• [SALAH] “Inalilahi wainailaihi rojiun Telah meninggal..HRS..Di dalam sel karna kena covid…”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/01/2021

    Berita

    Akun Facebook Dinda mengunggah status pada 7 Januari 2020 berupa informasi yang menyebutkan Habib Rizieq Shihab meninggal dunia di dalam sel karena terinfeksi Covid-19.

    Telah meninggal Habib Rizieq karena Covid

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut tidak benar. Berdasarkan hasil tes swab antigen Covid-19 HRS dinyatakan negatif Covid-19. Pemeriksaan itu dilakukan sebelum HRS diperiksa polisi di Polda Metro Jaya pada Sabtu (12/12/2020).

    Kuasa hukum HRS, Sugito Atmo Pawiro, sebelumnya menginformasikan jika HRS sempat mengalami sesak nafas hingga membutuhkan tabung oksigen di malam pergantian tahun.

    Dilansir dari detikcom, Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Rahmat juga tidak menampik kabar HRS mengalami sesak napas pada malam pergantian tahun. Pihaknya langsung memanggil dokter dari Biddokes Polda Metro Jaya untuk mengecek kondisi kesehatan HRS.

    “(Kondisi kesehatan Habib Rizieq) normal, tiap hari kita periksa. Tekanan darahnya bagus 130/120 bagus, dia normal,” kata Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jata AKBP Rahmat saat dihubungi detikcom, Kamis (7/1/2021).

    Rahmat menegaskan pihaknya tetap mengawal kesehatan HRS selama masih ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan oleh pihak kepolisian untuk memastikan kondisi kesehatan HRS.

    Dengan demikian, maka informasi yang menyebutkan HRS meninggal dunia di dalam sel karena terinfeksi Covid-19 adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Pesan Berantai “Wisma Atlet penuh”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 08/01/2021

    Berita

    *Ini bukan antrian di bandara, ini antrian masuk ke wisma atlet Jakarta. Yg terpapar Covid 19 hati2 ikut protokol kesehatan yg di rumah dan diluar rumah,*😷😷😷

    Antrian covid
    Wisma altlet

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video yang direkam di Malaysia Agro Exposition Park (MAEPS) di Serdang, Selangor, Malaysia dengan menambahkan narasi “Wisma Atlet penuh..” yang menimbulkan premis atau kesimpulan yang keliru.

    Sinar Harian @ 10 Jul 2020: “PUTRAJAYA – Pusat Karantina dan Perawatan Covid-19 Berisiko Rendah yang berlokasi di Malaysian Agricultural Expo Park (MAEPS), Serdang akan mengakhiri operasinya pada Rabu depan.”

    New Straits Times: @ 9 Des 2020: “KUALA LUMPUR: Pemerintah telah memutuskan untuk mengaktifkan kembali Pusat Karantina dan Perawatan Risiko Rendah (PKRC) Covid-19 di Malaysia Agro Exposition Park (MAEPS) di Serdang hari ini menyusul lonjakan kasus positif.”

    Kesimpulan

    BUKAN rekaman video di Wisma Atlet (Jakarta), video direkam di Malaysia Agro Exposition Park (MAEPS) di Serdang, Selangor, Malaysia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Subsidi Kuota Internet Pelajar 75 GB Gelombang Pertama 2021

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 08/01/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi program subsidi kuota internet pelajar 75 GB gelombang pertama 2021.

    Informasi subsidi kuota internet pelajar 75 GB gelombang pertama 2021 beredar di aplikasi percakapan WhatsApp.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi program subsidi kuota internet pelajar 75 GB gelombang pertama 2021, dengan menghubungi pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hendarman menyatakan, informasi program subsidi kuota internet pelajar 75 GB gelombang pertama 2021 tidak benar, informasi tersebut bukan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

    "Bukan (program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)," kata Hendarman, saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Artikel berjudul "Kemendikbud Bakal Lanjutkan Bantuan Subsidi Internet di 2021" yang dimuat Liputan6.com, pada 6 Januari 2020 menyebutkan, bantuan kuota data subsidi ini diterima masyarakat dalam dua jenis. Kuota untuk belajar dan kuota umum. Bagian kuota umum bisa digunakan mengakses seluruh laman dan aplikasi, sedangkan kuota belajar hanya bisa dipergunakan mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang terdaftar pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

    Subsidi kuota yang dialokasikan untuk peserta didik PAUD sebanyak 20 GB/bulan, untuk peserta didik pendidikan dasar dan menengah 35 GB/bulan. Pendidik PAUD dan pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB/bulan, sementara para mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi program subsidi kuota internet pelajar 75 GB gelombang pertama 2021 tidak benar.

    Informasi tersebut bukan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan besaran kuota internet dalam informasi tersebut tidak sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Vaksin Covid-19 dari China Musnahkan Penduduk Pribumi

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 08/01/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati kliam vaksin Covid-19 dari China akan memusnahkan penduduk pribumi.

    Vaksin Covid-19 dari China akan mengosongkan penduduk pribumi diunggah akun Facebook Uli Umar, pada 25 Desember 2020.

    Akun terseebut memuat tangkapan layar unggahan Facebook RSaifulbahri BsHandayaningrat, tangkapan layar tersebut memuat artikel artikel media online yang membahas vaksin Covid-19 dan halaman percakapan WhatsApp yang membagikan sebuah tautan berita yang membahas tentang penyuntikan vaksi Covid-19 perdana ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Dalam tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "#IndonesiaHumanRightSosINI LEBIH KEJI DARI PEMBANTAIAN DG SENPI,RENCANA CHINA MENGUASAI RI DAN MENGOSONGKAN PENDUDUKNYA WARGA PRIBUMI TANPA MELALUI PEPERANGAN, PERANG MILITER!!!!

    Dimanapun Rezim Komunis berkuasa yg hidup enak hanya elit2 partai komunis dan kroni2nya tuh rakyat China sendiri menolak untuk dimusnahkan."

    Kemudian unggahan tangkapan layar tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

    "Maksa.. nyuru 182 jt Rakyat Hrus di Vaksin..😡"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim vaksin Covid-19 dari China akan memusnahkan penduduk pribumi dengan menghubungi pihak Kementerian Kesehatan.

    Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksin dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyatakan informasi valsin Covid-19 dari China akan memusnahkan penduduk pribumi adalah hoaks.

    "Hoaks" kata Nadia, saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Menurut Nadia, vaksin tersebut masuk dalam daftar resmi oleh lembaga kesehatan dunia (WHO).

    "Ada di dalam list WHO kok vaksinnya," ujarnya.

    Dalam artikel berjudul "BPOM Soal Vaksin COVID-19 Sinovac: Vaksin Ini Cukup Aman" yang dimuat situs liputan6.com, pada 6 Januari 2021.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) sudah melakukan uji klinis terhadap Vaksin COVID-19 buatan Sinovac dari China.

    Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia mengatakan bahwa BPOM sudah memeroleh dua data setelah dua bulan penyuntikan vaksin, yakni data immunogenitas dan efikasi. Dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac cukup aman.

    "Dari data keamanan, vaksin ini sudah cukup aman. Tidak ada kejadian efek samping serius yang dilaporkan berkaitan dengan penggunaan vaksin ini. Sedangkan immunogenitasnya juga sudah menunjukan tingkat pembentukan antibodi yang bagus responsnya dalam tubuh," kata Lucia Rizka dalam diskusi Kehalalan dan Keamanan Vaksin COVID-19 pada Selasa, 5 Januari 2021.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim vaksin Covid-19 dari China akan memusnahkan penduduk pribumi tidak benar. Faktanya BPOM menyatakan, vaksin COVID-19 Sinovac cukup aman.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini