• [HOAX] “KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 09/10/2017

    Berita

    “KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka Dikarenakan Terbitkan Pergub Pulau G”

    Hasil Cek Fakta

    Informasi yang dituliskan blog berita-nusantara-trending.blogspot.com dan tersebar di beberapa akun Facebook adalah hoax.
    Selain situs yang tidak kredibel, sesungguhnya dalam isi tulisan terdapat pernyataan Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah yang hanya mengatakan Djarot berpotensi menjadi tersangka karena penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 137 Tahun 2017, tentang Panduan Rancang Kota Pulau G Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara.
    “Djarot tidak bisa tidur nyenyak karena berpotensi menjadi tersangka.‎ KPK saat ini sedang menelusuri itu, makanya kemarin Sekda, kepala bappeda, sampai pimpinan dewan diperiksa semua,” katanya, Kamis (2/11).
    Di lain pihak, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, kasus reklamasi yang ditangani saat ini masih masuk tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. ’’Belum ada penyidikan baru (kasus reklamasi, Red),’’ tegasnya.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [FITNAH] Demi pencitraan, shaf sholat di Padang dimundurkan

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 06/07/2016

    Berita

    UJI NYALI RAKYAT MINANGKABAU

    Cie cieee… Lagi coba ngrayu nih yeee… Tes nyali urang Minang.

    Sudah kebayang nanti berita di media sbb:

    1. Rakyat Minang berdesakan menyambut Jokowi
    2. Rakyat Minang berebutan minta foto selfie ama jokowi
    3. Jokowi dapat gelar Bagindo bla bla bla…

    Jiaaah…. hahahha

    Oh ya, ada yang menarik dari sebuah tulisan dari sebuah blog yang berbahasa Indonesia berlogat Minang.

    Mempertanyakan posisi imam yang mundur dari mihrab dan shaf makmumnya yang mundur satu baris.

    Biar wartawannya mudah moto yah? Hahahhaha

    Baru sehari Sang Raja berada di Bandar Padang, sudah ramai gambarnya kami dapati di internet. Dari sekian banyak gambar ada satu nan menarik hati kami. Sebuah gambar nan menunjukkan Sang Raja ikut shalat berjama’ah pada salah satu masjid di Bandar Padang, jadi makmum ia, ikut pula Tuan
    Pada gambar tersebut tampak sekelompok wartawan tegak pada salah satu sudut masjid di hadapan shaf pertama. Tampaknya Shaf pertama telah digeser mundur sehingga Shaf pertama berada di Shaf Kedua. Demikian pula Imam, tiada berada di mihrab ia melainkan berada di shaf pertama yang telah digeser.
    Sungguh ada apa dengan orang Minangkabau sekarang? Virus Garundang benar-benar sudah menyebar, banyak muncul para MUTAN. Tengoklah, demi sebuah pencitraan, demi sebuah propaganda, mereka tiada memandang tempat, bahkan di Rumah Allah sekalipun.

    Patutkah nan demikian? Tiada ikut shalat para wartawan, memainkan mengambil gambar Sang Raja demi kepentingan pencitraan. Dan disana ada Tuan Gubernur yang katanya dari Partai Islam beserta unsur pimpinan lainnya.

    Wahai Kaum Muslimin Minangkabau! Bangunlah! Sadarlah!

    Mereka mencemooh dan menuduh kita menggunakan agama demi mengejar kepentingan politik. Tengoklah kini? Siapa nan Munafik?!

    Hasil Cek Fakta

    Shaf sholat yang mundur satu baris dan posisi imam yang berada di shaf pertama yang sudah digeser bukan hanya dilakukan pada sholat Ied tahun ini saja. Namun sudah dilakukan semenjak tahun-tahun yang lalu di masjid Istiqlal Jakarta, dan bukan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi saja melainkan sudah seperti itu semenjak masa pemerintahan Pak Presiden Suharto dan SBY.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] Vidio Baca Al-Quran dengan Langgam Jawa di Turki

    Sumber: www.facebook.com
    Tanggal publish: 08/10/2017

    Berita

    Vidio yang menunjukkan seorang pria yang tengah mengimami solat dengan langgam jawa. Dan dikatakan jika pria tersebut adalah seorang Imam di Turki dan sedang membaca Al-Quran dengan langgam jawa.

    Hasil Cek Fakta

    Dua keterangan tersebut salah total, hasil investigasi reporter el Nilein di Sudan mengatakan bahwa, sang Imam sedang mengimami sholat di salah satu masjid di Sudan terbukti makmum di belakang beliau berkulit hitaam tidak putih seperti kebanyakan masyarakat Turki, beliau Imam yang sangat terkenal di sini (Sudan) dan berkewarganegraan Sudan, beliau juga salah satu Qori terbaik, sang Imam bernama Syeikh Muhammad Ahmad Zein. Bacaan tilawahnya juga bukan langgam Jawa tetapi memang irama tartil Sudan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAX] “Ambon Akan Dilanda Tsunami”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 08/10/2017

    Berita

    “Pakar Geologi: Ambon akan Dilanda Tsunami Seperti Tahun 2004 di Aceh”

    Hasil Cek Fakta

    “Gempa tektonik berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR) kembali menguncang Kota Ambon dan sekitarnya pada Selasa, 7 November 2017, pukul 11.50 WIT sehingga membuat panik warga setempat karena masih trauma gempa beruntun pada Selasa malam, 31 Oktober 2017.
    BMKG menyatakan pusat gempa di 3.97 Lintang Selatan – 127.8 Bujur Timur, berada di laut. Posisinya 59 KM Barat Daya Ambon dengan getaran terasa setempat di Ambon takniI – II MMI.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku dalam waktu dekat akan turun ke Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, guna membantu warga mengurangi rasa trauma atas gempa beruntun yang melanda Pulau Ambon, beberapa waktu lalu.
    Dikutip dari liputan6.com, “Dalam waktu dekat BPBD akan turun ke Kecamatan Leihitu untuk sosialisasi,” kata Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy, Minggu, 5 November 2017.
    Warga yang sampai sekarang masih tinggal di hutan akibat gempa yang melanda Pulau Ambon berdominsili di Desa Seith, Desa Assilulu, Desa Wakal, dan sebagian warga Desa Hila.
    Berdasarkan letak geografis, desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Leihitu itu berhadapan dengan laut lepas. Menurut cerita, ribuan tahun lalu, wilayah ini pernah disapu tsunami.
    Dengan cerita sejarah yang dituturkan dari generasi ke generasi serta membanjirnya informasi hoax di media sosial, ketakutan warga akan tsunami makin sulit dikendalikan. Keluarga nelayan pesisir Ambon akhirnya mengungsikan keluarga mereka ke lokasi yang lebih tinggi di tengah hutan.
    “Warga makin takut kembali ke rumah mereka saat malam hari. Mereka juga trauma dengan peristiwa tsunami di Aceh,” kata anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Said Fatta.
    Maka itu, selaku wakil rakyat daerah pemilihan Kecamatan Leihitu-Leihitu Barat dan Kecamatan Salahutu, Said menyambut baik rencana BPBD Maluku. Ia bahkan meminta sosialisasi itu secepatnya dilaksanakan BPBD.
    “Trauma warga ini akan mengganggu aktivitas mereka, BPBD juga perlu memberikan edukasi kepada warga tentang tsunami itu seperti apa, bagaimana menyelamatkan diri saat gempa,” kata Said.”

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini