namun justru sama seperti artikel di kompas.com bahwa SBY ingin membantu pemerintah tapi secara tidak langsung.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa hasil screenshot judul berita oleh Aprizal Khoiro adalah HASIL EDITAN dan termasuk kategori hoax Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    JUDUL EDITAN. Judul aslinya yakni “Ancaman Krisis Ekonomi, SBY: Jangan Salahkan Presiden Jokowi”. Isi artikel bahkan tidak menyebutkan sama sekali bahwa SBY mengatakan “Saya Ingin Membantu, Tapi Partai Saya Tidak Ada di Dalam Pemerintahan”.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini