• Mengenal Dinar dan Dirham

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/08/2019

    Berita

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan mata uang dinar (koin emas) dan dirham (perak), bagi sebagian orang, mungkin tak banyak diketahui. Hal ini tentunya wajar. Hal ini mengingat sebagian besar penduduk dunia sangat akrab dengan mata uang berbentuk kertas.

    Padahal, puluhan abad silam, bahkan sebelum datangnya Islam, berbagai negara dan pemerintahan di belahan dunia telah menggunakan mata uang koin dalam bentuk kepingan emas atau perak. Tidak diketahui secara pasti, koin mana yang lebih dulu dipergunakan pada era sebelum masehi, koin perak atau emas.

    Hasil Cek Fakta

    Julius Ceasar, kaisar Romawi, telah memperkenalkan dan menggunakan uang emas dan perak sebagai alat transaksi pada sekitar tahun 46 SM kendati masih dalam bentuk yang sangat sederhana. Dan, Julius Caesar juga memperkenalkan pula standar konversi dari uang emas ke uang perak. Hal ini dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak. Artinya, satu koin emas nilainya sama dengan 12 koin perak.

    Sementara itu, bila dilihat dari peristiwa yang ada ataupun sumber-sumber sejarah, koin perak telah digunakan kira-kira pada abad ke-18 (1800) SM. Penggunaan ini dilakukan oleh Nabi Yusuf AS. Hal ini diterangkan dalam Alquran surah Yusuf ayat 20. Dalam ayat tersebut, tercantum kata darahima ma'dudatin yang bermakna beberapa keping perak. Ini menunjukkan bahwa penggunaan keping perak sudah ada sejak zaman dahulu.

    Selanjutnya, pada era pemerintahan Islam, sejak masa Rasulullah SAW, Khulafaurrasyidin, hingga masa kekhalifahan Islam, sebagian umat Islam sudah menggunakan mata uang berbahan emas dan perak sebagai alat tukar dan transaksi dalam melakukan perdagangan (jual beli) dengan pihak lain.

    Karena itu, tak heran bila pada masa Umar bin Khattab sudah muncul percetakan mata uang berbahan emas dan perak yang selanjutnya dikenal dengan nama dinar dan dirham.

    Keberadaan uang (koin) dinar dan dirham ini makin berkembang hingga masa kekhalifahan Islam, seperti masa Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Otthoman, hingga ke daratan Andalusia (Spanyol).

    Standar atau kadar nilai tukar dinar dan dirham jauh lebih tinggi dibandingkan mata uang lain yang bahan dasarnya bukan emas dan perak. Tingginya nilai konversi dinar dan dirham pada mata uang lain yang berbahan dasar bukan emas dan perak menunjukkan tingginya 'nilai jenis bahan' yang terdapat pada dinar dan dirham. Artinya, mata uang apa pun, apabila bahan dasarnya bukan emas dan perak, nilainya lebih rendah.

    Pertanyaannya, mengapa kini sedikit sekali orang yang mau menggunakan uang dinar dan dirham yang bahan dasarnya dari emas dan perak ini? ''Karena, mereka tidak mengetahui kelebihan dan keunggulan koin dinar dan dirham,'' tegas Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Saidi.

    Rujukan

    • Republika Online
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • 10 Tips untuk Mencegah Ponsel Terbakar dan Meledak Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Tips untuk Mencegah Ponsel Terbakar dan Meledak", https://tekno.kompas.com/read/2019/04/26/21020057/10-tips-untuk-mencegah-ponsel-terbakar-dan-meledak?page=all. Penulis : Yudha Pratomo Editor : Oik Yusuf

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 13/08/2019

    Berita

    KOMPAS.com - Masih ingat dengan kasus ledakan Galaxy Note 7 beberapa tahun lalu? Ketika itu masalah produksi pada komponen baterai pada Galaxy Note 7 disinyalir menjadi penyebab utama meledaknya perangkat. Kasus tersebut bukan yang pertama kali terjadi dan tidak hanya menimpa satu merek ponsel saja. Bahkan kasus ponsel terbakar atau meledak juga pernah terjadi pada smartphone mahal macam iPhone sekalipun.
    Sebabnya, baterai jenis lithium-ion yang umum digunakan di ponsel dan perangkat mobile modern lainnya memang rawan terbakar atau meledak apabila rusak atau terekspos suhu tinggi. Ada beragam penyebab mengapa sebuah ponsel dapat meledak, seperti misalnya korsleting atau adanya kesalahan saat pengisian daya. Salah satu penyebab yang sering muncul adalah panas berlebih pada bagian dalam ponsel yang kemudian memicu terjadinya ledakan. Misalnya, baru-baru ini seorang wanita asal Thailand mendapati ponselnya meledak setelah ditinggalkan di dalam mobil ketika siang bolong. Perangkat tersebut rupanya kepanasan karena terpapar cahaya matahari terus-menerus. Bagaimana cara mencegah agar ponsel tak meledak? Ada beberapa tips yang bisa diikuti. Simak selengkapnya berikut ini, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Times Now News, Jumat (26/4/2019).

    Hasil Cek Fakta

    1. Jangan pakai saat sedang di-charge Sebaiknya jangan menggunakan ponsel dalam kondisi sedang diisi baterainya Saat di-charge, bagian dalam ponsel -terutama baterai- akan mengalami peningkatan suhu. Nah, ketika ponsel digunakan secara bersamaan dengan pengisian baterai, suhu akan meningkat lebih jauh karena sistem charging semakin terbebani dengan daya yang terkuras. Terlebih kalau penggunaanya "berat" seperti untuk bermain game.
    Kondisi ini disebut "parasitic load" dan sebaiknya dihindari karena ikut berdampak buruk pada ketahanan baterai, di samping meningkatkan suhu. 2. Gunakan charger asli dan berkualitas Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan fast charging. Jangan ambil risiko dengan menggunakan charger non-original yang keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara. Lebih baik memilih merek terpercaya daripada mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal. Salah-salah, bukannya menghemat tapi malah rugi karena perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak. 3. Hentikan charging saat baterai terisi 100 persen Jika ponsel sudah terisi 100 persen maka sebaiknya cabut kabel charger untuk menghentikan proses pengisian data. Membiarkan ponsel tertancap ke charger sebenarnya tidak akan membuat perangkat meledak, karena ponsel secara otomatis akan memperkecil daya charging dan melakukan trickle charging, yakni mengisi daya dengan perlahan setiap kapasitas baterai menurun. Namun, efeknya kurang baik untuk baterai dalam jangka panjang. Baterai lithium-ion pun sebaiknya tak ditunggu sampai benar-benar kosong dan langsung diisi penuh.
    Tancapkan charger saat indikator baterai berada di kisaran 30 persen dan cabut saat sudah mencapai sekitar 80 persen. 4. Gunakan baterai asli Meski ponsel masa kini menggunakan desain unibody, baterainya bisa tetap diganti. Namun, seperti halnya charger, kualitas baterai pun dapat berbeda-beda. Supaya terjamin aman, pakailah baterai asli yang berasal dari vendor ponsel. 5. Jangan pakai baterai rusak Salah satu penyebab baterai lithium-ion meledak atau terbakar adalah apabila baterai mengalami kerusakan fisik, misalnya karena jatuh atau tertancap sesuatu. Ini bisa menyebabkan hubungan pendek yang berbahaya.
    Karena itu, sebaiknya jangan gunakan baterai yang mengalami kerusakan, termasuk yang masih berada di dalam perangkat. Contohnya, ketika ponsel bengkok dan retak, komponen baterai mungkin ikut terdampak. 6. Hindari "charging case" non-ori Lagi-lagi, aksesori ponsel memiliki kualitas bervariasi, terutama dari segi kelistrikan. Beberapa produsen membuat aksesori casing yang memiliki baterai terintegrasi sehingga bisa berfungsi sebagai power bank. Nah, apabila ingin menggunakan aksesori macam charging case ini, sebaiknya pilih yang memang original, resmi berasal dari pabrikan ponsel supaya ada jaminan kualitas. 7. Jangan asal colok Tak semua outlet (colokan) listrik memiliki keluaran listrik yang stabil atau aman. Beberapa malah berbahaya buat charger dan ponsel. Sebaiknya hindari outlet yang tampak meragukan, seperti ada bekas kerusakan, tercerabut, apalagi hangus. 8. Jangan isi baterai ponsel di tempat tidur Pernah ada kasus ponsel terbakar karena tertimbun di balik bantal saat sedang di-charge. Aliran udara terhambat sehingga membuat ponsel kepanasan. Apalagi kalau menggunakan baterai tak resmi yang lebih rawan suhu tinggi.
    Ponsel yang terbakar tentu akan membahayakan pemilik apabila sedang terlelap. Aneka barang di kasur juga mudah terbakar. Karena itu, sebaiknya jangan letakkan ponsel di tempat tidur saat sedang diisi baterainya. 9. Matikan ponsel apabila basah Anjuran ini tentu berlaku untuk ponsel yang tidak memiliki ketahanan terhadap air dan debu. Dalam kasus demikian, apabila basah karena tercebur, sebaiknya segera matikan ponsel dan jangan digunakan sampai benar-benar kering. Jika baterai bisa dilepas oleh pengguna, langsung lakukan hal itu untuk mencegah hubungan pendek. 10. Jangan tinggalkan ponsel di tempat panas Seperti yang terjadi di Thailand baru-baru ini, meninggalkan ponsel di mobil atau tempat panas lain adalah tindakan berbahaya. Hindari ponsel dari paparan suhu tinggi atau sinar matahari langsung dalam waktu lama agar tak mengalami overheating.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Bawaslu Setop Kasus 15 Camat Makassar Deklarasi Dukung Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2019

