Beredar di media sosial cuitan Presiden AS Donald Trump setelah Diego Maradona meninggal dunia. Cuitan itu ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama @karimq1955. Dia mengunggahnya di Twitter pada Jumat (27/11/2020).
Dalam postingannya terdapat tangkapan layar dari akun Twitter Donald Trump dengan narasi sebagai berikut:
"Very sad to hear about the death of Maradona. A great person. Her music was wonderful. I remember listening to her albums in the early 1980's. Rest In Peace!"
atau dalam Bahasa Indonesia
"Sangat sedih mendengar tentang kematian Maradona. Orang yang hebat. Musiknya luar biasa. Saya ingat mendengarkan albumnya di awal 1980-an. Istirahat dalam Damai!"
Selain itu akun tersebut juga menambahkan narasi, "Here Donald Trump tweet about Maradona death" atau "Ini tweet Donald Trum terkait kematian Maradona"
[SALAH] Donald Trump Bikin Cuitan Twitter soal Meninggalnya Maradona
Sumber: TwitterTanggal publish: 27/11/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dengan melihat akun Twitter Donald Trump, @realDonaldTrump yang sudah bercentang biru atau terverifikasi.
Di sana tidak terdapat postingan terkait kematian Maradona. Postingan Donald Trump dalam dua hari terakhir berisi soal Pilpres AS dan Hari Thanksgiving di AS.
Selain itu menurut website Politwoops, proyek yang digagas Propublica yang menyimpan cuitan Twitter yang dihapus politisi tidak ada cuitan yang dihapus oleh Donald Trump belakangan ini.
Di sana tidak terdapat postingan terkait kematian Maradona. Postingan Donald Trump dalam dua hari terakhir berisi soal Pilpres AS dan Hari Thanksgiving di AS.
Selain itu menurut website Politwoops, proyek yang digagas Propublica yang menyimpan cuitan Twitter yang dihapus politisi tidak ada cuitan yang dihapus oleh Donald Trump belakangan ini.
Kesimpulan
Postingan yang berisi cuitan Donald Trump pada kematian Maradona adalah hoaks. Faktanya Donald Trump tak pernah membuat cuitan tersebut di Twitter.
Rujukan
[SALAH] Rebusan Daun Pepaya Muda hingga Daun Belimbing Bisa Sembuhkan Tumor dalam 24 Jam
Sumber: FacebookTanggal publish: 27/11/2020
Berita
Klaim mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun blimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam. Klaim ini disebarkan akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir pada 6 September 2019.
Akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir mengunggah narasi berisi tata cara membuat ramuan yang diklaim bisa menyembuhkan tumor dengan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing.
"resep racikan ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit tumor dalam 24 jam. Bahan :
-½ pelepah daun pepaya muda.
-½ genggam daun cermai muda.
-½ genggam daun bayam merah.
-½ genggam daun belimbing.
-400 cc air masak.
Langkah Bikin :
-Cuci bersih semuanya bahan
-Giling semua bahan hingga halus.
-Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
-Peras serta ambil airnya.
-Imbuhkan madu murni 3 sdm, aduk hingga rata.
-Sajikan ramuan itu dalam 1 gelas untuk sekali minum.
-Minum resep ini 3 kali satu hari ½ gelas.
Demikian informasi ini mudah-mudahan bermanfaat serta berguna buat anda yang membutuhkan semoga resep ramuan ini penyakit tumor anda cepat sembuh..," tulis akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir.
Konten yang disebarkan akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir telah 61 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar warganet.
Akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir mengunggah narasi berisi tata cara membuat ramuan yang diklaim bisa menyembuhkan tumor dengan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing.
"resep racikan ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit tumor dalam 24 jam. Bahan :
-½ pelepah daun pepaya muda.
-½ genggam daun cermai muda.
-½ genggam daun bayam merah.
-½ genggam daun belimbing.
-400 cc air masak.
Langkah Bikin :
-Cuci bersih semuanya bahan
-Giling semua bahan hingga halus.
-Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc.
-Peras serta ambil airnya.
-Imbuhkan madu murni 3 sdm, aduk hingga rata.
-Sajikan ramuan itu dalam 1 gelas untuk sekali minum.
-Minum resep ini 3 kali satu hari ½ gelas.
Demikian informasi ini mudah-mudahan bermanfaat serta berguna buat anda yang membutuhkan semoga resep ramuan ini penyakit tumor anda cepat sembuh..," tulis akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir.
Konten yang disebarkan akun Facebook Perbanyak Lah Berzikir telah 61 kali dibagikan dan mendapat 11 komentar warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam.
Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Guru Besar Ilmu Gizi FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah MS.
Prof Hardinsyah mengatakan, belum ada bukti dan kajian klinis yang kuat bahwa mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing dapat menyembuhkan tumor dalam 24 jam.
"Bukti-bukti kajian klinis yang kuat bahwa berbagai bahan diatas bisa mengobati atau menyembuhkan tumor apalagi dalam sekejap 24 jam," kata Prof Hardinsyah kepada Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
Menurut Prof Hardinsyah, berbagai sayuran tersebut mengandung zat gizi dan senyawa fitokimia yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Bila dikonsumsi secara beragam dalam konteks gizi seimbang akan mengurangi risiko dari gangguan penyakit termasuk tumor," ucap Prof Hardinsyah.
Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Guru Besar Ilmu Gizi FEMA Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah MS.
Prof Hardinsyah mengatakan, belum ada bukti dan kajian klinis yang kuat bahwa mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing dapat menyembuhkan tumor dalam 24 jam.
"Bukti-bukti kajian klinis yang kuat bahwa berbagai bahan diatas bisa mengobati atau menyembuhkan tumor apalagi dalam sekejap 24 jam," kata Prof Hardinsyah kepada Liputan6.com, Jumat (27/11/2020).
Menurut Prof Hardinsyah, berbagai sayuran tersebut mengandung zat gizi dan senyawa fitokimia yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Bila dikonsumsi secara beragam dalam konteks gizi seimbang akan mengurangi risiko dari gangguan penyakit termasuk tumor," ucap Prof Hardinsyah.
Kesimpulan
Klaim mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam ternyata tidak benar.
Belum ada bukti ilmiah dan kajian klinis bahwa mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam.
Belum ada bukti ilmiah dan kajian klinis bahwa mengonsumsi air rebusan daun pepaya muda, daun cermai muda, bayam merah, dan daun belimbing bisa menyembuhkan tumor dalam 24 jam.
Rujukan
[SALAH] Foto Pemandangan Saat Melewati Tol Laut
Sumber: FacebookTanggal publish: 25/11/2020
Berita
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto pemandangan saat melewati tol laut buatan pemerintah. Foto pemandangan saat melewati tol laut diunggah akun Facebook Dukung Jokowi 3 Periode, pada 20 November 2020.
Foto yang diunggah menampilkan dalam kabin kendaraan dengan pemandangan kaca depan sejulah ikan dan tiga orang peselam.
Dalam foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:
"Diving
Lewat Tol Laut Aja"
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Mimin lagi lewat tol laut ehh ga sengaja bertemu orang lagi diving. Memang ya semuanya serba mudah diera Jokowi ini. Sembako murah segalanya murah apalagi ditambah dengan adanya Tol laut membuat jalur distribusi semakin pendek dan tentunya barang akan semakin murah. Terima kasih pak Jokowi".
Foto yang diunggah menampilkan dalam kabin kendaraan dengan pemandangan kaca depan sejulah ikan dan tiga orang peselam.
Dalam foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:
"Diving
Lewat Tol Laut Aja"
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Mimin lagi lewat tol laut ehh ga sengaja bertemu orang lagi diving. Memang ya semuanya serba mudah diera Jokowi ini. Sembako murah segalanya murah apalagi ditambah dengan adanya Tol laut membuat jalur distribusi semakin pendek dan tentunya barang akan semakin murah. Terima kasih pak Jokowi".
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto pemandangan saat melewati tol laut, dengan menggunakan Yandex.
Penelusuran mengarah pada situs dragonholidaysbd.com, dalam situs tersebut terdapat foto yang identik dengan klaim.
Kesamaan foto tersebut terdapat pada tiga orang peselam, ikan berwarna oranye, dan letak ikan lain. Namun, di foto tersebut tidak ada kabin kendaraan seperti yang ada di klaim foto tol laut.
Penelusuran dilanjutkan dengan memfokuskan pada kabin kendaraan dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Merawat Tint Kaca Jendela Mobil agar Selalu Terlihat Bagus" yang dimuat situs rainbowrentcar.com, pada 19 September 2020.
Situs rainbowrentcar.com memuat foto kabin kendaraan yang identik dengan klaim foto, adapun kesamaan foto tersebut adalah, posisi tangan yang menggenggam kemudi, stiker berbentuk bulat di pojok kanan bawah kaca, kaca sepion tengah dan lubang pendingin udara.
Konsep Tol Laut
Dalam artikel berjudul "Tol Laut dan Kereta Jalur Ganda Senjata Jokowi di Infrastruktur" yang dimuat situs liputan6.com, Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai konsep tol laut yang digagasnya adalah infrastruktur kapal laut yang menghubungkan antar pulau.
"Infrastruktur di negara ini paling penting ke depan adalah tol laut. Tol laut ini artinya kapal dari barat sampai ke timur selalu bolak-balik," kata Jokowi.
Penelusuran mengarah pada situs dragonholidaysbd.com, dalam situs tersebut terdapat foto yang identik dengan klaim.
Kesamaan foto tersebut terdapat pada tiga orang peselam, ikan berwarna oranye, dan letak ikan lain. Namun, di foto tersebut tidak ada kabin kendaraan seperti yang ada di klaim foto tol laut.
Penelusuran dilanjutkan dengan memfokuskan pada kabin kendaraan dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Merawat Tint Kaca Jendela Mobil agar Selalu Terlihat Bagus" yang dimuat situs rainbowrentcar.com, pada 19 September 2020.
Situs rainbowrentcar.com memuat foto kabin kendaraan yang identik dengan klaim foto, adapun kesamaan foto tersebut adalah, posisi tangan yang menggenggam kemudi, stiker berbentuk bulat di pojok kanan bawah kaca, kaca sepion tengah dan lubang pendingin udara.
Konsep Tol Laut
Dalam artikel berjudul "Tol Laut dan Kereta Jalur Ganda Senjata Jokowi di Infrastruktur" yang dimuat situs liputan6.com, Presiden Joko Widodo menjelaskan mengenai konsep tol laut yang digagasnya adalah infrastruktur kapal laut yang menghubungkan antar pulau.
"Infrastruktur di negara ini paling penting ke depan adalah tol laut. Tol laut ini artinya kapal dari barat sampai ke timur selalu bolak-balik," kata Jokowi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto pemandangan saat melewati tol laut tidak benar. Foto tersebut hasil editan dari dua foto yang berbeda.
Konsep tol laut adalah kapal yang menghubungkan antar pulau, bukan infrastruktur jalan yang dibangun di bawah laut.
Konsep tol laut adalah kapal yang menghubungkan antar pulau, bukan infrastruktur jalan yang dibangun di bawah laut.
Rujukan
- https://rainbowrentcar.com/merawat-tint-kaca-jendela-mobil-agar-selalu-terlihat-bagus/
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/2063645/tol-laut-dan-kereta-jalur-ganda-senjata-jokowi-di-infrastruktur
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4417723/cek-fakta-tidak-benar-dalam-foto-ini-pemandangan-saat-melewati-tol-laut
[SALAH] Penyebab Flu Spanyol Adalah Bakteri dari Vaksin Meningitis
Sumber: FacebookTanggal publish: 25/11/2020
Berita
Beredar di media sosial postingan terkait penyebab flu spanyol akibat bakteri dari vaksin meningitis. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak bulan lalu dalam berbagai bahasa.
Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Yulita Gollop. Dia mempostingnya pada 10 Oktober 2020.
Dalam postingannya terdapat foto anak yang sedang disuntik pada bagian lengan. Foto tersebut disertai narasi:
"Autopsies after the war proved that the 1918 flu was not a 'flu' at all” and that it was actually “caused by random dosages of an experimental 'bacterial meningitis vaccine'
The massive, multiple assaults with additional vaccines on the unprepared immune systems of soldiers and civilians created a 'killing field'. Those that were not vaccinated were not affected."
atau dalam Bahasa Indonesia:
"Otopsi setelah perang membuktikan bahwa flu 1918 sama sekali bukan 'flu'” dan sebenarnya “disebabkan oleh dosis acak dari percobaan 'vaksin meningitis bakterial'
Berbagai serangan besar-besaran dengan vaksin tambahan pada sistem kekebalan tentara dan warga sipil yang tidak siap menciptakan 'medan pembunuhan'. Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh."
Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat 10 komentar dan 140 kali dibagikan.
Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Yulita Gollop. Dia mempostingnya pada 10 Oktober 2020.
Dalam postingannya terdapat foto anak yang sedang disuntik pada bagian lengan. Foto tersebut disertai narasi:
"Autopsies after the war proved that the 1918 flu was not a 'flu' at all” and that it was actually “caused by random dosages of an experimental 'bacterial meningitis vaccine'
The massive, multiple assaults with additional vaccines on the unprepared immune systems of soldiers and civilians created a 'killing field'. Those that were not vaccinated were not affected."
atau dalam Bahasa Indonesia:
"Otopsi setelah perang membuktikan bahwa flu 1918 sama sekali bukan 'flu'” dan sebenarnya “disebabkan oleh dosis acak dari percobaan 'vaksin meningitis bakterial'
Berbagai serangan besar-besaran dengan vaksin tambahan pada sistem kekebalan tentara dan warga sipil yang tidak siap menciptakan 'medan pembunuhan'. Mereka yang tidak divaksinasi tidak terpengaruh."
Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat 10 komentar dan 140 kali dibagikan.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel dari AFP Fact Check yang berjudul "Facebook posts falsely claim that bacterial meningitis vaccine, not H1N1 virus, caused 1918 Spanish flu pandemic" dan tayang 24 November 2020.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terkait Flu Spanyol 1918.
"Pandemi influenza tahun 1918 adalah pandemi paling parah dalam sejarah baru-baru ini. Pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas. Meskipun tidak ada kesepakatan umum darimana virus itu berasal, namun virusnya menyebar ke seluruh dunia selama 1918 hingga 1919."
Pernyataan lengkap CDC terkait pandemi Flu Spanyol bisa dilihat dalam link berikut ini...
Selain itu AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari Dr Peter Hobbins dari University of Sydney yang spesialisasinya dalam bidang medis dan teknologi.
Ia menyebut autopsi yang dilakukan pada korban usai pandemi flu Spanyol tidak menunjukkan adanya bakteri yang berasal dari vaksin meningitis eksperimental.
"Penyebab utama kematian adalah paru-paru yang penuh dengan cairan baik karena penyakit atau respons imun tubuh yang berlebihan pada infeksi. Tidak ada indikasi bahwa kematian itu karena vaksin eksperimental," ujar Hobbins.
Dr. Hobbins juga menjelaskan penyebab utama dari pandemi Flu Spanyol adalah strain baru dari virus influenza A. Saat itu di seluruh dunia berupaya membuat vaksin namun mikroskop yang digunakan tidak cukup kuat untuk melihat virus.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) terkait Flu Spanyol 1918.
"Pandemi influenza tahun 1918 adalah pandemi paling parah dalam sejarah baru-baru ini. Pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas. Meskipun tidak ada kesepakatan umum darimana virus itu berasal, namun virusnya menyebar ke seluruh dunia selama 1918 hingga 1919."
Pernyataan lengkap CDC terkait pandemi Flu Spanyol bisa dilihat dalam link berikut ini...
Selain itu AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari Dr Peter Hobbins dari University of Sydney yang spesialisasinya dalam bidang medis dan teknologi.
Ia menyebut autopsi yang dilakukan pada korban usai pandemi flu Spanyol tidak menunjukkan adanya bakteri yang berasal dari vaksin meningitis eksperimental.
"Penyebab utama kematian adalah paru-paru yang penuh dengan cairan baik karena penyakit atau respons imun tubuh yang berlebihan pada infeksi. Tidak ada indikasi bahwa kematian itu karena vaksin eksperimental," ujar Hobbins.
Dr. Hobbins juga menjelaskan penyebab utama dari pandemi Flu Spanyol adalah strain baru dari virus influenza A. Saat itu di seluruh dunia berupaya membuat vaksin namun mikroskop yang digunakan tidak cukup kuat untuk melihat virus.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut pandemi Flu Spanyol tahun 1918 disebabkan oleh bakteri dari vaksin meningitis adalah hoaks. Faktanya pandemi ini disebabkan virus H1N1 yang gennya berasal dari unggas.
Rujukan
Halaman: 5334/6706