[SALAH] @ArieKuntung: “Anak 4 Tahun Bermigrasi Sendirian di Gurun Dari Suriah ke Jordan”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 13/03/2018
Berita
Anak 4 th bermigrasi sendirian di gurun dr Suriah ke Jordan,ditemukan unhcr hny bw tas pakaian dari ibu dan adiknya, yg terbunuh di Suriah.
Hasil Cek Fakta
Faktanya, nama anak tersebut adalah Marwan dan karena lambat dia tertinggal dari rombongan pengungsi termasuk keluarganya. “Inilah Marwan 4 tahun, yang terpisah sementara dari keluarganya, sedang dibantu oleh staf UNHCR untuk menyeberangi #Yordania”.
Orang tersebut yang pertama kali mencuitkan foto tersebut adalah Andrew Harper pada Februari 2014 lalu. Dia secara spesifik mengatakan “Terpisah Sementara” ketika foto menjadi viral tahun itu dan banyak perusahaan media tertipu olehnya, mengklaim (anak tersebut) sendirian.
Orang tersebut yang pertama kali mencuitkan foto tersebut adalah Andrew Harper pada Februari 2014 lalu. Dia secara spesifik mengatakan “Terpisah Sementara” ketika foto menjadi viral tahun itu dan banyak perusahaan media tertipu olehnya, mengklaim (anak tersebut) sendirian.
Rujukan
(HOAX) : Modus Perampokan Dengan Pisau Kartu Nama
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 12/07/2016
Berita
Entah siapa yang membuat dan menyebarkannya. Lagi-lagi pesan hoax yang meresahkan beredar.
Isinya pesan hoax itu lagaknya sih memberitahu masyarakat agar berhati-hati ada perampokan modus baru. Jadi si pelaku dengan memakai kartu nama mengetuk kaca mobil, ketika kaca dibuka si pelaku menyilet pengendara dengan silet di balik kartu nama. Lalu si pelaku merampok.
Isinya pesan hoax itu lagaknya sih memberitahu masyarakat agar berhati-hati ada perampokan modus baru. Jadi si pelaku dengan memakai kartu nama mengetuk kaca mobil, ketika kaca dibuka si pelaku menyilet pengendara dengan silet di balik kartu nama. Lalu si pelaku merampok.
Hasil Cek Fakta
Dalam pesan hoax itu disebutkan peristiwa ini sudah terjadi 6 kali di wilayah Jakarta Timur. Pesan yang menyebar itu ditegaskan hoax oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo.
Kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (4/6), Andry menyampaikan sama sekali tidak ada peristiwa itu.
“Berita ini sudah beredar sekitar setahun yang lalu, dan kami sudah melakukan pengecekan baik di Polres maupun di Polsek jajaran namun untuk laporan terkait kejadian di atas nihil,” tegas Andry.
Andry mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya dengan pesan yang beredar. Kuncinya cek dan ricek.
(Analisis) :
– pertama, modus mengeluarkan silet dibalik kartu nama memang ada, tapi kayaknya silet yg digunakan adalah silet cutter atau silet cukur, bukan cardsharp seperti yg ditampilkan dalam gambar. Memang pisau lipat tsb bisa “menyamar” seperti kartu kredit/kartu nama, tapi bukan berarti bisa digunakan utk pura2 jadi kartu nama kemudian menyilet korban, krn utk merubah dr bentuk kartu menjadi pisau, harus melipat dan membutuhkan beberapa tahap, juga ada penguncinya, jd tidak mungkin dalam sekejap pura2 jadi kartu kemudian jd silet dan melukai korban.
– kedua, di situ disebutkan foto cardsharp tersebut adalah foto barang bukti pelaku. Bukan, itu bukan foto barang bukti, tapi foto demonstrasi atau foto pajangan produk utk ditempatkan di lapak penjual. Coba cek tokopedia atau bukalapak, banyak yg jual dan foto2nya menggunakan foto seperti yg tertera di posting tsb. Bagaiman mungkin foto “brosur” disebut barang bukti?
Saya cm pengen meluruskan supaya orang2 yg punya pisau lipat tsb utk keperluan utility tidak dianggap sebagai penjahat tukang nyilet. Menjadikan image negarif bagi pemiliknya.
Kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (4/6), Andry menyampaikan sama sekali tidak ada peristiwa itu.
“Berita ini sudah beredar sekitar setahun yang lalu, dan kami sudah melakukan pengecekan baik di Polres maupun di Polsek jajaran namun untuk laporan terkait kejadian di atas nihil,” tegas Andry.
Andry mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya dengan pesan yang beredar. Kuncinya cek dan ricek.
(Analisis) :
– pertama, modus mengeluarkan silet dibalik kartu nama memang ada, tapi kayaknya silet yg digunakan adalah silet cutter atau silet cukur, bukan cardsharp seperti yg ditampilkan dalam gambar. Memang pisau lipat tsb bisa “menyamar” seperti kartu kredit/kartu nama, tapi bukan berarti bisa digunakan utk pura2 jadi kartu nama kemudian menyilet korban, krn utk merubah dr bentuk kartu menjadi pisau, harus melipat dan membutuhkan beberapa tahap, juga ada penguncinya, jd tidak mungkin dalam sekejap pura2 jadi kartu kemudian jd silet dan melukai korban.
– kedua, di situ disebutkan foto cardsharp tersebut adalah foto barang bukti pelaku. Bukan, itu bukan foto barang bukti, tapi foto demonstrasi atau foto pajangan produk utk ditempatkan di lapak penjual. Coba cek tokopedia atau bukalapak, banyak yg jual dan foto2nya menggunakan foto seperti yg tertera di posting tsb. Bagaiman mungkin foto “brosur” disebut barang bukti?
Saya cm pengen meluruskan supaya orang2 yg punya pisau lipat tsb utk keperluan utility tidak dianggap sebagai penjahat tukang nyilet. Menjadikan image negarif bagi pemiliknya.
Rujukan
[HOAX] Husain Khudri, Pemuda Sunni Yang Tersenyum Ketika Akan Digantung Syiah Iran
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 30/10/2015
Berita
APA yang ada dalam pikiran Anda ketika melihat foto di atas—seorang pemuda yang berada di tiang gantungan, ia melambaikan tangan dan tersenyum?
Foto ini menceritakan kondisi seorang pemuda Sunni bernama Husain Khudri yang akan menghadapi eksekusi mati di Iran. Ia digantung oleh para Syiah di negeri itu.
Akan tetapi tidak tampak rasa takut sedikitpun di wajahnya. Ia tersenyum penuh suka cita seakan-akan akan melakukan resepsi pernikahan, padahal yang dihadapi adalah eksekusi hukum gantung.
Sebelum dieksekusi, ia menyapa keluarganya dengan cara melambaikan tangannya sambil tersenyum riang.
Husain merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan.
Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut. Eksekusi ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2012—atau kira-kira satu tahun yang silam.
Foto ini menceritakan kondisi seorang pemuda Sunni bernama Husain Khudri yang akan menghadapi eksekusi mati di Iran. Ia digantung oleh para Syiah di negeri itu.
Akan tetapi tidak tampak rasa takut sedikitpun di wajahnya. Ia tersenyum penuh suka cita seakan-akan akan melakukan resepsi pernikahan, padahal yang dihadapi adalah eksekusi hukum gantung.
Sebelum dieksekusi, ia menyapa keluarganya dengan cara melambaikan tangannya sambil tersenyum riang.
Husain merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan.
Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut. Eksekusi ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2012—atau kira-kira satu tahun yang silam.
Hasil Cek Fakta
Foto yang menggambarkan seorang pria yang tersenyum sambil melambaikan tangan ketika akan digantung diri dengan sebuah tali menjadi bahan pembicaraan dunia. Masyarakat Indonesia pun tidak ikut ketinggalan mengomentari foto tersebut. Bahkan, foto tersebut diberi deskripsi dengan mengaitkan foto tersebut dengan isu berbau Syiah.
Dalam pesan bergambar yang dibagikan pada tanggal 26 November 2015, menyebutkan bahwa pria yang difoto itu bernama Husain Khudri. Pemuda itu merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan. Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut.
Melalui penelusuran google, ternyata foto itu diambil dari lapangan Teheran, Iran, karena pembunuhan seorang hakim tinggi, yang dianggap sebagai eksekusi publik pertama di ibukota Iran sejak tahun 2002. Dikutip dari bbc.co.uk, pria yang ada di foto tersebut diketahui bernama Majid Kavousifar. Tidak hanya Majid, keponakannya yang bernama Hossein Kavousifar ikut diadili dalam eksekusi itu.
Kematian Majid dan Hossein Kavousifar terjadi sehari setelah sembilan hiasan umum di bagian lain negara tersebut. Pemerintah mengatakan ini adalah bagian dari upaya besar untuk mengatasi kejahatan kekerasan dan perdagangan narkoba ilegal di Iran. Kelompok hak asasi manusia telah mengkritik Iran karena tingginya jumlah eksekusi yang dilakukan, kedua setelah China.
Paman dan keponakan tersebut dihukum karena pembunuhan Hakim Hassan Moghaddas di Teheran tengah dua tahun lalu. Eksekusi mereka diadakan di lokasi yang sama dengan pembunuhan tersebut, dan pada tanggal yang sama, di depan sebuah gambaran besar hakim yang terbunuh. Ketika Hossein Kavousifar tampak tertekan saat dia menunggu eksekusi, pamannya memberi isyarat kepadanya dan tersenyum untuk meyakinkannya. Ketika waktunya tiba, hangmen dengan kepala tertutup, meletakkan titik-titik di sekitar leher mereka menendang tinja tempat kedua pria itu berdiri.
Dalam pesan bergambar yang dibagikan pada tanggal 26 November 2015, menyebutkan bahwa pria yang difoto itu bernama Husain Khudri. Pemuda itu merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan. Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut.
Melalui penelusuran google, ternyata foto itu diambil dari lapangan Teheran, Iran, karena pembunuhan seorang hakim tinggi, yang dianggap sebagai eksekusi publik pertama di ibukota Iran sejak tahun 2002. Dikutip dari bbc.co.uk, pria yang ada di foto tersebut diketahui bernama Majid Kavousifar. Tidak hanya Majid, keponakannya yang bernama Hossein Kavousifar ikut diadili dalam eksekusi itu.
Kematian Majid dan Hossein Kavousifar terjadi sehari setelah sembilan hiasan umum di bagian lain negara tersebut. Pemerintah mengatakan ini adalah bagian dari upaya besar untuk mengatasi kejahatan kekerasan dan perdagangan narkoba ilegal di Iran. Kelompok hak asasi manusia telah mengkritik Iran karena tingginya jumlah eksekusi yang dilakukan, kedua setelah China.
Paman dan keponakan tersebut dihukum karena pembunuhan Hakim Hassan Moghaddas di Teheran tengah dua tahun lalu. Eksekusi mereka diadakan di lokasi yang sama dengan pembunuhan tersebut, dan pada tanggal yang sama, di depan sebuah gambaran besar hakim yang terbunuh. Ketika Hossein Kavousifar tampak tertekan saat dia menunggu eksekusi, pamannya memberi isyarat kepadanya dan tersenyum untuk meyakinkannya. Ketika waktunya tiba, hangmen dengan kepala tertutup, meletakkan titik-titik di sekitar leher mereka menendang tinja tempat kedua pria itu berdiri.
Rujukan
[SALAH] “Jokowi Meminta Izin Tenaga Kerja Asing Dipermudah”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/03/2018
Berita
Masih ada Puluhan Jutaan Para Sarjana indonesia yg jadi Penganguran, lalu kenapa TKA diberikan kemudahan tuk bekerja di indonesia. Pak Dhe kok bela2in mereka. Puluhan ribu Karyawan PT Freeport masih terkatung2 nasibnya pak, itu dulu diurus jang sibuk dengan orang asing dan rakyat sendiri tidak diurus.
Hasil Cek Fakta
Sumber video adalah dari https://goo.gl/SFdixD. Video tersebut sudah disunting, dipotong menjadi sekitar 1 menit dari video sumber dengan durasi 3:47 (tiga menit empat tujuh detik), mengambil frame mulai 1:29 sampai 2:26. Silakan simak video versi asli secara lengkap untuk mendapatkan konteks utuh, bukan video hasil suntingan.
Rujukan
Halaman: 6202/6706