    Berita

    Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memutuskan menyetop kasus dugaan pelanggaran pemilu oleh 15 camat di Makassar. Kasus ini bermula dari video para camat yang menyatakan dukungan pada Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

    Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi menyebut kasus tersebut tak memenuhi unsur pidana pemilu Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

    "Ke-15 camat yang videonya viral itu tak terbukti dan tak memenuhi syarat ikut berkampanye," ujar Laode saat dihubungi, Selasa (12/3).

    Laode mengatakan deklarasi itu merupakan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Para camat itu dinyatakan melanggar Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN.

    Hasil Cek Fakta

    Dengan demikian, Bawaslu Sulsel melimpahkan kasus tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

    "KASN yang akan beri sanksi sebab di sana ada proses juga apakah yang direkomendasikan Bawaslu itu kurang benar atau sudah benar itu kami serahkan ke KASN," ucap dia.

    Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menayangkan 15 camat di Makassar mendeklarasikan dukungan ke Jokowi. Mereka dipimpin oleh mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.


    "Kami semua bersumpah dan berjihad menyatakan tekad mendukung calon presiden nomor satu Jokowi bersama Ma'ruf Amin untuk satu periode lagi jadi presiden," kata Syahrul di video tersebut.

    "Jokowi-Ma'ruf, harga mati!" lanjut Syahrul diikiti lima belas camat itu sembari mengacungkan jari telunjuk. (dhf/ain)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Wali Kota Risma Dirawat 10 Dokter Spesialis, Jangan Sepelekan Maag

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/08/2019

    Berita

    Narasi:
    Sepuluh Dokter Spesialis Rawat Risma di RSU dr Soetomo

    VIVA – Baru-baru ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani dikabarkan kembali dirawat RSUD dr. Soetomo Surabaya, akibat mengidap maag dan asma. Meski terdengar bukan penyakit serius namun nyatanya Risma harus didampingi oleh 10 dokter spesialis ditambah 15 dokter subspesialis.

    Belasan dokter ini disiagakan untuk superintensif menangani Risma. Juru bicara RSUD dr. Soetomo, dr. Pesta Parulian dalam konferensi persnya mengatakan bahwa Risma dipindah dari RSUD dr. Soewandhie ke RSUD dr. Soetomo. Tujuannya agar lebih banyak dokter yang bisa segera menangani dan bisa lebih mudah melakukan observasi selama 24 jam.

    Gejala yang dialami Risma terkait asma dijabarkan Pesta bahwa serangannya memiliki Gradasi. Selain itu, Risma juga mengeluhkan nyeri lambung.

    Hasil Cek Fakta

    Plt RSUD dr Soewandhie, Febria Rachmanita, menjelaskan bahwa sebelumnya kesehatan Risma menurun karena terlalu lelah.

    "Ibu kecapekan kemudian maagnya kambuh sehingga menyebabkan sebah," katanya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

    Menilik dari kondisi yang dihadapi Risma, banyak yang mempertanyakan apakah penyakit maag bisa sedemikian parah?

    Dilansir laman Web MD, maag umumnya terjadi ketika asam lambung menghilangkan lapisan lendir pelindung saluran pencernaan. Seorang yang mengalaminya mungkin tidak memiliki gejala, atau mungkin merasa tidak nyaman dan terasa terbakar.

    Dalam beberapa kasus maag kronis bahkan menyebabkan perdarahan internal, yang kadang-kadang bisa akan membutuhkan transfusi darah di rumah sakit. Secara umum ada dua penyebab utama yakni bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori), bakteri yang sebetulnya dimiliki oleh banyak orang.

    Rujukan

    • VIVA
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini