• [BERITA] Permen ‘Dot’ Narkoba

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2017

    Berita

    Dilansir dari detik.com, Satpol PP Kota Surabaya sudah mengembalikan permen dot yang sempat diamankan terkait isu mengandung narkoba. Saat ini permen dot yang belum diambil pedagang tinggal sedikit. “Sejak hasil laboratorium dinyatakan negatif, pihak kecamatan maupun kelurahan langsung bergerak menghubungi pedagang yang permennya sempat diamankan untuk proses pengembalian,” kata Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto pada detikcom, Senin (13/3/2017).
    Irvan memastikan permen yang sempat diamankan untuk mengantisipasi dini hal yang tidak diinginkan itu sesuai dengan jumlah saat diamankan. “Meski sudah kita beli tetap kita kembalikan dan jumlahnya tidak berkurang dan sesuai dengan pemiliknya karena diberi label,” imbuhnya.
    Proses pengembalian lanjut Irvan, pihak kecamatan maupun kelurahan hanya menghubungi untuk mengetahui posisi pedagang. “Barangnya kita antar bukan pedagang datang ke kantor. Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami,” tegas Irvan.
    Mantan Camat Rungkut ini menambahkan, saat pengembalian trantib kecamatan maupun petugas kelurahan juga meminta maaf kepada pedagang. “Kami juga meminta maaf kepada pedagang karena sempat membuat mereka ketakutan. Sekali lagi upaya pengamanan permen untuk mengantisipasi dan melindungi anak anak,” pungkas Irvan.
    Pengamanan permen yang sempat menjadi viral ini berawal adanya dugaan mengandung bahan berbahaya. Dilanjutkan dengan uji laboratorium Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan BBPOM Surabaya dan hasilnya dinyatakan negatif setelah dilakukan tes 16 parameter termasuk di dalamnya 4 parameter narkoba.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Aksi Demo Dipimpin Prabowo-Sandiaga Setelah Shalat Jumat

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 24/05/2019

    Berita

    Insya Allah besok Jumat tanggal 24/5/2019 akan berlanjut....peserta aksi akan bertambah, info lapangan:
    1. Presiden Prabowo-Sandi insyaAllah besok akan turun, bergerak dari masjid Al Azhar.
    2. Ust. Bernard insyaAllah akan tetap memimpin sebagai Komando.
    3. FPI didukung para jawara akan turun kembali dengan menambah jumlah.
    4. Peserta dari luar daerah insyaAllah bertambah sedangkan yang sudah datang hari ini bermalam di hotel sekitar maupun di masjid-masjid atau di sekitar lokasi.
    5. Besok Jumat 24/5/2019 seluruh Purn. Jend. turun dukung aksi.
    6. Hari ini banyak TNI yang datang, namun masih sebatas melihat keadaan (sebagai penonton).
    7. Besok jumat 24/5/2019 aksi KEDAULATAN RAKYAT dimulai jam 14.00 WIB.
    Mohon doa seluruh pendukung aksi S*UPER DAMAI*....Supaya jangan sampai ada *PENYUSUP/PROVOKATOR* sehingga tidak kondusif.* VIRALKAN KE PENJURU*

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi adanya pesan tersebut, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade membantah bahwa aksi unjuk rasa tersebut adalah kabar bohong alias hoaks. "Itu hoaks. Jadi, tidak benar bahwa besok setelah shalat Jumat Pak Prabowo akan memimpin demo bersama Bang Sandiaga," ujar Andre dalam acara "Kata Netizen" di KompasTV pada Kamis (23/5/2019). Selain itu, Andre juga mengungkapkan bahwa tim BPN berencana mengajukan gugatan sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU) 2019 ke Mahkamah Konstitusi. "Insya Allah besok siang tim kami akan mengajukan gugatan ke MK," ujar Andre.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] “CONTOH terbaik dari Gakbener DKI”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/07/2019

    Berita

    “Ini lah CONTOH terbaik dari Gakbener DKI @aniesbaswedan utk para jajaran nya, yg lebih siap dan mahir merangkai kata, dari pada menciptakan KERJA NYATA.!!! @Kemendagri_RI Udah bangun dari tidur panjang nya belon, ato masih molor.

    Sampah di Kali Bahagia Bekasi Sepanjang 1,5 Km”.

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ada kaitannya dengan Jakarta. Selain karena hulu ke hilir Kali Bahagia berawal dan berakhir di Bekasi, secara administratif Bekasi tidak termasuk wilayah DKI Jakarta.

    Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

    Rujukan

    • Mafindo
    • Detik
    • 2 media telah memverifikasi klaim ini

  • Penembak Habib Alatas Diganjar 12 Tahun Penjara

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2019

    Berita

    TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Majelis Hakim I Nengah Suriada, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis 12 tahun kepada Nasurul alias Pak De, 47 tahun, terbukti bersalah membunuh penasehat Front Pembela Islam (FPI) Habib Saleh bin Abdullah Alatas hari Jumat (4/5). Putusan hakim itu lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum Samadi Budisam yang mengganjar Nasurul dengan 15 tahun penjara untuk dakwaan pembunuhan berencana.
    Selain terbukti secara yuridis, hal yang dianggap memberatkan terdakwa adalah karena memungkiri perbuatannya dan memberikan kesaksian yang berbelit-belit. Nasurul tidak memperlihatkan rasa penyesalan atas pembunuhan tersebut. “Terdakwa juga telah melakukan pembunuhan dengan sejumlah imbalan,” kata hakim.

    Putusan hakim itu agaknya tak memuaskan banyak pihak. Nasurul, tak setuju, begitupun dengan pihak keluarga korban yang menginginkan pelaku pembunuhan itu dihukum lebih berat. Maklum, Kitab Undang-undang Hukum Pidana menentukan hukuman minimal 20 tahun untuk tindak pidana pembunuhan berencana seperti dilakukan oleh Nasurul bersama Mukhdar Assegaf yang berperan sebagai otak pembunuhan itu. Namun, para pihak, baik jaksa maupun terdakwa menyatakan pikir-pikir atas putusan itu.

    Tentang vonis yang dirasa terlalu ringan itu, Nengah yang ditemui Tempo membantah kemungkinan adanya permainan tidak jujur dalam penanganan kasus itu. Menurutnya, putusan itu sudah dipertimbangkan masak-masak walaupun akan mengundang ketidakpuasan. Ketika ditanya mengapa vonis justru berkurang dari dakwaan minimal pembunuhan berencana, Nengah menjawab bahwa tuntutan jaksa terlalu tinggi. “Dia kan bukan otaknya, hanya pelaksana (penembak),” kilahnya. Nasurul alias Pak De, 47 tahun, bersama terdakwa Mukhdar Assegaf yang kini buron, menembak Habib Alatas sekitar pukul 05.00 pada 23 Juni 2000 di depan rumah korban di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat.. Nasurul menembak Habib dengan senjata api jenis FN 45 atas perintah Mukhdar Assegaf yang kabur dari Rumah Tahanan Salemba.

    Hasil Cek Fakta

    Pembunuhan itu berawal dari sengketa tanah waris antara keluarga korban dengan Mukhdar. Nasurul menjadi terlibat lantaran merasa berhutang budi pada Mukhdar yang pernah meminjami uang sebesar Rp 400 ribu. Untuk itu, Nasurul mengaku dirinya diberi imbalan uang Rp 20 juta dan sebuah sepeda motor baru dari Mukhdar. Jika dipenjara, Mukhdar akan menjamin tidak lebih dari lima bulan dan kebutuhan keluarganya ditanggung.


    Keterangan yang diberikan Nasurul itu selalu ditunda-tunda ketika ditanya di depan sidang. Hingga Mukhdar kabur, ia menyangkal perbuatannya. Sementara kesaksian lainnya yang tertulis dalam berita acara diingkari karena ada teror dari Mukhdar. (Dede Ariwibowo)

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini