Narasi pertama:
[…] Ingat” tak perlu ke balaikota cukup ngadu ke kelurahan saja…..!!!
Hadew kaya mau menjaga jarak saja sama warganya…..Pinter pemimpinnya bahagia warganya ?
No what what Lah…..kan sesama pribumi kononnya ? […]
Narasi kedua pada screenshot:
[…] Astaga! Sandiaga Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja Tak Perlu ke Balai Kota […]
[DISINFORMASI, HASUT] Sandi Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja
Sumber: facebook.comTanggal publish: 25/10/2017
Berita
Hasil Cek Fakta
Postingan pada akun Lambe Nyinyir mengambil screenshot dari portal berita suaraislam.co (Url: http://www.suaraislam.co/astaga-sandiaga-sarankan-warga-ng…/) pada berita tertanggal 24 Oktober 2017 dengan judul “Astaga! Sandiaga Sarankan Warga Ngadu ke Kelurahan Saja Tak Perlu ke Balai Kota.” Dari gambar screenshot itu ditambah narasi akun tersebut akhirnya memunculkan wacana bahwa pengaduan masyarakat DKI Jakarta tidak akan diterima lagi di balaikota.
Padahal, bila melihat isi dari berita dari suaraislam.co yang menyadur dari portal metrotvnews.com bertentangan dengan konteks yang muncul pada judul. Dapat dikatakan, judul tersebut sengaja heboh agar banyak orang yang meng-klik berita tersebut. Tindakan semacam itu dapat dikatakan sebagai metode click bait.
Pada pemberitaan aslinya di metrotvnews.com, yakni pada berita yang berjudul “Sandi Sarankan Warga tak Ngadu ke Balai Kota” tertanggal 24 Oktober 2017, tidak ada pernyataan Sandiaga Uno melarang warga DKI Jakarta untuk mengadu ke Balaikota. Menurut Sandiaga, aduan masyarakat bisa diadukan ke kelurahan dan kecamatan wilayah, dan pengaduan ke Balaikota bila tidak mendapat tanggapan dari kelurahan dan kecamatan wilayah.
Padahal, bila melihat isi dari berita dari suaraislam.co yang menyadur dari portal metrotvnews.com bertentangan dengan konteks yang muncul pada judul. Dapat dikatakan, judul tersebut sengaja heboh agar banyak orang yang meng-klik berita tersebut. Tindakan semacam itu dapat dikatakan sebagai metode click bait.
Pada pemberitaan aslinya di metrotvnews.com, yakni pada berita yang berjudul “Sandi Sarankan Warga tak Ngadu ke Balai Kota” tertanggal 24 Oktober 2017, tidak ada pernyataan Sandiaga Uno melarang warga DKI Jakarta untuk mengadu ke Balaikota. Menurut Sandiaga, aduan masyarakat bisa diadukan ke kelurahan dan kecamatan wilayah, dan pengaduan ke Balaikota bila tidak mendapat tanggapan dari kelurahan dan kecamatan wilayah.
Rujukan
[DISINFORMASI] Aksi Demo Membela Sahabat Driver yang Terancam 4 Tahun Penjara
Sumber: Media SosialTanggal publish: 19/08/2017
Berita
Izin share lur….. Aksi demo membela sahabat driver yg terancam 4 tahun penjara…..
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan gambar yg dibagikan, ternyata demo tersebut adalah Demo Sopir truk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2015. Para sopir meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Segera membuka Tambang ilegal galian C di Magelang, Jawa Tengah
Rujukan
[EDUKASI] Indonesia di Tengah Pusaran Arus Informasi
Sumber:Tanggal publish: 20/08/2017
Berita
Sosial media sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara menjadi pasar yang menggiurkan bagi pengembang sosial media. Lemahnya budaya membaca di kalangan warga Indonesia disinyalir menjadi penyebab mandulnya berpikir kritis. Berdasakan data Unesco yang dikutip dari situs Educenter (10/07), menyebutkan posisi Indonesia dalam hal membaca berada ada di angka 0,001% yang artinya dari 1000 orang, hanya 1 orang yang memiliki minat membaca. Hasil survey yang memprihatinkan. Orang Indonesia memang lebih terbiasa mendengar dan berbicara daripada berliterasi.
Kebebasan masyarakat untuk mengutarakan pendapat memang diatur oleh pemerintah seperti dikutip dari Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun keleluasaan yang diberikan negara belum dapat disikapi dengan baik oleh beberapa warga negara. Ada sejumlah kategori kasus di Indonesia yang bermula dari dunia maya. Isu SARA dan politik adalah dua topik yang digemari untuk memproduksi konten bermuatan negatif.
Kebebasan masyarakat untuk mengutarakan pendapat memang diatur oleh pemerintah seperti dikutip dari Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998. Namun keleluasaan yang diberikan negara belum dapat disikapi dengan baik oleh beberapa warga negara. Ada sejumlah kategori kasus di Indonesia yang bermula dari dunia maya. Isu SARA dan politik adalah dua topik yang digemari untuk memproduksi konten bermuatan negatif.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[MISINFORMASI] Buku Berkonten Sekolah Komunisme
Sumber:Tanggal publish: 24/01/2017
Berita
Konten itu muncul dalam buku kisi-kisi untuk mata pelajaran Bahasa Inggris pada halaman 16 dengan judul New Mentor: Rahasia Cerdas Membedah Kisi-kisi UN Bahasa Inggris SMA/MA 2016 dengan tebal 170 halaman. Dalam latihan soal, dimuat teks berjudul Announcing The Robert S. Kenny Prize dengan gambar palu arit.
Konten itu menceritakan penghargaan untuk pejuang buruh dan aktivis politik berhaluan Marxisme. Buku diterbitkan tim penulis Mas Media Buana Pustaka.
“Pengadaan buku tersebut bersumber dari alokasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) SMAN 1 Kawali,” kata Yusri.
Konten itu menceritakan penghargaan untuk pejuang buruh dan aktivis politik berhaluan Marxisme. Buku diterbitkan tim penulis Mas Media Buana Pustaka.
“Pengadaan buku tersebut bersumber dari alokasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) SMAN 1 Kawali,” kata Yusri.
Hasil Cek Fakta
Narasi penutup dalam berita yang ditulis portal islam kiranya bertujuan untuk menggiring opini pembacanya seolah-olah lambang-lambang komunis tersebar pada Pemerintahan Indonesia saat ini. Selain narasi tersebut, foto yang digunakan berupa foto buku dengan logo palu arit berwarna merah.
Ketika ditelusuri, berita tersebut berasal dari portal daring Vivanews. Berita aslinya berjudul ‘Polisi Minta Disdik Ciamis Setop Buku UN Berkonten Palu Arit.’ Saat dilakukan pencocokan konten berita, berita yang ditulis oleh Portal Islam menyadur seluruh isi dari berita Vivanews. Hanya saja, judul berita asli di Vivanews diubah oleh Portal Islam. Selain itu, narasi penutup yang ada di Portal Islam tidak ada dalam berita aslinya di Vivanews.
Ketika ditelusuri, berita tersebut berasal dari portal daring Vivanews. Berita aslinya berjudul ‘Polisi Minta Disdik Ciamis Setop Buku UN Berkonten Palu Arit.’ Saat dilakukan pencocokan konten berita, berita yang ditulis oleh Portal Islam menyadur seluruh isi dari berita Vivanews. Hanya saja, judul berita asli di Vivanews diubah oleh Portal Islam. Selain itu, narasi penutup yang ada di Portal Islam tidak ada dalam berita aslinya di Vivanews.
Rujukan
Halaman: 6212/6781