Pria yang didorong ke sungai di dalam video itu sebenarnya adalah seorang aktor amatir. Video tersebut merupakan video sindiran. Video itu dibuat oleh warga Engomadeira, Brasil, untuk menunjukkan bahwa mereka telah ditipu oleh politikus. Video itu juga dibuat untuk mengingatkan politikus agar tidak melupakan janji kampanyenya.
kun Bali Channel (fb.com/balichannelnews) menunggah sebuah video dengan narasi :
“Kala itu, Dia menjanjikan sebuah jembatan di sungai. Dia datang lagi untuk kampanye pemilihan untuk masa jabatan baru dan menjanjikan hal yang sama. Mengobral janji yang tak pasti. Lihat bagaimana publik menyambutnya.”
Sementara itu, di dalam video terdapat narasi sebagai berikut : “Walikota ini menjanjikan sebuah jembatan di sungai. Dia datang lagi untuk kampanye pemilihan masa jabatan baru… Lihat bagaimana publik menyambutnya..”
[SALAH] Video ‘politisi’ Brasil dilempar ke sungai
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 07/11/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, menggunakan mesin pencari Google dengan memasukkan kata kunci “politician promised bridge Portal Engomadeira” (politisi menjanjikan jembatan Portal Engomadeira).
Pencarian itu menemukan versi video yang lebih panjang yakni 8 menit 35 detik di halaman Facebook Brasil bernama Portal Engomadeira.
Engomadeira adalah daerah di pinggiran kota Salvador, ibu kota Bahia, yang merupakan negara bagian di timur laut Brasil.
Video itu diberi judul berbahasa Portugis yang jika diterjemahkan menjadi “Politikus Dibuang ke Saluran Pembuangan”.
Deskripsi di video yang lebih panjang termasuk tagar dalam bahasa Portugis bisa diterjemahkan sebagai “#pementasan” dan “#merekam”, yang mengindikasikan bahwa video tersebut adalah sandiwara.
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, status unggahan tersebut berbunyi: “Politisi membuat janji yang tidak bisa ia tepati dan dilempar ke selokan terbuka. #Merekam#Pementasan#Kenyataanhidup#Georgetovao#Ericosilva”.
Versi video yang lebih panjang juga menyertakan teks seperti di film yang mengidentifikasi video tersebut sebagai “produksi Erico Silva”. Video lengkapnya memperjelas bahwa adegan itu adalah rekayasa.
Tim Periksa Fakta AFP di Brazil menonton video tersebut dan menjelaskan kepada kami bahwa pria yang mengenakan kemeja berwarna terang terlihat sedang memperkenalkan dirinya sebagai peserta pemilu dan menjanjikan perbaikan di daerah itu termasuk mengakhiri sistem selokan terbuka. Sekitar menit keempat, sebuah teks muncul, berbunyi: “Anggota dewan telah dipilih dan belum menepati janjinya. Dia kembali empat tahun kemudian.”
Dia terlihat sedang berkata kepada penduduk di daerah tersebut bahwa dia tidak bisa membantu mereka karena ada terlalu banyak hal yang perlu dikerjakan di tempat lain. Warga yang marah terlihat mencemoohkannya dan kemudian dia didorong ke selokan yang dia janjikan untuk diperbarui.
Sekitar menit ketujuh, seorang pria muncul dengan mikrofon untuk mewawancarai “politisi” itu — dan pada saat itu terungkap bahwa anggota dewan itu sebenarnya adalah wakil presiden komunitas Portal Engomadeira.
“Kami membuat video ini untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa kami telah ditipu selama empat tahun. Ini adalah waktu yang lama untuk menunggu semuanya terjadi,” kata aktor yang berperan sebagai politisi di lokasi pengambilan gambar.
Untuk menanggapi kebingungan pengguna media sosial terhadap video yang telah ditonton lebih dari dua juta kali itu, Portal Engomadeira mengklarifikasi bahwa adegan tersebut direkayasa untuk menunjukkan masalah dalam politik lokal.
“Apakah ini benar, atau hanya akting?” tanya seorang pengguna Facebook bernama Lew Ventura dalam komentar postingan Facebook video asli. Portal Engomadeira menjawab: “Teman, masalah yang ditampilkan dalam video itu nyata, tetapi adegan itu diperankan melalui film dan oleh aktor untuk menunjukkan bahwa ketika politisi datang ke sini membuat janji, mereka akan mendapatkan respon seperti ini (jika mereka tidak menepatinya).”
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, menggunakan mesin pencari Google dengan memasukkan kata kunci “politician promised bridge Portal Engomadeira” (politisi menjanjikan jembatan Portal Engomadeira).
Pencarian itu menemukan versi video yang lebih panjang yakni 8 menit 35 detik di halaman Facebook Brasil bernama Portal Engomadeira.
Engomadeira adalah daerah di pinggiran kota Salvador, ibu kota Bahia, yang merupakan negara bagian di timur laut Brasil.
Video itu diberi judul berbahasa Portugis yang jika diterjemahkan menjadi “Politikus Dibuang ke Saluran Pembuangan”.
Deskripsi di video yang lebih panjang termasuk tagar dalam bahasa Portugis bisa diterjemahkan sebagai “#pementasan” dan “#merekam”, yang mengindikasikan bahwa video tersebut adalah sandiwara.
Diterjemahkan ke bahasa Indonesia, status unggahan tersebut berbunyi: “Politisi membuat janji yang tidak bisa ia tepati dan dilempar ke selokan terbuka. #Merekam#Pementasan#Kenyataanhidup#Georgetovao#Ericosilva”.
Versi video yang lebih panjang juga menyertakan teks seperti di film yang mengidentifikasi video tersebut sebagai “produksi Erico Silva”. Video lengkapnya memperjelas bahwa adegan itu adalah rekayasa.
Tim Periksa Fakta AFP di Brazil menonton video tersebut dan menjelaskan kepada kami bahwa pria yang mengenakan kemeja berwarna terang terlihat sedang memperkenalkan dirinya sebagai peserta pemilu dan menjanjikan perbaikan di daerah itu termasuk mengakhiri sistem selokan terbuka. Sekitar menit keempat, sebuah teks muncul, berbunyi: “Anggota dewan telah dipilih dan belum menepati janjinya. Dia kembali empat tahun kemudian.”
Dia terlihat sedang berkata kepada penduduk di daerah tersebut bahwa dia tidak bisa membantu mereka karena ada terlalu banyak hal yang perlu dikerjakan di tempat lain. Warga yang marah terlihat mencemoohkannya dan kemudian dia didorong ke selokan yang dia janjikan untuk diperbarui.
Sekitar menit ketujuh, seorang pria muncul dengan mikrofon untuk mewawancarai “politisi” itu — dan pada saat itu terungkap bahwa anggota dewan itu sebenarnya adalah wakil presiden komunitas Portal Engomadeira.
“Kami membuat video ini untuk menunjukkan kepada orang-orang betapa kami telah ditipu selama empat tahun. Ini adalah waktu yang lama untuk menunggu semuanya terjadi,” kata aktor yang berperan sebagai politisi di lokasi pengambilan gambar.
Untuk menanggapi kebingungan pengguna media sosial terhadap video yang telah ditonton lebih dari dua juta kali itu, Portal Engomadeira mengklarifikasi bahwa adegan tersebut direkayasa untuk menunjukkan masalah dalam politik lokal.
“Apakah ini benar, atau hanya akting?” tanya seorang pengguna Facebook bernama Lew Ventura dalam komentar postingan Facebook video asli. Portal Engomadeira menjawab: “Teman, masalah yang ditampilkan dalam video itu nyata, tetapi adegan itu diperankan melalui film dan oleh aktor untuk menunjukkan bahwa ketika politisi datang ke sini membuat janji, mereka akan mendapatkan respon seperti ini (jika mereka tidak menepatinya).”
Rujukan
[SALAH] “diguyur air, bagian dari Islamophobi”
Sumber: www.facebook.comTanggal publish: 02/11/2019
Berita
NARASI
* “Ini kejadian di India dimana muslimah yg memakai hijab diguyur air, bagian dari Islamophobi. Orang yg membuat stts kejadian ini menyatakan :
انتہـا پسند ہندووں کی مسلمـان یونیورسٹی کی طالبـات کـے ساتھ شرمنـاک حرکتیـں ان بہنوں کـے لئـے کـون آواز اُٹھائـے گا اگر ہم نہیں اُٹھائیں گے تو۔ ????????
ویڈیو کو اتنا شئیر کرو کہ دنیا کو بھارت کا اصـل چہـرہ پتہ چل سکـے کہ بھـارت دہشت گـرد ملک ہـے۔????????
#IndiaBloodyTerrorist ????????????”.
–
* “segitu benci y orang hindu terhadap umat muslim ini kejadian diindia”.
======
* “Ini kejadian di India dimana muslimah yg memakai hijab diguyur air, bagian dari Islamophobi. Orang yg membuat stts kejadian ini menyatakan :
انتہـا پسند ہندووں کی مسلمـان یونیورسٹی کی طالبـات کـے ساتھ شرمنـاک حرکتیـں ان بہنوں کـے لئـے کـون آواز اُٹھائـے گا اگر ہم نہیں اُٹھائیں گے تو۔ ????????
ویڈیو کو اتنا شئیر کرو کہ دنیا کو بھارت کا اصـل چہـرہ پتہ چل سکـے کہ بھـارت دہشت گـرد ملک ہـے۔????????
#IndiaBloodyTerrorist ????????????”.
–
* “segitu benci y orang hindu terhadap umat muslim ini kejadian diindia”.
======
Hasil Cek Fakta
* SUMBER membagikan video peristiwa “Ragging”.
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis pelintiran.
“Ragging adalah istilah yang digunakan untuk apa yang disebut “ritual inisiasi” yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India , Bangladesh dan Sri Lanka . Praktik ini mirip dengan perpeloncoan di Amerika Utara, bizutage di Perancis, praxe di Portugal dan praktik serupa lainnya di lembaga pendidikan di seluruh dunia. Ragging melibatkan pelecehan, penghinaan atau pelecehan terhadap pendatang baru atau siswa junior oleh siswa senior. Seringkali bentuk ganas di mana pendatang baru dapat mengalami penyiksaan psikologis atau fisik . [1] [2] Pada tahun 2009 Komisi Hibah Universitas India memberlakukan peraturan terhadap universitas-universitas India untuk membantu mengekang ragging, dan meluncurkan ‘saluran bantuan anti-ragging’ bebas pulsa
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis pelintiran.
“Ragging adalah istilah yang digunakan untuk apa yang disebut “ritual inisiasi” yang dipraktikkan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara-negara Asia Selatan, termasuk India , Bangladesh dan Sri Lanka . Praktik ini mirip dengan perpeloncoan di Amerika Utara, bizutage di Perancis, praxe di Portugal dan praktik serupa lainnya di lembaga pendidikan di seluruh dunia. Ragging melibatkan pelecehan, penghinaan atau pelecehan terhadap pendatang baru atau siswa junior oleh siswa senior. Seringkali bentuk ganas di mana pendatang baru dapat mengalami penyiksaan psikologis atau fisik . [1] [2] Pada tahun 2009 Komisi Hibah Universitas India memberlakukan peraturan terhadap universitas-universitas India untuk membantu mengekang ragging, dan meluncurkan ‘saluran bantuan anti-ragging’ bebas pulsa
Rujukan
[KLARIFIKASI] Hati-Hati Jika Ketemu Anak Kecil Menangis di Jalan, Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 03/11/2019
Berita
Hoaks lama yang sebelumnya sudah diklarifikasi. Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri menyatakan tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru tersebut. Meski imbauan itu palsu, Anda tetap perlu waspada dengan berbagai modus baru kejahatan. Jika menemukan anak menangis sendirian di tempat gelap dan sepi, memang ada baiknya mampir ke kantor atau pos polisi terdekat.
Beredar sebuah artikel yang berjudul “Hati-Hati Jika Ketemu Anak Kecil Menangis di Jalan”. Artikel ini dimuat di situs info-facebookers[dot]blogspot.com pada tahun 2015, namun tetap sering dibagikan oleh warganet hingga kini.
Berikut isi artikel tersebut:
“Sampaikan pesan ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda!!
Pesan ini ditujukan kepada setiap pria dan wanita yg bepergian sendirian ke kampus, tempat kerja atau kemana saja.
Jika kalian menemukan anak kecil menangis di jalan dengan menunjukkan sebuah alamat dan memintamu untuk mengantarnya ke alamat tersebut, bawalah anak itu ke kantor POLISI dan jangan bawa anak itu ke alamat tersebut!!
Anak itu telah di suruh oleh si pelaku kejahatan untuk menggiring kalian menuju ke tempat si pelaku melakukan aksi kejahatannya.
Ini adalah Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK.
Mohon Informasikan ke semua kawan-kawan.
Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya.
Pesan ini bisa membantu menyelamatkan wanita dan orang yang penting dalam hidup anda….. karena sudah banyak korban. Jadi biarkan POLRI yang mengantarkan anak itu ke alamat tersebut..
Ayo saudara SHARE buat keselamatan saudara2 kita semua..”
Beredar sebuah artikel yang berjudul “Hati-Hati Jika Ketemu Anak Kecil Menangis di Jalan”. Artikel ini dimuat di situs info-facebookers[dot]blogspot.com pada tahun 2015, namun tetap sering dibagikan oleh warganet hingga kini.
Berikut isi artikel tersebut:
“Sampaikan pesan ini kepada keluarga dan kawan-kawan anda!!
Pesan ini ditujukan kepada setiap pria dan wanita yg bepergian sendirian ke kampus, tempat kerja atau kemana saja.
Jika kalian menemukan anak kecil menangis di jalan dengan menunjukkan sebuah alamat dan memintamu untuk mengantarnya ke alamat tersebut, bawalah anak itu ke kantor POLISI dan jangan bawa anak itu ke alamat tersebut!!
Anak itu telah di suruh oleh si pelaku kejahatan untuk menggiring kalian menuju ke tempat si pelaku melakukan aksi kejahatannya.
Ini adalah Modus baru PENJAHAT untuk MERAMPOK, MEMPERKOSA & MENCULIK.
Mohon Informasikan ke semua kawan-kawan.
Jangan ragu untuk membagikan pesan ini kepada yang lainnya.
Pesan ini bisa membantu menyelamatkan wanita dan orang yang penting dalam hidup anda….. karena sudah banyak korban. Jadi biarkan POLRI yang mengantarkan anak itu ke alamat tersebut..
Ayo saudara SHARE buat keselamatan saudara2 kita semua..”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata klaim tersebut adalah isu yang sudah cukup lama beredar.
Pada tahun 2017, Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri langsung memberikan label hoax pada informasi itu. Melalui akun Twitter @PolriMultimedia, mereka meminta masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima dan menyebarkan informasi.
”Kami tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru penjahat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan,” tulis Biro Multimedia.
Pada tahun 2012 lalu informasi ini pernah beredar melalui BlackBerry Messenger — demikian dikabarkan Merdeka.com dalam artikel berjudul, “BlackBerry Messenger anak minta tolong hoax”.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, yang kala itu dijabat Kombes Rikwanto menegaskan bahwa pesan tersebut adalah hoaks.
Namun, lanjut Rikwanto, meskipun pihak kepolisian belum menerima laporan terkait modus baru yang disampaikan dalam pesan singkat tersebut, tapi saran yang dianjurkan bisa juga diterapkan.
“Itu belum ada laporan kasus tentang itu, tapi sarannya boleh juga diikuti, kalau menemukan demikian daripada berpikir yang tidak-tidak maka dilaporkan ke polisi saja. Jadi tidak menghilangkan niat baik saat akan menolong. Contoh seperti anak menangis, ada orang yang ketinggalan barang, lalu tersesat niat baiknya jangan hilang, untuk keamanan kepada yang menolong salurannya ke polisi,” pungkas Rikwanto.
Berdasarkan hasil penelusuran, ternyata klaim tersebut adalah isu yang sudah cukup lama beredar.
Pada tahun 2017, Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri langsung memberikan label hoax pada informasi itu. Melalui akun Twitter @PolriMultimedia, mereka meminta masyarakat untuk lebih cermat dalam menerima dan menyebarkan informasi.
”Kami tidak pernah mengeluarkan imbauan terkait modus baru penjahat untuk melakukan perampokan, pemerkosaan, dan penculikan,” tulis Biro Multimedia.
Pada tahun 2012 lalu informasi ini pernah beredar melalui BlackBerry Messenger — demikian dikabarkan Merdeka.com dalam artikel berjudul, “BlackBerry Messenger anak minta tolong hoax”.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, yang kala itu dijabat Kombes Rikwanto menegaskan bahwa pesan tersebut adalah hoaks.
Namun, lanjut Rikwanto, meskipun pihak kepolisian belum menerima laporan terkait modus baru yang disampaikan dalam pesan singkat tersebut, tapi saran yang dianjurkan bisa juga diterapkan.
“Itu belum ada laporan kasus tentang itu, tapi sarannya boleh juga diikuti, kalau menemukan demikian daripada berpikir yang tidak-tidak maka dilaporkan ke polisi saja. Jadi tidak menghilangkan niat baik saat akan menolong. Contoh seperti anak menangis, ada orang yang ketinggalan barang, lalu tersesat niat baiknya jangan hilang, untuk keamanan kepada yang menolong salurannya ke polisi,” pungkas Rikwanto.
Rujukan
[SALAH] Charge Ponsel dengan Powerbank Terbakar di Mall Emporium
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 03/11/2019
Berita
Bukan di Mall Emporium. Peristiwa di hypermarket “Marjane” di Agadir (Maroko), bukan karena mengisi ponsel dengan powerbank tetapi karena bakar diri.
NARASI
“Di mall emporium Brusan kejadian ngecas hp pake power bank taruh di kantong
#LaguLamaKambingHitam”.
NARASI
“Di mall emporium Brusan kejadian ngecas hp pake power bank taruh di kantong
#LaguLamaKambingHitam”.
Hasil Cek Fakta
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa bakar diri di hypermarket “Marjane” di Agadir (Maroko).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis pelintiran.
(2) Morocco World News: “… Adegan mengejutkan pembeli Marjane di Agadir. Menurut outlet media setempat, seorang pria berusia 30 tahun membakar dirinya sendiri di pintu masuk utama supermarket pada hari Minggu, 3 Juni … “
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2N85g4m / http://archive.md/iCjCB (arsip cadangan).
======
REFERENSI
(1) Wikipedia: “… Marjane (juga pemegang Marjane ) adalah rantai hypermarket Maroko. Ini sepenuhnya dimiliki oleh SNI , perusahaan induk raja Mohammed VI . Rantai membuka supermarket pertamanya, pada 1990, di Rabat . [1] …”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2NvUiVq.
(2) https://www.marjane.ma/, situs hypermarket “Marjane”.
(3) Google Maps:
* http://bit.ly/32cGi8c, “Emporium Pluit Mall”.
* http://bit.ly/2JJ3jth, “Marjane”.
* http://bit.ly/2qcZp50, “Marjane Agadir”.
(4) Sebelumnya dibagikan dengan narasi terjadi di Dubai, AFP: “… Biro Rabat AFP meninjau rekaman video yang terkandung dalam posting Facebook yang menyesatkan dan mengatakan itu jelas menggambarkan insiden di Maroko, bukan Dubai.
Insiden dalam video tersebut terjadi di superstore Marjane ketika logo biru dan kuning merek tersebut terlihat jelas di dinding bagian dalam toko.
Marjane adalah rantai hypermarket Maroko dan hanya ada di Maroko. …”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/3398bQ4 / http://archive.md/7RcYd (arsip cadangan).
(5) http://archive.md/9dh8Y, arsip cadangan SUMBER.
(6) http://bit.ly/32g8ck1, laporan (mention) ke akun MAFINDO (twitter.com/turnbackhoax).
======
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video peristiwa bakar diri di hypermarket “Marjane” di Agadir (Maroko).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun premis pelintiran.
(2) Morocco World News: “… Adegan mengejutkan pembeli Marjane di Agadir. Menurut outlet media setempat, seorang pria berusia 30 tahun membakar dirinya sendiri di pintu masuk utama supermarket pada hari Minggu, 3 Juni … “
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2N85g4m / http://archive.md/iCjCB (arsip cadangan).
======
REFERENSI
(1) Wikipedia: “… Marjane (juga pemegang Marjane ) adalah rantai hypermarket Maroko. Ini sepenuhnya dimiliki oleh SNI , perusahaan induk raja Mohammed VI . Rantai membuka supermarket pertamanya, pada 1990, di Rabat . [1] …”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2NvUiVq.
(2) https://www.marjane.ma/, situs hypermarket “Marjane”.
(3) Google Maps:
* http://bit.ly/32cGi8c, “Emporium Pluit Mall”.
* http://bit.ly/2JJ3jth, “Marjane”.
* http://bit.ly/2qcZp50, “Marjane Agadir”.
(4) Sebelumnya dibagikan dengan narasi terjadi di Dubai, AFP: “… Biro Rabat AFP meninjau rekaman video yang terkandung dalam posting Facebook yang menyesatkan dan mengatakan itu jelas menggambarkan insiden di Maroko, bukan Dubai.
Insiden dalam video tersebut terjadi di superstore Marjane ketika logo biru dan kuning merek tersebut terlihat jelas di dinding bagian dalam toko.
Marjane adalah rantai hypermarket Maroko dan hanya ada di Maroko. …”
Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/3398bQ4 / http://archive.md/7RcYd (arsip cadangan).
(5) http://archive.md/9dh8Y, arsip cadangan SUMBER.
(6) http://bit.ly/32g8ck1, laporan (mention) ke akun MAFINDO (twitter.com/turnbackhoax).
======
Rujukan
Halaman: 5947/6749