Pagi ini saya menerima hoax dari group Whatsapp:
*U R G E N T*
INFO DARI BNN
Banyak orang menerima telpon dari nomor2 berikut ini :
+37560260528
+37127913091
+37178565072
+56322553736
+37052529259
+255901130460
ATAU dari nomor lain dgn kode awalan :
+375
+371
+381
Berdering satu kali & ditutup.
*Jangan ditelpon kembali – jika Anda menelpon kembali: *
1. Anda akan kena charge US $ 15 – 30 per panggilan.
2. Dalam 3 detik, contact list Anda akan dicopy.
3. Detil info tentang bank / credit card Anda (jika ada di dalam hp tsb), juga akan dicopy!
+375 : nomor kode dari Belarus Afganistan
+371 : Lativa
+381 : Serbia
+563 : Valparaiso
+370 : Vilnius
+255 : Tanzania
*Panggilan telpon dengan nomor2 kode di atas bisa jadi berasal dari ISIS – jangan ditelpon kembali!*
JIKA SESEORANG MEMINTA ANDA MENELPON KE NOMOR KODE :
#09
atau
#90
*Jangan lakukan itu* – ini adalah *perusahaan fiktif* dengan *motif PENIPUAN*
Harap edarkan info ini — URGENT !
Ini adalah *TRICK BARU TERORIS* untuk *MENJEBAK* orang.
Sekali Anda pencet nomor2 di atas (#09 atau #90), mereka dapat :
– *Menggunakan nomor hp Anda*
– *Biaya telpon menjadi tanggungan Anda*
SINGKATNYA :
*Berhati-hatilah menerima panggilan telpon dari nomor2 yang tidak Anda kenal*
SEBARKANLAH INFO INI — URGENT !!
☘?????????????
(HOAX) : Hati -hati Panggilan Telpon Nomor Tidak Dikenal !!
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 13/07/2016
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penjelasan dari snopes.com: “It’s certainly not true, as stated in the example cited above, that the mere act of calling a particular number would allow a phone user’s contacts and banking information to be stolen by someone else.
That sort of information would be compromised only if another party somehow hacked into the user’s phone (via a malicious app or other code) and/or the user actively did something to enable access to it. (In either case, there’s no obvious reason why such a scheme would require the victim to place a call to the information-stealer rather than the other way around”. Tips tambahan untuk mengamankan Smartphone:
“1. SET A PIN OR PASSWORD
2. ONLY INSTALL TRUSTED APPS
3. STOP ADVERTISERS AND MORE FROM TRACKING YOU
4. ENABLE REMOTE LOCATION AND WIPING
5. STAY SAFE ON PUBLIC WI-FI NETWORKS
6. WIPE YOUR OLD GADGET BEFORE DONATING, SELLING OR RECYCLING”
That sort of information would be compromised only if another party somehow hacked into the user’s phone (via a malicious app or other code) and/or the user actively did something to enable access to it. (In either case, there’s no obvious reason why such a scheme would require the victim to place a call to the information-stealer rather than the other way around”. Tips tambahan untuk mengamankan Smartphone:
“1. SET A PIN OR PASSWORD
2. ONLY INSTALL TRUSTED APPS
3. STOP ADVERTISERS AND MORE FROM TRACKING YOU
4. ENABLE REMOTE LOCATION AND WIPING
5. STAY SAFE ON PUBLIC WI-FI NETWORKS
6. WIPE YOUR OLD GADGET BEFORE DONATING, SELLING OR RECYCLING”
Rujukan
(EDUKASI) : Panduan Mencerna Berita Agar Tidak Termakan & Sebarkan Hoax
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 21/06/2016
Berita
Sekarang orang bisa mendapatkan informasi dari mana saja, mulai televisi, koran, radio, situs media online, hingga media sosial. Internet membuat semua lini bisa mengakses informasi yang sama tentang segala hal. Tapi, apakah kamu sudah tahu informasi itu valid atau hoax?
Berita hoax sendiri bukan sekadar masalah nasional, melainkan isu global yang pencegahannya tak semata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menuntut ketelitian masyarakat sebelum menyebarkan informasi tersebut.
setiap orang sejatinya bisa mendeteksi informasi yang diterimanya hoax atau tidak. Beberapa ciri informasi hoax antara lain memicu kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Informasi hoax, ujar dia, juga menggunakan sumber yang tidak jelas dan tak ada yang bertanggung jawab atau sulit dicari klarifikasinya.
Nah, berikut ini merupukan diagram panduan dalam menerima suatu informasi atau berita sebelum menyebarkannya.
Berita hoax sendiri bukan sekadar masalah nasional, melainkan isu global yang pencegahannya tak semata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menuntut ketelitian masyarakat sebelum menyebarkan informasi tersebut.
setiap orang sejatinya bisa mendeteksi informasi yang diterimanya hoax atau tidak. Beberapa ciri informasi hoax antara lain memicu kecemasan, kebencian, dan permusuhan. Informasi hoax, ujar dia, juga menggunakan sumber yang tidak jelas dan tak ada yang bertanggung jawab atau sulit dicari klarifikasinya.
Nah, berikut ini merupukan diagram panduan dalam menerima suatu informasi atau berita sebelum menyebarkannya.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[HOAX] “POTONGAN KANKER BERGERAK JAUHI BAWANG PUTIH”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 09/10/2017
Berita
Sebuah vidio menggambarkan adanya sebuah uji coba dengan narasi jika benda yang ada didalam vidio tersebut adalah sel kanker hidup, bawang putih, dan yang terkahir adalah emas. Dan saat sel kanker hidup didekatkan dengan bawang mutih, ia justru pergi menjauh. Namun jika didekatkan dengan emas, sel kanker hidup itu justru mendekat.
Hasil Cek Fakta
Vidio yang beredar sejak 6 november lalu itu memang cukup membuat kehebohan dikalangan netizen. Beberapa diantaranya ada yang takjub, ada yang terheran-heran, bahkan ada juga yang mempercayai vidio tersebut. Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, melansir dari detik.com , mereka mengatakan jika kabar tersebut adalah hoax. Detik yang melakukan konfirmasi melalui Dr Fielda Djuita SpRad(K) Onk Rad, menyebutkan jika bantahan datang dari sang dokter. Ia menyebut jika vidio itu tidak masuk akal sama sekali. Pasalnya setiap kanker memiliki sifatnya tersendiri, sehingga obat antara satu kanker dengan kanker lainnya tidak bisa disamakan.
Sedangkan dari Dr Sonar Soni Panegoro, SpB(K) Onk dari RS Kanker Dharmais juga menyatakan hal yang sama alias vidio tersebut adalah hoax. Sebab semua sel yang sudah keluar dari dalam tubuh akan langsung mati kecuali dikultur atau dibiakkan dalam media tertentu. Dan dari segi warna pun sudah sangat jauh berbeda. Sel kanker hidup dikatakan mempunyai warna putih kelabu bahkan merah. Sedangkan yang berwarna hitam adalah kanker kulit melanoma.
Sedangkan dari Dr Sonar Soni Panegoro, SpB(K) Onk dari RS Kanker Dharmais juga menyatakan hal yang sama alias vidio tersebut adalah hoax. Sebab semua sel yang sudah keluar dari dalam tubuh akan langsung mati kecuali dikultur atau dibiakkan dalam media tertentu. Dan dari segi warna pun sudah sangat jauh berbeda. Sel kanker hidup dikatakan mempunyai warna putih kelabu bahkan merah. Sedangkan yang berwarna hitam adalah kanker kulit melanoma.
Rujukan
[HOAX] “KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 09/10/2017
Berita
“KPK Putuskan Djarot Menjadi Tersangka Dikarenakan Terbitkan Pergub Pulau G”
Hasil Cek Fakta
Informasi yang dituliskan blog berita-nusantara-trending.blogspot.com dan tersebar di beberapa akun Facebook adalah hoax.
Selain situs yang tidak kredibel, sesungguhnya dalam isi tulisan terdapat pernyataan Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah yang hanya mengatakan Djarot berpotensi menjadi tersangka karena penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 137 Tahun 2017, tentang Panduan Rancang Kota Pulau G Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara.
“Djarot tidak bisa tidur nyenyak karena berpotensi menjadi tersangka. KPK saat ini sedang menelusuri itu, makanya kemarin Sekda, kepala bappeda, sampai pimpinan dewan diperiksa semua,” katanya, Kamis (2/11).
Di lain pihak, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, kasus reklamasi yang ditangani saat ini masih masuk tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. ’’Belum ada penyidikan baru (kasus reklamasi, Red),’’ tegasnya.
Selain situs yang tidak kredibel, sesungguhnya dalam isi tulisan terdapat pernyataan Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah yang hanya mengatakan Djarot berpotensi menjadi tersangka karena penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 137 Tahun 2017, tentang Panduan Rancang Kota Pulau G Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara.
“Djarot tidak bisa tidur nyenyak karena berpotensi menjadi tersangka. KPK saat ini sedang menelusuri itu, makanya kemarin Sekda, kepala bappeda, sampai pimpinan dewan diperiksa semua,” katanya, Kamis (2/11).
Di lain pihak, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menegaskan, kasus reklamasi yang ditangani saat ini masih masuk tahap penyelidikan, belum naik ke penyidikan. ’’Belum ada penyidikan baru (kasus reklamasi, Red),’’ tegasnya.
Rujukan
Halaman: 6277/6771