• [SALAH] “Berita Terbaru Hari Ini ~ 48 Orang Te.was Setelah Di Vaksin Coro.na, Agenda Ja.hat Re.zim Terungkap!”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/01/2021

    Berita

    AKun Dinda Okta (fb.com/dinda.okta.39982) pada 16 Janauri 2021 membagikan tautan video Youtube berjudul “BERITA TERBARU HARI INI ~ 48 ORANG TE.WAS SETELAH DI VAKSIN CORO.NA, AGENDA JA.HAT RE.ZIM TERUNGKAP!” ke grup Indonesia ONE dengan narasi sebagai berikut:

    “Innalillahii… Harus tau…manteman”

    tewas setelah vaksin covid

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya 48 orang meninggal setelah menerima vaksin Corona adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, bukan karena vaksin Corona. Sebanyak 48 warga Korea Selatan memang meninggal usai mendapatkan vaksin, tapi vaksin flu, bukan vaksin Covid-19. Namun, menurut hasil investigasi dan otopsi otoritas Korsel, tidak ada hubungan langsung antara pemberian vaksin flu dengan dengan kematian 26 korban yang telah diselidiki.

    Dilansir dari Tempo.co, berdasarkan berita Reuters pada 24 Oktober 2020, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KDCA), jumlah warga Kosel yang meninggal setelah menerima vaksin flu telah meningkat menjadi 48 orang. Meskipun begitu, pemberian vaksin kepada warga akan tetap dilanjutkan untuk mengurangi kemungkinan terkena wabah secara bersamaan, yakni flu dan Covid-19, saat musim dingin.

    Direktur KDCA Jeong Eun-kyung mengatakan bahwa lembaganya tidak menemukan hubungan langsung antara pemberian vaksin flu dengan kematian 26 korban yang telah diselidiki. Sekitar 20 hasil otopsi awal kepolisian dan Layanan Forensik Nasional Korsel menunjukkan 13 korban meninggal karena penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, dan penyakit lain yang tidak disebabkan oleh vaksinasi.

    Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] 48 Orang di Korea Selatan Meninggal Setelah Disuntik Vaksin COVID-19” yang dimuat di situs turnbackhoax.id pada 9 November 2020, berdasarkan artikel detik.com, Korea Selatan tengah melakukan vaksinasi vaksin flu musiman gratis. Update per 1 November 2020, diketahui 83 orang meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin flu musiman. Pihak otoritas kesehatan Korea Selatan menegaskan bahwa penyebab kematian tidak berhubungan langsung dengan vaksin flu, dan rerata orang yang meninggal tersebut adalah lansia.

    Kesimpulan

    BUKAN karena vaksin Corona. Sebanyak 48 warga Korea Selatan memang meninggal usai mendapatkan vaksin, tapi vaksin flu, bukan vaksin Covid-19. Namun, menurut hasil investigasi dan otopsi otoritas Korsel, tidak ada hubungan langsung antara pemberian vaksin flu dengan dengan kematian 26 korban yang telah diselidiki.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Potongan Video Banjir “Dengan harapan kita semua yang berada di Kalimantan Selatan air lekas surut”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 16/01/2021

    Berita

    Beredar sebuah video pada akun twitter @rezhafn yang memperlihatkan rekaman banjir Kalimantan dengan Narasi
    "Dengan harapan kita semua yang berada di Kalimantan Selatan air lekas surut dan semua masyarakat selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Terimakasih para relawan dan tim evakuasi yang tak pernah lelah dalam berbuat kebaikan. Sama-sama mendoakan #PrayforKalSel

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran tim cekfaka MAFINDO. Video tersebut bukan merupakan rekaman dari peristiwa banjir Kalimantan Selatan, melainkan video saat peristiwa banjir di Pondok Gede Permai Bekasi tahun 2020.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Surat Elektronik Rekrutmen Karyawan PT Paragon Pratama Teknologi

    Sumber: Surat Elektronik
    Tanggal publish: 16/01/2021

    Berita

    Beredar sebuah surat elektronik (surel) oleh PT Paragon Pratama Teknologi (Stickearn) perihal panggilan tes wawancara kerja. Dalam surat panggilan tersebut seleksi akan dilakukan pada Jumat (15/1/2021) hingga Sabtu (16/1/2021).

    Selain itu terdapat pula tawaran gaji dari Rp14 juta hingga Rp22 juta per bulan sampai semua biaya akomodasi akan diganti pihak Stickearn.
    NARASI:

    No. PPT-020/HRD/X/ STICKEARN /2021

    Hal Panggilan Tes Interview PTPARAGON PRATAMA TEKNOLOGI

    Lamp : Vill(Tujuh) Lembar

    Kepada Yth: Peserta TesCalon Karyawan PT PARAGON PRATAMA TEKNOLOGI

    DI, –

    Tempat. Sehubungan dengan rekruitmen calon karyawan pada perusahaan PT PARAGON PRATAMA TEKNOLOGI untuk wilayah kerja meliputi Region Jakarta, Region Jowa, Region Kalimantan dan Bagian Indonesia Timur lainnya yang dilaksanakan di Departement of Human Resources Development PT Paragon Pratama Teknologi yang bertujuan untuk menentukan individu yang tepat.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, melansir liputan6.com, Senior Corporate Communications Stickearn, Dimas Anantyo menjelaskan surat elektronik itu hoaks.

    “Surat itu hoaks dan terindikasi penipuan. Kop surat dan nama-nama yang ada di Stickearn itu juga tidak benar,” ujar Dimas, Jumat (15/1/2021).

    “Untuk saat ini kami tidak membuka wawancara langsung karena adanya pandemi Covid-19. Kami hanya membuka lowongan melalui website dan partner seperti Glints,” ujarnya menambahkan.

    Melalui akun Instagram resminya, Stickearn juga menegaskan bahwa informasi undangan yang beredar melalui email adalah palsu.

    Atas penjelasan tersebut, informasi terkait rekrutment PT Paragon Pratama Teknologi (Stickearn) adalah palsu dan masuk ke dalam kategori konten tiruan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “Kronologi Syekh Ali Jabar Wafat 2 jam sebelum beliau wafat tak disangka ternyata karna vaksin ini??”

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 16/01/2021

    Berita

    Kanal Youtube JAGAT POLITIK (http://bit.ly/3oMqsgQ) mengunggah sebuah video berjudul “BERITA TERBARU ~APAKAH KARNA VAKSIN INI BELIAU WAFAT??? ~NEWS TERKINI SYEKH ALI JABER UMAT ULAMA”

    Di bagian thumbnail video itu, terdapat foto Syekh Ali Jaber, ikon tanda panah yang mengarah ke foto kemasan uji klinis vaksin Sinovac dan tulisan “Kronologi Syekh Ali Jabar Wafat 2 jam sebelum beliau wafat tak disangka ternyata karna vaksin ini??”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Syekh Ali Jaber wafat katena vaksin Sinovac adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan karena vaksin. RS Yarsi menyatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari. Menurut putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber dan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, namun penyakit di paru-paru menjadi penyebab wafatnya.

    Dilansir dari Republika, Manajer Humas dan Pemasaran RS Yarsi, Elly M. Yahya mengatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari.

    “Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari,” kata Elly, Kamis (14/1/2021).

    Syekh Ali meninggal di ruang Intensive Care Unit (ICU) pukul 08.38 WIB. Beberapa hari sebelumnya, kata Elly, kondisinya stabil. Namun Allah berkata lain. Pihak rumah sakit turut berduka cita atas wafatnya beliau.

    “Kami segenap keluarga besar RS Yarsi turut berduka cita. Semoga beliau husnul khatimah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Insya Allah Syahid Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu,” ujar dia.

    Selain itu, dilansir dari Medcom, berdasarkan keterangan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber wafat bukan dikarenakan covid-19.

    “Saya sempat dikabarkan bahwa Syekh Ali Jaber sempat kritis pada pukul 23.00 WIB dan mendapat kabar bahwa pukul 08.30 WIB meninggal dunia,” ucap Yusuf Mansur, Kamis, 14 Januari 2021.

    Menurut Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, akan tetapi penyakit di paru-paru menjadi penyebab kepergiannya.

    “Setelah di rawat di RS Yarsi, Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif Covid-19 dan meninggal dunia akibat paru-paru,” beber Yusuf Mansur.

    Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber, mengonfirmasi pendakwah asal Arab Saudi itu telah dinyatakan negatif Covid-19 saat wafat pada Kamis, sebagaimana dilaporkan ANTARA dan Republika.

    “Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang. Tapi, pada Kamis (14/1) pagi kami dikabarkan kondisi Syeikh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun, dan panasnya naik. Meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif Covid-19,” kata Al Hasan Ali Jaber.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini