• [SALAH] Penyebab Flu Spanyol Adalah Bakteri dari Vaksin Meningitis

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 25/11/2020

    Berita

    Beredar di media sosial postingan terkait penyebab flu spanyol akibat bakteri dari vaksin meningitis. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak bulan lalu dalam berbagai bahasa.

    Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Yulita Gollop. Dia mempostingnya pada 10 Oktober 2020.

    Dalam postingannya terdapat foto anak yang sedang disuntik pada bagian lengan. Foto tersebut disertai narasi:

    "Autopsies after the war proved that the 1918 flu was not a 'flu' at all” and that it was actually “caused by random dosages of an experimental 'bacterial meningitis vaccine'

    The massive, multiple assaults with additional vaccines on the unprepared immune systems of soldiers and civilians created a 'killing field'. Those that were not vaccinated were not affected."

    atau dalam Bahasa Indonesia:

    "Otopsi setelah perang membuktikan bahwa flu 1918 sama sekali bukan 'flu'” dan sebenarnya “disebabkan oleh dosis acak dari percobaan 'vaksin meningitis bakterial'

    Berbagai serangan besar-besaran dengan vaksin tambahan pada sistem kekebalan tentara dan warga sipil yang tidak siap menciptakan 'medan pembunuhan'. Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh."

    Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat 10 komentar dan 140 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel dari AFP Fact Check yang berjudul "Facebook posts falsely claim that bacterial meningitis vaccine, not H1N1 virus, caused 1918 Spanish flu pandemic" dan tayang 24 November 2020.

    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terkait Flu Spanyol 1918.

    "Pandemi influenza tahun 1918 adalah pandemi paling parah dalam sejarah baru-baru ini. Pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas. Meskipun tidak ada kesepakatan umum darimana virus itu berasal, namun virusnya menyebar ke seluruh dunia selama 1918 hingga 1919."

    Pernyataan lengkap CDC terkait pandemi Flu Spanyol bisa dilihat dalam link berikut ini...

    Selain itu AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari Dr Peter Hobbins dari University of Sydney yang spesialisasinya dalam bidang medis dan teknologi.

    Ia menyebut autopsi yang dilakukan pada korban usai pandemi flu Spanyol tidak menunjukkan adanya bakteri yang berasal dari vaksin meningitis eksperimental.

    "Penyebab utama kematian adalah paru-paru yang penuh dengan cairan baik karena penyakit atau respons imun tubuh yang berlebihan pada infeksi. Tidak ada indikasi bahwa kematian itu karena vaksin eksperimental," ujar Hobbins.

    Dr. Hobbins juga menjelaskan penyebab utama dari pandemi Flu Spanyol adalah strain baru dari virus influenza A. Saat itu di seluruh dunia berupaya membuat vaksin namun mikroskop yang digunakan tidak cukup kuat untuk melihat virus.

    Kesimpulan

    Postingan yang menyebut pandemi Flu Spanyol tahun 1918 disebabkan oleh bakteri dari vaksin meningitis adalah hoaks. Faktanya pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Info Lowongan Kerja di Puskesmas Wisma Indah, Bojonegoro Jawa Timur

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/11/2020

    Berita

    Info Lowongan Kerja
    Puskesmas Wisma Indah
    Dibutuhkan staff admin dan staff kantor
    Dikhususkan Perempuan
    Ijazah SMA/SMK/Ma
    Bisa komputer
    Jujur dan Disiplin

    Info Lengkap Bisa Menghubungi
    081615941016
    Bu Indayanti
    Atau Kirim Ke Alamat

    Jl. Patimura No.11, Ledok Kulon Dua, Ledok Kulon, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan dengan narasi yang menyatakan bahwa Puskesmas Wisma Indah di daerah Bononegoro, Jawa Timur, saat ini tengah membuka lowongan pekerjaan untuk posisi staf admin dan staf kantor.

    Namun, dilansir dari media sosial resmi Puskesmas Wisma Indah, pihaknya menyatakan bahwa informasi terkait lowongan pekerjaan tersebut tidak benar.

    “Selamat malam, kami menginformasikan bahwa informasi terkait lowongan pekerjaan di Puskesmas Wisma Indah tidaklah benar. Terimakasih,” tulis akun tersebut.

    Sebelumnya terdapat juga hoaks serupa dari akun Facebook Irmawati ini terkait beberapa info lowongan pekerjaan di Puskesmas. Di bulan november saja, hoaks ini sudah dibuat beberapa kali dengan mengganti nama kota dan puskesmas yang dituju.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi tentang info lowongan pekerjaan di Puskesmas Wisma Indah adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, pihak Puskesmas Wisma Indah telah mengklarifikasi bahwa info lowongan pekerjaan itu tidaklah benar.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Bencana Longsor di Sidikalang pada 23 November 2020

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    “Y Allah semoga jln kekampungku ini
    Segera diperbaiki,jln sidikalang longsor”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Maysa Mayà mengunggah narasi beserta video yang menginformasikan terjadinya longsor di ruas Jalan Sidikalang-Medan pada 23 November 2020. Unggahan tersebut mendapat respon sebanyak 24 reaksi, 15 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 11 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut tidak tepat. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi melalui akun Facebook resminya, mengonfirmasi bahwa tidak benar bencana longsor terjadi pada 23 November 2020. Video bencana longsor yang dimuat dalam unggahan akun Facebook Maysa Mayà merupakan peristiwa yang terjadi pada tahun 2019 dan dapat ditemukan video serupa diunggah di YouTube oleh Phendy Ginting pada 11 November 2019 berjudul “[JANGAN LUPA SUBCRIBE]Jalan Medan Sidikalang,Medan dairi Terputus Diakibatqan Longsor Parah”.

    Dengan demikian, unggahan akun Facebook Maysa Mayà dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena video bencana longsor tersebut terjadi pada tahun 2019.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi yang salah. Faktanya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Dairi melalui akun Facebook resminya, mengonfirmasi bahwa tidak benar bencana longsor terjadi pada 23 November 2020. Video bencana longsor yang dimuat dalam unggahan akun Facebook Maysa Mayà adalah peristiwa yang terjadi pada tahun 2019.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Dapat Menyembuhkan COVID-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/11/2020

    Berita

    “Kabar baik…. Virus Corona dapat sembuh dgn sendirinya dengan semangkuk air bawang putih yang baru direbus. Seorang Dokter muslim Tiongkok yang telah membuktikan keefektifannya. Banyak pasien juga telah terbukti efektif, Resep: Ambil delapan (8) siung bawang putih cincang, tambahkan tujuh (7) gelas air dan didihkan. Makan dan minum air matang dari bawang putih. Diperbaiki dan disembuhkan dalam semalam… tolong bagikan dengan semua kontak Anda agar dapat membantu menyelamatkan nyawa manusia. mari berbagi kebaikan, karena bagian dari iman, selain ber’doa dan jaga kebersihan
    BERBAGI ITU INDAH”

    Air bawang putih obat covid

    Virus corona dapat sembuh dengan semangkuk air bawang

    Covid 19 vs air bawang

    Corona bawang

    covid bawang

    covid bawang putih

    Bawang putih covid
    Bawang putih mengobati covid 19
    bawang putih covid19
    bawang putih virus
    Bawang putih untuk covid
    Bawang putih hoax

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan di WhatsApp yang menginformasikan bahwa air bawang putih yang baru direbus dapat menyembuhkan COVID-19. Rebusan air bawang putih tersebut telah dibuktikan keefektifannya oleh seorang dokter muslim Tiongkok beserta banyak pasien COVID-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Hoaks mengenai informasi air rebusan bawang dapat menyembuhkan COVID-19 pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul “ [SALAH] Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona” pada 27 Januari 2020. Mengutip dari Kompas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, menyatakan bahwa air rebusan bawang putih tidak bisa menyembuhkan virus corona. Menurutnya, meminum air rebusan bawang putih tidak akan membawa efek apapun dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus corona.

    Selain itu, melalui laman resmi who.int, WHO menyebutkan bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Namun, tidak ada bukti bahwa makan bawang putih telah melindungi orang dari virus COVID-19.

    Dengan demikian, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, mengonfirmasi bahwa meminum air rebusan bawang putih tidak akan membawa efek apapun dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus corona.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, mengonfirmasi bahwa meminum air rebusan bawang putih tidak akan membawa efek apapun dan belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus corona.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini